Anda di halaman 1dari 3

1) Osteoartritis

a. Terapi non-farmakologi
 Edukasi pasien
 Modifikasi gaya hidup
Modifikasi gaya hidup, terutama olahraga dan pengurangan berat badan,
merupakan komponen inti dalam pengelolaan osteoarthritis. Penurunan berat
badan mengurangi stres pada lutut atau pinggul yang terkena. Manfaat
penurunan berat badan, baik yang diperoleh melalui olahraga teratur dan diet
atau melalui intervensi bedah, dapat meluas tidak hanya untuk meredakan
gejala tetapi juga melambatnya kehilangan tulang rawan pada sendi yang
menahan berat badan (misalnya, lutut). Selain itu, penurunan berat badan
menurunkan kadar sitokin dan adipokin inflamasi yang mungkin berperan
dalam degradasi tulang rawan.
 Terapi fisik
Terapi fisik meliputi latihan perbaikan lingkup gerak sendi, penguatan otot-
otot (quadrisep/pangkal paha) dan alat bantu gerak sendi (assistive devices for
ambulation): pakai tongkat pada sisi yang sehat.
 Terapi okupasi
Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi, menggunakan
splint dan alat bantu gerak sendi untuk aktivitas fisik sehari-hari.
b. Terapi farmakologi
 Untuk OA dengan gejala nyeri ringan hingga sedang, dapat diberikan salah
satu obat berikut ini, bila tidak terdapat kontraindikasi pemberian obat
tersebut:
 Acetaminophen (kurang dari 4 gram per hari).
 Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS).
 Untuk OA dengan gejala nyeri ringan hingga sedang, yang memiliki risiko
pada sistim pencernaan (usia >60 tahun, disertai penyakit komorbid dengan
polifarmaka, riwayat ulkus peptikum, riwayat perdarahan saluran cerna,
mengkonsumsi obat kortikosteroid dan atau antikoagulan), dapat diberikan
salah satu obat berikut ini:
 Acetaminophen ( kurang dari 4 gram per hari).
 Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) topical
 Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) non selektif, dengan pemberian
obat pelindung gaster (gastro- protective agent). Obat anti inflamasi
nonsteroid (OAINS) harus dimulai dengan dosis analgesik rendah dan dapat
dinaikkan hingga dosis maksimal hanya bila dengan dosis rendah respon
kurang efektif. Pemberian OAINS lepas bertahap (misalnya Na-Diklofenak
SR75 atau SR100) agar dipertimbangkan untuk meningkatkan kenyamanan
dan kepatuhan pasien. Penggunaan misoprostol atau proton pump inhibitor
dianjurkan pada penderita yang memiliki faktor risiko kejadian perdarahan
sistem gastrointestinal bagian atas atau dengan adanya ulkus saluran
pencernaan.
 Cyclooxygenase-2 inhibitor

Nutrisi yang dikendalikan


Asupan gizi yang dapat diberikan pada lansia antara lain :
1. Pola makan seimbang dengan variasi bahan makanan
2. Sumber karbohidrat komplek dan mengurangi refined karbohidrat
3. Sumber protein bervariasi antara protein hewani dan nabati
4. Sumber lemak terutama lemak tidak jenuh
5. Cukup vitamin, mineral, dan serat dengan mengkonsumsi sayur dan buah
6. Cukup cairan.
Diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal
karbohidrat, protein dan lemak, sesuai dengan kecukupan gizi baik sebagai berikut:
• Karbohidrat : 60-70%
• Protein : 10-15%
• Lemak : 20-25%
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut dan kegiatan
fisik, yang pada dasarnya ditujukan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
ideal. Penurunan berat badan telah dibuktikan dapat mengurangi resistensi insulin dan
memperbaiki respons sel-sel β terhadap stimulus glukosa.
Selain jumlah kalori, pilihan jenis bahan makanan juga sebaiknya diperhatikan. Asupan
lemak tetap diperlukan karena fungsinya sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K serta
sumber lemak essensial. Memasak dengan minyak akan meningkatkan cita rasa dan
aroma makanan, yang sangat penting agar lansia menjadi bergairah untuk makan.
Sumber lemak diupayakan yang berasal dari bahan nabati, yang mengandung lebih
banyak asam lemak tak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh. Sebagai sumber protein
sebaiknya diperoleh dari ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe, karena
tidak banyak mengandung lemak. Asupan serat sangat penting seperti sayur dan buah-
buahan segar umumnya kaya akan vitamin dan mineral. Asupan air yang dianjurkan pada
lansia adalah 30 ml/kgBB/hari.
Referensi :
Carlos J Lozada. 2019. Osteoarthritis Treatment & Management. medscape
Puruhita, niken et all. 2015. Buku ajar boedhi-darmojo geriatri : gizi pada lansia. Halaman
728-730

Anda mungkin juga menyukai