Anda di halaman 1dari 32

TERAPI MODALITAS DALAM

KEPERAWATAN JIWA

Oleh: Lilik Ma’rifatul Azizah, MKes


PENDAHULUAN
Gangguan jiwa mpk penyakit
multikausal.
Banyak model konsep yang mencoba
menjelaskan fenomena gangguan
jiwa.
Pendekatan terapi beraneka ragam.
Macam-macan terapi tsb: terapi
modalitas (Modalities Treatment)
JENIS TERAPI MODALITAS
1. Terapi Individual
2. Terapi Lingkungan (milieu therapy)
3. Terapi Biologi
4. Terapi Kognitif
5. Terapi Keluarga
6. Terapi Kelompok
7. Terapi Perilaku
8. Terapi Bermain
9. Terapi Spiritual
TERAPI INDIVIDUAL
Pengertian: terapi yang dilakukan dengan
menjalin hubungan terstruktur antara
Perawat dengan Klien untuk mengubah
perilaku klien.
Tujuan: utk mengembangkan kemampuan
klien dalam menyelesaikan konflik,
meredakan penderitaan emosional, dan
klien dapat memenuhi kebutuhan dirinya.
Proses: melalui 3 fase yg overlap ( fase
orientasi, fase kerja, dan terminasi)
Fase Orientasi
Perawat membangun hubungan
saling percaya dg klien.
Melakukan pengkajian data &
mengidentifikasi masalah
keperawatan
Perawat dan klien merumuskan
tujuan dan menentukan aktivitas yang
akan dilakukan sepanjang terapi
(intervensi)
Fase Kerja
Klien dibantu untuk melakukan
eksplorasi diri
Perawat memperhatikan data
subyektif dan data obyektif
Klien dibantu utk mengembangkan
pengetahuan ttg diri dan didorong
melakukan perubahan perilaku yg
disfungsional.
Fase Terminasi
Dilakukan setelah perawat dan klien
menyepakati masalah keperawatan
telah teratasi (mereda) dan lebih
terkendali.
Klien merasa lebih baik dan
melaporkan peningkatan fungsi
pribadi, sosial, atau pekerjaan.
Tujuan terapi telah tercapai.
TERAPI LINGKUNGAN
Pengertian: penggunaan semua
lingkungan rumah sakit dalam arti
terapeutik.
Lingkungan: fisik dan psikososial.
Lingkungan fisik: menata lingkungan aman
dan nyaman dan bisa memfasilitasi
perubahan perilaku yang diinginkan
(bentuk ruangan, fasilitas, warna dinding
dsb).
Lingkungan psikososial: perawat memberi
kesempatan klien tumbuh dan berubah
perilaku dg memfokuskan pd nilai
terapeutik dlm aktivitas dan interaksi.
TERAPI LINGKUNGAN …
Tujuan: memampukan klien agar
dapat hidup di luar lembaga yg
diciptakan (di rumah) melalui belajar
kompetensi yg diperlukan untuk
beralih dari rumah sakit ke komunitas.
Akhirnya klien bisa menyesuaikan diri
dengan kehidupan di masyarakat

Ke PP Terling
Proses Terapi Lingkungan
Memberi kesempatan, dukungan,
pengertian kepada klien agar berkembang
sbg pribadi yg bertanggung jawab.
Klien dipaparkan pd peraturan, harapan,
tekanan peer, dan interaksi sosial.
Perawat mendorong komunikasi dan
pembuatan keputusan, meningkatkan
harga diri, belajar keterampilan dan
perilaku baru
TERAPI BIOLOGIS
Didasarkan pada model medikal:
memandang gg jiwa sebagai penyakit.
Tekanan: pengkajian spesifik dan
pengelompokan gejala dlm sindroma
spesifik.
Perilaku abnormal akibat penyakit atau
karena pengaruh organisme tertentu dan
akibat perubahan biokimia tubuh ttt.
Jenisnya: medikasi psikoaktif, intervensi
nutrisi (diet), fototerapi, ECT, bedah otak.
Ke ECT
TERAPI KOGNITIF
Pengertian: terapi dengan menerapkan
strategi memodifikasi keyakinan dan sikap
yg mempengaruhi perasaan dan perilaku
klien.
Proses: membantu mempertimbangkan
stresor dan mengidentifikasi pola berpikir
dan keyakinan yg tdk akurat.
Fokus asuhan: reevaluasi ide, nilai,
harapan, dan memulai menyusun
perubahan kognitif
TERAPI KOGNITIF
Tujuan:
Mengembangkan pola pikir yg rasional
Menggunakan pengetesan realita
Membentuk perilaku dg pesan internal
Intervensi:
Mengajar substitusi pikiran
Penyelesaian masalah
Memodifikasi percakapan diri negatif
Fase Pembentukan Perilaku
dalam T. Kognitif

Antecendent Belief Consequence


(activating event) (behavior)
“Saya gagal” Sedih
PHK
“Hidup saya hancur” Putus asa
Bunuh diri
T. Kognitif

