0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan9 halaman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan fisik dan laboratorium diperlukan untuk mendiagnosis DVT, namun pemeriksaan radiologi seperti USG Doppler dan venografi lebih akurat. Gejala umum anemia adalah pucat dan letargi, sementara tanda khusus tergantung penyebabnya seperti glossitis pada anemia besi. Edukasi pasien DVT meliputi istirahat, latihan fisik, dan pengg
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan fisik dan laboratorium diperlukan untuk mendiagnosis DVT, namun pemeriksaan radiologi seperti USG Doppler dan venografi lebih akurat. Gejala umum anemia adalah pucat dan letargi, sementara tanda khusus tergantung penyebabnya seperti glossitis pada anemia besi. Edukasi pasien DVT meliputi istirahat, latihan fisik, dan pengg
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan fisik dan laboratorium diperlukan untuk mendiagnosis DVT, namun pemeriksaan radiologi seperti USG Doppler dan venografi lebih akurat. Gejala umum anemia adalah pucat dan letargi, sementara tanda khusus tergantung penyebabnya seperti glossitis pada anemia besi. Edukasi pasien DVT meliputi istirahat, latihan fisik, dan pengg
Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda klinis yang klasik
tidak selalu ditemukan. Gambaran klasik TVD adalah edema tungkai unilateral, eritema, hangat, nyeri, dapat diraba pembuluh darah superfisial, dan tanda Homan yang positif (sakit di calf atau di belakang lutut saat dalam posisi dorsoflexi) Pada pemeriksaan laboratorium hemostasis didapatkan peningkatan D-Dimer dan penurunan antitrombin. Peningkatan D-Dimer merupakan indikator adanya trombosis yang aktif. Pemeriksaan ini sensitif tetapi tidak spesifik dan sebenarnya lebih berperan untuk meningkirkan adanya trombosis Pemeriksaan radiologis merupakan pemeriksaan yang penting untuk mendiagnosis trombosis. Pada TVD, pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah venografi/flebografi, ultrasonografi (USG) Doppler (duplex scanning), USG kompresi, Venous Impedance Plethysmography (IPG) dan MRI HEART RATE ANEMIA
• Anemia artinya kekurangan darah, dimana keadaan
saat jumlah sel darah merahatau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh • Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hbkurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan. Gejala anemia : Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa : • Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama • Letargi • Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas • Kepala terasa ringan • Palpitasi Tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu : • Pucat pada membrane mukosa, yaitu mulut,konjungtiva, kuku. • Sirkulas hiperdinamik, seperti takikardi, pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik • Gagal jantung • Pendarahan retina Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya : • Glossitis : terjadi pada pasien anemia megaloblastik, anemia defisiensi besi • Stomatitis angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi besi. • Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik ringan. • Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik. • Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell • Deformitas tulang : terjadi pada talasemia • Neuropati perifer, atrofi optik, degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin B12. • Garing biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal. EDUKASI • Mengistirahatkan Ekstremitas dan Meninggikan Posisi Kaki Meskipun imobilisasi diketahui berkaitan dengan stasis vena dan menyebabkan DVT, mengistirahatkan ekstremitas pada pasien DVT bertujuan mencegah emboli, karena pergerakan berlebihan tungkai yang mengalami DVT dapat membuat gumpalan darah terlepas dan menjadi emboli menuju paru. Peninggian posisi kaki bertujuan agar aliran darah balik vena lebih lancar dan mengurangi bengkak. • Latihan Fisik Latihan fisik yang dapat dilakukan adalah menekuk dan meluruskan lutut 10 kali setiap 30 menit. Latihan ini penting untuk mencegah DVT pada pasien yang baru menjalani pembedahan mayor, menempuh perjalanan jauh, atau penerbangan lama. Pada penerbangan lama, sebaiknya dilakukan peregangan dan berjalan-jalan per 2 jam. • Stocking Kompresi Elastis Penggunaan stocking kompresi elastis selama ±2 tahun sejak 2-3 minggu diagnosis DVT diketahui dapat menurunkan risiko PTS. Menurut sebuah tinjauan Cochrane, penggunaan stocking kompresi menurunkan kejadian tromboemboli vena sebanyak 50%. Hanya pembalutan tungkai dan stocking biasa tanpa pressure gradient dinilai tidak efektif untuk mencegah DVT. DIIT RENDAH LIPID