Anda di halaman 1dari 58

Pertemuan VIII

Kalkulus I
3 sks
Turunan Aljabar
Materi:
Pengertian Turunan Fungsi Aljabar
Rumus Turunan Fungsi Aljabar
Turunan Berantai Fungsi Aljabar
Turunan Tingkat Tinggi Fungsi Aljabar
Turunan Implisit
Turunan multivariabel
Turunan Aljabar
Tujuan Perkuliahan:
Setelah mengikuti pertemuan ini,
mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
konsep turunan, rumus-rumus, dan
menghitung turunan fungsi aljabar.
Pengertian Turunan
Suatu fungsi dikatakan dapat didiferensiasi di x = xo
bila fungsi itu mempunyai turunan di titik tersebut.

Suatu fungsi dikatakan dapat didiferensiasi pada


suatu selang bila fungsi itu dapat didiferensiasi di
setiap titik pada selang tersebut.

Aplikasi: mencari kecepatan sesaat (fisika), laju


pertumbuhan organisme (biologi), keuntungan
marjinal (ekonomi), dll
Konsep Limit
• mengingat konsep limit karena konsep turunan
dijelaskan lewat limit suatu fungsi
• Turunan sebuah fungsi f adalah fungsi lain f’ (dibaca
“f aksen”) yang nilainya pada sembarang bilangan c
adalah:
f (c  h)  f (c )
f ' (c)  lim
h 0 h
• Asalkan limit ini ada dan bukan ∞ atau -∞
• Jika limit ini ada, dikatakan bahwa f
terdiferensiasikan di c.
• Pencarian turunan disebut diferensiasi
Secara Grafis
Secara Grafis
pengertian turunan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Misal P(a,f(a)) adalah sembarang titik pada sebuah


grafik suatu fungsi f. Titik lain pada gambar
dinotasikan dengan Q(a+h,f(a+h)),dimana h adalah
beda antara absis Q dan P. Kemiringan tali busur yang
melalui titik P dan Q adalah

mPQ  f (a  h)  f (a)
h
Secara Grafis
Jika sebuah fungsi f didefinisikan pada sebuah
interval terbuka yang memuat a, maka kemiringan
garis singgung m dari grafik fungsi f pada titik
P(a,f(a)) adalah:
f ( a  h)  f ( a )
m  lim
h 0 h

Dengan catatan limitnya ada.


Contoh
Diketahui fungsi f(x) = x2 dapatkan kemiringan garis
singgung ke grafik f(x) pada titik P(a,a2)
Penyelesaian:
Dengan menggunakan penjelasan di atas maka

Jadi turunan suatu fungsi


adalah kemiringan garis
singgung fungsi tersebut pada
titik tertentu.
Contoh

1. Jika f(x) = 13x – 6, Carilah f’(4)

Penyelesaian:

f ' (4)  lim


f ( 4  h )  f ( 4)
 lim
13(4  h )  6  [13(4)  6]
h 0 h h 0 h

13h
 lim  lim 13  13
h 0 h h 0
Contoh
2. Jika f(x)= x3 + 7x, Carilah f’(c)
Penyelesaian
f (c  h)  f (c)
f ' (c)  lim
h 0 h

 lim
 3

(c  h )  7(c  h )  [c  7c]
3

h 0 h
3c h  3ch  h  7h
2 2 3
 lim
h 0 h
 lim (3c 2  3ch  h 2  7)  3c 2  7
h 0
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (i)

• Teorema I (Aturan Fungsi Konstanta)


Jika f(x) = k dengan k adalah suatu konstanta untuk
sembarang x, f’(x)= 0.
Bukti:

f ( x  h)  f ( x ) k k
f ( x)  lim
'
 lim  lim 0  0
h 0 h h 0 h h 0

Contoh: f(x) = 2 maka f’(x) = 0


Rumus Turunan Fungsi Aljabar (i)

• Teorema II (Aturan Fungsi Identitas)


Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
Bukti:

f ( x  h)  f ( x ) xhx h
f ( x)  lim
'
 lim  lim  1
h 0 h h 0 h h 0 h
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (ii)

• Teorema III (Aturan Pangkat)


Jika f(x) = xn, dengan n bilangan-bilangan bulat positif,
maka f’(x) = nxn-1
Bukti:
f ( x  h )  f ( x ) ( x  h ) n
 x n
f ' ( x )  lim  lim
h 0 h h 0 h
n 1 n( n  1) n 2 2
x  nx h 
n
x h  ...  nxhn 1  h n  x n
 lim 2
h 0 h
 n 1 n( n  1) n 2 
h nx  x h  ...  nxhn 2  h n 1 
 lim  
2
h 0 h
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (ii)

Semua suku di dalam tanda kurung siku kecuali suku


pertama mempunyai h sebagai faktor, sehingga masing-
masing suku ini mempunyai limit nol bila h mendekati
nol. Jadi

n 1
f ' ( x)  nx
Contoh:
f(x)=x2 maka f’(x) = 2x
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (iii)

 Teorema IV (Aturan Kelipatan Konstanta)


Jika k suatu konstanta dan f suatu fungsi yang
terdiferensialkan, maka (kf)’ (x). Bukti: Misalkan F(x) =
k. f(x). Maka
f ( x  h)  f ( x) k. f ( x  h)  k. f ( x)
F ( x )  lim  lim
h 0 h h 0 h
f ( x  h)  f ( x) f ( x  h)  f ( x)
 lim k  k . lim
h 0 h h 0 h
 k. f ' ( x)
Contoh:
F(x) =5x2 maka f’(x) =5(2x) =10x
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (iii)

 Teorema V (Aturan Jumlah)


Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan,
maka (f+g)’(x) =
f’ (x) + g’ (x). Bukti:
Andaikan F ( x )  f ( x )  g ( x ), maka

F ( x )  lim
 f ( x  h )  g ( x  h )   f ( x )  g ( x )
h 0 h
 f ( x  h)  f ( x) g ( x  h)  g ( x) 
 lim   
h 0
 h h
f ( x  h)  f ( x) g ( x  h)  g ( x)
 lim  lim
Contoh: h 0 h h 0 h
 f ' ( x)  g ' ( x)
F(x)=x2+3x maka f’(x)=2x+3
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (iv)

• Teorema VI (Aturan Selisih)


Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan,
maka (f-g)’(x) = f’ (x) - g’ (x). Bukti: (f-g)’(x) = (f+(-1)g)’
(x) = f’(x) – g’(x)

Contoh:
F(x) =3x2-x maka f’(x) = 6x – 1
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (v)

• Teorema VII (Aturan Hasil Kali)


Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan,
maka (f.g)’(x) = f(x).g’(x)+f’(x).g(x). Bukti:

Andaikan F ( x )  f ( x ). g ( x ), maka
F ( x  h)  F ( x) f ( x  h) g ( x  h)  f ( x) g ( x)
F ( x )  lim  lim
h 0 h h 0 h
f ( x  h) g ( x  h)  f ( x  h) g ( x)  f ( x  h) g ( x)  f ( x) g ( x)
 lim
h 0 h
 g ( x  h)  g ( x) f ( x  h)  f ( x) 
 lim  f ( x  h )  g ( x) 
h 0
 h h
g ( x  h)  g ( x) f ( x  h)  f ( x)
 lim f ( x  h ). lim  lim g ( x ). lim
h 0 h 0 h h 0 h 0 h
 f ( x) g ' ( x)  g ( x) f ' ( x)
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (v)

Contoh :
F(x) = (x+2)(x-5)2
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (vi)

 Teorema VIII (Aturan Hasil Bagi)


Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdiferensialkan,
dengan g(x) = 0.
Maka
'
f g ( x) f ' ( x)  f ( x) g ' ( x)
  ( x)  2
g g ( x)
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (vi)

MisalkanF ( x )  f ( x ) , maka
g ( x)
f ( x  h) f ( x)

F ( x  h)  F ( x) g ( x  h) g ( x)
F ( x )  lim  lim
h 0 h h 0 h
g ( x) f ( x  h)  f ( x) g ( x  h) 1
 lim 
h 0 h g ( x) g ( x  h)
 g ( x) f ( x  h)  g ( x) f ( x)  f ( x) g ( x)  f ( x) g ( x  h) 1 
 lim   
h 0
 h g ( x ) g ( x  h ) 
 f ( x  h)  f ( x) g ( x  h)  g ( x)  1 
 lim   g ( x )  f ( x)  
h 0
 h h  g ( x ) g ( x  h ) 
 g ( x ) f ' ( x )  f ( x ) g ' ( x )
1
g ( x) g ( x)
Rumus Turunan Fungsi Aljabar (vi)

'
f g ( x) f ' ( x)  f ( x) g ' ( x)
  ( x)  2
 
g g ( x)
Bedakan antara Turunan dan Diferensial !

Pada waktu anda menuliskan Dxy atau dy/dx = anda


menuliskan lambang turunan
Jika dy = anda menyatakan lambang diferensial

Contoh:
Cari dy jika y = x3 - 3x+1
Jika kita mengetahui bagaimana menghitung turunan,
maka kita tahu bagaimana menghitung diferensial. Yaitu
cukup menghitung turunan lalu mengalikannya dengan dx
Dy = (3x2-3) dx
Hal ini karena dy = f’ (x) dx
Turunan Berantai Fungsi Aljabar

Jika y  (u) dan u  g(x) maka


dy du
y'  .
du dx
Jika y  f(u), u  g(x), x  h(w), maka
dy du dx
y'  . .
du dx dw
Contoh:
y = (3x+1)10
Turunan Berantai Fungsi Aljabar

Contoh:
1). y = (x2+3x+5)9

2x  1
2). y 
1 x
2
 x  2x 
2
3). y   
 3 x 
Turunan Tingkat Tinggi Aljabar

Turunan tingkat tinggi adalah turunan fungsi yang tidak hanya


sampai turunan pertama, bisa turunan kedua, ketiga, bahkan sampai
turunan ke n. Jika f’ adalah turunan suatu fungsi f, maka f’ juga
merupakan suatu fungsi, f’ adalah turunan pertama dari f. Jika
turunan dari f’ ada, turunan ini dinamakan turunan kedua dan ditulis
f’’. Dengan cara yang sama turunan ketiga dari f didefinisikan sebagai
turunan pertama dari f’’, jika turunan ini ada. Turunan ketiga, ditulis
f’’’. Turunan ke-n dari fungsi f, di mana n bilangan positif yang lebih
besar dari 1, adalah turunan pertama dari turunan ke (n-1) dari f.
Turunan ke n dinyatakan dengan f(n). Berikut ini adalah tabel cara
penulisan turunan sampai dengan turunan ke-n:
Turunan Tingkat Tinggi Aljabar

Contoh:
Carilah turunan ke-3 dari fungsi berikut ini: f ( x)  x 3  3 x 2  8 x  2
Turunan Trigonometri

Turunan dari:
Sin x = cos x
Cos x = -sin x
Tan x = sec2 x
Sec x = sec x tan x
Cot x = -csc2 x
Csc x = -csc x cot x
Turunan Trigonometri

 Contoh:


1) y  sin( x  1)
2
 3


2) y  sin cosx 2

3) y  cos ( x  1)
3 2
Turunan Fungsi Implisit

Andaikan kita menjumpai sebuah persamaan sebagai


berikut :
y 3 + 7y = x3

dan kita menginginkan untuk mencari turunannya, maka


hal seperti ini tentulah tidak dapat secara gamblang
(eksplisit) terselesaikan , akan tetapi kita harus
menggunakan cara tertentu, misalnya aturan Rantai
untuk dapat menyelesaikannya.
Turunan Fungsi Implisit lanjutan

Hal seperti di atas yang kita sebut sebagai Turunan fungsi


Implisit.

Cara untuk mendapatkan turunan fungsi Implisit, yaitu :


Jika tidak terlalu sulit, atau jika mungkin, y dinyatakan
sebagai bentuk eksplisit dari x, lalu didiferensialkan
terhadap x (sebagai perubah bebasnya)
Turunan Fungsi Implisit lanjutan

Contoh 1:
Tentukan turunan pertama dari
4x 2 y - 3y = x3 - 1

Fungsi Implisit tersebut diubah terlebih dahulu ke dalam


fungsi eksplisit menjadi :
4x 2 y - 3y = x3 - 1
atau y( 4x 2 - 3 ) = x3 -1
Turunan Fungsi Implisit lanjutan

x3  1
 Atau: y 2
4x  3
 Setelah berubah menjadi fungsi eksplisit, maka
tinggal diturunkan sehingga menjadi
3x 2 .4 x 2  3  x 3  1.8 x
y' 
4 x 3
 3
2

(12x 4 - 9x 2 ) - (8x 4 - 8x) 4x 4 - 9x 2  8 x


 
16x 4 - 24x 2  9 16x 4 - 24x 2  9
Soal-soal latihan (i)

 Carilah turunan pertama fungsi-fungsi di bawah


ini:
5x  2
1) f ( x) 
2x2  5

2) f ( x)  ( x  1)( x  2) 3

3) f ( x)  x x  4
3 5
Soal-soal latihan (ii)

 Carilah turunan berantai fungsi-fungsi di bawah ini:

1) y  u  3, u  x  2 x
5 4

2) y  u , u  v(4  2v ), v  x 2

3) Jika y  2 x  x dan x  3t  9 ,
2 2

dy
berapakah ketika t  2
dt
Soal-soal latihan (iii)

 Carilah turunan kedua fungsi-fungsi di bawah


ini:

1) f ( x)  3x  4 x  x  2
4 2

2) g ( z )  5 z  2

3) f (t )  (t  2) 3/ 2

1 4
4) f ( x )  2 
2x x
Pertemuan XI

Kalkulus I
3 sks
Integral Tak Tentu
Jika diketahui F(x) = x2, maka turunannya adalah F’(x) = 2x = f(x).
Bila operasi dibalik yakni diketahui f(x) = 2x dapatkah ditemukan
F(x) sebagai anti turunan dari f(x) sedemikian sehingga F’(x) = 2x =
f(x)? Jawabannya adalah DAPAT. Caranya adalah sebagai berikut:
F(x) = x2 sebab F’(x) = 2x = f(x) atau
F(x) = x2 + 1 sebab F’(x) = 2x = f(x) atau
F(x) = x2 + 7 sebab F’(x) = 2x = f(x) atau
F(x) = x2 - 10 sebab F’(x) = 2x = f(x) atau
………… dan seterusnya sehingga dapat ditulis
F(x) = x2 + C untuk sembarang konstanta C.
Ini benar sebab F’(x) = 2x = f(x)
Ternyata anti turunan F dari f jawabnya tidak hanya satu. Dapat
dikatakan bahwa himpunan anti turunan F dari f(x)=2x adalah F(x)
= x2 + C berlaku untuk sembarang konstanta C.
Dapat dimengerti bahwa himpunan anti turunan F dari f
yang dirumuskan oleh f(x) = xn adalah

1 n 1
F ( x)  x  C 2 , n  1
n  1 F’(x) = x = f(x)
Sebab turunannya
Himpunan anti turunan F dari f ditulis dalam bentuk integral
(Leibniz)

F ( x )   f ( x )dx
 d [ F ( x)]  F ( x)  C
Kemunculan C ini disebut konstanta integrasi

Dari definisi F ( x )   ,fmaka


( x )dxf(x) disebut integran
Sedang F(x) adalah hasil integrasi.

Karena hasil penghitungan bertambah dengan konstanta

sembarang C maka  f ( x)  F ( x)  disebut


C integral tak tentu
adalah rumus dasar
1 n 1
 x dx  n  1 x  C , n  integral tak tentu
n
1
Teori I (Aturan Pangkat)
Jika r adalah sembarang bilangan rasional kecuali -1, maka:
r 1
x
 x dx  r  1  C , n  1
r

Contoh:
Berapa anti turunan dari f(x) = x4/3
Teori II (Aturan Trigonometri)
 sin x dx  - cos x  C
 cos x dx  sin x  C
 sec x dx  tan x  C
2

 cos sec x dx  - cot x  C


2

 sec x tan x dx  sec x  C


 cos sec x cot x dx  - cossec x  C
Teori II (Aturan Trigonometri)

 tan x dx  - ln cos x  C  ln sec x  C


 cot x dx  ln sin x  C  - ln cossec x  C
 sec x dx  ln sec x  tan x  C
 cossec x dx  - ln cossec x  cot x  C
Teori III (Integral Tak Tentu - Linier)

Jika f dan g memiliki anti turunan (integral tak tentu) dan andaikan
k suatu konstanta, maka:

 kf ( x)dx  k  f(x)dx  C
 [ f ( x )  g ( x )] dx   f(x)dx   g(x)dx  C

 [ f ( x )  g ( x )]dx   f(x)dx   g(x)dx  C


Contoh:
Tentukan besarnya nilai integral berikut!

 3x  4x  dx
2
1.

 u  3u  12 du
3/ 2
2.
1 
3.   2  t dt
t 
Teori IV (Aturan Pangkat yang digeneralisir)

Andaikan g suatu fungsi terdiferensiasikan dan r suatu bilangan


rasional yang bukan -1, maka:

g(x) 
r 1

 g ( x) g ' ( x) dx  C
r

r 1
Contoh:
Selesaikan integral berikut!

 x  3x  4x  3 dx
30
4 3 2
1. x  2
2
4.    3 x dx
 2 
 sin
10
2. x cos x dx

 x  4 2 x dx
10

 x  6x  6x  12 dx
2
3 5 2 5.
3.
Latihan

Selesaikan integral berikut!

 x  x  dx
2
1.
4.  sin   cos  d
 x  1 dx
2
2.
3y
z  1 dz
2 2 5.  2y2  5
dy
3.  z
Latihan

Selesaikan integral berikut!

1.  2 x sin x dx
4.  3
2x - 4 dx
 x  1cos x dx
2
2.
2
18x
 t 4 3 5.  2x  8
dx

3
3. dt
t
Integral Tentu
• Anggaplah f suatu fungsi yang didefinisikan pada selang tertutup
[a, b]. Jika:
n 
lim
P 0
 f ( xi)x
i 1
i

• Ada, maka f adalah terintegrasikan pada [a, b]

b
• Lebih lanjut disebut integral tentu
 f ( x)dx
a
(atau integral Riemann) f dari a ke b, diberikan oleh
b n 

 f ( x)dx  lim
P 0
 f ( xi)x
i 1
i
a
Berdasarkan definisi

Selesaikan integral berikut!

a b a

 f ( x)dx  0
a
 f ( x)dx   f ( x)dx,
a b
ab

2 2 6

 x dx  0     dx
3 3 3
x dx x
2 6 2
Teorema 1

Anggaplah f kontinu pada selang tertutup [a, b] dan


anggaplah x sebagai sebuah titik (peubah) pada (a, b).
Maka:

x
d

dx a
f (t )dt  f ( x)
Teorema 2 (Sifat Perbandingan)

Jika f dan g terintegrasikan pada [a, b] dan jika f(x)≤g (x)


untuk semua x dalam [a, b], maka:

b b

 f ( x)dx   g ( x)dx
a b
Teorema 3 (Sifat Keterbatasan)

Jika f terintegrasikan pada selang [a, b] dan m≤ f(x)


≤ M untuk semua x dalam [a, b], maka:

b
m(b  a)   f ( x)dx  M (b  a)
a
Teorema 4 (Kelinieran Integral Tentu)

Andaikan bahwa f dan g terintegrasikan pada [a, b] dan


bahwa k konstanta. Maka kf dan f+g terintegrasikan dan

b b

 kf ( x)dx  k  f ( x)dx
a a
b b b

  f ( x)  g ( x)dx   f ( x)dx   g ( x)dx


a a a
b b b

  f ( x)  g ( x)dx   f ( x)dx   g ( x)dx


a a a
Contoh soal

2 5 

 ( x  1)dx   x  1)dx (sin x  cos x)dx


2
( x
0 0 

2  /2

 x  3 x  1dx
2

 (x  1)dx 
2 3 2 2
4 2 x sin ( x ) cos( x )dx
0 1 0

 ( x  1)( x 
1 2

 (3x  2)dx
2 2
 1) dx  3sin tdt
2 2 0
Latihan

Selesaikan integral berikut!


5
x5
1.  2 dx 3
1
x 4 4.  dt
-1 t  2 
-5 2

 2 /4
cos x
2.  dx

 x  dx
8
 2 /9
x
5. 1/3
x 4/3
/2
3.  cos x sinx dx
2 1

Anda mungkin juga menyukai