JATUH
KELOMPOK 17
TUTOR: dr. Irmayanti,Sp.PK
KELOMPOK 17
KELUHAN PENYERTA
Kedua lutut sering sakit, dan bengkak, C RIWAYAT MEDIS UMUM
Postur bungkuk ke depan, Berjalan agak Diabetes melitus, Hipertensi, Rematik,
pincang karena sakit lutut, Batuk-batuk Stroke & Riwayat jatuh sebelumnya tidak
tetapi tidak demam dan sulit sekali diketahui
mengeluarkan lendir dan Nafsu makan
juga sangat menurun akhir-akhir ini
RIWAYAT LINGKUNGAN & PENYAKIT
KELUARGA
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT
Glibenclamid 5 mg Tidak diketahui
Antihipertensi
Analgetik
Analisis Skenario
PEMERIKSAAN FISIS
1. Pemeriksaan Tanda Vital
• Tekanan Darah : 170/90 mmHg Hipertensi Grade II
• Nadi : 92 x/menit Normal 60-100 x/menit
• Pernapasan : 30 x/menit Takipneu( Normalnya 16-24 x/menit)
• Suhu : 37,1o C Normal (36,5 o C-37,5 o C)
• Berat Badan : 40 kg
• Tinggi Badan : 165 cm
• IMT : BB/TB2 = 40/(1.65)2 = 14,69 underweight
Referensi:
Setiati, S. Gangguan Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi IV. Jakarta: Badan penerbit Interna. 2015.p. 3755
Kee L. J. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik Edisi 6. Jakarta: EGC. 2007.
Analisis Skenario
PEMERIKSAAN FISIS
Referensi:
Setiati, S. Gangguan Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi IV. Jakarta: Badan penerbit Interna. 2015.p. 3755
Kee L. J. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik Edisi 6. Jakarta: EGC. 2007.
Analisis Skenario
PEMERIKSAAN FISIS
Referensi:
Setiati, S. Gangguan Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi IV. Jakarta: Badan penerbit Interna. 2015.p. 3755
Kee L. J. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik Edisi 6. Jakarta: EGC. 2007.
Analisis Skenario
PEMERIKSAAN FISIS
Referensi:
Setiati, S. Gangguan Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi IV. Jakarta: Badan penerbit Interna. 2015.p. 3755
Kee L. J. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik Edisi 6. Jakarta: EGC. 2007.
Analisis Skenario
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Referensi:
Setiati, S. Gangguan Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi IV. Jakarta: Badan penerbit Interna. 2015.p. 3755
Kee L. J. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik Edisi 6. Jakarta: EGC. 2007.
Analisis Skenario
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Albumin : 2,6 gr/dL Hipoalbuminemia (3,5-5 gr/dl)
Referensi:
Setiati, S. Gangguan Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi IV. Jakarta: Badan penerbit Interna. 2015.p. 3755
Kee L. J. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik Edisi 6. Jakarta: EGC. 2007.
Analisis Skenario
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Pemeriksaan radiologi
Referensi:
Setiati, S. Gangguan Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi IV. Jakarta: Badan penerbit Interna. 2015.p. 3755
Kee L. J. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diognostik Edisi 6. Jakarta: EGC. 2007.
DAFTAR MASALAH
Nyeri pada pangkal paha dan kedua Riwayat rematik dan stroke
lutut
TATALAKSANA AWAL
FRAKTUR 2 Tindakan operatif: dilakukan jika
keadaan stabil pemasangan
prothesis moore serta diperlukan
mobilisasi untuk mencegah fraktur
TATALAKSANA AWAL
PNEUMONIA 3 Terapi antibiotik empirik
SKALA PRIORITAS
TATALAKSANA AWAL
HIPERTENSI GRADE 2 4 Diet rendah garam, medika mentosa: ACE Inhibitor,
Angiotensin II Reseptor Blocker, Beta Blocker,
Calcium Antagonist, Diuretic
TATALAKSANA AWAL
DIABETES MELLITUS TIPE 2 5 Lifestyle modification, koreksi dosis obat sebelumnya
jika tidak cocok maka diganti dengan
memberikanglicazid atau hyperglikemik lowering agents
& insulin
Obat diuretik. Obat ini dapat mengurangi penumpukan cairan pada bagian tubuh, seperti
tungkai. Contoh obat ini adalah furosemide. Efek samping yang mungkin ditimbulkan
adalah dehidrasi serta penurunan kadar kalium dan natrium dalam darah.
Suplemen kalsium dan vitamin D. Kedua suplemen ini diberikan untuk mencegah kondisi
tulang yang melemah dan berisiko mengalami patah tulang.
Obat kortikosteroid. Obat ini diberikan untuk penderita GGK karena penyakit
glomerulonefritis atau peradangan unit penyaringan dalam ginjal.
SKALA PRIORITAS
TATALAKSANA AWAL
Perubahan gaya hidup, pemberian
HIPERURISEMIA 7 kolsikin/OAINS/Kortikosteroid,
Alopurinol.
TATALAKSANA AWAL
HIPOALBUMINEMIA 8 Makanan yang mengandung protein
seperti susu, yogurt, keju, kacang-
kacangan dibatasi dalam konsumsinya
untuk pasien dialiis karena mengandung
kadar kalium dan phospat yang tinggi,
sera protein hewani seperti
daging,ika,ayam dan telur.
SKALA PRIORITAS
TATALAKSANA AWAL
REMATIK DAN STROKE 9 • Rematik : NSAID oral selektif dan non selektif
COX-2 dosis rendah atau asetominofen (4 gr/hari)
TATALAKSANA AWAL
ANEMIA 10 Pemberian zat besi seperti fe atau vitamin B12
REFERENSI:
1. Dahlan Z. Pneumonia. Buku Ajar Ilmu penyakit dalam Jilid II edisi VI. Jakarta : Interna Publishing. Hlm 1620. 2014
2. Setiati, S. Gangguan Keseimbangan, Jatuh dan Fraktur dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi IV. Jakarta: Badan penerbit Interna. 2015.p. 3755.
3. Setiati S, Harimurti K, Roosheroe AG. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid III.Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia. hlm. 1335-1340.
4. PERKENI (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta. PB PERKENI.
5. H. Hadi Martono (2010), Buku Ajar Boedhi –Darmojo GERIATRI. Jakarta: Penerbit Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku ajar Boedhi-Darmojo. Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) hal 191-195.
6. Martono, H, hadi, dkk. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo : GERIATRI (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal 185-189.
PERTANYAAN PENTING
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jatuh beserta faktor resiko
jatuh berdasarkan skenario ?
2. Jelaskan mengenai teori penuaan!
3. Bagaimana patomekanisme gejala pada skenario?
4. Apa pengaruh jatuh terduduk terhadap keluhan pada skenario?
5. Apakah hubungan antara riwayat penyakit terdahulu dengan
gejala pada skenario?
6. Jelaskan pengaruh obat pada skenario dengan jatuh!
7. Jelaskan hubungan adanya kifosis dengan jatuh pada skenario !
8. Jelaskan pencegahan jatuh berulang pada pasien!
9. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada pasien jatuh?
10.Jelaskan perspektif islam
DEFINISI JATUH
Referensi :
Darmojo, boedhi.2015. Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.Jakarta: FK UI.
FAKTOR RISIKO JATUH
Faktor Instrinsik Faktor Ekstrinsik
FALLS
Penurunan Visus (JATUH) Alat-alat bantu
dan pendengaran berjalan
Lingkungan yang
Perubahan Neuro tidak mendukung
muskuler, gaya (berbahaya)
berrjalan dan refleks
postural
Referensi :
Darmojo, boedhi.2015. Buku Ajar Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut.Jakarta: FK UI.
Teori Penuaan, ada 3 :
Buku Ajar Boedhi-Darmojo. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi 5. Hal 7-18. 2015. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Patomekanisme Gejala Pada Skenario
a) Nyeri bila berjalan pada pangkal paha kanan
Gangguan muskuloskeletal menyebabkan gangguan gaya berjalan (gait) dan ini
berhubungan dengan proses menua yang fisiologis.
1. Martono, H, hadi, dkk. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo : GERIATRI (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal 181
2. Boedhi, Darmojo, R. 2009. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) edisi ke-4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Semua perubahan tersebut mengakibatkan kelambatan
gerak, langkah yang pendek, penurunan irama, dan
pelebaran bantuan basal. Kaki tidak dapat menapak
dengan kuat dan lebih cenderung gampang goyah.
Perlambatan reaksi mengakibatkan seorang lansia
susah/terlambat mengantisipasi bila terjadi gangguan
seperti terpeleset, tersandung, kejadian tiba-tiba sehingga
memudahkan jatuh.
1. Martono, H, hadi, dkk. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo : GERIATRI (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal 181
2. Boedhi, Darmojo, R. 2009. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) edisi ke-4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
HUBUNGAN REMATIK DAN JATUH
Rematik
Pasien Penumpukan
berjalan Kristal asam
tertatih- urat di
tatih. persendian
Cairan
Nyeri ketika synovial
berjalan berkurang &
mengental
1. Martono, H, hadi, dkk. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo : GERIATRI (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal 181
2. Boedhi, Darmojo, R. 2009. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) edisi ke-4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
1. Martono, H, hadi, dkk. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo : GERIATRI (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal 181
2. Boedhi, Darmojo, R. 2009. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) edisi ke-4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
HUBUNGAN BATUK,SESAK,DAN ANOREKSIA DENGAN JATUH
1. Martono, H, hadi, dkk. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo : GERIATRI (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Hal 181
2. Boedhi, Darmojo, R. 2009. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) edisi ke-4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Hubungan Antara Riwayat Penyakit Terdahulu
Dengan Gejala Pada Skenario
Diabetes melitus
Resistensi insulin atau
Peningkatan kadar jangka panjang dapat
Diabetes melitus kerusakan sel beta
glukosa dalam darah menyebabkan
pankreas
komplikasi
Gangguan tersebut
serta pembuluh darah dapat berakibat
kaki (luka yang sukar dengan faktor
sembuh/gangren) penyebab jatuh pada
pasien 1. Boedhi, Darmojo, R. 2009. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) edisi
ke-4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
2. Martono, H.Hadi, Pranarka Kris. Geriatri ilmu kesehatan usia lanjut Edisi 5, Jakarta
: Balai penerbit FKUI, 2014. Hal 399,438,462,537.
Tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Remartik banyak dialami orang lanjut usia dengan berbagai macam kelainan seperti
osteoporosi, osteoatrhtritis, reumatoid artritis, gout, dan psudogout.
akibatnya pasien sulit berjalan dan tertatih-tatih dan mempunyai resiko jatuh jika berjalan
kurang baik.
1. Boedhi, Darmojo, R. 2009. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ) edisi ke-4. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
2. Martono, H.Hadi, Pranarka Kris. Geriatri ilmu kesehatan usia lanjut Edisi 5, Jakarta : Balai penerbit FKUI, 2014. Hal 399,438,462,537.
Batuk,ronki Basah Kasar Pada Kedua Lapangan Paru
Dengan makin lanjutnya usia seseorang maka kemungkinan terjadinya penurunan anatomik dan
fungsional atas organnya masih besar. Batuk dapat disebabkan karena perubahan anatomi dan
penurunan fungsi fisiologis dari sistem respirasi.
Perubahan
anatomi dan
fisiologi pada Faktor
lansia Intrinsik
jatuh
Hipertensi 0steoporosis
Wanita 65
thn DM Pengaruh gejala
dari pnyakit dan
Fraktur/dislokasi
Gliben efek samping dari
klamid obat yg
Rematik dikonsumsi
Meningkatkan
Penurunan nafsu kemungkinan terjadinya
makan dan penyakit infeksi
underweight (pneumonia )
A. Sulfonilurea
• Obat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin
oleh sel beta pankreas.
• Efek samping utama adalah hipoglikemi dan peningkatan berat badan.
• Hati-hati menggunakan sulfonilurea pada pasien dengan risiko tinggi
hipoglikemi (orang tua, gangguan faal hati, dan ginjal).
- Manaf, Asman. Hipoglikemia: pendekatan klinis dan penatalaksanaan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II edisi VI. Jakarta : InternaPublishing. 2015
- Soegondo, Sidartawan. Farmakoterapi pada pengendalian glikemia diabetes melitus tipe 2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II edisi VI. Jakarta : InternaPublishing. 2015
Mekanisme aksi dari glibenklamid :
• Membentuk ikatan dari molekul obat dengan reseptor pada sel beta.
• Ikatan yang terbentuk dapat merangsang keluarnya hormon insulin dari granul-
granul sel beta pulau Langerhans pada pankreas.
• Oleh karena itu, syarat pemakaian gliben klamid pada penderita diabetes mellitus
adalah jika pankreas penderita diabetes masih dapat memproduksi insulin.
- Manaf, Asman. Hipoglikemia: pendekatan klinis dan penatalaksanaan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II edisi VI. Jakarta : InternaPublishing. 2015
- Soegondo, Sidartawan. Farmakoterapi pada pengendalian glikemia diabetes melitus tipe 2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II edisi VI. Jakarta : InternaPublishing. 2015
- Manaf, Asman. Hipoglikemia: pendekatan klinis dan penatalaksanaan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II edisi VI. Jakarta : InternaPublishing. 2015
- Soegondo, Sidartawan. Farmakoterapi pada pengendalian glikemia diabetes melitus tipe 2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II edisi VI. Jakarta : InternaPublishing. 2015
HUBUNGAN KIFOSIS DAN JATUH usia dan
osteoporosis
proprioception
(kemampuan untuk merasakan posisi Postur tubuh
bagian sendi atau tubuh dalam gerak ) (kifosis)
Referensi : Darmojo, Boedhi. buku Ajar Geriatri. Jakarta: UI Press. Hlm 184. 2009
KOMPLIKASI JATUH
1. Perlukaan (injury)
• Rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau
tertariknya jaringan otot, robeknya arteri/vena
• Patah tulang (fraktur)
– Pelvis
– Femur
– Humerus
– Lengan bawah
– Tungkai bawah
– Kista
• Hematom subdural
Referensi : Darmojo, Boedhi. buku Ajar Geriatri. Jakarta: UI Press. Hlm 184. 2009
KOMPLIKASI JATUH
2. Perawatan Rumah Sakit
• Komplikasi akibat tidak dapat bergerak (imobilisasi)
• Resiko penyakit – penyakit iatrogenic
3. Disabilitas
• Penurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fisik
• Penurunan mobilitas akibat jatuh, kehilangan kepercayaan diri dan pembatasan gerak
4. Resiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan ( nursing home)
5. Suddenly death
Referensi : Darmojo, Boedhi. buku Ajar Geriatri. Jakarta: UI Press. Hlm 184. 2009
PERSPEKTIF ISLAM
Q.S Al-Isra 23-24
PERSPEKTIF ISLAM
Artinya :
23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu
bapak. Jika salah seorang diantaranya atau kedua-duanya sampai
berusianlanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-sekali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”
dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah
kepada keduanya perkataan yang baik.