Anda di halaman 1dari 50

Pengenalan CAPD

(Continous Ambulatory Peritoneal


Dialysis)
GINJAL
 2 buah: kanan, kiri
 letak: retroperitoneal
 ukuran: 11x6x3 cm
 berat: 120 - 170gr (150gr)
 terdiri dari: cortex dan
medulla
 1 - 1,3juta nephron
 pendarahan: 1300cc/menit
(25% CO)

Urinary System
 Mengatur keseimbangan dan komposisi
cairan tubuh.
 Mengatur keseimbangan asam basa.
 Mengatur tekanan darah.
 Mengatur metabolisme tulang.
 Mengatur produksi sel darah merah.
 Klinis
Tanda, gejala, pemeriksaan fisik.
 Laboratoris
Ureum, kreatinin, asam urat
 Tes Klirens Kreatinin (TKK)

Kreatinin urin(mg/dl) x Vol. Urin(ml/24jam)


Kreatinin serum(mg/dl) x 1440

 Rumus Cockroft-Gault
(140-umur) x BB(kg)
LFG =
72 x kreatinin serum(mg/dl)

Wanita = 0,85 x laki-laki


 Gangguan  Cairan diselaput
pengecapan jantung dan paru-
 Tidak nafsu makan paru
 Mual-mual muntah  Otot-otot mengecil
 Berat badan turun  Gerakan-gerakan tak
 Lesu terkendali, kramp
 Gatal-gatal  Kulit kasar
 Gangguan tidur  Sesak nafas
 Hipertensi
 Confusion
 Vena di leher (encephalopathy)
melebar

Harrison’s Manual of Medicine 15th ed.


Terapi Pengganti Ginjal

Terapi Penganti
Ginjal

HD CAPD

Transplantasi
Integrasi Terapi Pengganti
Ginjal

TRANPLANTASI

TERAPI PENGGANTI
GINJAL

HEMODIALISIS PERITONEAL DIALISIS


 Mesin ginjal buatan atau hemodialyzer terdiri
dari membran semipermeabel dengan darah di
satu pihak dan cairan dialisis di pihak lain.
 Dibuat AV-fistula (Cimino) pada tangan
pasien, merupakan tempat masuk dan
keluarnya darah ke mesin ginjal buatan
(dialiser) pada setiap kali dilakukan
hemodialisa.
TRANSPLANTASI GINJAL
Peritoneal Dialisis dapat dilakukan secara
manual atau dengan mesin.
• CAPD
Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis,
yang dilakukan secara manual.
• APD
Automated Peritoneal Dialysis, yang dilakukan
dengan menggunakan mesin.
A A
P P
D D
Peritoneal dialysis (PD)
dilakukan di dalam
tubuh dan memakai
filter alamiah yaitu
membran peritoneum
pada kavum abdominal.
Cairan dialisis mengalir
ke dalam kavum
abdomen melalui
kateter yang kecil,
lembut ( soft plastic
tube ) yang
dimasukkan ke dalam
abdomen pada saat
operasi.
Tempat dimana kateter
keluar-masuk dari
tubuh disebut Exit
Site. Kateter akan
mudah disembunyikan
di dalam pakaian.
• Produk sisa akan dibersihkan terus-menerus

dari darah – kimia darah stabil

• Tidak membutuhkan mesin

• Dialisis dapat dikerjakan di rumah, pasien

akan nyaman – dapat terus aktif dan bebas

dari pembatasan

• Pasien dapat mengontrol diri sendiri

• Diet lebih bebas


• Tidak perlu datang ke RS 2 – 3 kali

seminggu.
• Waktu untuk melakukan dialisis flexibel.
• Dialisis dapat dilakukan di rumah atau di
tempat kerja.
• Tidak ada tusukan jarum
• Sedikit pembatasan diet.
• Perlu 4x sehari untuk melakukan pertukaran

CAPD.

• Jika tidak hati2 dan patuh, resiko tinggi

terjadi peritonitis
Kondisi Ideal : Wastafel
Dengan kran khusus, dapat di buka dengan siku
Kondisi Ideal:
• Jendela tertutup
• Kipas angin di matikan
Kondisi Lain: Tempat pertukaran cairan
Bersih dan Rapi
Clean and tidy
Creativity and“innovations”–
Something we can learn
Penataan tempat
• Cocok untuk semua pasien ESRD

• Indikasi kuat untuk pasien


– Medical
•unstable CV disease
•difficult to establish vascular access
•transfusion problem(Jehovah Witness)
• PsikososiaL
– Keinginan pasien

– Butuh kemandirian,ketidaktergantungan
– Diabetes Mellitus – Psikososial
– Penyakit cardiovascular •Gaya hidup aktif
•Angina •Jadwal bervariasi
•Prothestic valvular disease •Takut jarum
•Arrythimias •Memerlukan diet bebas

– Penyakit kronik
•Anemia
•HIV positive
•Known bleeding disorder
•Hepatitis
•Medical
- abdominal abcess
•Psikososial
– Kelainan psikotik berat atau manik depresi
– Ketidakmampuan intelektual, tidak ada yang
membantu
 Suatu membran serosa
 Membatasi kavum
peritoneum
 Luas permukaan = 1-2 m2
 Dibagi 2 bagian:
- Peritoneum viseralis,
membatasi usus dan organ
dalam lain
- Peritoneum parietalis,
membatasi dinding rongga
abdomen
3 LAPISAN MEMBRAN PERITONEUM
Penilaian klinis dari transport peritoneal
PET Test

1. High Transporters
2. Low Transporters
3. High Average
4. Low Average
Fisiologi dari transport Peritoneal

Tiga proses berjalan berkesinambungan:


1. Difusi
2. Ultrafiltrasi
3. Absorpsi cairan
DIFUSI OSMOSIS
DIALISIS
Membuang Membuang air
Excess waste yg berlebihan
Urea
Kreatinin
Asam urat
Fosfat

Difusi Osmosis

KLIRENS ULTRAFILTRASI
Bentuknya kecil, lembut, diletakkan dalam kavum
peritoneal.
Lebar tube sekitar ¼ inci.
Beberapa inci dari kateter ada di luar tubuh.
Letak kateter sekitar 3-4 inci dari pusar dan
mudah disembunyikan dalam pakaian.
Tenckhoff Catheter
The Twin Bag
Exchange Procedure
Prepare supplies
CAPD BAXTER-KALBE PTS DISTRIBUTION
IN INDONESIA

Pkl Pinang
FAKFAK
Bengkulu Ambon

MATARAM

SUMBAWA

Anda mungkin juga menyukai