Tanda-tanda vital
Bukti adanya hipoksia
Frekuensi dan pola pernafasan
Bunyi nafas
Status neurologis
Volume tidal, ventilasi semenit
Kebutuhan pengisapan
Upaya ventilasi spontan klien
Status nutrisi
Status psikologis
Perawatan mata
Pemeriksaan peralatan
Jenis ventilator
Cara pengendalain (Controlled, Assist Control, dll)
Pengaturan volume tidal dan frekunsi
Pengaturan FIO2 (fraksi oksigen yang diinspirasi)
Tekanan inspirasi yang dicapai dan batasan tekanan.
Adanya air dalam selang,terlepas sambungan atau
terlipatnya selang.
Humidifikasi
Alarm
PEEP
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan fungsi paru
Analisa gas darah arteri
Kapasitas vital paru
Volume tidal
Ventilasi semenit
Tekanan inspirasi
Volume ekspirasi kuat
Aliran-volume
Sinar X dada
Status nutrisi / elaktrolit
Komplikasi ventilasi mekanik
Jalan nafas : aspirasi, penurunan bersihan sekresi,
infeksi
Selang ETT : terlipat, intubasi kearah kanan paru,
edema laring
Mekanis : malfungsi ventilator, hipo/hiper ventilasi,
pneumothorak
Fisiologis : stres ulkus, ileus paralitik, distensi,
hipotensi, kelaparan
Diagnosa keperawatan
Inefektif bersihan jalan nafas sd intubasi, ventilasi,
proses penyakit, kondisi lemah dan kelelahan
Kerusakan pertukaran gas sd sekresi tertahan,
proses penyakit, pengesetan ventilator tak tepat
Inefektif pola pernafasan sd kelelahan, pengesetan
ventilator tidak tepat, peningkatan sekresi,
obstruksi selang ETT
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sd
penyakit kritis, peningkatan kebutuhan metabolisme,
kurang kemampuan makan peroral
Kerusakan komunikasi verbal sd penempatan
selang ETT
Ansietas sd rasa takut terhadap penyakit atau
kematian, dan lingkungan perawatan kritis pasien
dan keluarga
Nyeri sd ventilasi mekanis, letak selang ETT
Resiko tinggi infeksi sd pemasangan ETT dengan
kondisi lemah
Resiko tinggi perubahan kelebihan cairan sd
keseimbangan air positif selama ventilasi mekanik
Inefektif bersihan jalan nafas sd intubasi, ventilasi, proses
penyakit, kondisi lemah dan kelelahan