Anda di halaman 1dari 20

‘ACETAMINOPHEN AND FEBRILE SEIZURE RECURRENCES DURING

THE SAME FEVER EPISODE’

Disusun Oleh:
Annisa Robiyanti (1102011038)

Pembimbing:
LETKOL CKM (K) dr. Christina K. Nugrahani, Sp. A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RS TK II. MOH RIDWAN MEURAKSA JAKARTA
LATAR BELAKANG
 Demam adalah gejala umum tersering pada
penyakit anak termasuk infeksi dan berfungsi
sebagai respons positif yang membantu fungsi
kekebalan tubuh. demam menimbulkan rasa
tidak nyaman, dapat menyebabkan peningkatan
kehilangan cairan dan dehidrasi tubuh/

 Dalam keadaan seperti itu, antipiretik


digunakan pada populasi anak untuk
mengurangi efek sekunder dari demam seperti
dehidrasi
TUJUAN
 Untuk mengevaluasi dan memverifikasi
propacetamol intravena dibandingkan dengan
dexibuprofen dalam hal keefektivitasan
antipiretik dan keamanan untuk pengurangan
demam pada pasien infeksi saluran
pernapasan atas pada anak (URTI).
METODE
 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
 Tempat : Rumah Sakit Universitas Katolik, Korea
 Waktu : 19 November 2017 – 4 Juni 2018
METODE
 SUBJEK PENELITIAN
 Pasien anak-anak dengan demam ≥ 38 ° C di Rumah
Sakit Universitas Katolik Korea.

 Penelitian ini dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip


etika dari Deklarasi
METODE
 KRITERIA INKLUSI dan EKSLUSI
 Pasien mulai dari usia 6 bulan hingga 14 tahun
 Dirawat dengan URTI (Infeksi saluran pernapasan atas)
 Mengalami demam (didefinisikan sebagai suhu tubuh fossa
aksila ≥38,0°C) pada saat masuk perawatan
 Pasien yang dikeluarkan dalam keadaan berikut: pasien
telah diberikan antipiretik dalam waktu 4 jam sebelum
masuk perawatan
 Adanya kelainan hematologis, endokrin, kardiologis
 Kelainan sistem saraf pusat atau neurologis
 Riwayat asma bronkial
 Riwayat alergi pemakaian NSID
 Status fisik atau psikologis dianggap tidak sesuai untuk uji
klinis
 Kegagalan untuk menerima persetujuan dari pasien/orang
tua.
PENILAIAN EFIKASI
 Variabel efikasi primer adalah Perbedaan dalam
penurunan suhu tubuh pada 4 jam setelah
pemberian antipiretik antara studi dan kelompok
kontrol
 Variabel efikasi sekunder adalah kisaran penurunan
suhu tubuh pada 4 jam setelah pemberian
antipiretik.
 Area Di Bawah Kurva (AUC) perubahan suhu tubuh
hingga 6 jam setelah pemberian dan hubungan
waktu antipiretik,
 nilai maksimum penurunan suhu tubuh dalam 6
jam setelah pemberian antipiretik,
 jumlah pasien yang suhu tubuhnya normal (<37,0 °
C) pada 6 jam setelah pemberian antipiretik, dan
titik waktu ketika suhu tubuh pertama kali
mencapai <37,0 ° C.
ANALISIS STATISTIK
 Peneliti menggunakan uji t, uji chi-square, uji
fisher

 Signifikansi ditetapkan pada P<0.05

 Propacetamol dipertimbangkan setidaknya sama


efektifnya dengan dexibuprofen jika batas bawah
interval 95% (CI) untuk perbedaan penurunan
suhu tubuh (dexibuprofen minus propacetamol)
adalah nol atau lebih besar pada kesetaraan
0,35°C.
HASIL
 311 subjek terdaftar (157 di kelompok studi dan 154
di kelompok kontrol).

 Subyek yang akhirnya memenuhi syarat untuk


didaftarkan dalam penelitian kami dipilih, dan
akhirnya 125 subjek dalam kelompok penelitian dan
138 subjek dalam kelompok kontrol terdaftar

 Dari 125 subyek kelompok studi, 17 (13,6%) memiliki


berat <10 kg dan menerima 15 mg / kg propacetamol,
dan 108 (86,4%) memiliki berat ≥10 kg dan menerima
30 mg / kg propacetamol. Demografi dan karakteristik
dasar tidak berbeda secara signifikan antara kedua
HASIL EFIKASI
HASIL EFIKASI
HASIL KEAMANAN
DISKUSI
 Berdasarkan hasil penelitian kami, efek
antipiretik propacetamol intravena dibandingkan
dengan dexibuprofen yang digunakan pada
pasien pediatric dengan URTI yang mengalami
demam adalah sama

 Dalam penelitian kami, suhu tubuh selama 2 jam


pertama setelah pemberian propacetamol
intravena secara signifikan lebih rendah
daripada yang setelah pemberian dexibuprofen.
DISKUSI
 Sementarakonsentrasi obat intravena mencapai
tingkat maksimum dalam 40 menit ketika
propacetamol diberikan secara intravena,
dibutuhkan lebih dari 2 jam dexibuprofen untuk
mencapai konsentrasi maksimum setelah pemberian
oral.

 Sementarakonsentrasi obat intravena mencapai


tingkat maksimum dalam 40 menit ketika
propacetamol diberikan secara intravena,
dibutuhkan lebih dari 2 jam dexibuprofen untuk
mencapai konsentrasi maksimum setelah pemberian
oral.
DISKUSI
 Studi
masa depan diperlukan untuk
mengevaluasi kemanjuran antipiretik dan
keamanan intravena
KESIMPULAN

 Kami dapat meverifikasi keefektivitasan


antipiretik dan keamanan propacetamol
intravena pada pasien URTI pediatrik anak
yang demam. Propacetamol intravena dapat
digunakan secara efektif pada pasien yang tidak
dapat diberikan antipiretik oral atau antipiretik
segera.

 Singkatan
NSAID: Obat antiinflamasi nonsteroid; URTI:
Infeksi saluran pernapasan atas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai