Anda di halaman 1dari 5

Tata Kelola IT Governance

Telkom University

Disusun Oleh :

Adib Muhammad Thufail 1202144225

Fadhil Pratama 1202144153

Raja Dwika Gusri 1202140231

Apridho Darani 1202144087

Prasetyo R.N 1202144159


A. Pengertian
IT Governance atau Tata Kelola TI adalah kepemimpinan, struktur organisasi, dan proses untuk
memastikan bahwa pengelolaan teknologi informasi berjalan dengan baik dan mendukung strategi
dan tujuan Perusahaan. Perusahaan yang kita survey atau Analisa adalah Telkom University
Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) 5 merupakan salah satu
framework yang menyediakan model proses yang pada umumnya ditemukan dalam aktivitas TI dalam
lima domain proses yang saling terkait, EDM.

B. Organisasi Tata Kelola Teknologi Informasi


a. Struktur organisasi Divisi Sisfo dibentuk atas dasar kebutuhan dukungan bidang-bidang TI
terkait beserta fungsi di dalamnya untuk mendukung pencapaian tujuan Perusahaan.
b. Fungsi Perencanaan dan Aliansi Bisnis dengan peranan meliputi koordinasi perencanaan
dan pengendalian pelaksanaan inisiatif strategis, anggaran, pengadaan dan kegiatannya,
analisis bisnis serta optimalisasi komunikasi antara TI dengan unit kerja lain dan pihak
ketiga.
c. Fungsi IT Governance dan Quality Assurance dengan peranan meliputi koordinasi
pelaksanaan self-assessment dan monitoring risiko beserta kecukupan kendalinya,
perencanaan dan perancangan kendali yang memadai, termasuk tata kelola data, serta
pelaksanaan aktivitas penjaminan mutu atas proyek dan operasi TI sesuai dengan internal
best practice dan peraturan terkait.
d. Fungsi Operasi DC (Data Center), DRC (Disaster Recovery Center) dan jaringan komputer
dengan peranan meliputi operasi keberjalanan sistem dan fasilitas pendukung, kesiapan
sistem terhadap bencana dalam rangka keberlangsungan bisnis juga monitoring kinerja
aset TI dan pemeliharaannya.
e. Fungsi Database Administrator dengan peranan meliputi perencanaan, perancangan dan
pengembangan basis data, pemeliharaan dan monitoring kinerja, integritas, kapasitas
dan keamanan sistem basis data serta mengelola pengendalian akses dan kewenangan
terhadap data.
f. Fungsi IT Security dengan peranan meliputi perencanaan, perancangan, monitoring dan
pemeliharaan keamanan seluruh sistem TI, baik fisikal maupun logikal, baik terhadap aset
aplikasi, infrastruktur maupun informasi itu sendiri.
g. Fungsi IT Service Desk dan Technical Support dengan peranan sebagai single point of
contact meliputi pengelolaan insiden dan permintaan layanan TI, termasuk penanganan
keluhan dari pengguna maupun notifikasi insiden, memberikan dukungan teknis
terhadapnya lalu pelaksanaan eskalasi horisontal terhadap tim terkait ataupun vertikal
terhadap penanggung jawab di atasnya jika tidak dapat ditangani oleh tim.
h. Jika salah satu fungsi tersebut di atas perlu dirangkap posisi oleh satu posisi tertentu
karena keterbatasan sumber daya maka perlu mempertimbangkan SOD (Segregation of
Duties) serta menerapkan kendali kompensasi jika memunculkan kelemahan.
i. Tanggung jawab dan kewenangan dalam organisasi TI harus dideskripsikan secara jelas
dalam dokumen deskripsi kerja dengan mempertimbangkan Segregation of Duties.
j. Perusahaan perlu memiliki fungsi manajemen risiko, kepatuhan dan fungsi audit internal
TI.

C. Proses Kebijakan IT Governance


1. IT Steering Committee
IT Steering Committee (ITSC) atau Komite Pengarah TI (KPTI) adalah komite gabungan
perwakilan direksi dan manajemen eksekutif disertai dengan tim support/ komite kerjanya yang
membantu pengambilan keputusan strategis TI, prioritisasi dan pemantauan inisiatif strategis TI,
serta clearing house untuk menyelesaikan masalah strategis TI.

