Anda di halaman 1dari 9

Hiponimi

 Kata hiponimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma


berarti “nama” dan hypo berarti “di bawah”. Jadi, secara harfiah
berarti “nama yang termasuk di bawah nama lain”.
 Hiponimi adalah relasi antar leksem (kata) yang bersifat atas dan
bawah. (Edi Subroto, 2011:78).
 Hiponimi adalah semacam relasi antar leksem (kata) yang
berwujud atas-bawah, atau dalam suatu makna terkandung
sejumlah komponen yang lain. (Keraf, 2005:38).
 Hiponim ialah ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi kiranya
dapat juga frase atau kalimat) yang maknanya dianggap
merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. (Verhaar
dalam Chaer, 2009:99).
 Hiponimi adalah hubungan makna yang mengandung pengertian
hierarki (pegaturan secara berurutan unsur-unsur bahasa mulai
dari yang terkecil “terendah” sampai yang terbesar “tertinggi”.
(Suherlan, Odien, 2004:272).
IKAN (HIPERNIM)

PAUS KAKAP LELE BANDENG TUNA

LELE DUMBO LELE LOKAL

(HIPONIM)
BUNGA (HIPERNIM)

MAWAR MELATI ANGGREK LILI KENANGA


WARNA (HIPERNIM)

KUNING HIJAU BIRU UNGU COKLAT


Hipernimi
 Hipernim atau superordinasi berkaitan
dengan hiponim. Hipernim mengacu pada
sesuatu yang lebih umum dari hiponim.
 Contoh: animal ‘hewan’ adalah hipernim
dari dog ‘anjing’ dan cat ‘kucing’.
Homonimi
 Homonimi dari bahasa Latin homo yang berarti sama dan
nomos yang berarti nama adalah dua leksem atau lebih yang
wujud lahirnya (pelafalan dan penulisan) sama namun arti
leksikalnya berbeda. (Edi Subroto, 2011:81).

 Contoh : Kata “bisa” berarti racun dalam kalimat : Bisa ular itu
sangat berbahaya, kata “bisa” berarti dapat dalam kalimat : Dia
bisa menulis.

 Contoh : Kata “bagi” berarti pembagian dalam kalimat :


Makanan itu harus di bagi rata. Kata ’’bagi” berarti untuk dalam
kalimat : Bagi mahasiswi dilarang pakai rok mini.
Homografi
 Homografi, sesuai dengan asal katanya (bahasa Yunani: homos- ‘sama’
dan graf ‘tulisan’), adalah relasi kata yang tulisannya sama tetapi
pengucapannya berbeda dan maknanya tidak berhubungan.

 Homografi adalah dua leksem atau lebih yang sama tulisannya,


pelafalannya berbeda, arti leksikalnya berbeda sehingga termasuk
leksem-leksem yang berbeda. (Edi Subroto, 2011:84).

 Contoh: Amir suka makan apel (sejenis buah). Pasukan TNI itu
sedang apel (tindakan berbaris rapi secara berkelompok). Contoh
lain : Saya akan ke serang besok (nama kota), Pasukan itu di serang
musuh (ditembaki, atau di lempari bom, dll).
Homofoni
 Homofoni, berdasarkan asal katanya (homos ‘sama’ dan phone
‘suara’), menunjukkan relasi kata yang pengucapannya sama
tetapi tulisannya berbeda dan maknanya tidak berhubungan.

 Homofoni adalah dua leksem atau lebih yang pelafalan atau


pengucapannya sama, tulisannya berbeda, arti leksikalnya
berbeda sehingga termasuk leksem-leksem yang berbeda. (Edi
Subroto, 2011:85).

 Contoh: Rok (pakaian) dan Rock (aliran musik), Tank


(kendaraan perang) dan Tang (alat perkakas), Bank (tempat
menyimpan uang) dan Bang (panggilan untuk kakak), dll.
That’s All for Today
Thank You

Anda mungkin juga menyukai