Anda di halaman 1dari 37

WASTE WATER

TREATMENT
Pengertian Limbah

 Limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari


suatu sumber aktivitas manusia maupun proses – proses
alam atau belum mempunyai nilai ekomoni bahkan
dapat menpunyai nilai ekonomi yang negative.
 Limbah industri adalah salah satu penghasil limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3), yaitu sisa suatu
usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya atau beracun karena sifat atau konsistensinya
dan atau jumlahnya baik secara langsung dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup serta
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup
lainnya.
Pengertian Limbah

 Adapun limbah yang dihasilkan oleh industri


farmasi adalah sebagai berikut:
a. Limbah Cair
b. Limbah Padat
c. Limbah Gas/Udara
d. Limbah suara/getaran
Pengelolaan Limbah

Pengelolaan limbah
bertujuan untuk
meminimalkan dampak
terhadap lingkungan yang
telah dan akan
ditimbulkan oleh adanya
pengeluaran limbah
terutama yang berpotensi
sebagai bahan berbahaya
dan beracun (B3)
AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan )

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah


Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan
Dampak Lingkungan Hidup
Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
Dampak Besar dan Penting
Perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang
diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan
AMDAL

 Kriteria Dampak Besar dan Penting


1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Luas wilayah sebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yg
terkena dampak
5. Sifat Kumulatif dampak
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya
(irreversible) dampak
Pengelolaan Limbah Industri

 Pada era globalisasi saat ini, pengelolaan lingkungan


telah menjadi topik yang menarik perhatian berbagai
pihak karena berhubungan dengan produktivitas
dan pembangunan berkelanjutan serta berdampak
pada kelestarian alam kita, banyak cara yang telah
dilakukan untuk mengembalikan kelestariaan alam
kita, antara lain dengan menanam hutan kembali
yang dapat membantu menjernihkan udara dan
menstabilkan struktur tanah.
Limbah Cair

 Penanganan limbah cair yang tidak benar dapat


membahayakan masyarakat karena dapat mencemari
aliran sungai.
 Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
sesuatu dalam air yang menyebabkan air tersebut
menurun kualitasnya atau tidak sesuai dengan
peruntukkannya.
 Limbah cair dari industri berasal dari ;
 Bekas cucian peralatan produksi, laboratorium, laundry
dan rumah tangga
 Kamar mandi dan WC
 Bekas reagensia di laboratorium
Limbah Cair

 Semakin bertambah dan meningkatnya jumlah


penduduk dengan segala kegiatanya, maka jumlah air
limbah juga mengalami peningkatan.
 Air limbah yang berasal dari kegiatan industri lebih besar
jumlahnya dan juga lebih membahayakan dibandingkan
dengan limbah domestik atau limbah rumah tangga.
 Limbah cair dari industri biasanya mengandung logam-
logam yang berbahaya sehingga perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang.
 Limbah industri bersumber dari kegiatan industri baik
karena proses secara langsung maupun proses secara
tidak langsung.
Limbah Cair

 Limbah yang bersumber langsung dari kegiatan


industri yaitu limbah sisa dari proses produksi .
 Sedangkan limbah tidak langsung terproduksi
sebelum dan sesudah proses produksi . Misalnya
pencucian alat-alat produksi atau oli bekas dari alat
produksi tersebut.
 Industri farmasi juga menghasilkan limbah cair yang
berbahaya jika langsung dibuang ke lingkungan.
 Pengolahan limbah cair tersebut dengan
menggunakan suatu teknologi yang disebut dengan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Diagram Tahapan Proses pada
IPAL Industri Farmasi
Equalisasi ( Penyetaraan )

 Air limbah sebelumnya dilakukan penyaringan untuk


menghilangkan benda-benda kasar dan minyak,
kemudian diendapkan sebentar agar partikel- partikel
awal yang kasar tidak ikut pada proses selanjutnya tetapi
untuk limbah yang berasal dari antibiotik dilakukan
proses penghilangan racun (detoksikasi).
 Penyaringan ini juga berguna untuk menyaring
kandungan lemak pada air limbah.
 Setelah itu barulah air limbah masuk pada tangki
ekualisasi, pada proses ini dilakukan pengadukan agar
air limbah yang berasal dari berbagai sumber tersebut
menjadi sama (homogen).
Netralisasi ( Penetralan )

 Setelah air limbah sudah homogen karakteristiknya maka


dilakukan netralisasi.
 Netralisasi bertujuan agar pH air limbah berada pada kondisi
netral sehingga mudah untuk diolah.
 pH yang diinginkan sekitar 6,5-8,5 agar pada saat proses
aerobik pH tersebut optimal bagi mikroorganisme.
 Netralisasi diberikan larutan kimia tergantung pH awal
limbah, jika asam maka ditambahkan NaOH dan jika basa
ditambah H2SO4.
 Pada proses ini akan terbentuk endapan yang kemudian
langsung dialirkan pada bak sludge ( endapan hasil
pengolahan limbah ) untuk kemudian dikelola lebih lanjut.
Presipitasi

 Air limbah kemudian masuk kedalam bak presipitasi.


 Pada bak ini air limbah diberikan penambahan bahan
kimia lime ( kombinasi dari kalsium klorida, magnesium
klorida, alumunium klorida, dan garam-garam besi ).
 Hal ini bertujuan untuk mengurangi bahan-bahan
terlarut organik dan kandungan logam berat seperti
sulfat, flourida dan fosfat dengan cara diendapkan.
 Kemudian proses selanjutnya dilanjutkan pada bak
sedimentasi.
Sedimentasi ( Pengendapan )

 Proses pengendapan limbah setelah melalui proses


presipitasi.
 Air limbah didiamkan minimal delapan jam agar
limbah benar-benar terpisah dari lumpurnya.
 Pengendapan limbah dengan penambahan koagulan
dan flokulan.
 Kemudian lumpur tersebut dialirkan ke bak sludge
dan air limbah dialirkan lagi untuk proses
selanjutnya, yaitu aerob-fakultatif.
Aerob - Fakultatif

 Pada kolam ini dibuat dengan kedalaman dengan


massa penahanan 20 hari atau lebih.
 Kolam ini diberikan mikroorganisme untuk
merombak limbah tersebut.
 Sumber oksigen berasal dari ganggang yang berada
di atas perairan.
 Proses ini digunakan juga sebagai stabilisasi.
Bak Kontrol

 Pada bak kontrol ini berfungsi sebagai pengecekan


kualitas limbah sebelum dibuang ke sungai.
 Pengecekan limbah dimaksudkan agar limbah
cair tersebut memenuhi baku mutu limbah cair
kegiatan industri farmasi tiap daerah.
 Jika belum memenuhi maka limbah dikembalikan
kepada proses IPAL.
Alat yang paling sering digunakan dalam
penangan Limbah Cair
Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Pembuatan saluran drainase sesuai dengan sumber


limbah
 Saluran air hujan langsung di alirkan ke selokan umum
dan dibuat sumur resapan
 Saluran air dari kamar mandi/ WC di alirkan ke septic
tank
 Saluran dari tempat pencucian produksi dan
laboratorium di alirkan ke IPAL
 Membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
 Khusus untuk limbah cair yang berasal dari gol β
Laktam : sebelum di campur dengan limbah non β
Laktam, ditambahkan NaOH untuk memecah cincin β
Laktam.
IPAL

 Tujuan instalasi IPAL adalah untuk menurunkan kadar zat pencemar yang
terkandung dalam air limbah sehingga memenuhi persyaratan baku mutu
yang di tetapkan.
 Ada 3 hal yang harus di perhatikan :
1. Karakteristik dari Limbah
 Limbah cair industri farmasi memiliki kandungan COD dan BOD serta
kadar fenol yang tinggi, tapi kadar limbah logamnya rendah dengan debit
air limbah yang tinggi.
2. Kemampuan Badan Air (assimilative capacity)
 Pengolahan limbah cair sangat tergantung dari kemampuan badan air (air,
kali, dll) untuk menerima beban yang berupa limbah tanpa mengakibatkan
pencamaran. Semakin kecil polutan berarti semakin besar pula
(assimilative capacity) dari badan air tersebut.
3. Peraturan Tentang Limbah yang Berlaku
 Tiap daerah memilki kebijakan yang berbeda terhadap standar Baku Mutu
Lingkungan. Peraturan tersebut di sesuaikan dengan keuntungan dari
badan air yang bersangkutan (beneficial use).
Prinsip Pengolahan Limbah Cair

