Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TRIMETHYLAMINURIA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Biologi Sel dan Molekular
Dosen Pengampu:
Mochamad Fathurohman. M.Si

Disusun Oleh :
31117005 Anasthasia Yolanda
31117009 Diani Annisa
31117013 Elmilia Fitriana
31117023 Irna Kushernawati
31117029 Neiza Nabila
31117036 Reni Nuraeni
31117039 Riki Maulana
31117042 Salsabila Rizki Agipta
31117044 Sindi Novitasari
31117045 Siti Hilma Wulandari
31117049 Yana Herdiana

PRORAM STUDI S1 FARMASI


STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang Maha Ghofur atas berkat
karunia dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas individu makalah dengan
judul “TRIMETHYLAMINURIA (FISH ODOUR SYNDROME)“, dengan tepat
waktu. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Biologi Sel dan Molekular program studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya tahun 2018.

Penulis menyadari akan kekurangan wawasan dalam penulisan makalah ini.


Oleh sebab itu saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan Makalah
yang telah dibuat. Tiada gading yang tak retak, begitu pun dengan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan.

Harapan penulis, semoga adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya, umumnya bagi kita semua aamiin. Sebelumnya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Tasikmalaya, Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Trimethylaminuria .................................................................................. 3
B. Ciri-Ciri Trimethylaminuria ................................................................................. 3
C. Gen yang Berperan dalam Trimethylaminuria ..................................................... 3
D. Mekanisme dan Penyebab Trimethylaminuria .................................................... 5
E. Solusi untuk Penyakit Trimethylaminuria ........................................................... 8
F. Contoh Kasus Trimethylaminuria ........................................................................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Trimethylaminuria merupakan gangguan metabolik autosomal resesif


yang langka yang menyebabkan akumulasi trimethylamine (TMA), yang
baunya seperti ikan busuk. Trimethylamine diekskresikan secara berlebihan
melalui cairan tubuh keringat dan urine serta nafas. Trimethylaminuria terjadi
karena kekurangan enzim monooxygenase 3 (FMO3) yang disebabkan oleh
mutasi pada gen FMO3. FMO3 berfungsi mengubah trimethylamine (TMA)
yang bau busuk menjadi TMAO (trimethylamine-N-oksida) yang tidak berbau.

Jurnal ini didasarkan pada kasus seorang penderita pada usia 10 tahun
menderita trimethylaminuria (sindrom bau ikan), kedua orang tuanya dan dua
saudara perempuan diselidiki secara biokimiawi kemampuan mereka untuk
mengoksidasi trimetilamin (TMA) baik ketika berasal dari diet dan diberikan
secara eksogen. Baik penderita dan kedua saudara perempuan sangat
kekurangan kemampuan mereka untuk mengoksidasi N-TMA. Lebih jauh lagi,
kedua saudara kandung siap mengembangkan gejala sindrom bau ikan yang
dicirikan oleh nafas yang kuat dan bau badan yang tidak menyenangkan segera
setelahnya pemberian oral TMA (300 mg). Dengan tantangan oral 600 mg
TMA, keduanya orang tua menunjukkan kerusakan yang jelas dari kapasitas N-
oksida dan mengalami sindrom bau ikan. Berdasarkan data keluarga
mendukung hipotesis bahwa trimethylaminuria merupakan kesalahan bawaan
pada kemampuan untuk melakukan N-oxidize TMA yang diwariskan sebagai
sifat autosom resesif .
Pada kasus trimethylaminuria pada seorang gadis 12 tahun. Pasien gagal
pengobatan dengan diet dan modifikasi kebersihan, tetapi mencapai perbaikan
gejala setelah empat bulan mengonsumsi metronidazole.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Trimethylaminuria?
2. Apa saja ciri-ciri Trimethylaminuria?
3. Apa gen yang berperan dalam Trimethylaminuria?
4. Bagaimana mekanisme dan penyebab Trimethylaminuria?
5. Bagaimana solusi untuk penyakit Trimethylaminuria?
6. Bagaimana contoh kasus Trimethylaminuria
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Trimethylaminuria
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Trimethylaminuria
3. Untuk mengetahui gen yang berperan dalam Trymethylaminuria
4. Untuk mengetahui mekanisme dan penyebab Trimethylaminuria
5. Untuk mengetahui solusi pada penyakit Trimethylaminuria
6. Untuk mengetahui contoh kasus dari Trimethylaminuria
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Trimethylaminuria
Trimetil aminuria(sindrom bau ikan) merupakan gangguan metabolism pada
autosomal resesif yang menyebabkan gagalnya kerja enzim.
ketika enzim tidak bekerja maka tubuh akan kehilangan kemampuan untuk
mendegradasi trimetil amina, trimetil yang dihasilkan akan dilepaskan melalui
urin,keringat, dan nafas dengan bau amis.

B. Ciri-Ciri Trimethylaminuria
- Bau amis ikan atau seperti ikan busuk
- Keringat/bau badan, urin, air liur, kalau di wanita cairan vaginanya yang
berbau, dan nafas yang dikeluarkan/dihembuskan
- Trimetilaminnya terlalu banyak diproduksi di dalam tubuh sehingg
menyebabkan bau seperti amis ikan/ikan busuk
- Wanita memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena sindrom
trimetilaminuria dibandingkan dengan pria. Hal ini berhubungan dengan
hormon seks perempuan seperti progesteron dan estrogen yang dapat
memperburuk gejala.

C. Gen yang Berperan dalam Trimethylaminuria


Gen FMO3 memberikan instruksi untuk membuat enzim yang
merupakan bagian dari keluarga enzim yang lebih besar disebut
monooxygenase yang mengandung flavin (FMO). Enzim ini memecah
senyawa yang mengandung nitrogen, sulfur, atau fosfor. Enzim FMO3, yang
dibuat terutama di hati, bertanggung jawab untuk memecah senyawa yang
mengandung nitrogen yang berasal dari diet. Salah satu senyawa ini adalah
trimetilamin, yang merupakan molekul yang memberi ikan bau amis mereka.
Trimetilamina diproduksi karena bakteri dalam usus membantu mencerna

3
4

protein tertentu yang diperoleh dari telur, hati, kacang-kacangan (seperti kacang
kedelai dan kacang polong), jenis ikan tertentu, dan makanan lainnya. Enzim
FMO3 biasanya mengubah trimetilamin menjadi trimethylamine-N-oxide yang
kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
Para peneliti percaya bahwa enzim FMO3 juga berperan dalam
memproses beberapa jenis obat. Sebagai contoh, enzim ini mungkin diperlukan
untuk memecah tamoxifen obat antikanker, obat nyeri kodein, ketoconazole
obat antijamur, dan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati
depresi (antidepresan). Enzim FMO3 mungkin juga terlibat dalam pemrosesan
nikotin, zat kimia adiktif yang ditemukan dalam tembakau. Variasi normal
(polimorfisme) pada gen FMO3 dapat mempengaruhi kemampuan enzim untuk
memecah zat-zat ini. Para peneliti sedang bekerja untuk menentukan apakah
polimorfisme FMO3 dapat membantu menjelaskan mengapa orang bereaksi
secara berbeda terhadap obat-obatan tertentu.
Lebih dari 25 mutasi pada gen FMO3 telah diidentifikasi pada orang
dengan trimethylaminuria. Sebagian besar mutasi ini menyebabkan produksi
enzim FMO3 versi kecil tidak berfungsi. Mutasi lain mengubah blok
pembangun tunggal (asam amino) yang digunakan untuk membangun enzim,
yang mengubah bentuknya dan mengganggu fungsinya. Tanpa enzim FMO3,
tubuh tidak dapat mengubah trimetilamin menjadi trimetilamina-N-oksida
secara efektif. Akibatnya, trimethylamine menumpuk di dalam tubuh dan
dilepaskan pada keringat, urine, dan napas. Ekskresi senyawa ini bertanggung
jawab untuk karakteristik bau badan yang kuat dari trimethylaminuria. Studi
menunjukkan bahwa diet dan stres juga berperan dalam menentukan intensitas
bau seperti ikan.
Kebanyakan orang memiliki gen FMO3 yang menyediakan instruksi
untuk membuat enzim ini. Pada keadaan khusus yaitu pada gen yang rusak,
kebanyakan orang dengan Trimetylaminuria memiliki enzim FMO3 yang
hilang atau gen FMO3 mereka tidak bekerja seperti yang terjadi pada
kebanyakan orang. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penumpukan
5

Trimethylamin dalam tubuh. Biasanya orang-orang dengan Trimethylaminuria


telah mewarisi gen FMO3 yang rusak dari kedua orangtua mereka. Dengan kata
lain, setiap orangtua akan membawa satu salinan gen yang rusak dan menjadi
“carrier” dari kondisi terbseut. Diperkirakan bahwa 1% dari populasi di Inggris
adalah pembawa gen rusak yang menyebabkan Trimethylaminuria. Tidak
semua orang dengan Trimethylaminurisa memiliki gen FMO3 yang rusak.
Beberapa kasus dapat disebabkan oleh kelebihan protei tertentu dalam makanan
atau peningkatan bakteri usus secara abnormal yang menghasilkan
trimethylamin.

D. Mekanisme dan Penyebab Trimethylaminuria

Senyawa ini berasal dari makanan yang mengandung kadar


Trimethylamine yang tinggi seperti ikan atau dari makanan yang mengandung
kolin, lesitin, dan carnitin, dan juga kekurangan enzim FMO3 pada hati
menyebabkan senyawa Trimethylamine tidak dapat dipecah menjadi
Trimethylamine N-Oxyde yang dikeluarkan melalui urin menyebabkan bakteri
di usus memproduksi bau kimia.

Senyawa Trimethylamine merupakan hasil dari pemecahan ikatan


Karbon dan Nitrogen (C-N) yang terdapat pada asam amino kolin. Ikatan
Karbon dan Nitrogen tersebut akan diuraikan oleh zat pengoksidasi seperti
gugus peroksida dalam lemak dan menghasilkan senyawa Trimethylamine.
6

Umumnya senyawa Trimethylamine berasal dari makanan yang mengandung


kolin. Proses perubahan kolin menjadi Trimethylamine terjadi di usus halus
bagian distal. Hal ini diesebabkan bakteri yang berfungsi membentuk
Trimethylamine dari kolin hanya hidup di daerah tersebut. Trimethylamine
yang terdapat dalam usus halus akan diserap ke dalam pembuluh darah masuk
ke dalam hati. Di dalam hati Trimethylamine akan dioksidasi dengan bantuan
enzim Flavin Containing Monooxygenase isoform 3 (FMO3) menjadi
Trimethylamine N-Oxyde (TMNO) dan dapat dieksresikan melalui urin
ataupun feses. Senyawa Trimethylamine N-Oxyde tidak bersifat volatil dan
tidak menimbulkan bau, sedangkan Trimethylamine bersifat volatil dan
menimbulkan bau.

Seseorang yang mengalami kelainan genetik berupa defesiensi enzim


FMO3 akan mengalami fish odour syndrome yang ditandai dengan bau badan
dan nafas amis seperti ikan. Hal ini disebabkan tubuh tidak dapat mengubah
Trimethylamine menjadi Trimethylamine N-Oxyde sehingga Trimethylamine
juga diekskresikan melalui keringat, sindrom ini terjadi secara kronis.

Jika enzim ini tidak diproduksi atau aktivitasnya menurun akibat adanya mutasi
pada gen FMO3, maka Trimethylamine tidak dapat diproses dan akan
menumpuk di dalam tubuh sehingga menimbulkan bau seperti amis ikan.

Peyebab

Pewarisan sifat Autosomal Resesif

Suatu sifat keturuan yang ditentukan oleh sebuah gen resesif pada
autosom baru akan tampak apabila suatu individu menerima gen itu dari kedua
orang tuanya. Gen ini ada yang doiminan dan ada yang resesif. Karena laki-
laki dan perempuan mempunyai autosom yang sama, jadi sifat keturunannya
yang di tentukan oleh gen autosomal dapat di jumpai pada laki-laki dan
perempuan.
7

Pewarisan gen autosomal dominan


Gen dikatakan dominan apabila gen tersebut bersama dengan gen lain
(gen pasangannya), akan menutup peran/sifat gen pasangannya tersebut. Dalam
persilangan gen, dominan ditulis dengan huruf besar.
Pewarisan gen autosomal Resesif
Gen dikatakan resesif apabila berpasangan dengan gen lain yang
dominan ia akan tertutup sifatnya (tidak muncul) tetapi jika ia bersama gen
resesif lainnya (alelanya) sifatnya akan muncul. Dalam genetika gen resesif
ditulis dengan huruf kecil.
Contoh bila kita nyatakan gen dominan dengan lambang (A) ,dan gen
resesif dengan lambing (a)

