Pembimbing:
d r. B a ri n g i n
B AGIAN IL MU K E D O K T E R AN F O R E NS IK
F AK UL T AS K E D O K T E R AN UNIVE R S IT AS S R IWIJ AY A
R S UP DR . MO HAMMAD HO E S IN PAL E MB ANG
2019
Outline
CONTOH
PEMERIKSAAN
KASUS PENATALAKSANAAN
FORENSIK
Luka yang mengakibatkan kerusakan atau kehilangan jaringan yang
terjadi akibat sentuhan dengan sumber panas seperti, api secara langsung
DEFINISI
(flame) maupun tidak langsung (flash), air panas (scald), tersentuh benda
panas, sengatan matahari (sunburn), listrik, maupun bahan kimia.
Trauma Mekanik
PERTOLONGAN
PERTAMA
Hindari sumber api dan mematikan api pada tubuh singkirkan baju, perhiasan dan benda-benda lain
Evaluasi
Cont. PENATALAKSANAAN
PENGGANTIAN
ESCHAROMOTOMY
DARAH
PERAWATAN
ANTIMIKROBA
LUKA BAKAR
NUTRISI
PEMERIKSAAN FORENSIK
Pro Justitia
Berdasarkan surat dari Kepala Kepolisian Sektor Karangpandan, yang ditanda tangani oleh:
Heri Ekanto, S.H; Pangkat AKP. Jabatan: Kapolsek Karang Pandan; NRP 64110023; Nomor:
R/02/VIII/2014/Sek Kpd; Klasifikasi: rahasia; Lampiran: 1 (satu) rangkap; Perihal:
Permintaan visum et repertum / autopsi terhadap mayat atas nama Dirjo Samidi, maka saya
yang bertanda tangan di bawah ini Dokter Adji Suwandono, S.H, dokter jaga pada Instalasi
Kedokteran Forensik Dan Medikolegal RSUD. Dr. Moewardi menerangkan bahwa pada hari
Minggu tanggal 24 Agustus 2014 pukul 09.00 Waktu Indonesia Barat bertempat di Ruang
Otopsi Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD. Dr. Moewardi telah melakukan
pemeriksaan luar dan dalam atas jenazah yang menurut surat Saudara :
Nama : Dirjo Samidi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 63 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Belum diketahui
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal rumah : Dusun Gedangan RT 01 RW 04 Kelurahan Salam
Kecamatan Karang Pandan Kabupaten Karang Anyar
Hasil pemeriksaan itu ialah sebagai berikut :
I. PEMERIKSAAN LUAR
1. Keadaan Jenazah : Jenazah tak bermaterai, tidak berlabel, terletak di atas meja otopsi
dibungkus dengan kantong jenazah warna biru oranye bertuliskan
BASARNAS dan vitrase warna putih berenda bunga warna biru
kuning. Bungkus dibuka, jenazah dalam keadaan telanjang dan
terdapat sisa potongan celana berkaret di pinggang dan lengan
baju bertali di pergelangan tangan kanan. Kulit jenazah
mengelupas, hitam, mengarang, dan berminyak di seluruh tubuh.
2. Sikap Jenazah di Atas Meja Otopsi : Jenazah terlentang, dengan muka menghadap keatas. Lengan
kanan lurus dengan tangan kanan membentuk sudut 90 derajat.
Lengan kiri dengan tangan kiri membentuk sudut 60 derajat.
Kedua tangan seperti mencengkram, jari-jari menekuk dengan
kulit mengelupas dan mengarang
3. Kaku Jenazah : Terdapat kaku jenazah pada persendian kedua siku tangan, kedua
pergelangan tangan, kedua lutut, dan kedua pergelangan kaki,
sukar digerakkan.
7. Kepala
a. Rambut : Warna hitam, tak beruban, panjang 1 cm, mudah dicabut, rambut
dalam keadaan kering
b. Bagian yang tertutup rambut : Terdapat luka, memar, ukuran 5x3 cm, di bagian kanan belakang.
Tidak ada memar maupun retak tulang
c. Dahi : Terdapat luka pada dahi kiri ukuran 3x4 cm, luka pada dahi kanan
ukuran 3x0,5 cm. Terdapat memar pada dahi kiri. Tidak terdapat
retak tulang.
d. Mata kanan : Menutup. Rambut mata ada, warna hitam berukuran 0,2 cm.
Kelopak mata bagian luar tidak didapatkan luka, memar maupun
derik tulang. Bagian dalam kelopak mata berwarna pucat. Sekitar
mata tidak didapatkan kelainan, sesuai warna kulit. Pada perabaan
teraba kenyal, tidak teraba retak tulang. Warna kornea jernih.
Sklera berwarna putih. Pupil ukuran 0,4 cm. Bola mata tampak
utuh, tidak menonjol dan teraba kenyal.
Mata kiri : Menutup. Rambut mata ada, warna hitam berukuran 0,1 cm.
Kelopak mata bagian luar terdapat pembengkakan warna biru
kehitaman. Bagian dalam kelopak mata berwarna pucat. Sekitar
mata berwarna kebiruan. Pada perabaan teraba kenyal, tidak
teraba retak tulang. Warna kornea jernih. Sklera berwarna putih.
Pupil ukuran 0,4 cm. Bola mata tampak utuh, tidak menonjol
dan teraba kenyal.
11. Alat kelamin : Jenis kelamin laki-laki sudah disunat. Rambut kelamin warna
hitam keriting, panjang 2cm sukar dicabut. Dari lubang
kemaluan tidak keluar cairan. Kulit hitam mengarang. Pada
batang zakar kaku. Pada kantung pelir bengkak. Tidak terdapat
luka.
12. Anggota gerak atas
Kanan : Lengan atas terdapat luka bakar terbuka ukuran 8cmx1cm, tidak
terdapat hematom maupun retak tulang. Lengan bawah tidak
terdapat luka. Pada tangan terdapat 2 luka bakar terbuka pada
bagian punggung tangan ukuran 8cmx3cm dan pada bagian
pangkal ibu jari ukuran 2.5cmx0.8cm.
Kiri : Lengan atas terdapat luka bakar terbuka ukuran 6cmx0.5cm, tidak
terdapat hematom maupun retak tulang. Lengan bawah tidak
terdapat luka, hematom maupun retaktulang. Tangan tidak
terdapat luka, hematom maupun retak tulang. Kulit lengan dan
tangan mengelupas serta hitam mengarang.
14. Punggung : Tidak terdapat luka, hematom maupun retak tulang. Kulit
punggung mengelupas, hitam mengarang.
15. Pantat : Tidak terdapat luka, hematom maupun retak tulang. Kulit pantat
mengelupas, hitam mengarang.
16. Dubur : Tidak terdapat luka, hematom maupun retak tulang. Tidak keluar
cairan dari dubur. Kulit sekitar dubur mengelupas, hitam
mengarang.
1. Jantung : Kantong jantung dibuka, di dalam terdapat cairan, warna jernih, sebanyak 5 cc
Ukuran jantung 17 cm x 13 cm x 3 cm, Berat 250 gram , warna merah mudah,
konsistensi kenyal. Pada pembukaan jantung: lobang antara bilik kiri dan lobang
antara bilik kanan dan serambi selebar 3 cm pada kiri dan 3 cm pada kanan Keadaan
klep jantung warna coklat, pada perabaan kenyal. Otot papilaris tidak ada luka, tidak
ada memar Dalam ruang jantung tidak terlihat adanya luka, tidak terlihat adanya
memar. Tebal otot bilik kiri 2 cm, serambi kiri 0,3 cm, bilik kanan 0,5 cm, serambi
kanan 0,2 cm. Arteri koronaria tidak dibuka. Aorta lingkaran 2 cm, klep warna merah
muda, tidak terlihat adanya luka dan pada perabaan kenyal. Arteri pulmonalis dibuka,
ukuran lingkaran 1,5 cm, klep warna merah muda.
2. Paru-paru
Kanan : Terdiri dari satu bagan, tiap-tiap bagian ada perlekatan, mudah dilepaskan, warna
merah muda dengan bintik-bintik hitam, konsistensi kenyal, tepi tumpul, permukaan
licin, tidak berbenjol-benjol. Ukuran 25 cm x 15 cm x 5 cm, berat 350 gram Pada
pengirisan warna jaringan merah kehitaman dan pada pemijatan keluar cairan warna
merah kehitaman dengan busa.
Kiri : Terdiri dari dua bagian, tiap-tiap bagiaan tidak ada perlekatan, mudah dilepas,
konsistensi kenyal, tepi tumpul, permukaan licin. Ukuran 23 cm x 26 cm x 1 cm,
berat 350 gram. Pada pengirisan warna jaringan merah kehitaman dan pada pemijatan
keluar cairan warna merah kehitaman dengan busa.
Perut dibuka, pada pengambilan organ dalam ruang perut, dilihat dalam ruang perut tidak terdapat cairan. Selanjutnya
alat dalam di ruang perut dikeluarkan
3. Hati : Ukuran 27 cm x 20 cm, berat 1300 gram. Warna coklat muda konsistensi kenyal
padat. Tepi tumpul, terdapat memar, terdapat luka panjang pada lobus kanan ukuran
1cmx3cm. Pada pengirisan warna jaringan coklat, pengirisan pada bagian yang
memar keluar sedikit darah.Kantong empedu dan saluran dibuka tidak terdapat batu.
4. Lambung, : Lambung, warna pucat. Tidak ada kelainan.
Usus halus, Usus halus, warna pucat Tampak menggelembung.
Usus besar, Usus besar Tampak menggelembung, warnat pucat.
Usus buntu Pada usus buntu ada peradangan, perlengketan warna tidak ada, panjang 7 cm.
5. Pemeriksaan alat : Tidak didapatkan kelainan.
kencingGinjal
6. Leher : Pada organ pernafasan atas dan organ pencernaan bagian atas didapatkan jelaga
berwarna hitam.
III. KESIMPULAN
Telah dilakukan pemeriksaan pada korban jenazah seorang laki-laki dewasa dengan identitas jelas dan dikenal. Perkiraan
kematian korban antara enam sampai delapan jam sebelum dilakukan pemeriksaan. Pada pemeriksaan didapatkan
hampir seluruh tubuh korban terdapat luka bakar tingkat lanjut dengan kulit sudah mengelupas dan hitam mengarang.
Pada organ pernafasan dan pencernaan bagian atas didapatkan jelaga (sisa kebakaran). Dapat disimpulkan korban
meninggal disebabkan mati lemas (asfiksia) akibat sumbatan jalan nafas bagian atas karena jelaga sebagai sisa
kebakaran.
IV. PENUTUP
Demikian Visum et Repertum ini dibuat dengan mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan berdasarkan Lembaran
Negara Nomor 350 tahun 1937 dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981.