Fungsi ginjal :
- Ekskresi
- Regulasi menilai fungsi ginjal dari produk
- Hormonal
uji laboratorium rutin atau lanjut
Evaluasi Fungsi Ginjal dan Saluran Kemih
Eritrosit
Silinder Hialin
Kristal Asam
Urat
Yeast
Epitel Squamous
Bakteri
Silinder Granuler
Tes Kimia Urin
a. Tes reagen strip;
reaksi zat dengan reagen / enzim
perubahan intensitas warna
- Glukosa ; enzim glukosa oksidase asam glokonat dan
hidrogen peroksida (< 30 mg/dl)
- Bilirubin; (negatif)
- Urobilinogen (laki – laki; 0,3 - 2,1 mg/2 jam,
wanita ; 0,1 - 1,1 mg/2 jam)
- Keton (negatif)
- Protein; albumin (< 20 mg/dl)
- Nitrit; bakteriuri (negatif)
- Asam ascorbic (< 25 mg/dl)
- Eritrosit, lekosit, pH, BJ
b. Tes semikuantitatif
- Protein Bence Jones, cara Osgood
patologik : imunoglobulin monoklonal
MM, Amiloidosis, sindrom Fanconi
tes asam sulfosalisilat
- tes Glukosa Benedict
c. Tes kuantitatif
- Protein; cara Esbach
sampel urin 12 jam / 24 jam
hasil tes dibaca setelah 18 – 24 jam
nilai rujukan ; < 0,05 g / L
Analisa Batu
a. Makroskopik
bentuk permukaan, warna, jumlah, konsistensi.
interpretasi makro;
- kalsium oksalat dan kalsium fosfat (keras, warna gelap,
permukaan kasar, ukuran kecil–sedang, kadang multipel)
- asam urat (kuning, mudah pecah, bentuk tanduk)
- struvit (besar, bentuk tanduk)
- sistin (kecoklatan, bentuk tanduk)
b. Tes Kimia Batu
dengan kit tes khusus, untuk menilai kadar / presentasi
unsur pembentuk batu
batu td; 34% kalsium oksalat, 54% kalsium fosfat dan
3,5% sisa unsur kalsium
Penting memperhatikan kesesuaian tes makroskopik dan
tes kimia
- Urinalisis ; hematuri dan kristal urin
- Kimia serum ; kadar kalsium, natrium, fosfat, asam urat
dan kreatinin klirens
- Analisa batu
- Penunjang lain ; radiologi.
Interpretasi ;
- Kolik ginjal, disuri, obstruksi
- Urinalisis ;
pH < 6 ; normal
pH < 5 ; persisten batu asam urat, radiolusen
pH > 7.5 ; batu struvite, radioopak
Tes Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal : glomerulus dan tubulus
Menilai faal ginjal : urea dan kreatinin klirens
Kreatinin lebih spesifik daripada urea untuk
menilai kerusakan ginjal
Kreatinin ; hasil metabolisme kreatin yang
difiltrasi glomerulus
Kreatinin klirens : volume darah (ml) yang
dibersihkan dari kreatinin permenit LPG
Ureum : intake protein amonia di hati dan
ekskresi oleh ginjal
• Metode tes : manual, semioutomatik, automatik
Ureum ; normal : 1,7 – 8,3 mmol/L (10-50 mg/dl)
Meningkat pd GGK
Kreatinin ; normal : laki-laki (0,7 – 1,1 mg/dl)
wanita (0,6 – 0,9 mg/dl)
Klirens kreatinin (ml/menit) urin 24 jam
UxV U : kadar kreatinin urin (mg/dl)
P P : kadar kreatinin darah (mg/dl)
V : volume urin 24 jam
• Rumus Cockroft and Gault
Clcr = (140 – umur) X BB ideal
72 X Srcr (mg/dl)
untuk wanita ; ditambah fc pengali 0,85
BB ideal : BB berdasarkan TB
• Interpretasi LFG berdasarkan Klirens kreatinin
- normal : > 120 ml/menit
- gangguan ginjal : 30 – 120 ml/menit
- GGK : 10 – 30 ml/menit
- GGTA : < 10 ml/menit
Laju filtrasi glomerulus
• Mengukur jumlah cairan yang mengalir
melalui semua glomerulus ke dalam tubulus
pada waktu tertentu klirens kreatinin
• Kenaikan kadar kreatinin serum menunjukkan
menurunnya klirens kreatinin dan penurunan
LFG
• BUN ; nitrogen urea darah kurang akurat
menilai LFG krn pengaruh faktor ekstrarenal
• Cystatin C : marker inflamasi tapi sensitif
untuk menilai LFG
Uji fungsi tubulus
Tubulus renal berfungsi menjaga keseimbangan
cairan, elektrolit dan asam basa
• Pemeriksaan BJ dan pH fungsi tubulus
• Osmolalitas kemih daya asidifikasi kemih
Pengukuran langsung, tidak langsung
Osmolalitas urin : pengukuran partikel yang
terlarut dalam urin (50 – 1400 mOsm/kg air)
Mengukur daya asidifikasi urin ; pH asam
• Terima kasih