a. Pengolahan Limbah Primer


Tujuannya adalah untuk menghilangkan buangan yang tidak larut,
terdapat 4 tahap, yaitu :
Screening : merupakan usaha untuk mengurangi atau
menghilangkan bahan buangan yang besar seperti sampah, plastik,
botol bekas, kayu dan barang lain yang berukuran besar
Canal Longitudinal : Pengunaan semacam kanal yang di bagian
bawahnya dibuat agak melebar . benda yang mengendap di bagian
bawah kanal selanjutnya di ambil pada waktu tertentu.
Penghilangan lemak, minyak dan sejenisnya : Prinsipnya adalah
lemak, minyak an sejenisnya memiliki BJ yang lebih kecil dari air
sehingga akan mengapung di bagian atas air
Menghilangkan zat padat tersuspensi : Dilakukan dengan cara
mengalirkan limbah cair kedalam suatu saluran yang dilengkapi
dengan penyaring- penyaring dari kasa.
Prinsip Pengolahan Limbah Cair

b. Pengolahan Limbah Sekunder


Bak penampung limbah awal
Prinsipnya adalah menghilangkan kontaminan yang
tidak terproses pada pengolahan primer.
Beberapa cara yang dapat digunakan adalah dengan
“filtrasi sederhana, penambahan suatu koagulator
(terutama untuk menghilangkan kadar fenol), serta
penambahan bahan- bahan kimia dengan bahan-bahan
flocolant(misalnya Al2O3, Ca(OH) 2, kaporit).
Kontaminan yang dapat dihilangkan adalah berupa
padatan tersuspensi (solid suspended), senyawa
organik dan anorganik yang terlarut.
Bak Penampung Limbah Awal
Centrifuge Pemisah Sludge
Poly Aluminium Chloride
Prinsip Pengolahan Limbah Cair

c. Pengolahan limbah tersier


Prinsipnya adalah untuk menurunkan COD dan BOD
serta menambah oksigen terlarut (dissolved oxygen).
Penambahan oksigen terlarut secara fisik dilakukan
dengan menyemburkan udara bebas dalam air pada bak/
kolam aerasi secara kontinyu.
Secara biologis dilakukan dengan menggunakan
activated sludge, dimana limbah di alirkan kedalam bak/
kolam penampungan yang berisi mikroorganisme yang
akan merubah zat organic menjadi biomassa (energy) dan
gas CO2. Secara mekanis- biologi di lakukan dengan
menyemprotkan air limbah ke permukaan benda padat
(mis. Lantai beton) yang di beri mikroorganisme.
Proses Aerasi Dengan Aerator
Prinsip Pengolahan Limbah Cair

 Selanjutnya, untuk logam beratnya di hilangkan


dengan penambahan Ca(OH)2 (lebih di kenal dengan
lime treatment).
 Dengan cara ini logam berat akan mengendap
sebagai garam atau hidroksida atau sebagai co-
presipitant .
 Air limbah yang telah sampai pada tahap ini
kemudian di alirkan ke kolam penampung yang
berisi ikan mas sebagi indikator biologis.
Bak Penampung Akhir Sebelum Kolam Ikan
Bak Penampung Akhir Sebelum Kolam Ikan
Prinsip Pengolahan Limbah Cair

 Sebagai monitor terhadap kualitas limbah cair


tersebut apakah telah layak dan di perbolehkan
untuk dibuang pada selokan limbah masyarakat,
maka hendaklah sesuai dengan Baku Mutu Limbah
Cair dari Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
kebijakan daerah setempat dimana industri tersebut
berada.
 Saat ini Waste Water Treatment Regulation
berdasarkan Kep. 51/MenLH/10/1995 mengenai
Baku Mutu Limbah Cair Industri Farmasi seperti
terlampir di bawah ini :
Baku Mutu Limbah Cair

Parameter Proses Pembuatan Formulasi /


Bahan Formula pencampuran

BOD5 100 ppm 75 ppm

COD 300 ppm 150 ppm

TSS 100 ppm 75 ppm

Total N 30 ppm -

Phenol 1,0 ppm -

pH 6,0-9,0 6,0-9,0
Prinsip Pengolahan Limbah Cair

 Untuk lumpur (slugde) yang terbentuk dari hasil


pengolahan limbah di simpan dalam wadah atau
drum dan di kategorikan sebagai limbah B3.
 Penyimpanan limbah B3 yang di izinkan adalah
tidak lebih dari 90 hari dan penanganan limbah B3
ini selanjutnya dapat diserahkan kepada perusahaan
lain yang memiliki izin untuk pengangkutan,
pengolahan dan pemusnahannya.
Pengelolaan & Pemantauan Limbah Cair
Sumber Pencemaran :
 Bekas cucian peralatan produksi, laboratorium, laundri dan rumah tangga
 Kamar Mandi dan WC
 Bekas reagensia di Laboratorium
Tolak Ukur Dampak :
 SK Men LH No. 51/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri
 Jogja: SK Gub. DIY No. 281/KPTS/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri di
Propinsi DIY
Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Pembuatan saluran drainase sesuai dengan sumber limbah :
 Saluran air hujan langsung dialirkan ke selokan umum
 Saluran dari kamar mandi/WC dialirkan ke septic tank
 Saluran dari tempat pencucian produksi dan laboratorium dialirkan ke IPAL
 Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)  lihat diagram
 Khusus untuk limbah cair yang berasal dari golongan β Laktam : sebelum dicampur dengan
limbah non β Laktam, ditambahkan NaOH untuk untuk memecah cincin β Laktam
Pemantauan
 Kualitas badan air permukaan inlet dan outlet saluran limbah, meliputi kadar COD,
BOD, pH, TSS, N total serta parameter lain termasuk indikator biologis dan mikrobiologi
 Kualitas badan sungai sebelum dan sesudah outlet IPAL
Istilah

 DO (Dissolved Oxygen) adalah banyaknya oksigen (O2) yang


terlarut dalam air dan dinyatakan dalam mg/L.
 COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen (O2)
yang digunakan untuk mengoksidasikan senyawa organik dan
anorganik yang bisa teroksidasi dalam air dan dinyatakan dalam
mg/L.
 BOD (Biological Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen (O2)
yang dibutuhkan oleh bakteri aerobic untuk menguraikan dan
menstabilkan sejumlah senyawa organik dalam air melalui proses
oksidasi biologis aerobic dan dinyatakan dalam mg/L.
 BOD5 (Biological Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen (O2)
yang dibutuhkan dalam kondisi penetapan inkubasi selama 5 hari
dalam suhu 20oC dan dalam kondisi yang gelap. Pengujian ini
untuk menyatakan degradasi zat organik melalui cara biologis dan
dinyatakan dalam mg/L
Organisasi Pengelolaan Limbah

Penanggung Jawab : Direktur Pabrik


Supervisi : Technical Manager, atau General Affair Manager
Pelaksana : HSE (Health, Safety and Environment) Officer

Tugas dan Tanggung Jawab HSE Officer :


 Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan didalam area pabrik
 Bersama – sama dengan konsultan, menyusun dokumen AMDAL
 Melalukan swapantau terhadap parameter-parameter lingkungan dan
melaporkan kepada instansi yang terkait
 Bertanggung jawab terhadap berbagai instalasi pengelolaan lingkungan
(Incenerator, IPAL, dll)
 Bersama-sama dengan Kepala Bagian Teknik, mengupayakan minimalisasi
berbagai sumber pencemaran lingkungan
 Melakukan pemantauan terhadap berbagai dampak pencemaran industri
terhadap kesehatan karyawan dan masyarakat sekitar
 Berhubungan dengan masyarakat sekitar lokasi industri untuk bersama-
sama menjaga kelestarian lingkungan
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai