Anda di halaman 1dari 11

Journal Reading

Cognitive And Preceptual Function In Patients With


Occipital Lobe Epilepsy, Patients With Migraine, And
Healthy Controls

Disusun Oleh :
Pembimbing:
Andini Zulmaeta
dr. Prima Ananda Madaze, Sp.S
1102013027

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSTAS YARSI
RSUD KOJA JAKARTA UTARA
PERIODE 24 JULI 2019- 27 JULI 2019
Tujuan membandingkan fungsi kognitif dan perseptual
pada pasien-pasien dengan epilepsi lobus oksipital

Partisipan meliputi 93 individu dari Kota Mashhad, Provinsi Khorasan e-


Razavi, Iran. Kuisioner demografik dan Bender-Gestalt II (BGT-II;
Abstrak Brannigan & Decker)

skala penyalinan, skala ingatan, motorik, dan perseptual dari BGT-II


pasien epilepsi lobus oksipital dan pasien dengan migrain memiliki skor
lebih rendah dibandingkan individu sehat. pasien dengan epilepsi lobus
oksipital memiliki skor yang lebih buruk dengan migrain.

Kata kunci Tidak ada perbedaan yang signifikan terkait dengan gender dan tingkatan
Neurocognitive pendidikan disaat menilai variabel dependen dari penelitian ini.
functioning, occipital lobe
epylepsy, migraine,
healthy individuals
Pendahuluan

Terdapat hubungan yang berbeda antara kejang epileptik dan nyeri kepala, yang memunculkan
terminology-terminologi yang tidak jelas atau kontroversial dalam penelitian ini

Epilepsi dan migrain merupakan kelainan-kelainan episodik yang sering ditemukan; dan kedua
penyakit ini memiliki banyak kesamaan gambaran klinis dan mekanisme patofisiologi

Epilepsi maupun migrain dianggap sebagai penyakit paroksismal dan kronik dimana patofisiologi dan
gejala klinisnya tumpang tindih satu sama lain

Hipotesis utama dari penelitian ini adalah pasien dengan ELO dan migrain dan individu yang sehat
akan memiliki perbedaan performa yang signifikan dalam fungsi kognitif dan perseptual.
Metode

Desain dan Prosedur Partisipan


Dengan evaluasi sederhana atau desain quasi- Sampel terdiri dari 93 orang (32 pasien rawat
eksperimental dengan 3 kelompok. Ketiga jalan dengan ELO, 30 pasien rawat jalan
kelompok ini meliputi; pasien rawat jalan dengan migrain, dan 31 individus sehat) dari
dengan ELO, pasien rawat jalan dengan Kota Mashhad, Provinsi Khorasan e-Razavi,
migrain, dan individu sehat. dengan 3 Iran.
kelompok dan dilakukan analisis statistik 1 arah
Metode
Metode
Metode

Instrumen Analisis Statistik


Bender Gestalt II (BGT-II) Untuk menganalisis hipotesis utama dari
Bender Gestalt merupakan uji neurologis, penelitian ini empat analysis of variance
perseptual, perkembangan, personalitas, dan (ANOVA)
visual motorik. Memberikan gambaran pada
masalah-masalah seperti trauma cedera otak
dan patologi neuropsikologis
Hasil
Hasil dari hipotesis utama menunjukan perbedaan kelompok yang
signifikan dari segi penyalinan, ingatan, motorik, dan perseptual
pada skala BGT-II dalam sampel ini.

Tidak ada perbedaan yang signifikan untuk gender dan tingkat


pendidikan pada semua variabel dependen dalam penelitian ini.
HASIL

Perbandingan uji posthoc Duncan untuk perbedaan kelompok menunjukan


bahwa baik pasien dengan ELO dan pasien dengan migrain memiliki skor
yang lebih rendah secara signifikan dibandingan dengan individu normal
dalam penyalinan, ingatan, motorikik dan perseptual pada BGT-II.

pasien dengan ELO secara signifikan memiliki skor yang lebih


rendah dalam penyalinan, ingatan, motorik dan perseptual pada
BGT-II dibandingkan dengan pasien dengan migrain.
Penelitian lain juga menunjukan bahwa aktivitas neurofisiologis
yang abnormal pada otak pasien dengan ELO dan pasien dengan
migrain akan menyebabkan disfungsi kognitif dan perseptual.

HASIL
Menambah literatur-literatur yang sudah ada dalam bidang fungsi kognitif dan
perseptual mengenai penyakit neurologis kronis.

Penelitian ini memiliki keterbatasan karena hanya menggunakan


pemeriksaan BGT-II pada pasien dengan ELO dan pasien dengan
migrain. sampel tidak mencerminkan epidemiologi migrain
berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan

Anda mungkin juga menyukai