Anda di halaman 1dari 14

S M A R T

Be thoughtful and Pick a goal that is Set yourself up for Be realistic when Be aggressive and
specific about what measurable so you success by choosing choosing your goal. realistic when setting
you want to focus on. can continually monitor something that is Think about how it your end time or
your progress. achievable. will affect your date. Knowing there’s
day-to-day life. an end in sight will
help you focus and
push yourself.
GLAUKOMA
Glaukoma adalah sekelompok kelainan mata yang ditandai dengan peningkatan
tekanan intra okuler (Long Barbara, 1996)
Glaukoma adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa tekanan
intra okuler penggaungan pupil saraf optik dengan defek lapang pandangan mata.
ETIOLOGI
• Primer:
1. Akut: Dapat disebabkan karena trauma
2. Kronik: Dapat disebabkan karena keturunan
dalam keluarga seperti: Diabetes mellitus,
Arterisklerosis, Pemakaian kortikosteroid
jangka panjang, Miopia tinggi dan progresif
• Sekunder
Disebabkan penyakit mata lain seperti:
1. Katarak
2. Perubahan lensa
3. Kelainan uvea
4. Pembedahan.
KLASIFIKASI
• Glukoma primer:
1. Glukoma sudut terbuka terjadi karena tumor aqueus mempunyai pintu terbuka ke
jaringan trabekular kelainannya berkenang lambat. Glaukoma sudut tertutup.
2. Glaukoma sudut tertutup terjadi karena ruang anterior menyempit, sehingga iris
terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekular dan menghambat humor
aqoeus mengalir ke saluran schlemm.
• Glaukoma sekunder: Glaukoma yang terjadi akibat penyakit mata lain yang
menyebabkan penyempitan sudut / peningkatan volume cairan dari dalam mata dapat
diakibatkan oleh: perubahan lensa, Kelainan uvea, Trauma, Bedah.
• Glaukoma kongenital: Glaukoma yang terjadi akibat kegagalan jaringan mesodermal
memfungsikan trabecular.
• Glaukoma absolut: Hasil akhir dari suatu glaukoma yang tidak terkontrol yaitu
mengerasnya bola mata, berkurangnya penglihatan sampai dengan nol, dan rasanyeri.
Glaukoma absolute merupakan keadan terakhir dari semua macam glaucoma dimana
ketajaman penglihatan sudah menjadi nol, rata-rata terjadi setelah satu atau dua tahun
serangan pertama glaucoma apabila tidak mendapat pengobatan, tidak dioperasi, salah
diagnosis, salah penanganan atau tekanan intra okuler dibiarkan meninggi.
Manifestasi Klinis:
1. Penurunan fungsi penglihatan ringan
2. Terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya
3. Nyeri pada mata dan kepala.
4. Penyempitan lapang pandang tepi.
5. Sakit kepala ringan
6. Gangguan penglihatan yag tidak jelas (misalnya : melihat lingkaran di sekeliling
cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan).
7. Infeksi
8. Peradangan
9. Tumor
10. Katarak yang meluas
11. Penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior.
GLUKOMA

Pemeriksaan Penunjang Komplikasi


1. Pemeriksaan retina Dapat menyebabkan kebutaan jika
2. Pengukuran tekanan intraokuler pengobatan tidak dilanjutkan atau
dengan menggunakan tonometry bahkan tidak teratur.
3. Pemeriksaan lapang pandang
4. Pemeriksaan ketajaman penglihatan
5. Pemeriksaan refraksi
6. Respon refleks pupil
7. Pemeriksaan slit lamp
PENATALAKSANAAN
• Terapi obat: Aseta Zolamit (diamox, glaupakx) 500 mg oral. Pilokarpin Hcl 2-6
% 1 tts / jam.
• Bedah lazer: Penembakan lazer untuk memperbaiki aliran humor aqueus dan
menurunkan tio.
• Bedah konfensional: Iredektomi perifer atau lateral dilakukan untuk mengangkat
sebagian iris unutk memungkinkan aliran humor aqueus Dari kornea posterior ke
anterior. Trabekulektomi (prosedur filtrasi) dilakukan untuk menciptakan saluran
balu melalui sclera.
DX KEPERAWATAN YANG MUNCUL
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan mual muntah.
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kebutaan.
3. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan persepsi sensori visual.
4. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan intra okuler (tio).
ASKEP GLOUKOMA
PENGKAJIAN
1. Pengkajian: identitas
2. Riwayat Keperawatan Masa lalu:
• Penyakit yang pernah diderita: glaukoma, katarak, hipertensi, DM.
• Kebiasaan buruk: Miras, merokok, makanan asin.
• Penyakit keturunan: DM, myopia.
• Operasi: mata?
3. Riwayat Keperawatan Sekarang
Keluhan utama: Pusing, pandangan kabur, nyeri mata, sesak, mual,
muntah
1. Perkirakan/hitung pemasukan kalori. Jaga
komentar tentang nafsu makan sampai
INTERVENSI minimal.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
2. Konsul tentang kesukaan/ketidaksukaan
kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan pasien, makanan yang menyebabkan
mual muntah. distress, dan jadwal makan yang disukai
3. Berikan suasana menyenangkan pada saat
makan, hilangkan rangsangan berbau.
4. Berikan kebersihan oral sebelum makan
5. Tawarkan minuman seduhan saat makan,
bila toleran
6. Kolaborasi : konsul dengan ahli diet/tim
pendukung nutrisi sesuai indikasi
1. Kaji tingkat ansietas,derajat
pengalaman nyeri atau timbulnya
INTERVENSI gejala tiba – tiba dan pengetahuan
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
kondisi saat ini.
kebutaan. 2. Berikan infirmasi yang akurat dan
jujur.Diskusikan kemungkinan bahwa
pengawasan dan pengobatan dapat
mencegah kehilangan pengelihatan
tambahan.
3. Dorong pasien untuk mengakuai
masalah dan mengekspresikan
perasaan.
4. Identifikasi sumber atau orang yang
menolong.
1. Batasi aktivitas seperti
INTERVENSI menggerakkan kepala tiba-tiba,
Resiko cedera berhubungan dengan menggaruk mata, membungkuk
gangguan persepsi sensori visual.
2. Pertahankan perlindungan mata
sesuai indikasi
3. Observasi pembengkakan luka,
bilik anterior kemps, pupil
berbentuk buah pir.
1. Pertahankan tirah baring ketat pada posisi semi
fowler dan cegah tindakan yang dapat
meningkatkan TIO (batuk,bersin,mengejan)
INTERVENSI 2. Berikan lingkungan gelap dan tenang
Nyeri akut berhubungan dengan
peningkatan tekanan intra okuler (tio). 3. Observasi tekanan darah, nadi dan pernapasan
tiap 24 jam jika klien tidak menerima agens
osmotic secara intravena dan tiap 2 jam jika
klien menerima agens osmotic intravena.
4. Observasi derajat nyeri mata tuap 30 menit
selama fase akut
5. Observasi asupan-haluaran tiap 8 jam saat klien
mendapatkan agens osmotic intravena.
6. Observasi ketajaman penglihatan setiap waktu
sebelum penetesan obat mata yang diresepkan.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk terapi obat.

Anda mungkin juga menyukai