Anda di halaman 1dari 18

KONSEP CONSTRUCTION SAFETY AND HEALT

KONTRUKSI

3 Konstruksi Sipil 2
Lia Wananda
Salsabila
UMUM
Constructionn safety and health (CSH), adalah penerapan spesifik dari safety engineering dalam industri
konstruksi, dikembangkan 5 atau 6 dekade yang lalu.
Informasi the Business Round Table (BRT) di USA telah memberikan Construction Industry Excellence (CISE)
Award. Pemenang antara lain :
1. Air product and Chemicals Inc (1988)
2. Mon Santosi Chemical Company (1989)
3. Gulf statesm Inc (1989)
4. KCI Constructor (1992)
konsep keselamatan dalam CSH bahwa keselamatan bukan hanya semata-mata keselamatan pekerja saja,
tetapi juga keselamatan bangunan, atau dengan pekataan lain CSH meliputi faktor manusia dan faktor
ekonomi.
Menurut Hario Sabrang, penyelenggaraan K3 harus bersifat mengurangi
probabilitas terjadinya kecelakaan serta dampak negatif terhadap kesehata
pekerja, dan dilakukan dengan efektif serta efisien, tertib dan tidak
menimbulkan ketegangan.
Peraturan perundang-undangan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja,
harus bersifat antisipatif terhadap perosalan yang terjadi di lapangan.
ASPEK-ASPEK DALAM CSH
ASPEK KEMANUSIAAN ASPEK EKONOMI

Pemerintah dan organisasi pekerja sangat Biaya kecelakaan konstruksi telah dihitung
ditonjolkan sehingga kriteria accident dalam bermacam cara. Dari segi ekonomi,
adalah bila terjadi kecelakaan yang memaksa owner maupun kontraktor untuk
mengakibatkan meninggal atau cacat melakukan pendekatan yang pragmatis
permanen. Penghargaan zero accident terhadap keamanan konstruksi.
banyak diartikn tidak terjadinya korban Keuntungan ekonomi didapat biasanya
manusia. akan membuat lebih mudah untuk
memasyarakatkan CSH.
BIAYA KESELAMATAN ( SAFETY COST )
DIRECT COST OF SAFETY INDIRECT COST OF SAFETY
Biaya-biaya langsung yang berkaitan Biaya-biaya yang secara tidak langsung
dengan keselamatan dan kesehatan berkaitan dengan keselamatan dan
konstruksi, biaya ini relative lebih mudah kesehatan konstruksi, sulit untuk
dihitung. diestimasikan.
Ada reference yang menyebutkan biaya ini
kurang lebih 4 sampai 17 kali lebih besar
dari direct cost of safety.
• Bermacam-macam
asuransi, baik jiwa
atau harta
• Peralatan
Direct keselamatan (safety
Cost equipment)
of • Fasilitas keselamatan
Safety • Bangunan-bangunan
pengamanan
termasuk pembuatan
rambu-rambu
• pengawasan
• Lambatnya dikembalikannya pekerja
• Kehilangan effisiensi dari tim kerja
• Biaya pembersihan, perbaikan, dan
penempatan kembali peralatan
• Biaya lembur yang diharuskan oleh
kecelakaan
• Biaya personal keselamatan dari
kecelakaan
Indirect Cost
of Safety • Biaya penempatan kembali pekerja
• Biaya mendatangkan dengan tundaan
akibat kecelakaan
• Upah untuk supercisor dari kecelakaan
• Biaya penjadwalan ulang pekerjaan
• Biaya transportasi
• Upah yang dibayarkan kepada pekerja
yang cedera selama tidak bekerja.
PERAN KONTRAKTOR DALAM CSH
Pihak yang berperan dan berpengaruh dalam CSH antara lain :
1. Pemerintah
2. Organisasi pekerjaan
3. Asuransi
4. Owner
5. Kontrator
6. Dan lain-lain
Pihak yang berperan paling besar adalah kontraktor, karena terlibat secara lengkap
pada perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proses konstruksi.
MANAJEMEN KONTRAKTOR
Kegiatan intinya adalah manajemen produksi yaitu kegiatan pelaksanaan
proyek, yang didukung oleh pengaturan sumber daya milik perusahaan (uang,
tenaga kerja, dan alat) sasarannya antara lain :
1. Profit/keuntungan, jika tercapai memperkuat sumber daya,
2. Performance/kinerja, bila diperoleh akan emeprmudah/memperkuat
manajemen pemasaran,
3. Profesionalisme, akan memperkuat manajemen produksi sebagai inti
kegiatan
Sasaran dapat dicapai melalui pengendalian biaya, mutu, waktu, dan safety.
CHS DALAM MANAJEMEN PROYEK
Biaya, alat kendalinya adalah Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cost Budgeting)
Mutu, alat kendalinya adalah Rencana Mutu (Quality Plan)
Waktu, alat kendalinya adalah Rencana Waktu Pelaksanaan (Time Schedule)
Safety, alat kendalinya adalah Rencana Keselamatan (Safety Plan)
COST OF SAFETY
Unsur dari cost of safety :
1. Inspection Cost (biaya inspeksi)
2. Prevention Cost (biaya pencegahan)
3. Accident Cost (biaya kecelakaan)
Sasaran utamanya yaitu menekan sekecil mungkin biaya accident dengan memperbesar
biaya prevention atau inspection, sehingga total cost of safety menurun.
Total cost of safety dapat diturunkan dengan pola investasi pada biaya prevention, yaitu
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk prevention seperti peralatan keamanan bangunan
dan rambu-rambu keamanan dibuat permanen dan dapat dipakai berkali-kali, sebagai
investasi.
PELAKSANAAN CSH
Kontraktor adalah pihak yang paling bertanggung jawab sekaligus pihak yang paling
menerima resikonya, sekalipun sudah dicover dengan asuransi.
Pekerja, tukang, mandor, supervisor, staff manager, maupun manageri harus sehat lahir
Brain Ware Pelaku konstruksi batin, serta mampu melaksanakan tugas dalam situasi dan kondisi di lapangan.