A a
A AA Aa
a Aa aa

Tabel persilangan pada pewarisan gen autosomal


Jadi peluang memperoleh anak yang :
1
Terinfeksi (aa) 4 x 100% = 25%
1
Normal (AA) 4 x 100% = 25%
2
Pembawa atau carrier (Aa) 4 x 100% = 50%

Pada keadaan khusus yaitu pada gen yang rusak, kebanyakan orang dengan
Trimetylamine memiliki enzim FMO3 yang hilang atau gen FMO3mereka
tidak bekerja seperti yang terjadi pada kebanyakan Trimetylamine dalam tubuh.
Biasanya orang-orang yang dengan Trimetylamine telah mewarisi gen FMO3
yang rusak dari kedua orang tua mereka. Dengan kata lain, setiap orang tua
akan membawa satu Salinan gen yang rusak dan menjadi “carrier” dari komdisi
tersebut.
8

E. Solusi untuk Penyakit Trimethylaminuria


1. Diet
Pembatasan mengonsumsi makanan yang mengandung kolin (susu sapi, telur,
produk kedelai, ikan asin, jeroan)

Makanan yang dikonsumsi oleh manusia, akan melalui proses metabolism


melalui system pencernaan dan akan berakhir dengan di eksresikan melalui
cairan tubuh seperti urin, dan keringat. Penderita sindrom ini ketika memakan
makanan yang mengandung kolin, hasil eksresinya berupa urin maupun
keringat akan menimbulkan bau yang sangat menyengat. Makanan yang
mengandung kolin akan membuat sindrom bau semakin meningkat, dan
memperburuk keadaan. Sehingga, makanan tersebut harus dihindari untuk
penderita sindrom ini.

2. Obat
Antibiotik (Neomycin, Metradazoline)

Penderita sindrom dianjurkan mengonsumsi obat antibiotik dengan dosis


rendah seperti metradazoline yang dapat menurunkan jumlah bakteri yang ada
dalam usus untuk menurunkan produksi trimethylaminuria. Obat Neomycin
dapat digunakan sebagai pencahar, agar proses pencernaan menjadi lancer, dan
tidak menimbulkan penumpukan feses dalam usus, yang dapat meningkatkan
bau ikan yang berlebih pada penderita sindrom.

3. Aktivitas Keseharian
Untuk mengurangi efek bau yang ditimbukan dalam kehidupan sehari- hari,
penderita dapat mandi secara teratur, lalu menggunakan deodorant agar ketiak
tetap terjaga kering tidak mengeluarkan keringat secara berlebih, dan
menggunakan pakaian yang tepat. Pakaian yang mampu menyerap keringat
dengan baik.
9

4. Contoh Kasus
Kasus Pertama, seorang gadis berusia 12 tahun dievaluasi di klinik
dermatologi bau badan berbau busuk kronis. Riwayat medis pasien yang
signifikan untuk kecemasan dengan hyperhidrosis umum. Gejala-gejala
menyala selama periode kecemasan dan gagal untuk meningkatkan dengan
penggunaan wangi deodoran antiperspirant dan sering mandi. Pasien
diasingkan dan berat diejek di sekolah. Pasien diadopsi, dan sejarah
keluarganya biologik adalah tidak diketahui. Pemeriksaan fisik adalah biasa-
biasa saja kecuali terlihat berbau busuk bau.
Diagnosis trimethylaminuria dikukuhkan oleh menghitung persen
trimethylamine-N-oksida (TMAO) dalam urin pasien. Pasien trimethylamine
tingkat 80.7 µmole mmole kreatinin dan tingkat trimethylamine-N-oksida 0.6
kreatinin µmole mmole yang trimethylamine persen-N-oksida dihitung untuk
menjadi 0,7% (normal dianggap > 92%).
Pasien mengalami perbaikan ringan Kolin, tyramine, dan indole-restric. Dan
penurunan baru secara signifikan setelah 4 bulan mengkonsumsi metradazoline
500 mg dua kali sehari.
Solusi yang harus dilakukan:
Trimethylaminuria adalah gangguan metabolik yang jarang
menyebabkan akumulasi dari trimethylamine (TMA) dengan keringat dan urin
karena kekurangan enzim flavin monooxygenase 3 (FMO3) disebabkan oleh
mutasi pada gen FMO3. Trimethylaminuria utama memiliki pola pewarisan
autosom resesif [1].
Biasanya, hepatik FMO3 mengoksidasi TMA, yang berbau busuk ikan,
menjadi trimethylamine-N-oksida (TMAO), yang tidak berbau [1]. Dalam
trimethylaminuria, TMA diekskresikan lewat keringat serta air seni,
menghasilkan bau badan amis karakteristik [2]. Peningkatan berkeringat terkait
untuk latihan atau kecemasan memperburuk bau [3].
10

Pengobatan awal termasuk pembatasan dari makanan yang mengandung Kolin,


Lesitin dan karnitin (air asin ikan, hati, telur, kacang kedelai, dan kacang-
kacangan), yang merupakan prekursor untuk TMA [1, 2]. Berlebihan konsumsi
susu juga telah dikaitkan dengan TMA meningkat ekskresi [4]. Bahkan dengan
ketat mematuhi pembatasan diet, jumlah TMA diekskresikan berfluktuasi [3].

Kasus Kedua, Ada seorang wanita umurnya 21 tahun, dia termasuk


wanita yang sehat dan juga memiliki kecerdasan normal, tetapi masa kanak-
kanak nya ia telah mengalami keluhan dimana ia mengalami bau badan yang
sangat kuat dan pada urin nya menghasilkan bau seperti ikan busuk, ia baru
didiagnosis pada umur 10 yaitu menderita trimethylaminuria, ia diberi saran
oleh dokter untuk menghindari makan ikan dan makanan yang mengandung
kolin.
Adapun riwayat dari wanita tersebut, ia merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara,
yang dimana keluhan yang serupa ini juga terjadi pada adik nya yaitu yang
berumur 18 tahun. Sehingga tidak satupun dari orangtua ataupun anak yang
pertama yang menderita keluhan tersebut dan juga tidak mengingat siapapun
dari keluarga mereka sendiri yang menderita keluhan yang serupa
Pada kasus ini telah terjadi pewarisan gen autosomal resesif yang
ditentukan oleh gen-gen yang terdapat didalam DNA pada autosom, selain itu
penyakit autosomal resesif ini terjadi pada seseorang yang kedua orangtua nya
yang sehat namun membawa gen resesif dan biasanya orangtua tidak terkena.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kelainan trimethylaminuria (sindrom bau
ikan) yaitu suatu kelainan gangguan metabolik autosomal resesif yang langka
yang menyebabkan penimbunan trimethylamine (TMA), yang baunya seperti
ikan busuk. Yang di akibatkan oleh kekurangan enzim FMO3(FLAVIN
MONOOXYGENASE 3). Kelainan ini dapat diatasi dengan perubahan gaya
hidup seperti diet mengurangi makanan yang mengandung bahan kimia
trimethylaminuria, kolin dan trimetilamin N-Oksida, dan dengan obat antibiotik
dosis rendah karenan dapat mengurangi jumlah bakteri dalam usus dan
menekan produksi trimethylamin.

B. Saran
Semoga makalah ini bisa memberi pengetahuan yang mendalam kepada
para Mahasiswa khususnya pengetahuan mengenai Trimethylaminuria. Dan
semoga makalah ini bisa dimanfaatkan dan dipergunakan dengan sebaik-
baiknya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Al-Waiz, Makram dkk. 1988. Trimethylaminuria (‘fish-odour syndrome’): a study of


an affected family. Jurnal Clinical Science (1988) 74,231-236.

Chalmers, R. A. dkk. 2006. Diagnosis and management of trimethylaminuria (FMO3


deficiency) in children. J Inherit Metab Dis (2006) 29: 162–172. DOI
10.1007/s10545-006-0158-6.

Ulman, Catrherine A dkk. 2014. Fish Odor Syndrome: A Case Report of


Trimethylaminuria. Dermatology Online Journal 20 (1): 19.

Anda mungkin juga menyukai