“Saya cari pekerjaan lain” Sedih


“pasti msh ada peluang” Masih ada harapan

Ke CBT
TERAPI KELUARGA
Seluruh kelg disertakan sbg unit
penanganan
Semua masalah klg diidentifikasi dan
kontribusi dr masing-masing anggota
thd masalah yg dialami.
Terdiri 3 fase: fase 1 (perjanjian), fase
2 (kerja), dan fase 3 (terminasi).
Tujuan: meningkatkan fungsi
keluarga.
Ke PP Tx Klg
Fase pertama

Berkembangnya hubungan terapis –


keluarga
Mengidentifikasi masalah (isu)
sehingga keluarga tidak berfungsi
Menetapkan tujuan yang hendak
dicapai dalam terapi
Fase Kerja
Mengubah pola interaksi antar
anggota keluarga menjadi interaksi
yang sehat.
Meningkatkan kemampuan individual
anggota keluarga dalam
menyelesaikan masalah
Bersama-sama mengeksplorasi dan
menyepakati: batasan, peraturan dan
harapan dalam keluarga.
Fase Terminasi

Keluarga melihat lagi proses yg


sudah dilaksanakan utk mencapai
tujuan
Cara-cara mengatasi isu (masalah)
yg timbul telah ditemukan dan
diterapkan
Mempertahankan perawatan yg
berkesinambungan
TERAPI KELOMPOK
Bentuk terapi dengan cara Perawat
berinteraksi dg sekelompok klien
secara teratur.
Tujuan: meningkatkan kesadaran diri,
meningkatkan hubungan
interpersonal, mengubah perilaku
maladaptif.
Ada 3 tahap: tahap permulaan, fase
kerja, dan tahap terminasi.
Ke PP TAK
Fase Permulaan
Periode orientasi (perkenalan)
Klien diorietasikan pd apa yg akan
dilakukan dlm interaksi di dalam kelompok
(tujuan, bentuk kegiatan, aturan, dan hasil
yang diharapkan)
Terapis berperan sbg role model perilaku
dg mengusulkan struktur kelompok,
meredakan kecemasan, memfasilitasi
interaksi.
Fase Kerja

Terapis membantu eksplorasi isu


(masalah yang akan diatasi melalui
kegiatan kelompok), memfokuskan
pada kondisi here and now
Perawat memberi dukungan
(memfasilitasi) agar kelompok
melakukan kegiatan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
Fase Terminasi

Kelompok dihubungkan dan dilibatkan


dlm hub interpersonal
Memberi umpan balik, dukungan, dan
toleransi thd perbedaan
Didorong menyelesaikan masalah
TERAPI PERILAKU
Premis: perilaku dipelajari, perilaku
sehat dapat dipelajari dan
disubstitusi dari perilaku tdk sehat.
Teknik dasar terapi perilaku:
1. Role model
2. Kondisioning operan
3. Desensitisasi sistematis
4. Pengendalian diri
5. Terapi aversi (refleks kondisi)

Ke CBT
Role Model

Mengubah perilaku dg cara memberi


contoh perilaku adaptif.
Klien mempelajari melalui praktek dan
meniru.
Sering digunakan dg kondisioning
dan desensitisasi.
Kondisioning Operan
Disebut juga penguatan positif
Terapis memberi penghargaan
kepada klien utk perubahan perilaku
yg positif.
Klien akan berubah perilaku seiring
dengan penghargaan dan umpan
balik positif thd perilaku.
Perilaku akan dipertahankan dan
ditingkatkan.
Desensitisasi Sistematis

Untuk klien fobia


Klien diperkenalkan pd stimulus yg
menimbulkan fobia sementara klien
dlm keadaan relaks.
Stimulus ditingkatkan secara
bertahap sementara klien mengatasi
kecemasan dan ketakutan yg timbul.
Pengendalian Diri

Klien dilatih belajar mengubah kata-


kata negatif sampai dapat
mengendalikan diri.
Hasil: penurunan tingkat distres klien.
Terapi Aversi

Disebut juga penguatan negatif


Perilaku abnormal dirusak dengan
memberikan pengalaman
ketidaknyamanan
Klien belajar utk tdk mengulang
perilaku demi menghindar
konsekuensi negatif perilaku
TERAPI BERMAIN

Premis: anak-anak akan


berkomunikasi dg baik melalui
permainan dari pada dengan
kemampuan verbal.
Perawat dpt mengkaji tkt
perkembangan, status emosional,
hipotesa diagnostik, intervensi
terapeutik.
TERAPI BERMAIN

Prinsip terapi bermain:


Terapis membina hubungan yg
hangat.
Merefleksikan perasaan anak kepada
anak.
Mempercayai anak dapat
menyelesaikan masalah.
Interpretasi perilaku anak
TERAPI BERMAIN

Indikasi:
Anak depresi
Anak cemas
Anak abuse
Dewasa dg stres pasca trauma, gg
identitas disosiatif, abuse.

Anda mungkin juga menyukai