Anda di halaman 1dari 33

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS BUDI LUHUR

MODIFIED TOGAF FRAMEWORK UNTUK


PENGEMBANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE
KEMENTERIAN DI INDONESIA
(STUDI KASUS PADA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA)

Risa Dhani Horasman Purba


(1711600393)

Pembimbing:
Ir. Dana Indra Sensuse, Ph.D

1
Isi Presentasi

Latar Belakang Masalah dan Tinjauan Studi 3

Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian 10

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 14

Metode Penelitian 17

Kesimpulan 31

2
1. Latar Belakang Masalah dan
Tinjauan Pustaka

3
Latar Belakang Masalah
Kepemilikan data Banyak redundansi
belum jelas data dan aplikasi

Tingkat rotasi pegawai Proses bisnis antar


yang tinggi, serta Staff divisi belum selaras
dan pimpinan baru dan tidak terkoneksi
perlu waktu untuk dengan aplikasi,
memahami kondisi data, risiko dan KPI
organisasi
Infrastruktur
Tumbuhnya organisasi teknologi informasi
dengan ribuan yang tidak teratur
pegawai dan puluhan
unit kerja

4
DIBUTUHKAN

ENTERPRISE ARCHITECTURE
Untuk memetakan struktur dan tujuan organisasi, proses
bisnis, struktur data dan informasi, aplikasi, infrastruktur
teknologi informasi, dan kebijakan keamanannya.
(Wahono, Mansyur, & Undara, 2017)

5
Enterprise Architecture (EA)
 Konsep yang digunakan untuk memastikan
kebutuhan bisnis organisasi didukung oleh
layanan atau solusi Teknologi Informasi (TI).
 Dengan implementasi konsep EA bertujuan
untuk menyelaraskan antara kebutuhan bisnis
organisasi dengan pengembangan TI yang
dilakukan.
(Wahono, Utomo, Cahyo, Fatkharrofiqi, & Tomi, 2018)

6
Dominasi Bidang Organisasi yang Menerapkan EA

Lainnya Keuangan
15% 13%
Asuransi
2%
Telekomunikasi
2% Pengelolaan
Energi
2%

Konsultan
20%
Pemerintahan
26%

Kesehatan
7%
Transportasi Industri
4% 9%

7 (J. Schekkerman, 2005)


Pemanfaatan Penerapan EA
Pembaruan Keberlanjutan
Infastruktur Transformasi
12% 11% Lainnya
2%

Implementasi
ERP
11%
Penyelarasan
Bisnis dan TI
20%

Perubahan
Bisnis
15%

Merger/
Menyusun Akuisisi
Rencana Pembaruan 4%
Transformasi Aplikasi
15% 10%
8 (J. Schekkerman, 2005)
Tinjauan Studi
Penelitian Setyadi (2015):
Melakukan modifikasi TOGAF untuk membangun arsitektur enterprise pada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Tolok ukur modifikasi adalah dimensi-
dimensi Pemeringkatan e-Government Indonesia, dengan menggunakan
metode Thematic Analysis, dicari tema-tema atau kata kunci- kata kunci
yang selanjutnya dijadikan sebagai panduan dalam memilih artifak-artifak
dan modifikasi langkah pada fase-fase ADM

Penelitian Rubhasy, Hasibuan, & Muhaemin (2010):


Membuat Kerangka Arsitektur e-Government Nasional (KAeGN)
menggunakan pendekatan TOGAF sebagai best practice dalam Enterprise
Architecture. Terdapat 4 pilar utama yaitu: Arsitektur Organisasi (AO),
Arsitektur Aplikasi (AA), Data (AD), dan Teknologi (AT)

Penelitian Hrabe (2012):


Mengajukan perubahan pada TOGAF Framework, sehingga lebih mudah
dipahami oleh organisasi sektor publik dan usaha kecil menengah.

9
2. Rumusan Masalah, Tujuan,
dan Manfaat Penelitian

10
Rumusan Masalah

Bagaimana efisiensi dan efektivitas pengembangan


Enterprise Architecture Kementerian di Indonesia
apabila menggunakan modified TOGAF Framework?

11
Tujuan Penelitian

Menerapkan modifikasi artifacts dan langkah-langkah


pada TOGAF secara efektif dan efisien untuk
pengembangan enterprise architecture di Kementerian.

12
Manfaat Penelitian

 Bagi Kementerian di Indonesia, diharapkan dapat


menyusun arsitektur organisasi lebih cepat dan
mudah dipahami.

 Bagi peneliti maupun pihak-pihak yang terkait


dengan pengembangan EA Framework, penelitian
ini diharapkan dapat menjadi referensi yang
berguna, terutama bagi pengembangan formulasi
Architecture Framework yang lebih baik.

13
3. Kerangka Pemikiran dan
Hipotesis

14
Kerangka Pemikiran
PROBLEMS APPROACH OBJECTIVES MEASUREMENT

Modified TOGAF Methodology Modified TOGAF Artifacts


Enterprise Architecture
Architecture Vision

Architecture Architecture Vision and Value Chain


Principles Goals Mission Diagram

Organization Solution
Business Model Stakeholder
Preliminary Decomposition Concept
Canvas Map Matrix
Diagram Diagram

Busines Data Application Technology


Architecture Architecture Architecture Architecture

Business
Data Principles
Application Technology Survei Efisiensi
TOGAF Framework Principles Principles Principles
ke
sangat A. Functional Efisiensi Pengembang
Architecture Applicatio
komprehensif dan Vision
Decomposition
Conceptual Portfolio Catalog dan Efektivitas Enterprise
Diagram
populer, akan Data Diagram
Technology Penerapan Architecture
tetapi terlalu F. B. Organizational Application - Standard Catalog Modified
Architecture Actor Catalog Classification
kompleks sehingga Implementation
Business
Matrix TOGAF untuk
tidak efisien dan
Architecture
Business
Logical Data
Pengembangan Survei
Diagram Application-
efektif diterapkan Interaction Business Process Enterprise Efektivitas ke
untuk membangun Requirements Diagram Matrix Network
Architecture di Pengguna
Management Communication
Enterprise Business Diagram Kementerian Enterprise
Data Entity - Application-
Architecture di Process Data Data Matrix Architecture
E. C. Component
suatu Kementerian Technology Application Business Catalog
Architecture Architecture Proccess - Data Application Use
Matrix Environment and
Case Diagram
Location
D. Business Data - Business Diagram
Data Process - Actor Process Matrix ApplicationUse
Architecture Matrix Case Diagram

Business
Data - Application - Technology -
Process -
Application Technology Application
Application
Matrix Matrix Matrix
Matrix

Architecture Implementation
Architecture
Architecture Governance
Implementation Planning

15
Hipotesis

Diduga Modified TOGAF Framework sangat efisien dan


efektif sehingga dapat memudahkan Kementerian di
Indonesia dalam mengembangkan Enterprise
Architecture.

16
4. Metode Penelitian

17
Tahapan Penelitian

Analisis Masalah dan Tinjauan Pustaka

Pengumpulan Data

Metode yang Diusulkan

Eksperimen

Evaluasi Hasil

18
Analisis Masalah dan Tinjauan Pustaka
• Review paper/literatur terkait enterprise
architecture framework yang banyak diadopsi oleh
organisasi yaitu TOGAF Framework
• Lalu dilakukan identifikasi permasalahan yang
muncul dalam pengembangan enterprise
architecture menggunakan TOGAF Framework
• Kemudian hasil identifikasi tersebut dijadikan
landasan untuk menggunakan modified TOGAF
Framework dalam pengembangan enterprise
architecture pada Kementerian di Indonesia

19
Pengumpulan Data
1. Studi Dokumen
 Visi dan misi organisasi  Renstra (Rencana Strategis)
 Peraturan/tata kelola IT dan organisasi  Struktur organisasi
 Dasar hukum/undang-undang  Standard Operating Procedure
organisasi (SOP)
 Key Performance Indicator (KPI) unit  Jobdesc jabatan
dan individu  Katalog aplikasi, data dan
 Laporan tahunan teknologi

2. Wawancara
3. Kuesioner

20
Metode yang Diusulkan
Modified TOGAF Framework

21
Eksperimen
Phase Activities Deliverables
Preliminary Identifikasi ruang lingkup pekerjaan, Project Charter
pembentukan tim dan jadwal
pengembangan Enterprise
Architecture

22
Eksperimen (2)
Phase Activities Deliverables
Architecture  Penentuan prinsip-prinsip dan  Architecture
Vision tujuan Enterprise Architecture Principle
 Identifikasi visi dan misi  Architecture Goal
organisasi Business Model
 Identifikasi struktur organisasi Canvas
 Identifikasi fungsi utama dan  Value Chain
pendukung organisasi Diagram
 Identifikasi model bisnis  Solution Concept
organisasi dan pihak yang terkait Diagram
 Identifikasi hubungan bisnis,  Organization
data, aplikasi, teknologi dan KPI Decomposition
Diagram

23
Eksperimen (3)
Phase Activities Deliverables
Business  Penentuan prinsip-prinsip bisnis di organisasi  Business
Architecture  Pemetaan fungsi utama dan pendukung Principle
organisasi, berdasarkan Value Chain Diagram  Organization -
yang sudah ditetapkan Actor Catalog
 Penggambaran interaksi bisnis antar unit  Business
kerja di organisasi Interaction
 Identifikasi aktor dalam organisasi Matrix
 Penggambaran seluruh proses bisnis yang  Functional
ada di organisasi, dengan format pemisahan Decomposition
pool untuk aplikasi, data (dokumen), proses, Diagram
risk dan KPI. Lakukan pencatatan dan  General Business
kataloging untuk setiap data, aplikasi, risiko, Process Diagram
dan KPI yang muncul di proses bisnis  Business Process
 Pembaruan Solution Concept Diagram secara Diagrams
iterative seiring bertambah lengkapnya
Business/Data/ Application/Technology
Architecture
 Review dan finalisasi Business Architecture
24 bersama pihak terkait
Eksperimen (4)
Phase Activities Deliverables
Application  Penentuan prinsip-prinsip aplikasi di organisasi  Application
Architecture  Transfer pengetahuan metodologi analisis dan Principle
desain sistem  Application
 Identifikasi semua aplikasi yang ada di organisasi Portfolio
 Survei kualitas aplikasi berdasarkan standar ISO Catalog
25010  Application
 Penggambaran matriks keterkaitan antara aplikasi Classification
dengan jenis klasifikasinya Matrix
 Penggambaran matriks keterkaitan antara aplikasi  Application
dengan unit organisasi Use Case
 Penggambaran hubungan antar aplikasi Diagram
berdasarkan lokasi pengguna
 Penggambaran Use Case Diagram semua aplikasi
di organisasi
 Pembaruan Solution Concept Diagram secara
iterative seiring bertambah lengkapnya
Business/Data/ Application/Technology
Architecture
 Review dan finalisasi Application Architecture
25 bersama pihak terkait
Eksperimen (5)
Phase Activities Deliverables
Data  Penentuan prinsip-prinsip data di  Data
Architecture organisasi Principles
 Identifikasi hubungan entitas data antar  Conceptual
fungsi bisnis di organisasi Data
 Identifikasi model data logical di organisasi Diagram
 Penggambaran matriks keterkaitan antara  Logical
entitas data dan fungsi bisnis di organisasi Data
 Penggambaran matriks keterkaitan antara Diagram
data dan aplikasi di organisasi  Data Entity
 Pembaruan Solution Concept Diagram – Business
secara iterative seiring bertambah Function
lengkapnya Business/Data/ Matrix
Application/Technology Architecture  Data –
 Review dan finalisasi Data Architecture Application
bersama pihak terkait Matrix

26
Eksperimen (6)
Phase Activities Deliverables
Technology  Penentuan prinsip-prinsip teknologi di  Technology
Architecture organisasi Principle
 Identifikasi kondisi infrastruktur  Technology
teknologi informasi pada organisasi Standard
 Penggambaran matriks keterkaitan Catalog
antara teknologi dengan aplikasi  Application -
 Penggambaran spesifikasi server dan Technology
lokasi penyimpanannya Matrix
 Penggambaran komunikasi jaringan  Environment
pada organisasi and Location
 Pembaruan Solution Concept Diagram Diagram
secara iterative seiring bertambah
lengkapnya Business/Data/
Application/Technology Architecture
 Review dan finalisasi Technology
Architecture bersama pihak terkait
27
Eksperimen (7)
Phase Activities Deliverables
Architecture  Penyusunan roadmap arsitektur  Architecture
Implementation  Penyusunan tata kelola dari Implementation
Enterprise Architecture yang Plannning
dibuat  Architecture
 Penyusunan repositori Enterprise Governance
Architecture
 Review dan finalisasi
Architecture Implementation
bersama pihak terkait

28
Evaluasi Hasil
• Peneliti melakukan survei penerapan modified
TOGAF untuk pengembangan enterprise
architecture di Kementerian kepada
pengembang dan pengguna enterprise
architecture.
• Hasil dari survey akan diolah dan diukur tingkat
efisiensi dan efektivitasnya menggunakan
analisis statistik

29
Jadwal Penelitian

Months
No Phase
I II III IV V VI

1. Preliminary
2. Architecture Vision
3. Business Architecture
4. Data Architecture
5. Application Architecture
6. Technology Architecture
7. Architecture Implementation
8. Survei Tingkat Kematangan Penerapan EA

30
5. Kesimpulan

31
Kesimpulan
Dalam penelitian Modified TOGAF Framework untuk
Pengembangan Enterprise Architecture Kementerian di
Indonesia (Studi Kasus pada Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia) dapat diambil
kesimpulan bahwa Modified TOGAF Framework harapannya
dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan
Enterprise Architecture atau Arsitektur Organisasi yang lebih
efisien dan efektif pada seluruh Kementerian di Indonesia.

32
Terimakasih

33

Anda mungkin juga menyukai