KELOMPOK 2
PENYAKIT FLU BABI H1NI
Penyakit virus influensa babi pertama dikenal sejak tahun 1918, pada saat itu
didunia sedang terdapat wabah penyakit influensa secara pandemik pada manusia
yang menelan korban sekitar 21 juta orang meninggal dunia (HAMPSON, 1996).
wabah influensa babi dilaporkan terjadi di berbagai negara Canada, Amerika
Selatan, Asia dan Afrika pada permulaan tahun 1968 (FENNER et al., 1987).
Pada awal tahun 1976 di Amerika Serikat ditemukannya virus influensa babi yang
dapat diisolasi dari manusia, selanjutnya dapat terungkap bahwa apabila manusia
berhubungan dengan babi sakit, maka akan dapat menjadi terinfeksi dan menderita
penyakit pernafasan akut (O’BRIAN et al., 1977; ROTA et al., 1989).
Di Indonesia masih termasuk dalam penyakit yang langka karena tercatat kurang
dari 150 ribu kasus per tahun
PENCEGAHAN
1. Mengurangi risiko tertular flu babi pada manusia
Jangan menyentuh wajah anda terutama hidung dan mulut serta menghindari
kontak dekat dengan orang yang sedang menderita flu;
Menutupi hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin dan
membuangnya ke tempat sampah setelah digunakan;
Jika sakit, harus tetap berada di dalam rumah, tidak pergi ke tempat kerja atau
sekolah, agar tidak terinfeksi ke orang lain.
PENCEGAHAN
2. Mengurangi risiko tertular flu babi pada ternak babi dengan:
Memonitor rumah pemotongan hewan (RPH) supaya memotong babi yang benar-benar
sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH);
Meningkatkan usaha-usaha sanitasi, desinfektan lingkungan kandang dan peternakan 3
kali tiap minggu;
Memisahkan atau tidak mencampur usaha ternak babi dengan ternak ungags dan Kandang
ternak babi dibuat berpagar, tidak mambuang hasil samping atau hasil akhir ternak babi
dengan sembarangan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH