Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN EMOSI DAN

PROBLEMATIKANYA
Kelompok 5
Nama Kelompok :

• Alvinna Berlianti
• Adityo Pratikto
• Nadya Wigaten
• Amry Amalil Ikhsan
• Intan Luthvia Rahmadewi
A. Pengertian Emosi

Menurut Goleman (2009:411) mengatakan bahwa


“emosi merujuk kepada suatu perasaan dan
pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis
dan psikologis, serta serangkaian kecenderungan
untuk bertindak”.
Pengertian Emosi

Menurut Yusuf (2004:115) emosi memberikan suatu pengaruh akan perilaku individu, seperti : (1)
memperkuat semangat, apabila sesuatu usahanya dapat mencapai suatu keberhasilan, (2) mampu
melemahkan suatu semangat individu itu sendiri dikarenakan adanya suatu rasa kekecewaan dikarenakan
suatu kegagalan yang terjadi pada individu tersebut sehingga membuatnya timbul rasa frustasi dalam
dirinya, maka dari itu peluapan suatu emosi dapat dikontrol oleh diri sendiri dikarenakan terdapat
penerapan dan pemahaman dini.
Pengertian Emosi

Emosi merupakan suatu reaksi psikologis yang terlihat dari reaksi fisik seperti gejala
detak jantung lebih cepat, wajah terlihat memerah atau memucat. Beberapa tingkah
laku emosi seperti perasaan bahagia, sedih, takut, dan marah. Jadi dapat disimpulkan
bahwa emosi merupakan suatu kegiatan maupun pergolakan pikiran-pikiran dimana
suatu keadaan biologis dan psikologis mempunyai kecenderungan bertindak.
Menurut Sunarto (1995:150) secara tradisional masa remaja dianggap sebagai
periode badai dan tekanan, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi
sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya emsi terutama
karena anak-anak berada dibawah tekanan sosial dan mereka menghadapi
kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak ia kurang mempersiapkan
diri untuk menghadapi keadaan itu.
B. Karakteristik
Beberapa kondisi emosional, sebagai berikut :
perkembangan 1. Cinta / kasih sayang
emosi 2. Gembira
3. Kemarahan dan permusuhan
4. Ketakutan dan kecemasan
5. Kematangan emosi
1. Perubahan Jasmani
perubahan fisik pada remaja yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba
(akibatnya ketidakstabilan emosi pada remaja.)
2. Perubahan Pola Interaksi dengan Orang Tua
C. Faktor-faktor Pola asuh orangtua terhadap anak sangat beragam. Ada pola asuh
yang yang bersifat demokratis, otoriter, memanjakan anak, penuh kasih
mempengaruhi saying, bahkan ada yang acuh tak acuh terhadap anak. Pola asuh
tersebut adalah yang mendasari perkembangan emosi yang berbeda
perkembangan pada tiap individu.
emosi 3. Perubahan Interaksi dengan Teman Sebaya
Remaja lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beraktivitas
dengan teman sebayanya dengan membentuk suatu komunitas
tertentu.
4. Perubahan Pandangan Luar
a. Sikap dunia luar terhadap remaja sering tidak konsisten.
b. Dunia luar masih menerapkan nilai-nilai yang berbeda untuk
C. Faktor-faktor remaja laki-laki dan perempuan.
yang c. kekosongan remaja dimanfaatkan oleh pihak luar yang tidak
mempengaruhi bertanggung jawab, yaitu dengan melibatkannya ke dalam kegiatan
perkembangan yang tidak berguna
5. Perubahan Interaksi dengan Sekolah
emosi Cara salah yang dilakukan oleh guru seperti pemberian ancaman
malah akan memberi stimulus negatif kepada siswa
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang
menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk orang
D. Hubungan tuanya. Setiap pendapat orang lain dibandingkan dengan teori yang diikuti
antara emosi dan diharapkan.
Kemampuan abstraksi menimbulkan kemampuan
dan tingkah mempermasalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan
bagaimana yang semestinya menurut alam pikirannya.
laku beserta Disamping itu pengaruh egosentris masih sering terlihat pada
pengaruhnya pikiran remaja. Pencerminan sifat egois sering dapat menyebabkan
“kekakuan”para remaja dalam cara berfikir maupun bertingkah laku.
Sunarto (2008), menjelaskan bahwa semua emosi di ekspresikan
secara lebih lunak karena mereka telah mempelajari reaksi orang lain
terhadap luapan emosi yang berlebihan, sekalipun emosi itu berupa
E. Perbedaan kegembiraan atau emosi yang menyenangkan. Selain itu karena anak-anak
mengekang sebagian ekspresi emosi mereka, emosi tersebut cenderung
Individual bertahan lebih lama dari pada jika emosi itu diekspresikan secara lebih
terbuka. Oleh sebab itu, ekspresi emosional mereka menjadi berbeda-beda.
dalam
Perbedaan itu sebagian disebabkan oleh keadaan fisik anak pada
Perkembangan saat itu dan taraf kemampuan intelektualnya, dan sebagian lagi disebabkan
Emosi oleh kondisi lingkungan. Anak yang sehat cenderung kurang emosional
dibandingkan dengan anak yang kurang sehat.
Emosi merupakan salah satu bentuk komunikasi antar orang dimana reaksinya dianggap
lebih cepat dibandingkan kata-kata sebagai contoh manusia akan lebih cepat menangkap
ataupun menduga bagaimana kesan manusia lain ketika sedang berkomunikasi
dihadapannya, jadi mengendalikan suatu emosi itu diperlukan dan layak untuk dipelajari
F. Upaya lebih lanjut.

pengembangan
emosi remaja Menurut Mahmud 1990 terdapat 4 (empat) pengendalian emosi, yaitu :
(1) Hadapilah emosi tersebut,
dan (2) jika mungkin, tafsirkan kembali situasinya. Artinya melihat situasi sulit yang dialami dari
sudut pandang yang berbeda,
implikasinya (3) kembangkan asa humor dan sikapa realistis,
(4) atasi secara lansung problem-problem yang menjadi sumber emosi.
Intervensi pendidikan digunakan untuk mengembangkan emosi remaja agar mampu untuk
mengembangkan kecerdasan emosi, dalam mengembangkan emosi dengan menggunkan
intervensi yang dikembangkan oleh teori dari W.T Grant Consertium mengenai “Unsur-
Unsur Aktif Program Pencegahan” yaitu sebagai berikut :
F. Upaya
pengembangan
emosi remaja Pengembangan Keterampilan Emosional
a.)mengidentifikasi dan memberi nama atau label perasaan
dan b.)mengungkapkan perasaan
c.)menilai intensitas perasaan
implikasinya d.)mengelola perasaan
e.)menunda pemuasan
f.)mengendalikan dorongan hati
g.)mengurangi stress
h.)memahami perbedaan anatara perasaan dan tindakan
Pengembangan Keterampilan Kognitif
a.)belajar melakukan dialog batin sebagai cara untuk menghadapi dan
mengatasi masalah atau memperkuat perilaku diri sendiri
b.)belajar membaca dan menafsirkan isyarat-isyarat sosial
c.)belajar menggunakan langkah-langkah penyelesaian masalah
dengan pengambilan keputusan
d.)belajar memahami sudut pandang oranglain (empati)
F. Upaya e.)belajar memahami sopan santun
f.)belajar bersikap positif terhadap kehidupan
pengembangan g.)belajar mengembangkan kesadaran diri
emosi remaja
dan Pengembangan Keterampilan Perilaku
a.)mempelajari keterampilan komunikasi non verbal,misal melalui
implikasinya pandangan mata,ekspresi wajah, gerak-gerik, posisi tubuh dan lain-
lain
b.)mempelajari keterampilan komunikasi verbal, misal mengajukan
permintaan dengan jelas, mendiskripsikan sesuatu kepada oranglain
dengan jelas, menanggapi kritik secara efektif
- Terimakasih -

Anda mungkin juga menyukai