Berikut gambaran proses kebijakan IT Governance pada aspek IT Steering Commite :

a. Direksi harus membentuk IT Steering Committee (ITSC) yang bertugas pada beberapa hal,
namun tidak terbatas, sebagai berikut:
i.Review kebijakan tata kelola dan manajemen TI
ii.Review peran strategis, Master Plan, serta RKAP TI beserta realisasinya.
iii.Review kualitas, kinerja dan kepatuhan TI.
iv.Penentuan prioritasi portofolio program dan proyek TI serta pengambilan keputusan
strategis TI

2. Tata Kelola dan Manajemen Teknologi Informasi

a. Penyusunan Kebijakan Tata Kelola dan Manajemen TI dilaksanakan untuk mendefinisikan


kerangka kerja kendali TI yang selaras dengan kendali internal Perusahaan.
b. Direksi Bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan Tata Kelola dan manajemen
Teknologi Informasi.
c. Seluruh komponen Telkom Universitiy wajib menegakkan aturan yang tertera dalam
kebijakan Tata Kelola dan Manajemen Teknologi Informasi secara konsisten.
d. Kebijakan Tata Kelola dan Manajemen Teknologi Informasi harus disosialisasikan dan
disebarluaskan ke seluruh divisi atau bagian organisasi terkait setelah diterapkan.
e. Monitoring atas kepatuhasn kebijakan Tata Kelola dan Manajemen Teknologi Informasi
harus dilakukan secara periodic setelah kebijakan diimplementasikan.
f. Kebijakan Tata KElola dan Manajemen Teknologi Informasi perlu ditinjau ulang setiap
tahun sesuai dengan perubahan proses bisnis dan kebutuhan perusahaan atau jika ada
perubahan organisasi yang segnifikan.

3. Manajemen Risiko TI
Risiko adalah segala kejadian dalam setiap aktivitas yang mungkin timbul karena faktor
ketidakpastian, yang mengandung potensi untuk menghambat pencapaian tujuan Perusahaan.
Risk Management atau manajemen risiko adalah aktivitas terkoordinasi untuk
identifikasi, penilaian, dan penentuan prioritas risiko yang kemudian akan dikelola, dipantau, dan
dikontrol untuk mengurangi dampak dan/ atau kemungkinan terjadinya risiko tersebut.
Berikut gambaran proses kebijakan IT Governance pada aspek Manajemen Resiko IT pada Telkom
University :
a. Pengelolaan risiko TI harus terintegrasi dan selaras dengan kerangka kerja Enterprise Risk
Management (ERM) di Telkom University, termasuk penyelarasan dengan tingkat risk
appetite dan toleransi risiko Universitas.
b. Divisi Sisfo bertanggung jawab untuk mengindentifikasi setiap kejadian, baik ancaman,
kerentanan beserta dampaknya, di lingkungan TI yang dapat menghambat pencapaian
tujuan Universitas.
c. Risiko TI prioritas harus dikelola dengan baik untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan pimpinan.
d. Divisi Sisfo bertanggung jawab untuk melaksanakan self assessment risiko TI berdasarkan
kerangka kerja pengelolaan risiko TI yang telah ditetapkan, beserta penyusunan Risk
Treatment Plan (RTP).
e. Fungsi IT Governance melaksanakan review hasil self-assessment risiko TI dan RTP untuk
memastikan akurasi serta keselarasannya dengan pendekatan manajemen risiko
Universitas.

4. Manajemen SDM TI
a. Berdasarkan hasil analisis beban kerja, Divisi Sisfo perlu mengidentifikasi kebutuhan SDM
TI dengan menyusun rencana tahunan SDM TI untuk mendukung Divisi Personalia
Universitas.
b. Divisi Sisfo perlu mendukung Divisi Personalia dalam melaksanakan rekrutmen, seleksi
dan penerimaan, induksi serta penempatan yang sesuai dengan potensi dan bakat
masing-masing SDM TI.
c. Divisi Sisfo perlu mendukung Divisi Personalia dalam menyusun rencana pengembangan
karir beserta jalur karir yang memadai untuk SDM TI.
d. Divisi Sisfo perlu mendukung Divisi Personalia dalam melaksanakan assessment skill dan
kompetensi SDM TI terkait untuk mengidentifikasi kesenjangan saat ini.
e. Divisi Sisfo perlu menyusun rencana pelatihan yang memadai.

5. Transparansi
a. Menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat
diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan
haknya.
b. Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran
usaha dan strategi universitas, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus,
pemegang saham pengendali, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan
pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan Tata Kelola serta tingkat kepatuhannya,
dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi universitas.
c. Prinsip keterbukaan yang dianut tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan
kerahasiaan universitas sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan,
dan hak-hak pribadi.
d. Kebijakan universitas harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada
pemangku kepentingan

Anda mungkin juga menyukai