PENDAHULUAN
1
Mahalnya biaya hidup dan tuntutan pekerjaan merupakan faktor-faktor
yang paling sering membuat seorang ibu hamil terpicu mengalami stress yang
kemudian berpengaruh terhadap sistem imun dan sistem lain dalam tubuh ibu
hamil tersebut sehingga memacu kehamilan yang berisiko. Namun dalam kasus
ini pasien mengalami kehamilan normal yang mana dibutuhkan asuhan antenatal
normal serta rasa pengertian dari setiap orang. Tujuan dari penulisan laporan tugas
blok kehamilan dan masalah reproduksi ini adalah untuk menerapkan
penatalaksanaan yang tepat pada pasien dengan kehamilan normal.
METODE
Laporan kasus di ruang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) pada Puskesmas
Mlati II Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta yang merupakan Puskesmas
pilihan dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia serta ditelaah
berdasarkan Evidence Based Medicine.
STATUS OBSTETRI
Identitas
2
Keluhan utama : Tidak ada keluhan
Riwayat menstruasi
Riwayat pernikahan
Menikah : 1 kali
Umur waktu menikah : 24 tahun
Umur suami waktu menikah : 25 tahun
Lama menikah : 8 tahun
G2 P1 A0Ah1
HPM : 04Februari 2016
HPL : 11November 2016
ANC : Ya, di Puskesmas Mlati II , sudah 3 kali
Imunisasi TT : Ya, 1 kali
Riwayat Kontrasepsi
3
KB sebelum kehamilan : Ya
Caranya : Suntik
Riwayat Persalinan
Anak pertama lahir tahun 2009, persalinan normal spontan dengan bantuan
bidan, usia kehamilan 41minggu, dan berat badan . . . kg. Dilakukan IMD (Inisiasi
Menyusui Dini) menggunakan ASI eksklusif. Saat ini, keadaan anak sehat.
Tidak ada riwayat penyakit dahulu (hipertensi, DM, TBC, hepatitis, asma,
jantung) dan penyulit kehamilan (kista, mioma, perdarahan, DKP, preekalmsi,
eklamsi).
1. Nutrisi :
a. Makan
Jenis : Nasi, lauk pauk (daging, telur), sayur dan buah
Porsi : 3xsehari
Makan terakhir jam : 7 pagi
Kualitas dan kuantitas : Baik
b. Minum
Jenis : Air putih
Porsi : 5-6 gelas sehari
Minum terakhir jam : 7 pagi
Keluhan :-
2. Obat : Vitamin untuk ibu hamil
3. Eliminasi
4
BAK : . . . kali sehari
Warna : Jernih
BAB : 1 kali/ hari
Keluhan :-
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital
o TD :120/80 mm/Hg
o R : 15 kali/menit
o Nadi : 85 denyut/menit
o Suhu : 37
Kepala
o Muka : Tidak edem, tidak ada chloasma
gravidarum dan tidak pucat
o Mata
5
- bentuk : simetris
- konjungtiva : tidak anemis
- sklera : putih
o Mulut
- bibir : Normal
- gusi : tidak stomatitis, tidak bengkak
- gigi : bersih, tidak ada karies
- lidah : merah
Leher : tidak ada pembesaran tiroid dan kelenjar
limphe
Dada : tidak diperiksa
Abdomen : tidak diperiksa
Genital : tidak diperiksa
Anus : tidak diperiksa
Ekstremitas :tidak edema, simetris, dan reflek patella
positif
Pemeriksaan Obstetrik
a. Pemeriksaan luar
Leopold I : TFU 27 cm TBJ: 2950 gram
Leopold II : letak punggung janin di kanan
Leopold III : presentasi bokong
Leopold IV : belum masuk PAP
b. His :-
c. DJJ : 138 kali
6
Bakteri :-
Diagnosa
Tata laksana
Hemafort 1x1
PERTANYAAN KLINIS
7
Question Bagaimanakah kondisi janin pada ibu hamil yang
terpapar asap rokok dengan yang tidak terpapar asap
rokok?
Judul jurnal terpilih Effect of active and passive smoking during pregnancy
on its outcomes
8
perokok pasif.
Ibu hamil yang terpapar asap rokok memiliki resiko yang lebih
besar untuk mengalami masalah kehamilan, seperti solusio plasenta,
hipertensi, plasenta previa, selaput ketuban pecah dini, fetal distress
Fetal distress dapat terjadi karena hemoglobin pada darah ibu
dirusak oleh karbon monoksida, sehingga darah yang mengalir ke
plasenta sebagian besar sudah tidak berikatan dengan oksigen
Keadaan hipoksemia pada darah juga bisa berakibat fatal selain
fetal distress, yaitu dapat menimbulkan pembesaran plasenta dan
juga dapat memudahkan ketuban untuk pecah.
Akibat hal yang sudah disebutkan diatas bisa mengakibatkan
persalinan harus melalui sectio caesarea
Pada beberapa kasus juga dapat meningkatkan resiko abortus.
9
terpapar asap rokok tidak ditemukan adanya solusio plasenta. Fetal
distress juga paling tinggi pada ibu hamil dengan riwayat perokok
aktif, yaitu sekitar 73,3%.
10
PEMBAHASAN
11
ANC sudah sesuai prosedur, karena pada trimester terakhir ANC
dilakukan 1 kali seminggu sampai persalinan (Sarwono, 2010).Imunisasi
TT sudah dilakukan 1 kali, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
infeksi tetanus yang bisa ditularkan ke janin melalui sirkulasi utero-
plasenta.
Riwayat kontrasepsi Ibu RS menggunakan KB suntik tiap . . .
bulan. Riwayat persalinan Ibu RS pada saat melahirkan anak pertama
secara pervaginam normal spontan tanpa bantuan alat. Persalinan ditolong
oleh bidan. Kondisi anak pada saat lahir sehat, dengan berat badan 2,950
kg (Mochtar, 2008).
Ibu RS tidak memiliki riwayat penyakit kronis yang bisa ikut
mempengaruhi perkembangan janinnya, seperti diabetes melitus,
tuberkulosis, hipertensi, hepatitis, asma, dan jantung. Kemudian, riwayat
penyakit keluarga juga tidak ditemukan adanya penyakit yang menurun
kepada Ibu RS. Karena baik RPD maupun RPK bersifat genetik, sehingga
bisa mempengaruhi progresifitas perkembangan janin, baik dari segi
anatomis maupun fisiologis (Mochtar, 2008).
Lalu untuk selanjutnya kami menganamnesis tentang kegiatan
sehari-hari Ibu RS, mulai dari asupan nutrisi, obat-obatan hingga
kebiasaaan yang mengganggu kesehatan. Dari segi asupan nutrisi,
didapatkan bahwa makanan yang sering dikonsumsi ibu adalah nasi,
daging/telur, sayur-sayuran serta buah-buahandan juga diikuti dengan 5-6
gelas air putih sehari.Asupan nutrisi yang dikonsumsi sudah dirasa cukup
oleh Ibu RS tapi untuk konsumsi air putih dirasa kurang, namun karena
nutrisi selama menjalani kehamilan ini tercukupi tidak pernah ada
keluhan-keluhan yang terkait tentang kurangnya gizi Ibu RS.Selain itu, Ibu
RS juga mengonsumsi vitamin untuk ibu hamil berupa Hemafort yang
diminum satu kali sehari. Dari faktor lingkungan, diketahui suami Ibu W
terkadang merokok. Hal ini tentu cukup mengganggu kesehatan, karena
Ibu RS menjadi perokok pasif, yang dapat membahayakan diri dan
janinnya. (Saifuddin, 2002)
12
B. Interpretasi Hasil Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, didapatkantekanan darah 120/80 mm/Hg.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa vital sign masih dalam batas normal.
Kemudian status generalis dari konjungtiva hingga ekstrimitas juga tidak
ditemukan adanya kelainan.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan leopold. Leopold I didapatkan
tinggi fundus uteri 27 cm atau di pertengahan proc. xyphoideusdan ini
sesuai dengan usia kehamilan. Leopold I bertujuan untuk menentukan
bagian janin mana yang terletak di fundus uteri.Pada fundus uteri Ibu RS
teraba bulat dan keras yang berarti bagian kepala janin.Kemudian
dilakukan leopold II untuk menentukan bagian janin yang berada di
sebelah samping dan didapatkan punggung di bagian kanan perut Ibu RS.
Sesuai dengan letak punggung janin, didapatkan denyut jantung janin 138
kali per menit dan ini masih dalam batasan normal.
Setelah itu, dilakukan pemeriksaan leopold III untuk menentukan
bagian janin yang terletak di segmen bawah rahim. Hasilnya adalah
bulat,lunak dan tidak melenting yang berarti bokong janin.Terakhir,
dilakukan pemeriksaan leopold IV sebagai penentu apakah kepala sudah
masuk ke pintu atas panggul atau belum dan didapatkan hasil konvergen
yang berarti kepala janin belum memasuki pintu atas panggul.
C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan darah
rutin dan urin. Pemeriksaan darah rutin bertujuan untuk mengetahui kadar
Hb yang mengindikasikan apakah Ibu RS terkena anemia atau tidak.
Selain itu, pemeriksaan urin juga penting untuk mengetahui apakah
volume urin berlebih, serta ada tidaknya kandungan protein dan keton.
Jika ditemukan adanya protein maka Ibu RS berpotensi terkena
preeklampsia dan apabila ditemukan keton maka mengindikasikan bahwa
Ibu RS terkena diabetes gestasional.Dari pemeriksaan darah rutin yang
13
telah dilakukan,didapatkan hasil Hb 11,8 g/dL yang berarti normal.
Pemeriksaan urin yang dilakukan didapatkan hasil urin berwarna kuning
dan protein negatif.
D. Diagnosis
Diagnosis pada Ibu RS adalahG2P1A0Ah1usia kehamilan 33
minggu, G2bermaknabahwa Ibu RS saat ini sedang hamil untuk kedua
kalinya, P1 bermakna bahwa Ibu RS sudahpernah melahirkan sekali, A0
yang berartitidak pernah mengalami abortus,Ah1 artinya anak yang hidup
sampai saat ini berjumlah satu orang.
E. Tata Laksana
Ibu RS diberikan vitamin ibu hamil berupa Hemafort sebanyak sepuluh
tabletyang harus diminum sekali sehari.
14
Dengan ini dapat disimpulkan, bahwa paparan rokok terhadap ibu
hamil mempengaruhi kondisi janin, seperti presentasi bokong, malformasi
kongenital, dan fetal distress, dibandingkan dengan ibu yang tidak
terpapar rokok.
15
tindakan segera. Ibu RS juga menjelaskan, bahwa suami turut memberikan
perhatian lebih seperti mengingatkan untuk minum obat, makan, dan
beristirahat, selalu melibatkan keluarga dalam mengambil keputusan saat
keadaan darurat. Ia dan suami juga telah memercayakan setiap langkah
medis yang dilakukan oleh dokter/bidan. Kemudian, masyarakat setempat
juga telah mengetahui bahwa ibu RS hamil dan siap memberikan
pertolongan satiap saat. Menurut Cunningham (2010) , adanya pasangan
atau anggota keluarga yang mendukung, pendamping yang perhatian saat
persalinan,dan ahli kandungan akan memberikan manfaat yg besar.
Namun, yang menjadi masalah adalah suami ibu RS yang
merupakan seorang perokok pasif. Menurut Amasha dan Jaradeh (2012),
merokok merupakan faktor resiko berbagai penyulit dalam kehamilan,
seperti fetal distress, hipertensi, solusio plasenta, plasenta pravia, hingga
abortus. Dari segi ekonomi, didapatkan data bahwa Ibu RS adalah seorang
karyawan swasta dengan anak tunggal berusia 7 tahun. Suami serta
keluarga ibu RS pun selalu mendukung masalah keuangan ibu RS, serta
tidak merasa bahwa biaya menjadi kendala kehamilan serta persalinannya.
Beberapa hal yang bisa kami lakukan sebagai tenaga medis saat
terjadi hal- hal yang tidak diinginkan, yaitu menyediakan bantuan praktis,
dukungan informasi serta dukungan emosional., menyediakan konseling
untuk ibu tersebut dan keluarganya, menjelaskan masalah yang ada untuk
membantu mengurangi kecemasan, dan dengarkan dan tunjukkan serta
simpati terhadap perasaan ibu.(Saefudin, 2002)
H. Hasil
Ny. RS, perempuan 32 tahun datang ke Puskesmas Mlati II dengan
tujuan kontrol kehamilan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17