Anda di halaman 1dari 20

LIBERALISME

Nama Kelompok 3 :

BENY LAURENSIUS SINTHA

FADRUL FADYA
Pengertian LIBERALISME

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi,


pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan
dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama.
Secara Umum

Secara umum, liberalisme mencita-


citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi
para individu. Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya
dari pemerintah dan agama.
Bentuk-bentuk Liberalisme menurut
(Scott Burchil & Andrew Linklater)

1. Liberalisme Sosiologis
Liberalisme sosiologis adalah salah satu teori
hubungan internasional. Teori ini kritis terhadap teori
realis yang dianggap terlalu negara-sentris. Kaum
liberal sosiologis melihat hubungan internasional alam
hal hubungan antar masyarakat, kelompok, dan
organisasi di berbagai negara. Banyak liberal sosiologis
percaya bahwa hubungan transnasional yang erat akan
menciptakan model masyarakat yang baru.
2. Liberalisme Interdependensi
Liberalisme interdependensi adalah aliran
pemikiran hubungan internasional liberal yang
berpendapat bahwa peningkatan saling
ketergantungan (interdependensi)
antarnegara akan mengurangi kemungkinan
negara-negara tersebut terlibat dalam konflik
bersenjata.
3. Liberalisme Institusional
Liberalisme institusional atau institusionalisme
liberal adalah teori hubungan internasional yang
mengklaim bahwa lembaga dan organisasi internasional
seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, dan Uni
Eropa dapat meningkatkan dan membantu kerja sama
antarnegara. Teori ini dapat disandingkan dengan
idealisme, teori hubungan internasional yang muncul
setelah Perang Dunia Pertama ketika Liga Bangsa-
Bangsa didirikan.
4. Liberalisme Republikan
Liberalisme republik adalah sebuah teori
hubungan internasional yang mengklaim bahwa
negara-negara demokrasi liberal lebih damai
daripada negara lain. Hal ini bisa dijelaskan
sebagai hasil dari kesamaan budaya politik
dalam negeri, nilai moral bersama, kerja sama
ekonomi, dan saling ketergantungan
(interdependensi).
TOKOH-TOKOH YANG
MENGANUT PAHAM
LIBERALISME
John Locke

Pada bidang politik John Locke adalah


seorang pelopor gagasan liberal pada
abad ke-18. Dia adalah pemikir
pertama yang menggagas prinsip
pembagian kekuasaan (Separation of
Power) yang ditegaskan oleh
Montesquieu. Locke melontarkan
pandangan bahwa kekuasaan legislatif
dan eksekutif harus dipisahkan jika
ingin menghindari terjadinya kezaliman
kekuasaan. John Locke menjadi
terkenal karena dua karyanya tentang
dua pemerintahan sipil, Two Treatises
on Civil Goverment pada tahun 1690.
Jean-Jacques Rousseau
J.J Rousseau lahir di Jenewa, Swiss. J.J
Rousseau adalah seorang filosof, penulis ia
menghasilkan gagasan tentang berbagai bidang.
dan komposer pada abad pencerahan. Pemikiran
filosufnya mempengaruhi Revolusi Prancis.
Rousseau mulai terkenal pada tahun 1749
ketika karyanya “Discourse on the Arts and
Sciience”, memenangkan penghargaan yang
diberikan oleh Akademi Dijon untuk esai
terbaik yang bertajuk apakah kebangkitan ilmu
ikut andil dalam memperbaiki perilaku. Karya-
karyanya J.J Rousseau mengandung ambiguitas
dan tidak konsisten menimbulkan penafsiran
yang berbeda-beda di kalangan pembaca dan
pemerhati gagasan-gagasannya.
Montesquieu
• Seorang tokoh yang bekerja sebagai hakim
mahkamah tinggi di bordeaux ini memiliki
nama lengkap Baron de Montesquieu
merupakan seorang tokoh yang mencetuskan
banyak teori politik besar pada masanya,
yakni pada pada masa pencerahan.
Montesquieu adalah seorang tokoh yang
mendasarkan pemikirannya pada kehidupan
nyata. Salah satu karya besarnya tentang
politik dan negara adalah The Spirit of Law.
• Menurut Montesquieu dalam buku yang
dikarang olehnya, “Spirit of Law” terdapat
pemisahan kekuasaan dalam pemerintahan
yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Tujuannya agar terdapat pengawasan antar
lembaga agar tidak terjadi penyalahgunaan
wewenang.
NEGARA-NEGARA YANG
MENGANUT PAHAM
LIBERALISME
EROPA

Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria,


Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani,
Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania,
Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands,
Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia,
Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol,
Swedia, Switzerland, Ukraina dan United
Kingdom.
India, Iran, Israel, Jepang,
Korea Selatan, Filipina,
Taiwan, Thailand dan Turki.
Saat ini banyak negara-
negara di Asia yang mulai ASIA
berpaham liberal, antara lain
adalah Myanmar, Kamboja,
Hong Kong, Malaysia dan
Singapura.
Aljazair, Angola, Benin, Burkina
Faso, Mantol Verde, Côte
D'Ivoire, Equatorial Guinea,
Gambia, Ghana, Kenya, Malawi,
Afrika Maroko, Mozambik, Seychelles,
Tanzania, Tunisia, Zambia dan
Zimbabwe.
KELEBIHAN LIBERALISME
 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi
masyarkat dalam mengatur kegiatan
ekonomi. Masyarakat tidak perlu
menunggu komando dari pemerintah.

 Setiap individu bebas untuk


memiliki sumber-sumber daya
produksi. Hal ini mendorong
partisipasi masyarakat dalam
perekonomian.

 Timbul persaingan untuk


maju karena kegiatan
ekonomi sepenuhnya
diserahkan kepada
masyarakat.
 Menghasilkan barang-
barang bermutu tinggi,
karena barang yang kurang
bermutu tidak akan laku di
pasar.

 Efisiensi dan efektivitas tinggi karena


setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari keuntungan.

 Kontrol sosial dalam sistem pers


liberal berlaku secara bebas. Berita-
berita ataupun ulasan yang dibuat
dalam media massa dapat
mengandung kritik-kritik tajam, baik
ditujukan kepada perseorangan
lembaga atau pemerintah.
KELEMAHAN LIBERALISME
 Sulit melakukan pemerataan pendapatan.
Karena persaingan bersifat bebas,
pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau
majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya
menerima sebagian kecil dari pendapatan.

 Pemilik sumber daya produksi


mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya makin kaya, yang
miskin makin miskin.

 Sering muncul monopoli


yang merugikan
masyarakat.
 Sering terjadi gejolak dalam
perekonomian karena kesalahan
alokasi budaya oleh individu yang
sering terjadi.

 Karena penyelenggaran pers dilakukan


oleh pihak swasta, pemerintah sulit
untuk mengadakan dan memberikan
kontrol. Sehingga pers sebagai media
komunikasi dan media masa sangat
efektif menciptakan image
dimasyarakat sesuai misi kepentingan
mereka.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai