Anda di halaman 1dari 20

2.

4 Aplikasi dan Contoh


Examples 2.4.1 Permainan dari Kesempatan

1. Berapa peluang pengambilan secara acak dari 5 kartu full house (3


kartu senilai dan 2 kartu senilai dengan nilai yang lain) dari
seperangkat kartu bridge?
Penyelesaian:
S : banyaknya kartu bridge
A : Kejadian pengambilan secara acak dari 5 kartu full house
Penyelesaian:
• Ada 52 kartu diambil 5 sehingga ada C(52,5) cara pengambilan.
52! 52 × 51 × 50 × 49 × 48
𝑛 𝑆 = 𝐶 52,5 = =
5! 47! 5×4×3×2×1
= 2.598.960
Kita menguraikannya menjadi 4 langkah:
• Pertama menentukan kartu kembar sehingga ada, C(13,1) cara yakni 13
pasang diambil 1 pasang.
• Untuk menentukan sepasang yang sama maka tinggal 12 pasang kartu di
ambil 1 pasang sehingga ada C(12,1) cara.
• Kemudian ada C(4,3) cara pada pengambilan 3 kartu yang sama pada tiap
pasangannya.
• Kemudian ada C(4,2), sehingga diperoleh peluang secara acak yaitu:
13! 12! 4! 4!
𝑛 𝐴 = 𝐶 13,1 𝐶 12,1)𝐶 4,3 𝐶 4,2 =
12! 1! 11! 1! 1! 3! 2! 2!
= 3.744
𝑛 𝑆 = 𝐶 52,5 = 2.598.960

Jadi, peluang pengambilan secara acak dari 5 kartu full house (3 kartu
senilai dan 2 kartu senilai dengan nilai yang lain) dari seperangkat kartu
bridge adalah
𝑛(𝐴) 3.744
𝑃 𝐴 = = = 0,0014 …
𝑛(𝑆) 2.598.960
2. Dalam permainan LOTTO 48TM di New York, pemain memilih enam angka
berbeda dari 1 – 48. Pada malam yang sudah ditentukan, petugas lotere
memilih enam bola bernomor. Jika semua enam angka terpilih, maka pemain
memenangkan hadiah pertama. Jika tepat lima dari enam angka terpilih,
maka pemain memenangkan hadiah kedua. Berapa peluang dari satu
pertandingan yang mendapatkan hadiah pertama? hadiah kedua?
Penyelesaian:
A : Kejadian satu pertandingan yang mendapatkan hadiah pertama (enam angka
terpilih)
B : Kejadian satu pertandingan yang mendapatkan hadiah kedua (5angka
terpilih)
• Pengundian Pertama
Pemain memilih enam angka berbeda dari 1 – 48.
48!
n(s) = C(48,6) = = 12.271.512
42!6!
Jika semua enam angka terpilih, maka pemain
memenangkan hadiah pertama, sehingga ada
6!
C(6,6)= =1
0!6!
Jadi, pada pengundian pertama peluang seorang pemain
menang/beruntung adalah
𝑛(𝐴) 1
P(A) = = .
𝑛(𝑆) 12271512
Penyelesaian:
• Pengundian Kedua
Pada pengundian kedua, 5 angka dipilih dari 6 angka tepilih sebelumnya,
sehingga masih ada C(6,5) dan 1 angka lagi dipih dari sisa 42 angka,
sehingga ada C(42, 1) cara setelah sebelumnya telah diambil 6 angka.
Sehingga diperoleh peluang pemain menang pada putaran kedua adalah
𝑛(𝐵) C(6,5) C(42, 1) 1
P(B) = = =
𝑛(𝑆) C(48,6) 48696
1
Jadi, peluang pemain menang di putaran pertama adalah dan
12271512
1
putaran kedua adalah
48696
Examples 2.4.2 Multinominal Coeffecients

Permasalahan
Berapa banyak cara untuk menyusun huruf “BOOKKEEPER”?
Solusi
Identifikasi jumlah setiap hurufnya
O = 2 maka ∁ 10,2
K = 2 maka ∁ 8,2
E = 3 maka ∁ 6,3
B = 1 maka ∁ 3,1
P = 1 maka ∁ 2,1
R = 1 maka ∁ 1,1
Sehingga dari jumlah pengaturan yang bisa di dapatkan dari kata “BOOKKEEPER” adalah sebagai berikut:
10 8 6 3 2 1 10!8!6!3!2!1! 10!
= = = 151.200
2 2 3 1 1 1 8!2!6!2!3!3!2!1!1!1!1!0! 2!2!3!1!1!1!
Note : untuk pengaturan kata “BOOKKEEPER” tidak hanya dimulai dari huruf O seperti contoh di atas,
dekomposisi yang lain dapat dilakukan juga misalnya di mulai dari huruf K, B, E, dll. Hasil pengaturan yang
di dapatkan akan sama.
Proporsition 2-10

Adaikan kita memiliki 10 objek, 𝑟1 objek tipe 1, 𝑟2 objek tipe 2, ..., dan 𝑟𝑘
objek tipe k, maka jumlah cara untuk menyusun n objek tersebut adalah
𝑛!
.
𝑟1 !𝑟2 !…𝑟𝑘 !

Pernyataan tersebut disebut sebuat koefisien multinomial (multinomial


𝑛
coefficient) dan dinotasikan dengan 𝑟 , 𝑟 , … , 𝑟 atau 𝐶(𝑛; 𝑟1 , 𝑟2 , … , 𝑟𝑘 )
1 2 𝑘
atau 𝑃(𝑛; 𝑟1 , 𝑟2 , … , 𝑟𝑘 ).
Bukti:
Kita memiliki n tempat dimana menempatkan objek-objek. Kita menguraikan
konstruksi penyusunan tersebut dengan k tahap. Pertama kita memilih
tempat untuk objek tipe 1 degan 𝐶(𝑛, 𝑟1 ) cara. Kemudian kita memilih
tempat untuk objek tipe 2 dengan 𝐶(𝑛 − 𝑟1 , 𝑟2 ) cara, dan seterusnya.
Dengan menggunakan aturan kali, jawabanya adalah:
𝑛 𝑛 − 𝑟1 𝑟𝑘 𝑛!
𝑟1 𝑟2 … 𝑟 =
𝑘 𝑟1 ! 𝑟2 ! … 𝑟𝑘 !
Permasalahan

Terdapat 52 kartu akan di bagikan kepada empat pemain yang berbeda. Berapa
kemungkinan setiap pemain mendapatkan jumlah kartu yang sama banyaknya?
Solusi
Bagikan 13 kartu pada setiap pemain
• pemain pertama 13 kartu maka ∁ 52,13
• pemain kedua 13 kartu maka ∁ 39,13
• pemain kedua 13 kartu maka ∁ 26,13
• pemain keempat 13 kartu maka ∁ 13,13
• Sehingga
52!
∁ 52,13 ∁ 39,13 ∁ 26,13 ∁ 13,13 = ~5,36 × 1028
13! 13! 13! 13!
Examples 2.4.3 Strategies with Arrangements
(a) Berapa banyak cara yang dapat digunakan untuk menyusun kata dari kata GARDEN
dengan huruf vokal disusun sesuai urutan alfabetis?
Solusi:
Ada 6 huruf yang akan menempati tempat yang berbeda.
Kita akan mengonstruksi susunan kata itu dengan 2 langkah.
• Pertama, kita pilih tempat untuk huruf vokal dengan A berada di kiri dan E,
Misal, A E
sehingga ada 𝐶 6,2 = 15 cara.
• Kita tambahkan semua huruf konsonan yaitu
A E 4 3 2 1
ada 4! cara.
Berdasarkan hasil tersebut maka banyak cara menyusun kata dari 6 huruf GARDEN
dengan berada di kiri dan E adalah 𝐶 6,2 4! = 15.4! = 360 cara
(b) Berapa banyak cara yang dapat digunakan untuk menyusun kata dari
kata GARDEN dengan huruf vokal berdampingan?
Solusi :
Kita akan membentuk susunan kata tersebut dengan 2 langkah.
• Pertama, kita membuat semua kata yang huruf vokalnya digunakan
berdekatan/berdampingan yaitu EA atau AE.
• Kedua, kita susun 1 dari EA atau AE dengan 4 huruf lainnya,
5 4 3 2 1
sehingga ada 5! cara.
Karena huruf vokal yang berdekatan/berdampingan ada 2 cara, yaitu
AE dan EA .
Berdasarkan langkah penyelesaian tersebut maka diperoleh 2 x 5! = 240
cara.
(c) Berapa banyak cara yang dapat digunakan untuk menyusun huruf
BANDANAS dengan syarat tidak ada huruf vokal yang berurutan?
Solusi :
Terdapat 3 huruf vokal dan 5 huruf konsonan
Selanjutnya kita namai 3𝑉 dan 5𝐶
Perhatikan bahwa susunan kata yang akan disusun tidak ada huruf vokal
yang berurutan.
• Pada langkah pertama kita akan menyusun 𝑉 dan 𝐶 dengan tidak ada
𝑉 yang berurutan. Sehingga didapat bentuk 𝑉 … 𝑉 … 𝑉 dengan 𝐶 selalu
dan harus berada diantara huruf 𝑉,maka susunan tersebut menjadi
𝑉 𝐶 𝑉 𝐶 𝑉.
• Selanjutnya, letakkan 3 huruf C lainnya pada 4 tempat yang mungkin
… 𝑉𝐶 … 𝑉𝐶 … 𝑉 …
Hal ini sama saja menempatkan 3 huruf konsonan yang tersisa pada 4
tempat berbeda. Oleh karena itu kita gunakan proposisi 2-9
Gunakan cara pada proposisi 2-9
𝐶 𝑛 − 1 + 𝑟, 𝑟 = 𝐶 4 − 1 + 3,3 = 20 cara
• Ketiga, kita ganti 𝑉 dengan huruf vokal A dengan tidak memperhatikan
huruf A mana yang terlebih dahulu diletakkan sehingga ini hanya ada 1 cara,
kita ganti 𝐶 dengan huruf kosonan yang ada.
• Selanjutnya, karena huruf konsonannya adalah B, N, D, N, dan S
Untuk menyusun kelima huruf konsonan tersebut kita gunakan cara pada
examples 2.4.2 karena terdapat huruf yang sama, yaitu N
5!
Sehingga cara menyusun huruf konsonan ada = 60 cara.
2!
Dengan aturan perkalian, maka banyaknya cara yang dapat digunakan untuk
menyusun huruf BANDANAS dengan syarat tidak ada huruf vokal yang
berurutan adalah 20 × 60 = 1200 cara.
Examples 2.4.4 Masalah Penyelesaian Bilangan Bulat pada
Persamaan
Berapa banyak cara penyelesaian bilangan bulat dari X1 + X2 + X3 = 10
dengan Xi ≥ 0?
Penyelesaian:
• Misalkan X1 = X2 = 0 maka X3 = 10
• Kita mempunyai 3 tempat, setiap tempat sebagai variabel dan kita susun
kesepuluh angka yang mungkin yang dapat menentukan nilai dari
variabel. Kemudian masalah ini sama dengan cara penyusunan 10 angka
yang identik ke dalam 3 tempat yang berbeda setiap selnya / tempatnya
dapat dinotasikan 𝐶(3 − 1 + 10,10) = 66.
Examples 2.4.5 Quality Control
Permasalahan
Sebuah perusahaan menghasilkan 10000 chip komputer. Akan diambil 100
sampel dan 5 ditemukan rusak. Berapa probabilitas bahwa hal ini terjadi jika
ada 𝑘 chip yang rusak?
Solusi
Ada 𝐶(10000,100) cara untuk memilih 100 chip dari 10000 chip komputer.
Selanjutnya kita menentukan jumlah cara untuk memilih sampel yang
mengandung lima yang rusak.
Kami menguraikan konstruksi sampel tersebut menjadi dua tahap:
1. Pertama-tama kita memilih chip yang rusak dengan cara 𝐶(𝑘, 5)
2. Selanjutnya kita pilih 95 chip yang baik dengan cara 𝐶(10000 − 𝑘, 95)
Menurut aturan perkalian, jumlah sampel tersebut adalah
𝐶 𝑘, 5 𝐶(10000 − 𝑘, 95) , dan karenanya probabilitasnya adalah
𝐶 𝑘,5 𝐶 10000−𝑘,95
𝐶 10000,100
Jika sampel kita benar-benar acak, maka kita dapat memperkirakan ada 500
kepingan yang rusak pada 10000 kepingan yang tersedia.
Examples 2.4.6 De Mere’s Paradox
(a) Berapa peluang dari 4 kali lemparan dadu paling sedikit muncul sekali dadu
bermata 6?
Solusi :

Banyak cara dari pelemparan sebuah dadu sebanyak 4 kali adalah 64,
misalkan M : Banyak susunan mata dadu dalam 4 kali pelemparan
N : Banyak susunan mata dadu paling sedikit muncul sekali dadu bermata 6 dalam 4 kali
pelemparan.
O : Banyak susunan mata dadu, yang muncul bukan dadu bermata 6 dalam 4 kali pelemparan.
maka M = N + O sehingga N = M – O. jadi O = 54 sehingga N = 64 – 54.
Sehingga peluangnya 𝑁 64 − 54 671
= =
𝑀 64 1296
(b) Berapa peluang dari 24 kali lemparan dari sepasang dadu yang
menghasilkan paling sedikit muncul 1 kali yang keduanya bermata 6?
Solusi :
Karena sepasang dadu maka dalam 1 kali pelemparan ada 6 × 6 = 361
kemungkinan kejadian.
Jika sepasang dadu dilempar 2 kali berarti ada
(6 × 6)× 6 × 6 = 36 × 36 = 362 , begitu seterusnya.
Sehingga jika sepasang dadu dilempar 24 kali, maka ada 3624 kemungkinan
kejadian.
Selanjutya dengan menggunakan cara pada (a) diperoleh,
Banyak kejadian pelemparan 2 dadu sebanyak 24 kali dengan tidak ada kejadian
yang muncul kedua dadu bermata 6 ada 3524
Jadi peluang dari 24 kali lemparan dari 2 dadu yang menghasilkan paling sedikit
muncul 1 kali yang keduanya bermata 6 adalah
𝟑𝟔𝟐𝟒 − 𝟑𝟓𝟐𝟒
𝟐𝟒
= 𝟎, 𝟒𝟗𝟏𝟒 …
𝟑𝟔
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai