Anda di halaman 1dari 20

Maulana Yusuf Assyidiq

31117025
Farmasi 3A
LUKA BAKAR
 Luka bakar adalah kerusakan lapisan kulit yang
disebabkan oleh benda panas, termasuk api, air
panas, dan uap panas. Rusaknya kulit akibat luka
bakar membuat penderitanya rentan mengalami
infeksi, karena kulit merupakan lapisan pertahanan
awal tubuh untuk melawan infeksi. Oleh karena itu,
penanganan perlu dilakukan secepatnya.
 Upaya penanganan luka bakar berbeda-beda,
tergantung lokasi dan tingkat keparahan luka. Luka
bakar yang ringan bisa ditangani secara mandiri di
rumah. Namun pada luka bakar yang dalam atau
luas, diperlukan penanganan khusus.
Tingkat Keparahan Luka Bakar
Berdasarkan kerusakan kulit yang terjadi,
luka bakar dibagi menjadi 3 derajat, yaitu:
 Luka bakar derajat 1. Luka bakar ini
hanya menyebabkan kerusakan di lapisan
luar kulit (epidermis).
 Luka bakar derajat 2. Luka bakar ini
hingga menyebabkan kerusakan di lapisan
kulit yang lebih dalam (dermis).
 Luka bakar derajat 3. Kerusakan hingga
mencapai lapisan lemak, serta merusak
saraf dan pembuluh darah.
Selain kedalaman kerusakan kulit, tingkat
keparahan luka bakar juga bisa diukur dari luas area
yang terbakar. Perhitungan persentase area
permukaan kulit yang terbakar pada orang dewasa
terdiri dari:
 Area kepala: 9%
 Dada: 9%
 Perut: 9%
 Punggung dan bokong: 18%
 Setiap lengan: 9%
 Setiap tungkai: 18%
 Daerah kelamin: 1%
Sebagai contoh, jika luka bakar terjadi pada kedua
tungkai, area kelamin, dada dan perut, maka total luas
area luka bakar tersebut adalah 55%. Jika luas
permukaan luka bakar melebihi 20%, tubuh akan
mengalami kekurangan cairan sehingga dapat
menimbulkan turunnya tekanan darah hingga syok.
Penyebab Luka Bakar
Luka bakar disebabkan oleh kulit
yang bersentuhan atau terpapar
dengan:
 Benda panas
 Sinar matahari
 Radiasi
 Bahan kimia
 Listrik
Pengobatan Luka Bakar
 Pertolongan pertama untuk mengatasi luka
bakar adalah memadamkan api ataupun
mengangkat benda yang masih membara dari
penderita, yang dilanjutkan dengan pelepasan
baju atau kain yang menempel pada kulit yang
terbakar.
 Penderita selanjutnya dapat mendinginkan
luka bakar dengan air mengalir dan
mengonsumsi parasetamol untuk meredakan
sakit. Jika luka bakarnya parah, penderita
disarankan untuk mendapat pengobatan
lanjutan di rumah sakit.
JURNAL ACUAN
Tanaman Aktivitas u/ Luka Bakar
Klasifikasi Tanaman
Biji pinang (Areca catechu L.)
Biji pinang (Areca catechu L.) secara tradisional
diantaranya digunakan untuk obat menghentikan cucur
darah dan haid banyak mengeluarkan darah. Untuk
membuktikan penggunaan tersebut perlu dilakukan
penelitian apakah ekstrak biji pinang mempunyai khasiat
hemostatik, yaitu dapat mempercepat waktu beku darah
serta untuk mendapatkan gambaran toksisitasnya
ditentukan harga LDSo nya. Sebelum penelitian dilakukan
spesifikasi simplisia dun ekstrak total dari biji pinang.
Penelitian LDso menurut cara Wei1,C.S dengan
menggunakan hewan mencit dan penelitian khasiat
hemostatik menumt cara Lee-White dengan menggunakan
hewan tihs putih. Penelitian khasiat .hemostatik dilakukan
pada 3 macam dosis ekstrak biji pinang yaitu 1,63mg,
4,9mg dan 16,3mg/100g. bobot badan tikus.
Secara tradisional biji pinang digunakan
sebagai obat pendarahan dan adanya hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa seduhan biji
pinang dapat mempercepat waktu beku darah
tikus,' serta dapat menurunkan kadar gula darah
pada mencit," maka diharapkan ekstrak biji
pinang mempunyai khasiat hemostatik. Penelitian
tanaman obat menunjukkan bahwa tanaman yang
tumbuh ditempat berbeda, ada kemungkinan
mempunyai kandungan kimia yang berbeda. Hal
itu disebabkan pengaruh kondisi lingkungan hidup
yang berbeda, sehingga khasiatnya juga dapat
berbeda.
Dosis
Penyembuhan Luka
Mekanisme penyembuhan luka bakar
ekstrak etanol biji pinang dapat terjadi karena
adanya senyawa tanin yang berfungsi sebagai
antibakteri, antifungi dan adstringen yang
menyebabkan pengecilan pori-pori kulit,
memperkeras kulit, dan menghentikan
pendarahan yang ringan (Masduki, 1996).
Konsentrasi 20%, 40%, dan 60% ekstrak
etanol biji pinang memeliki efek sebagai obat
luka bakar hal ini ditandai pada kosentrasi
60% ekstrak etanol biji pinang dapat
menyembuhkanl uka 89,67% pada hari ke-14
(Handayani, 2016).
Klasifikasi Tanaman
Kesumba keling (Bixa orellana L.)
Merupakan salah satu jenis tanaman yang telah lama dikenal dan
digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia untuk pengobatan
dan kesehatan. Seluruh bagian tanaman Bixa orellana L. termasuk daun,
biji, bunga, buah, dan akar telah dimanfaatkan sebagai ramuan obat
tradisional. Selaput biji B. orellana L. mengandung pigmen utama dari
golongan di-apo karotenoid dengan komposisi bixin (C25H30O4) sebesar
83,41 ± 4,54% (Suparmi et al.,2008a,b).
Sifat antioksidan bixin diduga dapat mendukung potensi sebagai
antiinflamasi Kesumba keling (Bixa orellana L.) telah dimanfaatkan untuk
mengobati oedem atau penyakit beri-beri (Hariana, 2008). Serbuk biji telah
digunakan sebagai terapi herbal untuk mengurangi inflamasi pada manusia
(dewasa) yaitu 5-10 mg dua kali sehari (Raintree Nutrition Inc, 2010).
Reddy et al. (2005) telah meneliti tentang penghambatan relatif dari
peroksidasi lipid, enzim COX, dan proliferasi sel tumor manusia dengan
bixin pada tanaman kesumba yang bersifat inhibitor COX-1 dan COX-2.
Penghambatan pada enzim COX menyebabkan prostaglandin tidak
terbentuk sehingga inflamasi dapat berkurang (Ikawati, 2010). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak selaput biji kesumba
terhadap inflamasi pada tikus putih jantan galur wistar.
Dosis
Grafik Penelitian
Penyembuhan Luka
Hasil penelitian yang dilakukan Albert dkk (2015)
memberikan bukti yang cukup dari Bixa orellana
sebagai pengobatan luka bakar potensial dengan
efek yang sebanding dengan sulfadiazin perak.
Proses penyembuhan melibatkan interaksi dinamis
dari faktor-faktor fisiologis yaitu terdiri dari empat
fase umum: hemostasis, peradangan, proliferasi dan
remodelling. Fase ini memakan waktu 21 hari
(Orsted, 2004). Kandungan kimia yang dihasilkan
oleh Bixa orellana dalam ekstrak air dan etanol
adalah alkaloid, tanin, triterpenoid, steroid, dan
flavonoid. Senyawa tersebut memiliki mekanisme
yang membantu pada proses penyembuhan luka
bakar (Deshmukh, et al., 2013).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai