Anda di halaman 1dari 20

FRAKTUR TULANG PANJANG

Arie Fandy Harahap (130100243) - Syafnia Juwita (150100007) - M. Rizqi


Tanjung (150100064) - Agri Borneos Sinulingga (150100155) - Agung
Pratama Wijaya (140100046) - M. Ariadi S. Dalimunthe (140100144) - Asdar
Raya (140100010) - Lita Stephani Sianturi (140100203) - Nia Sarinastiti
Nugroho (140100220)

DEPARTEMEN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2019
Fraktur adalah kerusakan atau patah tulang
yang disebabkan oleh adanya trauma
ataupun tenaga fisik.
KLASIFIKASI
Berdasarkan
Etiologi
 Fraktur traumatik
 Fraktur patologis
 Fraktur stress (karena
adanya trauma terus
menerus di suatu tempat)
Berdasarkan
Klinis
Fraktur terbuka
Bila terdapat hubungan antara fragmen tulang
dengan dunia luar karena adanya perlukaan
dikulit

Fraktur tertutup
Bila tidak terdapat hubungan antara fragmen
tulang dengan hubungan dunia luar.
Fraktur
Derajat TerbukaLuka Fraktur

I Laserasi <2 cm Sederhana, dislokasi fragmen


minimal
II Laserasi >2 cm, kontusi otot Dislokasi fragmen jelas
disekitarnya
III Luka lebar, rusak hebat, atau hilangnya Kominutif, segmental,
jaringan di sekitarnya fragmen tulang ada yang
hilang
Fraktur Tertutup

Derajat 0 Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3


Fraktur biasa Fraktur dengan Fraktur yang lebih Cedera berat
berat dengan
dengan sedikit atau abrasi dangkal kontusio jaringan dengan kerusakan
atau memar lunak bagian dalam jaringan lunak
tanpa cedera kulit dan dan adanya yang nyata dan
jaringan lunak jaringan pembengkakan ancaman
sekitarnya subkutan terjadinya
sindroma
kompartement.
Tipe – tipe fraktur
 Fraktur Transversal
 Fraktur spiral / oblique
 Fraktur kominutif : lebih dari 2 fragmen
 Fraktur avulsi
 Fraktur greenstick (pada anak - anak)
 Fraktur epifisis dengan separasi
 Fraktur kompresi (pada vertebra)
 Fraktur impresi (pada tengkorak)
Fraktur lengkap: (a) Transversal; (b) Segmental; (c) Spiral.
Fraktur tidak lengkap: (d) Buckle/torus/melengkung; (e,f) greenstick
Penyebab
Fraktur
 Peristiwa trauma
 Kecelakaan
 Hal-hal patologis
 Fraktur terjadi akibat trauma langsung,
gaya meremuk, gerakan puntir
mendadak, dan kontraksi otot yang
ekstrim
Patofisiologi
 Trauma/tenaga fisik/pukulan keras
 Perdarahan/syok - fraktur dan kontinuitas
jaringan - luka dan frakur yang masih basah
 Aliran darah kekapiler menurun- merangsang
pengeluaran kimia darah dengan
memngeluarkan serotinin,bradikinin dan
histamin
Manifestasi
Klinis  Adanya nyeri/nyeri tekan
 Deformitas
 Hematom
 Edema berat
 Fungsio laesa
 Ansimetris
 Krepitasi
 Nyeri bila digerakkan
Fraktur Tulang
Panjang
Pada fraktur tulang panjang, • Fraktur Os Humerus
terjadi pemendekan tulang yang • Fraktur Os Radius
sebenarnya karena kontraksi otot • Fraktur Os Ulna
yang melekat diatas dan dibawah • Fraktur Os Femur
tempat fraktur. Fragmen sering • Fraktur Os Tibia
melingkupi satu dan lainnya
• Fraktur Os Fibula
sampai 2,5 – 5 cm
Fraktur Os
Fraktur epifisisHumerus
humerus
Adalah fraktur lempeng epifisis
tipe II (Salter-Harris)
Mekanisme trauma
• Terutama pada anak – anak
• Biasanya ada angulasi dan
dislokasi fragmen distal ke
posterior
Klasifikasi fraktur menurut Neer-Horowits :
Grade I: Pergeseran fraktur < 5 mm.
Grade II : Pergeseran epifisis 1/3 terhadap
fragmen distal.
Grade III : Pergeseran 2/3
Grade IV : Pergeseran > 2/3
Fraktur Os Radius
dan Os Ulna
 Fraktur Galaezzi
Fraktur radius bagian distal dengan dislokasi ulna
bagian distal
 Fraktur Monteggia
Fraktur ulna bagian proksial dengan dislokasi kaput
radii
 Fraktur ini dibagi dalam 3 tipe :
Tipe I : Pergeseran 0-30°
Tipe II : Pergeseran 30-60°
Tipe III : Pergeseran 61-90°
Fraktur Os Femur
Patah pada tulang femur dapat disebabkan oleh trauma. Fraktura
karena trauma dapat dibedakan menjadi dua,
(1) Fraktura os femur directa: Terjadi tepat di tempat trauma tersebut
datang
(2) Fraktura os femur indirecta: Terjadi tidak tepat di tempat trauma
tersebut datang
Fraktur Os Tibia dan Os Fibula
Paling sering terjadi pada fraktur tulang
panjang
Dapat terjadi pada bagian diafisis,
kondiler, dan pergelangan kaki
Mekanisme trauma
Trauma angulasi : Fraktur tipe
transversal atau oblik pendek
Trauma rotasi : Fraktur tipe
spiral
Penatalaksanaa
Terapi konservatif
n Terapi operatif

 Proteksi saja Reposisi terbuka


 Imobilisasi saja tanpa Reposisi tertutup
reposisi dengan kontrol
 Reposisi tertutup dan radiologis diikuti
fiksasi dengan gips fiksasi eksterna
 Traksi

Anda mungkin juga menyukai