Anda di halaman 1dari 21

Edema Paru

Definisi
Edema paru adalah akumulasi cairan di paru-
paru yang dapat disebabkan oleh tekanan
intrvaskular yang tinggi (edema paru kardiak)
atau karena peningkatan permeabilitas
membran kapiler (edema paru non kardiak)
yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi
cairan
Pendahuluan
Edema paru adalah keadaan patologi
dimana cairan intravaskuler keluar keruang
ekstravaskuler , jaringan interstitial dan
alveoli

Edema paru dibedakan menjadi 2 yaitu:


-Kardiogenik
- Non Kardiogenik

Di Indonesia insiden terbesar terjadi pada tahun:


1998  35,19 2001  21,66
1999 10,17 200219,24
2000 15,99 2003  23,87
Klasifikasi edema paru berdasarkan
mekanisme pencetus
 Ketidak-seimbangan Starling Forces
 Perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler (Adult
Respiratory Distress Syndrome)
 Insufisiensi Limfatik
 Tak diketahui/tak jelas
Edema Paru Kardiogenik
Edema paru kardiogenik merupakan manifestasi yang lazim
pada kegagalan ventrikel kiri, dimana edemanya akibat dari
kenaikan tekanan vena pulmonalis, atau edema dapat
disebabkan oleh hipervolemi karena infus intravena yang terlalu
cepat atau terlalu banyak
Patofisiologi
Protein yang rendah ke paru, akibat terjadinya peningkatan tekanan
di atrium kiri dan sebagian kapiler paru. Transudasi ini terjadi tanpa
perubahan pada permeabilitas atau integritas dari membran alveoli-
kapiler, dan hasil akhir yang Terdapat dua mekanisme terjadinya
edema paru:
1. Membran kapiler alveoli
Edema paru terjadi jika terdapat perpindahan cairan dari darah
ke ruang interstisial atau ke alveoli yang melebihi jumlah
pengembalian cairan ke dalam pembuluh darah dan aliran
cairan ke sistem pembuluh limfe
2. Sistem limfatik
Sistem pembuluh ini dipersiapkan untuk menerima larutan,
koloid dan cairan balik dari pembuluh darah.Akibat
tekanan yang lebih negative di daerah interstisial
peribronkial dan perivascular dan dengan peningkatan
kemampuan dari interstisium non alveolar ini, cairan lebih
sering meningkat jumlahnya
Stadium

• Distensi dan pembuluh darah kecil paru yang prominen

Stadium 1 akan memperbaiki pertukaran gas di paru dan sedikit


meningkatkan kapasitas difusi gas CO
• Sesak nafas saat aktivitas, ronkhi

• Edema paru interstitial

Stadium 2 • Batas pembuluh darah paru menjadi kabur, demikian


pula hilus juga menjadi kabur dan septa interlobularis
menebal (garis Kerley B),Takipnea

Stadium 3
• Edema alveolar
• Pertukaran gas sangat terganggu, terjadi hipoksemia
dan hipokapnea
Diagnosis

• Riwayat sakit jantung


• Gejala gagal jantung kronis
Anamnesis • Batuk-batuk dan seperti seseorang yang akan tenggelam

• Takipnea
• Ortopnea
• Takikardia
• Pink frothy sputum
Pemeriksaan • JVP menigkat
fisik • Ronkhi, wheezing
• Gallop
• Edema perifer
Perbedaan Kardiogenik dan Non
Kardiogenik
Gambaran Radiologi
 Edema paru interstisial pada dekompensasi jantung kiri atau
kelainan katup mitral
 Proses intra-alveolaris yang banyak berhubungan dengan
kegagalan jantung akut atau uremia
 Baik bentuk interstisial maupun bentuk intra-alveolaris dapat
terjadi bersamaan
 Bentuk milier banyak dihubungkan dengan infeksi akut
HILANGNYA PEMBULUH
DARAH BESAR PARU

TAMPAK SEPTAL LINE


Tanda radiografi
yang menunjukkan
Intertitial
PENEBALAN SEPTUM
Pulmonary Edema INTERLOBAR

DIFFUSE RETICULAR PATTERN


MENYERUPAI FIBROSIS
INTERTITIAL

PERIBRONCHIAL CUFFING TERLIHAT


SEBAGAI PENEBALAN DINDING
BRONCHIAL AKIBAT RETENSI CAIRAN
DALAM INTERTITIAL PARU
Perbedaan Px Radiologi
Gambaran Radiologi Edema Paru Akut Ilustrasi Radiologi Edema Paru Akut
Kardiogenik Kardiogenik
Gambar 1

• Foto toraks AP (kanan) menunjukkan fitur edema paru interstitial. Tanda


radiografi menunjukkan edema paru interstitial termasuk hilangnya (kabur)
gambaran pembuluh paru yang besar, gambaran septal lines, penebalan septum
interlobar dan pola reticular difus yang berhubungan dengan kardiomegali
• Kedua Kerley’s line A dan Kerley’s line B terlihat. Diperbesar Pandangan dari
sudut kostofrenikus kiri adalah dari pasien lain, yang menggambarkan Kerley’s
line B (kiri)
Gambar 2

Foto thoraks AP menunjukkan fitur edema paru alveolar.


Temuannya meliputi gambaran kekeruhan dari kedua paru-paru
dengan meningkatnya densitas terhadap basis paru-paru karena
kombinasi dari air space shadow dan efusi pleura, kardiomegali,
diversi darah lobus atas (diandalkan pada telentang AP radiografi) dan
gambaran air bronchogram di zona kanan atas
 Temuan radiografi thoraks meliputi bilateral opacities yang
memanjang dalam bentuk fan shape keluar dari hilus sebagai
'batwing' pattern [Gambar 3].
Gambar 3

Sebuah rontgen thoraks dan CT aksial menunjukkan gambaran 'batwing'


alveolar pulmonary edema. Temuan radiografi thoraks meliputi kekeruhan
bilateral yang memperpanjang dalam bentuk kipas keluar dari hilus dengan
batwing pattern. Dengan memburuknya edema alveolar, kekeruhan paru-
paru menjadi semakin homogen
Gambar 4

Foto thoraks AP menunjukkan air space shadow yang luas di


seluruh seluruh paru kanan dan basis paru kiri karena alveolar
pulmonary edema dengan efusi pleura sekunder akibat gagal
jantung. Perhatikan air bronchograms di zona kanan atas, kadang
terlihat dengan gagal jantung kongestif

Anda mungkin juga menyukai