Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN

DIABETES MELITUS

Dewy Haryanti Parman


PENGKAJIAN
1. RIWAYAT ATAU ADANYA FAKTOR
RISIKO
Riwayat klg ttg penyakit
Obesitas
Riwayat pankreatitis kronis
Riwayat melahirkan anak > 4 kg
Riwayat Glikosuria selama stress/ Terapi
obat
Lanjtan……….
2. KAJI MANIFESTASI DM
POLIURIA
POLIDIPSIA
POLIFAGIA
PENURUNAN BB
PRURITUS, KELELAHAN, G3.
PENGLIHATAN, PEKA RANGSANG, &
KRAM T
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
TTG memanjang (>200 mg/dl) dianjurkan u/ pasien
yang menunjukkan kadar GD meningkat dibawah kondisi
strerss
GDP : normal a/ diatas normal (140 mg/dl)
Essei Hb Glikolisat diatas rentang normal
 mengukur presentase glukosa yang melekat pada HB
 Glukosa tetap melekat pada HB slm hidup sel darah merah
 Rentang normal = 5-6 %
Urinalisis positif thd glukosa & keton
Kolesterol & kadar trigliserida serum meningkat
ketidak adekuatan kontrol glikemik
& peningkatan terjadinya aterosklerosis
4. Kaji pemahaman pasien tentang kondisi,
tindakan, pem. Diagnostik & tindakan
perawatan diri untuk mencegah komplikasi
5. Kaji persaan pasien tentang kondisinya.
Kadar Glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai
patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl)
Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa Plasma Vena <100 100 - 199 ≥ 200
darah
sewaktu
(mg/dl)
Darah Kapiler <90 90 -199 ≥ 200

Kadar glukosa Plasma Vena <100 100 – 125 ≥ 126


darah puasa
(mg/dL)
Darah kapiler <90 90 - 99 ≥ 100
PILAR UTAMA PENGELOLAAN DM

1. Perencanaan Makan
2. Latihan jasmani
3. Obat berkhasiat hipoglikemik
4. penyuluhan
1.Perencanaan Makan
• Standar yang dianjurkan adalah makanan
dengan komposisi :
• Karbohidrat 45 – 60 %
• Protein 10 – 20 %
• Lemak 20 – 25 %
Untuk penentuan status Gizi
• Body Mass Indeks (IMT)=
BB(kg)
{ TB (m)}²
Klasifikasi IMT : - Berat badan kurang <18,5
- Berat Badan Normal 18,5 – 24,9
- Berat badan lebih ≥ 25,0
* Pre Obesitas 25,0 – 29,0
* Obesitas I 30,0 – 34,9
* Obesitas II 35,0 – 39,9
* Obesitas III ≥ 40,0
2.Latihan Jasmani
• Anjurkan latihan jasmani secara teratur (3 – 4 kali
seminggu). Selama ±30 menit yang bersifat CRIPE(
Continuous, thythmical, interval, proggressive,
endurance training).
• Denyut nadi maksimal : (220 – usia) dan disesuaikan
dengan kemampuan dan kondisi penyakit penyerta.
• Bila ingin berolah raga maka nilai glukosa darah minimal
250 mg/dl
• Yang diperhatikan pada olah raga diabetes adalah :
pemanasan, latihan inti, pendinginan, peregangan.
• menentukan intensitas latihan menggunakan : Maximun
Heart Rate (MHR) : (220 – Usia)
3. Pengelolaan farmakologi
• Obat hipoglikemik Oral
- Pemicu sekresi Oral :
sulfonilurea
Glinid
- Penambah sensivitas terhadap insulin :
Biguanid
Tiazolidindion
• Insulin:
Insulin kerja cepat (3 x sehari)
insulin kerja menengah (2 x sehari)
campuran : kerja cepat dan menengah (2 x sehari).
4.Penyuluhan

• Edukasi diabetes adalah pendidikan dan


pelatihan mengenai pengetahuan dan
keterampilan bagi pasien diabetes yang
bertujuan mengubah perilaku untuk
meningkatkan pemahaman pasien akan
penyakitnya.
DIAGNOSA
DAN
INTERVENSI
1. KEKURANGAN VOL.
CAIRAN B/D DIURESIS
OSMOTIK/KEHILANGAN
GASTRIK BERLEBIHAN
DIBUKTIKAN OLEH :
DIURESIS OSMOTIK :
URINE >>, DAN TIDAK PEKAT (ENCER)
KELEMAHAN, HAUS, BB MENURUN TIBA-TIBA
M. MUKOSA KERING, TURGOR KULIT
BURUK, HIPOTENSI, TAKIKARDI, CRT LAMBAT
KEHILANGAN GASTRIK BERLEBIHAN :
MUAL, MUNTAH >>>
BAB CAIR > 3 KALI
KRITERIA EVALUASI :
Vital sign stabil
Nadi perifer teraba pd : A. radiaalis, brakiaalis,
dorslis pedis
Turgor kulit baik, CRT < 2 detik
Keluaran urine > 100 cc/hari s/d batas normal
1500 cc – 1700 cc/hari
Kadar elektrolit urin dalam batas normal :
Na = 130-220 meq/24 jam
Kalium = 25-100 meq/24 jam
Klorida = 120-250 meq/liter
Magnesium = 1,0-2,5 mg/dl
KEHILANGAN GASTRIK :
BAB 1-2 x/hari : konsistensi padat, warna
kekuningan
Klien tidak muntah
INTERVENSI
u/ etiologi DIURESIS OSMOSIS
• Dapatkan riwayat : lama & frekwensi urin
• Obs. Vital sign
• Kaji suhu, warna, turgor kulit & kelembaban
• Kaji nadiperifer, CRT, turgor kulit & M. mukosa
• Pantau intake & out put, catat BJ urine
• Ukur BB setiap hari
• Pertahankan pemberian cairan 1500-2500
ml/dalam batas yg ditolerir jantung
• Batasi intake cairan mengandung gula/lemak
LANJUTAN………
U/ ETIOLOGI PENINGKATAN RANGSANG
GASTRIK:
1. Dapatkan riwayat lama, frek. Mual,
muntah & diare
2. 2-7 idem
3. Batasi intake cairan yang merangsang
gaster & salcer: soda, kopi
4. Catat: mual, nyeri abdomen muntah &
distensi lambung
5. Kolaborasi :
Lanjutan kolaborasi…………
a. Barikan T/ cairan normal 1 a/ ½ normal
salin dgn atau tanpa dextrosa
b. pe,masangan kateter urine
c. Pantau pem. Lab. : Ht, osmolaritas
darah, Na
d. Berikan K/elektrolot via IV or oral
e. Kolab. Obat anti emetic :
metokloperamid HCL, furazolidone & AB
diare
2. PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH B/D KETIDAK
CUKUPAN INSULIN/PENURUNAN
MASUKAN ORAL

diagnosa sekarang

2.KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI
KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
DIBUKTIKAN OLEH :
BB TIDAK NORMAL < 10% BB IDEAL
LL < 10 CM
KELEMAHAN, MUDAH LELAH, TONUS OTOT
<< (SKOR KEKUATAN OTOT)
KETIDAK CUKUPAN INSULIN :
KADAR GULA DARAH > 150 MG/DL
PENURUNAN MASUKAN ORAL :
INTAKE TDK EDEKUAT
PENDERITA TIDAK NAFSU MAKAN
TERLIHAT MAU MUNTAH
KRITERIA EVALUASI
Klien tidak lemah/penurunan tingkat kelemahan
Peningkatan BB/BB ideal/normal
Nilai LAB Hb : pria 13-16 gr/dl, wanita 12-14
gr/dl
INTERVENSI
ETIOLOGI KEKURANGAN INSULIN
1. TIMBANG BB/UKUR LL SETIAP HARI
2. Tentukan prog. Diet & pola makan sesuai kadar gula
darah klien
3. Libatkan klg : memantau waktu makan, jumlah nutrisi.
4.obs. Tanda hipoglikemia
5. Kolaborasi :
a. pem lab: GD, aseton, Ph, HCVo3
b. T/ insulin scr teratur via intervena
c. konsultasi dgn ahli diet
d. beri diet 60% KH, 20% protein, 20% lemak &
penataan makan & pemberian makanan tambahan
TAMBAHAN
PENGHITUNGAN JUMLAH KALORi DIIT
DM

BBR = BB/TB-100 X 100 %


keterangan
Kurus = BBr < 90%
Ideal = BBR 90-110%
Gemuk = BBR > 110%
Obesitas bila BBR >120%
Obes ringan 120 -130 %
Obes sedang 130-140%
Obes berat 140-200%
Obesitas morbid >200%
Pedoman jumlah kalori yg
diperlukan/hari pekerja biasa :
Kurus = BB x 40-60 kalori/hari
Normal = BB x 30 kalori/hari
Gemuk = BB x 20 kalori/hari
Obesitas = BB x 10-15 kalori/hari
Lanjutan…………………
ETIOLOGI PENURUNAN INTAKE ORAL
1. 1,2,4 IDEM
2. Auskultasi bising usus, catat adanya
nyeri abdomen/perut kembung, mual,
muntah
3. Libatkan klg pd perencanaan makan
sesuai indikasi
4. Anjurkan klien makan sedikit & sering
5. Kolaborasi :idem
3. RESTI SEPSIS B/D KADAR
GLUKOSA DARAH
TINGGI/PENURUNAN FUNGSI
LEOKOSIT
DATA PENUNJANG
LEUKOSIT > 11.000 UL
T : > 37 ºc, AKRAL HANGAT/PANAS
KADAR GLUKOSA TINGGI
GDS > 150 gr/dl
Glukpsa urine +
PENURUNAN FUNGSI LEOKOSIT
Leukosit < 5000 ul
INTERVENSI
ETIOLOGI KADAR GULA DARAH TINGGI
1. Obs. Tanda-tanda infeksi & peradangan
2. Tingkatkan upaya pencegahan : cuci tangan,
handsxoen, masker, kesling
3. Pertahankan teksnik aseptik & sterilisasi alat
pd prosedur invasif
4. Anjurkan u/ makan sesuai jml. Kalori yg
dianjurkan terutama membatasi masuknya
gula
5. Bantu klien u/ personal hygiene
6. Kolaborasi : AB, pem. Kultur & sensitivitas
ETIOLOGI MENURUNYA FUNGSI
LEOKOSIT
1. 1-3 IDEM
2. ANJURKAN MAKAN TERUTAMA
PROTEIN & MINUM ADEKUAT
3. ATUR JADWAL AKTIVITAS &
ISTIRAHAT PASIEN SECARA
SEIMBANG
4. KOLAB. IDEM
4. RISTI TERHADAP
PERUBAHAN SENSORI
PERCEPTUAL
(PENGLIHATAN,PENDENGAR
AN) B/D PERUBAHAN KIMIA
ENDOGEN
DATA PENUNJANG

Penglihatan kabur, diplopia, visus < 6 m


Kepala pusing, telinga berdenging/ <
Letih, pelupa
Nilai laboratorium
Na darah < 135 meq/dl
Kalsium darah < 9 mg/dl
Kalium darah < 3,5 meq/l
Klorida darah < 100 meq/l
INTERVENSI
1. OBS.nital sign & status mental
2. Kaji status persepsi penglihatan, pendengaran, test
melihat obyek, test visus, tes berbisik/garpu tala
3. Buat jadwal intervensi kep. Bersama klien agar tdk
menganggu waktu istirahat klien
4. Bantu klien dlm ambulasi/perubahan posisi & scr
bertahap dinaikkan derajatnya
5. Berikan t4 tidur yg lembut, pelihara kehangatan
kaki/tangan, hindari terpajan air
panas/dingin/penggunaan bantalan/pemanas
6. Pantau pemasukan elektroloit melalui makanan,
minuman
7. Kolab.: berikan elektrolit ssi prog. : Na,K, Ca
8. Pantau nilai lab. : glukosa darah elektrolot, ureum
kreatinin
5. KELELAHAN B/D
PENURUNAN PRODUKSI
ENERGI METABOLIK
\/PENINGKATAN KEBUTUHAN
ENERGI
DIBUKTIKAN OLEH:
Badan terasa lemah
Skor kekuatan otot 4 ekstremitas < dari 4
Tidak mampu melakukan ADL
Terhuyung/mau jatuh saat berdiri
KRITERIA HASIL
1. Badan tidak lemah
2. Skor kekuatan otot ektremitas kanan/kiri
atas & bawah 5
3. Menunjukan perbaikan kemampuan u/
berpartisipasi dalam aktivitas :
berjalan/berdiri
INTERVEMSI
ETIOLOGI PENURUNAN ENERGI METABOLIK
1. Diskusikan dgn pasien kebutuhan aktivitasx : duduk di
t4 tidur, berjalan ke kamar mandi
2. Buat jadwal perencanaan dgn klien & indikasi aktivitas
yg menimbulkan kelelahan
3. Berikan aktivitas alternatif dgn periode istirahat yg
cukup
4. Pantau vital sign sesudah melakukan aktivitas
5. Pantau aktivitas pasien & jumlah bahan energi yang
masuk
6. Tekankaan pentingnya mempertahankan periksaan
gula darah setiap hari
LANJUTAN………………..

Etiologi peningkatan energi


1. 1-5 idem
2. Diskusikan kalori yang dibutuhkan
selama mandi, berpindah tempat dll.
3. Anjurkan klien u/ mencukupkan istirahat
& bimbing u/ relaksasi
4. Identifikasi gejala hipoglikemia &
jelaskan penyebabnya
6. KERUSAKAN INTEGRITAS
KULIT B/D PERUBAHAN
TEKANAN STATUS
METABOLIK/KERUSAKAN
SIRKULASI
DATA PENDUKUNG :
Terdapat luka pada kaki/tempat lain dengan
panjang luka…..lebar….
PERUBAHAN STATUS METABOLIK
Terdapat kehitaman sekitar luka
Luka teraba hangat
KERUSAKAN SIRKULASI
Disekitar luka tampak bengkak
Disekitar luka terlihat pucat/kemerahan
Sekitar luka teraba hangat/dingin
KRITERIA HASIL
1. Terjadi perbaikan status metabolik : gula
darah dalam batas normal dalam 36 jam
2. Bebas dari drainase purulen dalam 48
jam
3. Menunjukkan tanda-tanda penyembuhan
dgn tepi luka bersih dalam 60 jam
4. Tidak terdapat pembengkakan pada luka
INTERVENSI
ETIOLOGI U/ PERUBAHAN STATUS METABOLIK
1. KAJI KONDISI LUKA PADA JARINGAN KLIEN
2. RENDAN KAKI/PUNGGUNG DLM AIR STERIL PD
SUHU KAMAR DGN LARUTAN BETADIN YG
DIENCERKAN/PERHIDOL 3 X SEHARI SELAMA 15
MENIT
3. RAWAT LUKA DGN TEKNIK STERIL & KAJI AREA
LUKA SETIAP KALI MENMGGANTI BALUTAN
4. BALUT LUKA DGN KASSA STERIL
5. BERIKA INSULIN 15 UNIT HUMULIN n, sc PD
SIANG HARI SETELAH CTH. DARAH HARIAN
DIAMBIL
LANJUTAN
U/ ETIOLOGI KERUSAKAN SIRKULASI
1. Dapatkan kultur dari drainase luka saat
masuk
2. Berikan dilokasasilin 500 mg per awal
setipa 6 jam, mulai jam 10.00 malam
amati tanda2 hipersensitivitas
3. 1-3 idem
7. POLA NAFAS TIDAK
EFEKTIF B/D ASIDOSIS
METABOLIK
DATA YANG MENDUKUNG :
RR 30x/m atau >
Dada terasa berat ketika bernafas
Pernafasan kusmaull
Nafas bau benda keton
LAB : peningkatan benda keton pada urine
KRITERIA HASIL
1. RR = 20-24 x/menit
2. Pernafasan reguler
3. Pernafasan tidak berbau benda keton
INTERVENSI
1. Auskultasi paru stp. 1 jam sampai stabil
kemudian setiap 4 jam
2. Tinggikan kepala t4. tidur u/ memudahkan
bernafas
3. Kaji frek. Kedalaman pernafasan setiap 4 jam
4. Anjurkan klien banyak istirahat, hindari
rangsangan psikologis >>>
5. Berikan glukosa lewat bolus/langsung IV ( jika
perlu)
8. NYERI AKUT (MIS.KAKI) B/D
AGEN FISIK
DATA PENDUKUNG :
Kaki terasa nyeri seperti terbakar
Ekspresi wajah meringis kesakitan
Pasien terlihat meringis setelah kakinya
terbentur kayu (mis.)
Klien terlihat sering memegangi kakinya
Nadi 88x/m, RR 24 x/m
Skala nyeri 7
KRITERIA HASIL
1. Klien melaporkan nyeri berkurang/hilang
dalam 48 jam
2. Ambulasi secara normal menahan beban
beban BB sempurna saat pulang
3. Ekspresi wajah klien tidak terlihat
meringis kesakitan
4. Nadi 80-84 x/menit
5. Skala nyeri 0/1/2/3
INTERVENSI
1. Tentukan karakteristik nyeri berdasarkan
diskripsi klien
2. Letakkan ayunan kaki diatas tempat
tidur/anjurkan u/ menggunakan pakaian
tidur yg longgar saat bangun
3. Berikan analgetik per oral setiap 8 jam
sesuai kebutuhan
4. Anjurkan klien u/ memulai aktivitas tidak
tergesa & mendadak
9. KURANG PENGETAHUAN
MENGENAI PENYAKIT,
PROGNOSIS, & KEBUTUHAN
PENGOBATAN B/D KURANG
MENGINGAT INTERVESTASI
INFORMASI, TIDAK
MENGENAL SUMBER
DIBUKTIKAN OLEH :
Kien mengungkapkan ingin tahu tentang
penyakit & pengobatannya
Saat diajukan p? terkait dengan penyakit &
pengobatan klien menjawab kurang tepat
Mengungkapkan masalah terkait penyakit,
prognosis, pengobatan
Ketidakakuratan mengikuti instruksi ttg
pengetahuan penyakit
Klien mengatakan lupa akan informasi yg telah
diberikan/bingung u/ mencari sumber informasi
ttg DM
KRITERIA HASIL
1. Mengungkapakan pemahaman ttg penyakit scr konkrit
: pengertian, dapat menyebutkan 5 dari 7 gejala DM,
dapat menyebutkan komplikasi DM
2. Klien dpt mengidentifikasi hub. Tanda/gejala dgn
proses penyakit
3. Klien dapat menghubungkan gejala dgn faktor
penyakit scr kokrit
4. Klien mampu melakukan prosedur yg perlu
5. Menjelaskan rasional dari tindakan
6. Melakukan perubahan gaya hidup & berpartisipasi
dalam prog. Pengobatan.
INTERVENSI
1. KAJI TINGKAT PENGETAHUAN KLIEN MENGENAI
PENYAKIT, PROGNOSA, PENGOBATANNYA
2. LAKUKAN he SECARA BERTAHAP & SESUAI
RENCANA PADA SAP
3. CIPTAKAN LINGK. SALING PERCAYA DGN
MENDENGARKAN PENUH PERHATIAN & SELALU
ADA U/ KLIEN
4. DISKUSIKAN DGN KLIEN TTG PENYAKITNYA
5. DISKUSIKAN TTG RENCANA DIET, PENGGUNAAN
MAKANAN TINGGI SERAT
6. TINJAU ULANG PROGRAM t?
7. TEKANKAN PENTINGNYA MEMPERTAHANKAN
KADAR gd SETIAP HARI
• RISIKO KETIDAKSTABILAN KADAR
GLUKOSA DARAH B/D KRG
PENGETAHUAN TENTANG
MANAJEMEN DIABETES, KURANG
KEPATUHAN MANAJEMEN DIABETIK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai