A NA K
PEMBIMBING :
D R . A R I M E L I Y A N T I , S P. A
1. DEVIE FITRIA
2. DIAN ALIFIA K.W
3 . FA J A R I K H WA N U L
4 . FAU Z A N A B D U R R A H M A N
5 . L U T H F I Y YA S YA F I Q A T
6 . A LV I A N A N D I A L
DEFINISI KEJANG
A. Bangkitan (seizure)
Terjadinya tanda/gejala yang bersifat sesaat akibat aktivitas
neuronal yang abnormal dan berlebihan di otak
B. Kejang adalah Episode neurologis yang abnormal
dikarenakan ketidaktepatan loncatan muatan listrik antar
neuron di otak.
Kejang dapat disertai oleh gangguan kesadaran, tingkah
laku, emosi, motorik, sensorik dan atau otonom.
TIPE KEJANG MENURUT ETIOLOGI
1. Epileptik (Idiopatik)
- Tidak ada pencetusnya dan terjadi berulang – ulang
- Sering terjadi pada permulaan usia 20 tahun dan jarang pada 30 tahun
2. Non-epileptik (epilepsi sekunder)
- Ada pencetusnnya oleh kelainan atau kondisi lain yang mengiritasi otak
- Pada anak – anak, demam dapat menyebabkan kejang non-epileptik
- Kejang psikogenik non-epileptik:
Beberapa kelainan mental dapat menimbulkan gejala yang
mirip kejang
ILAE (INTERNATIONAL LEAGUE AGAINST EPILEPSY)
JENIS KEJANG
AMATI GENERAL / UMUM PARTIAL / FOKAL
KEPALA/MUKA
MENATAP KE DEPAN MENOLEH
NORMAL ATAU
KESADARAN MENURUN BERUBAH /
TERGANGGU
I. KEJANG PARSIAL
• Titer TORCH, kadar amonia, USG kepala dan asam amino dalam
urine.
• EEG: Normal pada sekitar 1/3 kasus
• USG kepala: Untuk perdarahan dan luka parut
• CT Scan: Untuk mendiagnosis malformasi dan perdarahan otak
MENGHENTIKAN KEJANG DENGAN ANTI
KEJANG
JIKA KEJANG TIDAK BISA DIKENDALIKAN
DENGAN PHENOBARBITAL
PROGNOSIS
Prognosis terbaik dengan :
• Hipokalsemia
• Ketergantungan Pyridoxine
• Perdarahan subarachnoid
Prgnosis lebih buruk dengan :
• Hipoglikemia
• Anoksia
• Malformasi otak
Sekuele
• Malformasi otak (15-20%)
• Retardasi mental
• Cerebral palsy
DIAGNOSIS BANDING
KEJANG DEMAM
DEFINISI
Metabolisme Basal
Meningkat
O² ke Otak
Menurun
Kejang:
* Frekuensi dan lama kejang
* Kapan terjadinya
* Pertama kali atau sudah pernah
* Bila sudah pernah, saat umur berapa?
* Sifat kejang
* Gejala penyerta (muntah, lumpuh,
kemunduran fungsi kognitif)
* Kesadaran waktu kejang dan pasca kejang
DIAGNOSIS
• Demam:
timbul mendadak dan lamanya, menggigil, mengigau,
• Gejala penyakit penyerta:
Mencret, muntah, sesak nafas, dll
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Rangsang meningeal :
Pemeriksaan kaku kuduk
Tanda brudzinki I dan II
Tanda kernig
Brudzinsky II Kernig
PEMERIKSAAN FISIK
* 12 – 18 bulan dianjurkan
• Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
• Anti Konvulsan
* Diazepam oral 0.3-0.5 mg/kgbb
* Diazepam rectal 0.5 mg/kgbb
BB<10Kg:5mg; >10Kg:10mg
RUMATAN
Midazolam
Bolus 100-200 mcg/kg IV (max 10 mg), dilanjutkan Pentobarbital
Propofol
dgn infus kontinyu 100 mcg/kg/jam, dapt dimaikan Bolus 1-3 mg/kg, dilajutkan dgn
Bolus 5-15 mg/kg, dilajutkan dgn BARU
50 mcg/kg setiap 15 mnt (max 2 mg/kg/jam infus kontinyu 0.5 – 5 mg/kg/jam
infus kontinyu 2-10 mg/kg/jam
Jika kejang tidak teratasi dapat diulang dengan cara dan dosis yang sama
dengan interval 5 menit
Bila setelah 2 kali pemberian diazepam rektal masih tetap kejang, dianjurkan ke
rumah sakit. Dan diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb
Bila kejang belum berhenti diberikan fenitoin 10-20 mg/kgbb/kali dengan
kecepatan 1 mg/kgbb/menit atau kurang dari 50 mg/menit.
Kejang berhenti Dosis selanjutnya 4-8 mg/kgbb/hari, yaitu 12 jam setelah
dosis awal
Kejang belum berhenti rawat di ruang intensif.
PROGNOSIS KEJANG DEMAM
RISIKO BERULANG
• Risiko 80 % jika ada semua FR :
– RPK epilepsi atau KD
– usia < 12 bulan
– Suhu saat kejang < 39 C
– Kejang pertama berupa KDK
– Kejang segera terjadi setelah onset demam