Anda di halaman 1dari 10

Mempertahankan kejujuran

sebagai cermin kepribadian


Kelompok :
 ADERA VELISA .S
 ADITYA NUGRAHA
 ANDHIKA .P
 SELINA PUTRI .R
 SURYA Kelas X IPA 6
SMA NEGERI 1
SOREANG
1. Pengertian Jujur
Jujur (as-sidqu) adalah mengatakan sesuatu sesuai
dengan kenyataan. Lawan kata jujur adalah dusta.
Dusta (al-kazibu) adalah mengatakan sesuatu tidak
sesuai dengan kenyataan. Secara istilah, jujur
bermakna:
• Kesesuaian antara ucapan dan perbuatan
• Kesesuaian antara informasi dan kenyataan
• Ketegasan dan kemantapan hati
• Sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan.
2. Pembagian Sifat Jujur
a. Jujur dalam niat atau berkehendak.
b. Jujur dalam perkataan(lisan).
c. Jujur dalam Perbuatan/amaliah.
Kejujuran merupakan fondasi atas tegaknya suatu nilai-
nilai kebenaran karena jujur identik dengan kebenaran. Allah
SWT berfirman:
‫ىاىها الذىن امنوااتقوااللهوقلواقوالسدىدا‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah
kamu kepada Allah swt. Dan ucapkanlah perkataan yang
benar.” (Q.S al-Ahzab/33:70)
Jujur adalah sikap yang tulus dalam melaksanakan
sesuatu yang diamanatkan, baik berupa harta maupun
tanggung jawab. Orang yang melaksanakan amanat disebut
al-Amin.
Kejujuran akan menciptakan ketenangan,
kedamaian, keselamatan, kesejahteraan, dan
kenikmatan lahir batin baik di dunia maupun
di akhirat kelak. Sementara kedustaan
menimbulkan kegoncangan, kegelisahan,
konflik sosial, kekacauan, kehinaan, dan
kesengsaraan lahir dan batin baik di dunia
apalagi di akhirat.
Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadist tentang Perintah
berlaku jujur
1. Q.S . Al-maidah/5:8
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu
sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu
kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adilah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada taqwa. Dan
bertaqwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha teliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.”
2. Q.S. at-Taubah/9:119
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah
kepada Allah Swt., dan bersmalah kamu dengan orang-orang
yang benar.”
3. Hadist dari Abdullah bin Mas’ud ra

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra. Rasulullah saw.


bersabda., “Hendaklah kamu berlaku jujur karena
kejujuran menunutunmu pada kebenaran, dan kebenaran
menuntunmu ke surga. Dan senantiasa seseorang berlaku
jujur dan selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt.
Sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah olehmu berlaku
dusta kerena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan
kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang
senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta sehingga dia
tercatat di sisi Allah Swt. Sebagai pendusta.” (H.R.Muslim)
Menerapkan Perilaku Mulia
Jujur adalah perilaku yang sangat mulia. Ia adalah sifat yang
wajib dimiliki oleh para nabi dan rasul Allah swt. Sehingga
separuh gelar kenabian akan disandangkan kepada orang-
orang yang senantiasa menerapkan perilaku jujur.
Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari baik di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat di
antaranya:
1. Meminta izin atau berpamitan kepada orang tua ketika
akan berpergian kemanapun.
2. Tidak meminta sesuatu di luar kemampuan kedua orang
tua kita.
3. Mengembalikan uang sisa belanja, meskipun kedua orang
tua tidak mengetahuinya.
4. Memberitahukan nilai ulangan kepada orang tua
meskipun hasilnya kurang baik.
5. Tidak memberi atau meminta jawaban kepada
teman ketika ulangan.
6. Mengembalikan barang sesuai dengan
tempatnya.
7. Membayar sesuatu sesuai dengan harga barang
yang di beli.
8. Tidak menutup-nutupi kesalahan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai