Anda di halaman 1dari 10

Kelompok farmasi komunitas

INVESTASI

Nama kelompok 3 :
Mohammad Haikal (1934007)
Miqroziah (19340008)
Anita tiku ( 19340009)
Latar belakang …
Investasi berarti menunda konsumsi di masa sekarang untuk
keuntungan di masa yang akan datang. Investasi yang banyak
diminati oleh para investor salah satunya juga adalah investasi di
dalam investasi industri farmasi.
Industri farmasi adalah industri yang berbasis ilmu pengetahuan yang
padat riset. Salah satu hal yang tidak bisa dihindarkan adalah timbulnya
persaingan tajam antar perusahaan farmasi. Oleh karena itu, perusahaan farmasi
di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan cara membuat inovasi,
promosi dan sistem pemasaran yang baik, serta kualitas produk yang optimal
• Indonesia merupakan pasar obat potensial. Berdasarkan data dari Badan Pengawas
• Obat dan Makanan (BPOM, 2016), jumlah industri farmasi saat ini sebanyak 208
• perusahaan, terdiri dari 4 BUMN, 35 multinasional dan 169 swasta nasional
Indonesia.
• Mayoritas industri farmasi di Indonesia masih bergerak pada industri formulasi atau
• industri pembuatan obat jadi. Hal ini yang menyebabkan kebutuhan impor bahan
• baku pembuatan obat menjadi besar. Rata-rata pasar farmasi di Indonesia tumbuh
• 12-13% per tahun. Pada level ASEAN, pasar farmasi Indonesia mencapai 27% total
• pasar farmasi ASEAN, dari jumlah tersebut 70% pangsa pasar dikuasai oleh
industri
• nasional. Tahun 2015 pasar farmasi di Indonesia bernilai sekitar Rp. 60 Triliun dan
• diperkirakan terus meningkat sejalan dengan potensi pertumbuhan penduduk,
• meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, pendapatan per kapita dan
• akses layanan kesehatan (BPJS).
• Potensi pasar obat-obatan di Indonesia yang besar mendorong laju investasi di
• sektor farmasi. Hal ini terlihat dari total realisasi investasi industri farmasi periode
• 2010 sampai dengan Kuartal III Tahun 2016 yang mencapai Rp. 9,2 Triliun. Total
nilai
• realisasi investasi ini berasal dari investasi asing sebesar Rp. 5,3 Triliun dan
investasi
PERKEMBANGAN INVESTASI INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA
2010 - TW3 2016, RP MILYAR
• Untuk sebaran realisasi investasi industri farmasi periode 2010
sampai dengan
• Kuartal III Tahun 2016 masih didominasi Pulau Jawa. Realisasi
investasi terbesar di
• Provinsi Jawa Barat yakni mencapai Rp. 5,5 Triliun diikuti Jawa
Timur sebesar Rp. 2,6
• Triliun. Jepang merupakan negara asal investasi dengan realisasi
terbesar, yakni Rp.
• 2 Triliun, diikuti oleh Jerman dan Amerika Serikat.
Dari grafik di bawah ini, pasar antibiotik selain golongan amoksisilin, ampisilin,
Tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin Indonesia menunjukkan nilai terbesar
Sefalosporin adalah kelas antibiotik β-laktam yang
diturunkan dari fungus Acremonium. Saat ini Sefalosporin relatif
banyak digunakan dibandingkan antibiotik lainnya, karena
kemungkinan terjadinya alergi kecil, memiliki sifat meracuni
yang rendah dan merupakan antibiotik dengan cakupan luas
(broad spectrum). Di Indonesia juga banyak sekali digunakan
sefalosporin bahkan untuk penyakit kronis. Hingga saat ini
antibiotik broad spectrum Sefalosporin telah memasuki Generasi
Ke-5. Yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah
Sefalosorin Generasi ke- 3, efektif untuk menangani bakteri
Enterobacteriaceae termasuk strain penghasil penisilinase.
Lanjutan..
Obat oral generik yang tersedia di Indonesia, misalnya: Cefixime dan
Cefpodoxime. PT. Kimia Farma Persero Tbk. yang merupakan pioner industri farmasi
di Indonesia saat ini akan mengembangkan bahan baku obat antibiotik, khususnya
Sefalosporin, dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang melimpah.
Dalam mengembangkan bahan baku antibiotik sefalosporin, Kimia Farma akan
mendirikan pabrik melalui 2 (dua) tahap yaitu tahap pertama membangun pabrik
untuk mengolah raw material menjadi intermediate material, dilanjutkan tahap kedua
membangun pabrik untuk mengolah intermediate material menjadi bahan baku
obat Chephalosporin (ada 50 item turunan Cephalosporin). Pabrik kedua ini yang
dinamakan industri Active Pharmaceutical Ingredient (API), produk dari pabrik ini
yang akan dipakai oleh industri farmasi untuk memproduksi antibiotik sefalosporin.
Kimia Farma menginisiasi pabrik API di Indonesia dan membuka peluang bagi
perusahaan lain yang akan mengembangkan API di Indonesia.
KESIMPULAN
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, 2016,
saat ini Indonesia mengimpor bahan baku obat terbanyak dari
Tiongkok, India, dan kawasan Eropa. Tiongkok masih menjadi
negarasumber pemasok terbesar kebutuhan bahan baku obat
Indonesia, yakni sekitar Rp 6,84 triliun (60%), India di posisi
kedua Rp 3,42 triliun (30%), dan Eropa Rp 1,4 triliun (10%).

Anda mungkin juga menyukai