Material yang digunakan baik untuk bangunan itu sendiri maupun untuk pekerja bantu/persiapan,
Construction Material harus menggunakan kualitas serta ukuran yang ditetapkan dalam perencanaan.

Hard Ware
Construction Semua peralatan yang digunakan ukurannya harus dikalibrasi dan masih berlaku,
Penyebab Equipment alat harus memiliki sertifikat layak pakai.
Construction Accident
Desain yang dibuat perencana perlu diamati dan dievaluasi, mengingat dapat terjadi
kekeliruan informasi, sehingga desain yang dibuat tidak cukup aman untuk dilaksanakan.
Construction Design Desain tetap harus mempertimbangkan faktor safety, dengan demikian cost reduction
terhadap desain yang sudah ada dapat dilakukan dengan aman.

Soft Ware Peran construction method sangat besar dan yang dipilih harus dapat
memberikan indikasi :
1. Secara teknis aman
2. Peralatan yang digunakan cocok/sesuai
Construction Methods 3. Pelaku-pelakunya cukup punya pengalaman
4. Sudah mempertimbangkan safety
Perubahan construction method di lapangan dapat terjadi, tetapi tetap harus
dalam kerangka pertimbangan safety.
TINDAKAN UNTUK PEKERJAAN RAWAN
Tindakan Pencegahan Tindakan Penyelamatan
pemakaian alat pelindung/pengaman seperti safety hat, Menyiapkan tenaga dan alat-alat khussu
safety shoes, safety belt, dan lain-lain untuk di evakuasi
Pemasangan rambu-rambu di tempat rawan kecelakaan Menyiapkan poliklinik atau bekerja sama
Pebuangan material sisa/sampah dari atas melalui jalur dengan rumah sakit terdekat
yang tertutup
Mengevakuasi kejadian kecelakaan dan
Menjaga kesehatan lingkungan kerja segera melakukan tindakan agar
Pembuatan construction method yang aman ecelakaan tidak meluas dan terkendali
Penggunaan alat-alat pengangkat yang aman Perencanaan evaluasi di tempat kerja
Pemasangan bangunan pengaman sementara yang rawan kecelakaan
Melakukan pengawasan pelaksanaan CSH
PELAKSANAAN SAFETY

untuk tindakan pencegahan dapat dilakukan oleh setiap petugas yang terkait,
tetapi untuk pengawasan serta tindakan penyelamatan harus ada petugas
khusus.
Dalam struktur organisasi kontraktor baik di lapangan maupun di kantor harus
ada petugas safety. Di lapangan dapat disebut safety engineer, secara
operasional di bawah kendali project manager dan secara fungsional
dibawah safety manager.
RUANG LINGKUP CSH
Perencanaan Pelaksanaan
Yang harus dipenuhi, perencanaan, Kegiatan yang dilakukan :
pelaksanaan, dan penggunaan yang
aman. Kegiatan yang dilakukan : 1. Menyiapkan alat-alat pelindung diri
untuk dipakai pekerja
1. Menyiapkan safety manual, termasuk
pencegahan kebakaran dan peledakan 2. Melakukan koordinasi kegiatan
pelaksanaan bangunan terutama
2. Membuat construction method yang yang erat kaitannya dengan
aman keamanan
3. Membuat rencana bangunan-bangunan 3. Melakukan evakuasi dan
pengaman termsuk rambu-rambu pengamanan jika terjadi accident
4. Membuat rincian peralatan keamanan
dan perlindungan yang diperlukan
5. Membuat toilet pekerja
6. Membuat rencana pembuangan
sampah
7. Membuat rencana evakuasi
kemungkinan terjadinya accident
Pelaksanaan

 Kegiatan yang dilakukan :


1. Kegiatan input
2. kegiatan proses
3. kegiatan output
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROGRAM CSH (EDWARD
J. JESELSKIS)
1. Perilaku manajemen atas
2. Perputaran tim manajemen proyek
3. Waktu yang diberikan untuk program CSH oleh perwakilan lapangannya
4. Jumlah pertemuan dengan pelaksana
5. Kontraktor spesialis
6. Inspeksi lapangan oleh tim CSH
7. Kemahiran pekerja dalam pelaksanaan CSH
KUALIFIKASI KESELAMATAN DAN KEHATI-HATIAN
KONTRAKTOR
Persiapan yang dilakukan sebelum tender :
Kontraktor menyampaikan tentang cacat dan kerusakan yang terjadi selama pengalaman 5 tahun
terakhir, yaitu tentang : bahaya, cacat, waktu hilang. biaya medis dan kompensasi, penjelasan rinci dan
kejadian, peralatan berbahaya atau fasilitas yang termasuk di dalamnya, dan pengukuran keseluruhan
penanggulangan bahaya.
Tingkat modifikasi pengalaman (experience modification rate / EMR) kotraktor untuk kompensasi pekerja
Program dan tulisan kebijakan keselamatan dari kontraktor
Referensi dari pihak lain yang melakukan evaluasi terhadap unjuk kerja kontraktor tentang program
keselamatannya
Rekaman pengalaman kontraktor sebelum mendapatkan penghargaan Occupational Safety and Health
Administration (OSHA)
Jika mungkin informasi dari kontraktor sebagai pemakaian metode dan peralatan dalam praktek
pembangunan

Anda mungkin juga menyukai