Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan

Abses Renal
Mulia Mayangsari
STIKes Ngudia Husada
Anatomi dan Fisiologi
Prevalensi
• Abses renal adalah penyakit yang
langka diantara berbagai berbagai
penyebab abses intra-abdominal dan
menyumbang kasus abdominal dengan
diagnosis yang terlewatkan
• Abses renal 3x lebih banyak terjadi
pada laki-laki dan angka kejadian
semakin meningkat pada lansia
Pengertian
• Abses renal adalah salah satu
penyakit yang terjadi di ginjal yang
disebabkan oleh bakteri yang
menginfeksi ginjal melalui aliran
darah atau melalui infeksi saluran
kemih dan kemudian menjalar ke
dalam jaringan ginjal
• Abses renal merupakan abses yang
terdapat pada parenkim ginjal
Abses korteks Ginjal
• Abses korteks ginjal atau disebut
dengan karbunkel ginjal
• Abses korteks ginjal disebabkan oleh
penyebaran infeksi kuman
staphylococcus aureus yang
menjalar secara hematogen dari
fokus infeksi di luar sistem
perkemihan (mis. Kulit)
Abses kortikomedulare
• Abses kortikomedulare merupakan
penjalaran infeksi secara ascending
oleh bakteri E. Coli, proteus, atau
klebsiella spp.
• Abses kortikomedulare seringkali
menjadi penyulit dari pielonefritis akut
Faktor Resiko Abses Renal
• Pada umumnya abses renal disebabkan
karena:
1. Inflamasi pada ginjal
2. Batu ginjal
3. Riwayat pembedahan urologi
4. Abses kulit
5. Penyalahgunaan obat intravena
6. Infeksi saluran kemih dengan komplikasi
batu ginjal, kehamilan, dan diabetes
melitus
Manifestasi klinis Abses renal
1. Demam
2. Menggigil
3. Nyeri pinggang
4. Penurunan berat badan
5. Nyeri saat berkemih
6. Hematuria
7. Anoreksia
8. Lemah
9. Keletihan
Manifestasi klinis (Lanjutan...)
• Nyeri dapat dirasakan di daerah:
1. Pleura  akibat penyebaran infeksi
ke subprenik dan intrathorakal
2. Inguinal
3. Abdominal  akibat iritasi pada
peritoneum posterior
Pemeriksaan diagnosis
a. Adanya peningkatan leukositosis dan
peningkatan LED pada pemeriksaan
darah
b. Ditemukannya bakteri pada pemeriksaan
kultur urine
c. Pemeriksaan USG akan menunjukkan
adanya cairan abses
d. CT scan menunjukkan adanya cairan
nanah di dalam intrarenal, perirenal,
maupun pararenal
Tindakan
a. Drainase perkutan, Aspirasi drainase
perkutan dengan panduan
ultrasonografi memberikan manifestasi
kerusakan jaringan minimal.
b. Terapi pembedahan
c. Pemberian antimikroba
d. Simptomatik
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d. respons inflamasi, kontraksi
otot efek sekunder adanya abses renal.
2. Hipertermi b.d. respons sistemik
sekunder adanya abses renal.
3. Perubahan eliminasi urin b.d gangguan
fungsi ginjal,hematuria,piuria.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d. intake nutrisi
yang tidak adekuat efek sekunder dari
anoreksia, mual, muntah.
Diagnosa Keperawatan
5. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
umum, penurunankekuatan/ketahanan,
nyeri
6. Ansietas b.d prognosis penyakit,
ancaman, kondisi sakit, dan perubahan
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai