Anda di halaman 1dari 32

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN KUALITAS

TIDUR DENGAN KONSENTRASI BELAJAR PADA MAHASISWA


KEDOKTERAN : STUDI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI

Oleh Noviarti Eka Putri 115170051

DOSEN PEMBIMBING 1 : dr. Catur Setiya Sulistiyana, M.Med.Ed


DOSEN PEMBIMBING 2 : M. Duddy Satrianugraha, S.Si., M.Si.Med
DOSEN PENGUJI 1 : dr. Soejoto, PAK, Sp.KK(K)
DOSEN PENGUJI 2 : Rama Samara Brajawikalpa, S.Farm., Apt., M.Sc
Tanggal : 1 Juli 2019
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang

• Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya adalah


konsentrasi.
• Konsentrasi belajar merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran, perasaan,
kemauan dan segenap panca indera di dalam kegiatan pembelajaran, dengan disertai
usaha untuk tidak mempedulikan objek-objek lain yang tidak ada hubungannya dengan
kegiatan pembelajaran.
• Banyak faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar diantaranya, yaitu: kebiasaan
sarapan pagi dan kualitas tidur.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dan kualitas tidur dengan konsentrasi
belajar pada mahasiswa kedokteran?

TUJUAN UMUM
Menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dan kualitas tidur dengan konsentrasi
belajar pada mahasiswa/mahasiswi kedokteran.

TUJUAN KHUSUS
1. Mendeskripsikan kebiasaan sarapan pagi pada mahasiswa/mahasiswi kedokteran.
2. Mendeskripsikan kualitas tidur pada mahasiswa/mahasiswi kedokteran.
3. Mendeskripsikan konsentrasi belajar pada mahasiswa/mahasiswi kedokteran.
4. Menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dan kualitas tidur dengan
konsentrasi belajar pada mahasiswa/mahasiswi kedokteran.
MANFAAT PENELITIAN

ILMU PENGETAHUAN
01 Informasi dan menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

PELAYANAN KESEHATAN
02 Menjadi informasi dan sekiranya bisa menjadi acuan untuk
promosi kesehatan di tempat pelayanan kesehatan.

03 MASYARAKAT
Menambah wawasan untuk masyarakat.

MAHASISWA
04 Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan penulis
serta mengasah kemampuan untuk menganilisis penelitian dan
juga dapat membantu memberikan pengetahuan.
No Peneliti Jenis Penelitian Tahun Desain Hasil Penelitian
ORISINALITAS PENELITIAN
1. Banun Hubungan Kebiasaan 2014 Cross 1.Kebiasaan sarapan
Letini, Ani Sarapan Pagi dan Status Sectional pagi terbukti bermakna
Margawati Hidrasi dengan meningkatkan
Konsentrasi Berfikir konsentrasi berfikir
Pada Remaja
2. Status hidrasi tidak
terbukti meningkatkan
konsentrasi berfikir

2. M. Iqbal Hubungan kualitas Tidur 2017 Cross Terdapat hubungan


Anand dan tingkat Kecemasan Sectional antara kualitas tidur
dengan Nilai OSOCA dan tingkat kecemasan
pada Mahasiswa dengan nilai OSOCA
Kedokteran pada mahasiswa
kedokteran
No Peneliti Jenis Penelitian Tahun Desain Hasil Penelitian
3. Febrina Perbedaan Tingkat 2013 Cross Ada perbedaan tingkat
Mahardhika Konsentrasi Pada Siswa Sectional konsentrasi pada siswa
Suwardhani yang Melakukan sarapan yang melakukan sarapan
Pagi dengan yang Tidak pagi, dengan yang
melakukan tidak melakukan
Sarapan pagi di SD sarapan pagi di SDN
Gondang III Kecamatan Gondang 3, Kecamatan
Nawa- Nawangan Pacitan
ngan Pacitan
4. Leo Akbar Hubungan Sarapan Pagi 2015 Cross Terdapat hubungan
Arifin dengan Konsentrasi siswa Sectional sarapan pagi dengan
Di Sekolah Al- konsentrasi siswa
Fathimiyyah Surabaya di Sekolah Al-
Fathimiyyah
Surabaya
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
•Sarapan Pagi

•Kualitas Tidur

•Konsentrasi Belajar
KERANGKA TEORI
Faktor Faktor
Internal Eksternal Keterangan:
Faktor Faktor Tingkat Faktor
jasmaniah rohaniah kesehatan Psikologis Yang diteliti

Kondisi
fisik Yang tidak diteliti

Kebiasaan
sarapan pagi

Kualitas
tidur
Konsentrasi
belajar
Fungsi otak dan saraf
serta panca indera
KERANGKA KONSEP

Kebiasaan Sarapan Pagi

Konsentrasi Belajar
Kualitas Tidur

Hipotesis
Terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dan kualitas tidur dengan
konsentrasi belajar mahasiswa kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
RUANG LINGKUP JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
Ilmu Pendidikan Kedokteran, Ilmu Kedokteran Gizi Deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional.
dan Ilmu Kedokteran Jiwa.

POPULASI TARGET POPULASI TERJANGKAU


Mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kedokteran Mahasiswa/mahasiswi angkatan 2016 Fakultas
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon.

KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI

1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas 1. Responden yang hadir tetapi sedang sakit saat
Swadaya Gunung Jati yang berstatus aktif belajar dilakukan kuesioner.
pada tahun angkatan 2016. 2. Mengalami gangguan kesehatan yang bermakna
2. Mahasiswa/mahasiswi yang bersedia menjadi yang menyebabkan responden kesulitan tertidur.
responden dalam penelitian ini. 3. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang
menyebabkan responden kesulitan tertidur.
4. Memiliki konflik dalam keluarga sehingga
menyebabkan responden memiliki gangguan
emosional.
CARA SAMPLING BESAR SAMPLING
Total Sampling. 60 responden

VARIABEL PENELITIAN
VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT
Kebiasaan Sarapan Pagi Konsentrasi Belajar
Kualitas Tidur
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Bebas
Kebiasaan Pernyataan responden Kuesioner Skor paling baik dan buruk Rasio
Sarapan Pagi mengenai kebiasaan
sarapan pagi dan
dinyatakan oleh jawaban
yang dituliskan pada
keusioner
Kualitas Skor yang diperoleh dari Kuesioner Skor paling baik dan buruk Rasio
Tidur responden yang telah
menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada
Pittsburgh Sleep Quality
Index
Terikat
Konsentrasi Kemampuan responden Digit symbol test Skor paling tinggi dan rendah Rasio
Belajar dalam menyelasaikan uji
konsentrasi belajar.
ANALISIS DATA Etika Penelitian
• ANALISIS UNIVARIAT Persetujuan etik (Ethical Clearence) dari Komite Etika Kesehatan
Distribusi Frekuensi Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati.
Responden dijelaskan mengenai penelitian yang dilakukan, tujuan,
manfaat, prosedur dan kerahasiaan serta sudah menandatangani Informed
consent.

• ANALISIS BIVARIAT
Korelasi Spearman’s
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum : Fakultas Kedokteran UGJ, Kelas Angkatan 2016

2. Karakteristik Responden:
• Mahasiswa FK UGJ angkatan 2016 semester 5 yang aktif mengikuti kegiatan
perkuliahan
• Berumur antara 20-22 tahun, berjenis kelamin laki-laki/perempuan
• Dan sedang tidak mengalami gangguan kesehatan maupun gangguan tidur, tidak
mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan gangguan tidur, serta sedang
tidak memiliki konflik.
Analisis Univariat
Hasil
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Sarapan Pagi Mahasiswa Fakultas
Kedokteran UGJ

30%

Kebiasaan Sarapan Pagi Baik


Kebiasaan Sarapan Pagi Buruk
70%

Sebagian besar mahasiswa (42 responden) memiliki Kebiasaan Sarapan Pagi dengan kategori baik dan sebagian
kecil mahasiswa (18 responden) memiliki Kebiasaan Sarapan Pagi dengan kategori buruk.
Hasil Analisis Univariat

Distribusi Frekuensi Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGJ

33%
Kualitas Tidur Baik
67% Kualitas Tidur Buruk

Sebagian besar mahasiswa (40 responden) memiliki kualitas tidur dengan kategori baik dan sedikit
mahasiswa (20 responden) memiliki kualitas tidur dengan kategori buruk.
Hasil Analisis Univariat

Distribusi Frekuensi Konsentrasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGJ

10%

Konsentrasi Belajar Tinggi

Konsentrasi Belajar Rendah


90%

Sebagian besar mahasiswa (54 responden) memiliki konsentrasi belajar dengan kategori tinggi dan paling sedikit
mahasiswa (6 responden) memiliki konsentrasi belajar dengan kategori rendah.
ANALISIS BIVARIAT

Hubungan antara Kebiasaan Sarapan Pagi dan Kualitas Tidur dengan


Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGJ

Konsentrasi belajar
Variabel
R hitung Signifikan Ket.
Kebiasaan 0,456 <0,0001 Berhubungan positif
Sarapan Pagi signifikan

Kualitas Tidur -0,382 0,003 Berhubungan negatif


signifikan
Pembahasan
Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa
Fakultas Kedokteran UGJ
Nilai signifikansi <0,0001  terdapat hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar mahasiswa.
Nilai korelasi 0,456  arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang sedang.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian Leo Akbar Arifin
(2015)  terdapat hubungan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar pada siswa SD Al-Fathimiyyah
Surabaya dan penelitian Baini (2014) yang menunjukkan bahwa Kebiasaan sarapan terbukti
bermakna meningkatkan konsentrasi.
Sarapan berperan dalam menjaga fungsi kognisi. Konsentrasi belajar merupakan bagian dari
fungsi kognisi.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa
Fakultas Kedokteran UGJ

Nilai signifikansi 0,003  terdapat hubungan kualitas tidur dengan konsentrasi belajar mahasiswa.
Nilai korelasi sebesar -0,382 menunjukkan bahwa arah korelasi negatif dengan kekuatan korelasi lemah.

Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian Sastrawan (2017) terdapat hubungan yang
signifikan antara kualitas tidur dan daya konsentrasi. Selain itu juga penelitian M.Iqbal. A (2017) 
Terdapat hubungan antara kualitas tidur dan tingkat kecemasan dengan nilai OSOCA pada mahasiswa
kedokteran
Sebagian besar peneliti menyimpulkan bahwa tidur memiliki fungsi homeostatik dan penyembuhan
(memulihkan) atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stres dan kecemasan,
memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, menyimpan tenaga, memperbaiki imunitas, termasuk dapat
meningkatkan kemampuan daya konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari dan tampaknya
memiliki peranan yang penting dalam termoregulasi normal dan penyimpanan energi.
Hubungan antara Kebiasaan Sarapan Pagi dan Kualitas Tidur dengan
Konsentrasi Belajar pada Mahasiswa Kedokteran FK UGJ angkatan 2016

Kebiasaan Sarapan Pagi lebih berhubungan dengan konsentrasi belajar mahasiswa dengan nilai p <0,0001 dan
koefisien korelasi 0,456.

1. Kebiasaan Sarapan Pagi  Kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai
jam 9 dan memenuhi 15-30% untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian, sebagai bagian gizi
seimbang dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan cerdas.
2. Sedangkan Konsentrasi belajar  Pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan
menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

Kebiasaan Sarapan Pagi memiliki hubungan lebih besar terhadap konsentrasi belajar.
Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan Waktu
2. Responden
3. Tidak terlalu mengontrol faktor lingkungan yang bisa menjadi bias
4. Dokumen yang diabadikan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Sebagian besar mahasiswa kedokteran angkatan 2016 memiliki kebiasaan sarapan
pagi yang baik dan terdapat adanya hubungan antara kebiasaan sarapan pagi
dengan konsentrasi belajar.
2. Sebagian besar mahasiswa kedokteran angkatan 2016 memiliki kualitas tidur
yang baik dan terdapat adanya hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi
belajar.
3. Sebagian besar mahasiswa kedokteran angkatan 2016 memiliki konsentrasi
belajar yang tinggi.
4. Kedua variabel (kebiasaan sarapan pagi dan kualitas tidur) memiliki hubungan
yang signifikan dengan konsentrasi belajar.
Saran
1. Penelitian dapat dilakukan dengan skala yang lebih luas lagi.
2. Diharapkan dapat meneliti mengenai faktor–faktor lain yang mempengaruhi
konsentrasi belajar dan menggunakan instrumen penelitian yang lebih baik lagi
serta memikirkan variabel perancu.
TERIMAKASIH
Daftar Pustaka
1. Susanto, H. Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi Modalitas Belajar siswa. Tersedia dari: http://www.bpkpenabur.or.id/files/hal.4651MeningkatkanKonsentrasi.pd,(diakses
20 November 2017)
2. Lestari, Tri RP. Kebijakan Pendidikan Kedokteran di Indonesia. Tersedia dari: http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/in fo_singkat/Info%20Singkat-IV-8-IIP3DI-April-2012-27. (diakses 21
November 2017)
3. Kresnanda KB. Pengaruh Minuman Isotonik Bervitamin Terhadap Daya Konsentrasi Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Diponegoro Angkatan 2007. Semarang: Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro; 2011
4. Hakim, T. Belajar Secara efektif. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara; 2011.
5. Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
6. Khomsan, A. Pangan dan Gizi untuk kesehatan. Jakarta : PT. Raja grafindo Persada; 2010.
7. Kar, B.R., Rao, S.L., Chandramouli,B.A. Cognitive Development in Childrenwith Chronic Protein Energy Malnutrition. Research Biomed Central; 2010.
8. Saidin, S. Hubungan Kebiasaan Makan Pagi dengan Konsentrasi Belajar. Bogor: Pusat Penelitian Gizi dan Pengembangan Gizi Badan Litbangkes Depkes RI Jakarta; 2012
9. Larega, T. S. P. Hubungan Perilaku Makan Pagi (Sarapan) dan Status Gizi dengan Tingkat Konsentrasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung; 2014.4(2).
10. Soekirman. Imu Gizi dan Aplikasinya. Dirgen Dikti Depdiknas RI, Jakarta; 2010.
11. Dogbe EMA, Abaidoo B. Breakfast Eating Habits Among Medical Students. Ghana Medical Journal. 48(2); 2014
12. Faridi, A. Hubungan sarapan pagi dan kadar glukosa darah dengan konsetrasi belajar pada siswa sekolah dasar. Jurusan Gizi Mayarakat dan sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor; 2012.
13. Saputri, D. Purwanta., Subekti, H. Hubungan antara Sleep Hygiene dengan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia di Dusun Sendowo, Kelurahan Sindu Adi, Mlati, Sleman.Skripsi. PSIK FK UGM,
Yogyakarta; 2009.
14. Deshinta. Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja usia 15-17 Tahun di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Universitas Sumatera Utara
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14277/1/10E00044.pdf. (diakses 20 Desember 2017)
15. Foundation,N.S. How To Reset Your Sleep Routine. American;2015 http://sleepfoundation.org/how-to-reset-your-sleep-routine (diakses 21 Desember 2017)
16. Rahmadi,M.F. Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Konsentrasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Palembang: UMP; 2017
17. Letini,B dan Margawati, A. Hubungan Kebiasaan Sarapan dengan Status Hidrasi dengan Konsentrasi Berfikir pada Remaja. Volume 3(4); 2014
18. Anand,I.M. Hubungan Kualitas Tidur dan Tingkat Kecemasan dengan Nilai OSOCA pada Mahasiswa Kedokteran; 2017
19. Suwardhani, F.M. Perbedaan Tingkat Konsetrasi Pada Siswa yang Melakukan Sarapan Pagi dengan yang Tidak Melakukan Sarapan Pagi di SD Gondang III Kecamatan Nawangan Pacitan; 2013
20. Arifin,L.A. Hubungan Sarapan Pagi dengan Konsentrasi Siswa di Sekolah. Volume 3(1); 2015
21. Sastrawan, dkk. Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Daya Konsentrasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas UDAYANA. Volume 6(8); 2017
22. Meriska,I, dkk. Perilaku Sarapan Pagi Anak Sekolah Dasar.Volume 5(1); 2014
23. Graje, N. S., Fernandes, S., Blalakhrisna, N. &Vazir, S. Breakfast Eating Habits And Its Influence On Attention-Concentration, Immediate Memory, And School Achievement. Indian Pediatr; 2008.
45: 816 -7.
24. Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.
25. Santosa S. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Penerbit: Universitas Terbuka; 2012.
26. Moehji, S. Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar Sinanti; 2009.
27. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 13 Pesan dasar Gizi Seimbang. Jakarta: DepKes RI;2011.
28. Kartasapoetra. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
29. Soediaoetama AD. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid II. Jakarta Timur: Dian Rakyat; 2009.
30. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
31. Adolphus K, Lawton CL, Dye, Louise. The Effects of Breakfast on Behavior and Academic Performance in Children and Adolescents. Human Neurosscience; 2013.
32. Abin Syamsuddin Makmun. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Remadja Rosdakarya; 2010.
33. Elizabeth. Manfaat Sarapan Pagi bagi Anak. Jakarta: PT. Rajagrafindo;2010.
34. Wiyono. Determinan Status Gizi. Jakarta: PT Gramedia; 2008.
35. Ahmad, S. Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Jajan dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Di Sd Negeri Kledokan Depok Sleman Yogyakarta; 2015 http://media.neliti.com (diakses 20
November 2017)
36. Berkey, et al. Activity, Dietary, Intake, and Weight Changes in a Longitudinal Study of Preadolescent Boys and Girls. Pediatric. Inggris; 2014.
37. Rani, G. H. S. Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Kesegaran Jasmani Pada Murid SMP St. Thomas 3 Medan; 2014 http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/29407 (diakses 20 Desember
2017)
38. Syahnur, A. M. Hubungan kebiasaan sarapan pagi dan status gizi dengan prestasi belajar anak di SDN 20 pangkajene sinrad. Makassar; 2016 http://id.scribd.com/document/25426201/HUBUNGAN-
KEBIASAAN- SARAPAN-PAGI-DAN-STATUS-GIZI-DENGAN PRESTASI-BELAJAR-pdf(diakses 22 November 2017)
39. Sadock BJ SV. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 10th Editi. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins; 2010. (diakses 21 November 2017)
40. Hall JE, Guyton AC. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. Journal of Chemical Information and Modeling; 2013
41. Carney CE, Edinger JD, Meyer B, Lindman L, Istre T. Daily activities and sleep quality in college students. Chronobiol Int [Internet]. 2016;23(3):623–37. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16753946
42. Ravid S, Afek I, Suraiya S, Shahar E, Pillar G. Sleep disturbances are associated with reduced school achievements in first-grade pupils. Dev Neuropsychol [Internet].2009;34(5):574–
87.Availablefrom: http://ezproxy.deakin.edu.au/login?url=(diakses 20 desember 2017)
43. Achermann P. The two-process model of sleep regulation revisited.American Aviat Sp Environ Med; 2014
44. Moore, C.A.dkk. Basic science of sleep. In: Kaplan HI, Sadock BJ, ed. Comprehensive textbook of psychiatry, 5th ed. Baltimore; William & Wilkins; 2010
45. Arifin,A.R.dkk. Fisiologi Tidur dan Pernapasan. Jakarta: Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI – SMF Paru RSUP Persahabatan; 2010.
46. American Academy of Sleep Medicine. Sleep Deprivation. American Academy of Sleep Medicine; 2013.http://www.aasmnet.org/Resources/FactSheets/SleepDeprivation.pdf .
47. Buysse DJ, Hall ML, Strollo PJ, Kamarck TW, Owens J, Lee L, et al. Relationships between the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Epworth Sleepiness Scale (ESS), and
clinical/polysomnographic measures in a community sample. J Clin Sleep Med; 2008
48. Zailinawati AH, Teng CL, Chung YC, Teow TL, Lee PN, Jagmohni KS. Daytime sleepiness and sleep quality among Malaysian medical students. Med J Malaysia; 2009 (diakses pada 23
Desember 2017)
49. Huen L-LE, Chan T-WG, Yu W-MM, Wing Y-K. Do medical students in Hong Kong have enough sleep. Vol. 5, Sleep and Biological Rhythms; 2009 Available from:
http://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=reference&D=psyc5&NEWS=N&AN=2009-14824-009 (diakses pada 23 Desember 2017)
50. Nugroho, W. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi Pustaka; 2011.
51. Tabrani Rusyan. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya; 2009.
52. Ramly, A.T. Pumping Talent Memahami Diri, Memompa Bakat. Depok: Kawan Pustaka; 2008.
53. Oemar Hamalik. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito; 2011.
54. Thursan H. Mengatasi Gangguan Konsentrasi. Jakarta: Puspa Swara; 2012.
55. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta;2013.
56. Domino, George. Psychological Testing an Indruction. New York: Cambridge Univ; 2017.
57. Andy Yusuf. Perbedaan Tingkat Konsentrasi Belajar Siswa antara Kebisingan Lingkungan Sekolah SDN 03 Alai dan SD Pertiwi 3 Padang. Padang: FK Unand; 2017

Anda mungkin juga menyukai