Anda di halaman 1dari 36

K3 Pada Institusi RS

Kelompok 6:
Dini Salamatul Ula
Pangastuti Nurmadila
Tri Utami A.
Ummu Khabibah
SDM (Rektrutmen)
 Melakukan Screening lamaran
•Memberikan keterangan tentang informasi lamaran yang ia buat, dan dapat
menjelaskan program K3 dari pengalaman pelatihan K3 yang pernah ia
lakukan.
 Melakukan tes kemampuan dan pengertian
a) Melakukan tes intelegensi dasar, dan tes kecerdasan dasar dalam melakukan K3
b) Tes kemampuan/ keterampilan, selain kemampuan di bidangnya (memasak, dll)
kemampuan ia dalam menangani masalah umum yang ada di K3
c) Tes pengetahuan umum, mengetes hal-hal umum K3 yang dilaksanakan di instalasi
gizi.
d) Tes kecekatan dalam menghadapi masalah terhadap suatu kecelakaan
e) Tes psikotes dan tes wawancara
SDM (Rektrutmen)
 Pemeriksaan Kesehatan
• Dilakukan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh, untuk
mengetahui penyakit apa yang ia derita, agar saat perjanjian K3
perusahaan telah mengetahui hal yang harus dihindari untuk
memerhatikan keselamatan kerjanya

 Melakukan tes bebas narkoba dan surat SKCK

Setiap pelamar harus mengikuti tes bebas narkoba, agar pekerja


tidak ada yang mengkonsumsi narkoba. Setiap pelamar wajib
melampirkan surat SKCK agar diketahui catatan perilaku dari
pelamar tersebut.
SDM (Orientasi)
 Perkenalan
• Disaat masa perkenalan SDM baru harus bisa mengenal pekerja yang lain
mulai dari pegawai, unit kerjanya sendiri, dan unit kerja lainya. Untuk
memudahkan ia saat mengalami masalah, dll. Bisa saling membantu kerja
sama melakukan penanganan jika terjadi kecelakaan kerja.
• Pengenalan Job Description

 Sosisalisasi kebijakan
• Sebagai SDM baru harus mengetahui kebijakan apa saja yang diberikan
perusahaan terhadap karyawannya, terlebih mengenai program Kesehatan
keselamatan kerja.
• Pengenalan SOP yang berlaku
SDM (Orientasi)
 Mengetahui sarana dan prasarana yang ada
• Sebagai masa awal pengenalan SDM baru harus mulai melakukan
observasi terhadap lingkungan kerjanya untuk mengetahui tempat alat-
alat K3 yang ada tersedia di perusahaan tersebut terlebih yang
terdekat dengan instalasi gizi. Agar saat terjadi kecelakaan kerja bisa
langsung mengatasinya.

• Pengenalan K3 meliputi:

Penggunaan alat, Penggunaan APD, Penanganan jika terjadi kecelakaan


dan keadaan darurat,(mengikuti simulasi bencana, seperti simulasi gempa
dan kebakaran), Pengenalan bahaya dan resiko bahaya pekerjaan serta
cara mencegahnya
SDM (Karyawan)
 Mengikuti pelatihan K3 secara rutin

 Pengenalan penggunaan alat baru

 Kesepakatan peraturan tentang K3 dan sanksinya jika melanggar

 Mengembalikan/meletakkan alat sesuai dengan tempatnya

 Selalu menggunakan APD saat bekerja

 Bekerja sesuai SOP yang berlaku

 Menerapkan K3 selama ia bekerja

 Merawat alat-alat K3 dengan baik

 Sering memeriksa keadaan alat K3 yang ada.


DANA (Perencanaan)
 Biaya untuk tes tertulis, tes kesehatan dan tes psikologi

 Biaya untuk pengadaan pelatihan K3

 Biaya untuk pengadaan alat-alat K3 (APD, Kotak P3k,


sistem alarm kebakaran, APAR, rambu rambu K3),
perbaikan alat K3dan renovasi bangunan

 Biaya untuk asuransi pegawai mengenai K3


 Pendanaan untuk bangunan dapur
DANA (Perencanaan)
 Pendanaan pembuatan loker untuk karyawan
 Pendanaan untuk alat sanitasi
 Pendanaan untuk pembelian alat masak yang sesuai
standar

 Pendanaan untuk alat kebersihan


 Pendanaan untuk aktivitas cek up karyawan 1 th sekali
dibiayai oleh perusahaan
DANA (Pelaksanaan)
• Membiayai pengobatan pekerja yang mengalami kecelakaan kerja
sesuai dengan kesepakatan
• Asuransi dibayarkan tepat waktu
• Alat kebersihan tersedia sesuai dengan fungsinya masing-masing
• Alarm tanda bahaya berfungsi dengan baik
• Alat-alat masak yang sudah tidak layak pakai diperbaharui
• Terdapat rambu keselamatan kerja dibeberapa titik yang mudah untuk
dilihat

• Melakukan reparasi atau penggantian pada loker yang mengalami


kerusakan
DANA (Pelaksanaan)
• Karyawan mampu mengimplementasikan mengenai pelatihan K3 yang
sudah dijalani
• Melakukan pengadaan dan pemeliharaan alat-alat K3 serta renovasi
bangunan
• Melakukan pengadaan pelatihan K3 secara berkala (1 tahun 1 kali)
• Tersedianya alat sanitasi yang baik
• Pengecekan terhadap APD yang mengalami kerusakan dan perlu diganti
• Penggunaan APAR sesuai dengan jenis kecelakaan yang sedang terjadi

• Kayawan melakukan cek up 1 th sekali dibiayai oleh perusahaan


SARANA & PRASARANA
(Perencanaan)
 Merancanakan akses evakuasi saat situasi darurat
 Merencanakan denah dapur yang memudahkan akses dalam proses penyelenggaraan
dan tidak membahayakan
 Merencanakan kondisi bangunan dapur sesuai dengan peraturan/ standar yang
berlaku
 Merencanakan Sarana higiene yang memantau pengaruh lingkungan kerja terhadap
tenaga kerja antara lain pencahayaan, bising, suhu / iklim kerja.
 Merencanakan Sarana Kesehatan Kerja yang meliputi pemeriksaan awal, berkala dan
khusus, gizi kerja, kebersihan diri dan lingkungan
 Menyediakan tempat sebagai ruang penyimpanan atau gudang
 Merencanakan alat pencegahan dan penaggulangan bencana yang akan digunakan
seperti alarm tanda bahaya

 Merencanakan prasarana apa saja yang dibutuhkan seperti tempat pengolahan


limbah (air, udara)
SARANA & PRASARANA
(Pengadaan)
 Tersedianya akses evakuasi
 Tersedianya sarana hygiene dan sanitasi
 Tersedianya kondisi bangunan sesuai dengan peraturan/ standar
yang berlaku
 Tersedianya sarana kesehatan kerja dan sarana higiene
 Tersedianya alat pencegah dan penanggulangan bencana seperti
alarm tanda bahaya
 Membangun prasarana apa saja yang dibutuhkan seperti tempat
pengolahan limbah (air, udara)
 Tersedianya ruang penyimpanan atau gudang
 Tersedianya denah dapur
SARANA & PRASARANA
(Pemeliharaan)
o Pemeliharaan sarana hygiene dan sanitasi

o Memperbaiki atau mengganti fasilitas dapur yang telah


rusak atau tidak layak pakai

o Pemeliharaan terhadap bangunan dapur (renovasi)

o Pemeliharaan kebersihan diri dan lingkungan


PERALATAN (Perencanaan)
 Merencanakan alat-alat K3 yang meliputi pengamanan pada
peralatan kerja, pemakaian alat pelindung diri dan tanda/rambu-
rambu peringatan, alat pemadam kekebakaran, kotak P3k dan sistem
alarm kebakaran
 Merencanakan APAR disetiap ruangan dapur
 Merencanakan penyimpanan alat-alat dapur yang aman dan sesuai
standar
 Merencanakan alat-alat dapur yang aman dan sesuai standar untuk
mencegah bahaya
 Merencanakan loker untuk tempat menyimpan barang pegawai
 Merencanakan alat sanitasi yang akan digunakan (sabun,wastafel,dll)
PERALATAN (Pengadaan)
• Mengadakan alat-alat K3
• Mengadakan APAR disetiap ruangan dapur
• Mengadakan penyimpanan alat-alat dapur
• Mengadakan alat dapur yang sesuai standar
• Penyediaan loker untuk menyimpan ala pelindung diri (APD)
agar tidak kotor dan tidak rusak.
• Loker harus dibersihkan 2 kali seminggu secara teratur
• Penyediaan alat sanitasi (sabun,wastafel,dll)

• Penyediaan APD
PERALATAN (Pemeliharaan)
 Pada saat bekerja karyawan harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang
telah disediakan di tempat kerja
 Setelah jam kerja peralatan dikembalikan ketempatnya masing-masing
seperti : googles, face shield, ear plug, ear muff, safety belt, sarung tangan,
sepatu khusus, breathing aparatus, dll
 Memelihara alat-alat K3 (mengisi ulang APAR dan Kotak K3) secara
berkala
 Memelihara alat-alat dapur secara berkala
 Setelah habis dipakai pakaian kerja atau wear pak,jas kerja,sarung tangan
kain,masker kain,celemek, dan tutup kepala harus digantung atau jika sudah
kotor harus dicuci.
 Alat Pelindung Diri (APD) yang rusak harus dilaporkan keatasan untuk
direkap dibagian tim K3 untuk diajukan penggantian
FUNGSI MANAGEMEN
(Perencanaan)
o Komitmen manajemen : kebijakan, penyediaan dana, sarana dan prasarana
untuk mendukung kegiatan K3 RS
o Membentuk Unit Organisasi K3 di RS
o Merencanakan penjadwalan jam kerja pegawai dan membuat kebijakan K3
o Mengidentifikasi bahaya dan merencanakan cara penanggulangan bahaya
tersebut

o Menentukan dan menilai resiko keselamatan dan kesehatan kerja, peluang


K3, serta bahaya dan peluang lain, menentukan tujuan k3 dan proses yang
di butuhkan untuk mencapai hasil sesuai dengan kebijakan k3 perusahaan.
FUNGSI MANAGEMEN
(Pengorganisasian)
 Melakukan pembagian tugas atau pekerjaan
 Melakukan pembagian shift
 Memberi rekomendasi dan pertimbanagan kepada
Direktur RS tentang masalah-masalah yang berkaitan
dengan K3 RS
 Membuat program K3 RS
 Melaksanakan program K3 RS
 Melakukan evaluasi program K3 RS
FUNGSI MANAGEMEN
(Pelaksanaan)
 Pelaksanaan kesehatan kerja bagi karyawan ( prakerja, berkala,
khusus)
 Peningkatan kesehatan lingkungan
 Sanitasi lingkungan RS
 Pengelolaan dan pengolahan limbah padat, cair, gas
 Pencegahan dan penanggulangan bencana (Disaster program)
 Pengelolaan jasa, bahan dan barang berbahaya
 Pendidikan dan pelatihan K3
 Sertifikasi dan kalibrasi sarana, prasarana, dan peralatan RS
 Pengumpulan, pengolahan dan pelaporan K3
FUNGSI MANAGEMEN
(Pengawasan)
 Inspeksi dan audit program K3

 Perbaikan dan pengendalian K3 yang didasarkan atas hasil temuan dari audit dan inspeksi

 Pemantauan dan evaluasi setiap proses kegiatan K3

 Rekomendasi dan tindak lanjut hasil evaluasi program K3

 Pemantauan kualitas udara ruang minimal 2 kali dalam setahun

 Pemantauan bahan makanan dilakukan minimal 1 kali setiap bulan diambil sampel untuk
konfirmasi laboraturium

 Tenaga kerja diperiksa kesehatannya 1 kali setahun

 Pemeriksaan air minum dan air bersih dilakukan 2 kali setahun

 Penyempurnaan pengolahan limbah

 Pemasangan detektor asap

 Perbaikan dan penyempurnaan ventilasi dan pencahayaan


Perencanaa Menu
• Membuat standar porsi , resep , bumbu yang telah
tersertifikasi untuk digunakan atau di sajikan kepada konsumen
• Menyesuaikan menu dengan peralatan yang mudah digunakan
dan tidak mebahayakan karyawan
• Sudah melakukan uji coba menu untuk mencegah adanya
keracunan makanan
• Adanya evaluasi dari menu yang diguanakan
• Melakukan QA & QC dalam uji coba menu yang digunakan
Pengadaan Bahan Makanan &
Non Bahan Makanan
 Pekerja menggunakan APD (apron berbahan plastik, safety
shoes, masker, penutup kepala)

 Menggunakan alat yang ada di bagian pengadaan (troli dan


timbangan) sesuai dengan fungsi dan kapasitasnya

 Membersihkan tumpahan bahan makanan di tempat tersebut

 Mengganti alat yang sudah tidak layak pakai

 Membuang bahan makanan yang sudah tidak terpakai ke


tempat sampah yang sesuai dengan jenis bahan makanannya
Pengadaan Bahan Makanan &
Non Bahan Makanan
 Membuat atau membedakan penyimpanan bahan makanan kering dan basah agar tidak
terkontaminasi
 Terdapat alarm keselamatan karyawan dalam ruangan pengadaan bahan makanan
 Terdapat rambu – rambu bahaya dalam ruangan pengadaan bahan makanan
 Tidak terdapat barang – barang tajam sekitar ruang pengadaan bahan makanan
 Tidak ada barang- barang yang mudah terbakar di ruang pengadaan bahan makanan
 Dilarang merokok di sekitar ruangan penegdaan bahan makanan
 Barang non bahan makanan harus terpisah dengan bahan makanan
 Menyediakan alat P3K di ruangan pengadaan bahan makanan
 Menghitung pengadaan bahan makanan sebelum dipesan untuk mencegah bahan
makanan yang dipesan overload sehingga tenaga karyawan dapat diminimalisir
 Terapkan sistem FIFO atau FEFO dalam pengadaan bahan makanan
Pengadaan Bahan Makanan &
Non Bahan Makanan
 Lakukan Spesifikasi bahan makanan sebelum di lakukan
pemesanan

 Lakukan pengecekan bahan makanan dengan hati-hati guna


mencegah kecelakaan kerja

 Karyawan yang mengalami kecelakaan kecil atau besar dalam


pengadaan bahan makanan harus di istirahatkan sementara

 Bahan makanan yang terkontaminasi dengan bahan non


pangan harus di ganti
Penerimaan Bahan Makanan
 Karyawan dalam penerimaan bahan makanan harus dilakukan pemeriksaan secara
berkala untuk melihat kesehatan serta kebugaran karyawan
 Karyawan harus menggunakan APD yang lengkap saat proses penerimaan bahan makanan
 Karyawan harus dibedakan mana yang menerima bahan makan dan non bahan makanan
 Menghindari karyawan yang sedang mengalami luka untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja
 Menjaga lantai tidak licin pada area penerimaan bahan makanan
 Menyediakan alat P3K
 Menjaga suhu ruangan
 Menjaga penerangan area penerimaan bahan makanan
 Adanya rambu- rambu kecelakaan dalam area penerimaan bahan makanan
 Tersedia APAR di ruang penerimaan
Penyimpanan Bahan Makanan
 Pekerja menggunakan APD (apron berbahan plastik, safety shoes,
masker, penutup kepala)
 Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan licin diruang
penerimaan dan penyimpanan
 Pekerja tidak mengangkat bahan makanan dalam jumlah besar karna
dapat membahayakan badan dan kualitas barang
 Menggunakan alat pembuka bungkus bahan makanan dengan cara
yang tepat.
 Pergunakan tutup kotak atau wadah yang sesuai dengan bentuknya agar
menghindari tumpahan makanan
 Pekerja tidak diperkenankan merokok di ruang penyimpanan
Penyimpanan Bahan Makanan
o Suhu ruangan disesuaikan dengan yang seharusnya
o Alat penyimpanan harus yang aman dan tidak membahayakan karyawan
o Alat penyimpanan tidak bersatu dengan bahan kimia berbahaya baik untuk karyawan maupun
bahan makanan itu sendiri
o Lampu dalam ruang penyimpanan harus terang
o Membersihkan ruang penyimpanan secara berkala untuk meningkatkan kesehatan karyawan
o Ruang penyimpanan harus steril tidak boleh keluar masuk orang dengan bebas
o Terdapat rambu- rambu alarm kecelakaan kerja
o Tersedianya APAR di ruangan penyimpanan
o Menutup lemari penyimpanan setelah digunakan untuk mencegah kecelakaan kecil yang terjadi
o Mengembalikan alat ketempat semula sehingga mencegah terjadi kecelakaan kerja pada
karyawan
Produksi Makanan
 Pekerja menggunakan APD (masker, apron, penutup kepala, safety shoes)
 Menggunakan peralatan yang sesuai dengan peruntukkannya
 Membersihkan alat setelah dipakai
 Mengeringkan alat pengolahan menggunakan serbet atau lap bersih
setelah dibersihkan
 Meletakkan alat sesuai tempat asalnya setelah digunakan
 Bila ada alat yang menggunakan mesin, perhatikan cara penggunaan
dan pengisiannya
 Cek kembali apakah semua alat sudah dimatikan mesinnya setelah
selesai digunakan
Produksi Makanan
 Tersedianya alat sanitasi yang memadai di ruang produksi makanan
 Karyawan yang sakit dilarang melakukan pengolahan makanan
 Alat-alat yang digunakan harus steril
 Karyawan menggunakan alat-alat terverifikasi sesuai SNI
 Tidak membiarkan lantai basah atau licin saat produski makanan
 Karyawan tidak menggunakan perhiasaan yang bisa
mengkontaminasi makanan
 Karyawan tidak menggunakan kutex saat produksi makanan
 Memperhatikan setiap step produksi makanan , terutama yang
menggunakan kompor atau oven guna mencegah kebakaran
Produksi Makanan
 Tidak membiarkan alat-alat yang menggunakan listrik terkena cipratan air untuk
mencegah konsleting arus pendek
 Mencuci tangan sebelum melakukan pengolaahan makanan
 Lampu penerangan yang memadai
 Menyediakan alarm tanda-tanda bahaya / kecelakaan kerja
 Tersedianya P3K dalam ruangan produksi makanan
 Mengembalikan alat ketempat semula sehingga mencegah terjadi kecelakaan
kerja pada karyawan
 Karyawan tidak merokok di sekitar area produksi makanan
 Menyediakan APAR di sudut ruangan produksi makanan
 Karyawan tidak bersin disekitar area produksi
 Adanya QA & QC dalam produksi makanan
Distribusi Makanan
 Pekerja menggunakan APD (sarung tangan, masker, apron,
penutup kepala, safety shoes)
 Menggunakan alat-alat pemorsian sesuai dengan
peruntukkannya
 Memakai penutup makanan sesuai dengan bentuk wadahnya
 Mengantar makanan ke tempat pasien dengan alat yang tepat
dan tidak mengganggu aktivitas orang lain
 Menghindari jalanan yang licin dan berhati-hati saat
mengantar makanan
Pemorsian
 Tidak mengisi pirng terlalu penuh
 Piring / alat pemorsi tidak berkarat dan harus bersih
 Alat pemorsian yang rusak tidak digunakan kembali
 Pegawai menggunakan APD yang lengkap
 Pegawai yang sakit tidak dibolehkan mempromosikan makanan
 Pegawai tidak merokok saat memorsikan makanan
 Pegawai tidak bersin saat memorsikan makanan
 Tidak membiarkan lantai area pemorsian licin
 Mencuci tangan selalu saat memorsikan makanan
 Menutup makanan dengan segera setelah diporsikan
Transportasi
 Menggunakan troli yang aman dan bersih

 Memperhatikan roda troli pemorsian makanan agar aman

 Memperhatikan lantai area distrubusi tidak licin

 Pegawai yang sakit tidak boleh mengantarkan makanan

 Tidak mengisi troli makanan melebihi batas kapasitas troli


Pelayanan Makanan
 Piring yang digunakan harus bersih
 Pakaian yang digunakan pegawai harus bersih dan rapih
 Tidak terdapat pecahan beling / kaca pada makanan yang disajikan
 APD yang digunakan di dapur dengan pelayanan makanan secara
langsung harus berbeda
 Ketika bersin pegawai harus menjauhi tempat pelayanan makanan
 Tidak menggunakan perhiasan yang mencolok
 Tidak menggunakan sepatu yang membahayakan pegawai saat
distrbusi makanan
PENCATATAN & PELAPORAN
 Mencatat kecelakaan kerja yang terjadi

 Membuat laporan kecelakaan kerja

 Mencatat peralatan yang perlu perbaikan, pengisian


ulang, dan yang perlu diganti

 Membuat laporan keuangan K3


PENCATATAN & PELAPORAN
 Membuat laporan pegawai yang tidak memakai APD sesuai peraturan (APD tidak lengkap)
 Tersedianya P3K
 Membuat laporan pegawai yang sakit dan sering sakit
 Membuat laporan pegawai yang merusak alat pada saat bekerja (kelalaian dalam bekerja)

 Mendata isi kotak P3K yang sudah habis agar dapat diperbaharui

 Mendata loker yang rusak agar dapat diganti atau diperbaiki

 Mandata APD yang rusak agar dapat diganti

 Melakukan evaluasi rutin setiap 3 bulan sekali

 Membuat laporan rencana kerja

Anda mungkin juga menyukai