Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

PERKENALAN

EFRI YENDRI
7193016-R

Tempat/Tgl. Lahir : Sawahlunto, 15-05-1971

Pendidikan Terakhir: S1 Teknik Mesin ITP (Th. 2006)
Pengalaman PLN : Opr. PLTG Pauh Limo Padang (1993 – 2006)
: Opr. PLTU Ombilin (2006 – 2011)
: Instruktur Udiklat Suralaya (2011 - ????)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 TERMODINAMIKA

OPERASI CONTROL ROOM

PLTU TIPE CFB
(B.1.1.1.88.3)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 WUJUD AIR

•PADAT (ES)
•CAIR (AIR)
•UAP

PARAMETER :
•PRESSURE (TEKANAN)
•TEMPERATURE (SUHU)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 Sifat Es, Air dan Uap

 Pada fase es (padat), Molekul saling

terkunci dalam struktur jenis pola yang
teratur dan hanya dapat bergetar.
• Pada fase cair, Molekul bebas bergerak,
tetapi jarak antara molekul masih kurang
dari diameter molekul karena saling
tarik menarik, dan tabrakan terus terjadi.
• Pada fasa uap, jarak antar molekul sangat
renggang, sifat saling tarik-menarik
hilang.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Proses Perubahan Temperatur & Fase Air

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 Proses Produksi Uap Panas Lanjut

D
T3
TEMPERATUR (OC)

B C
T2

A
T1

xX1
1 x2
X2 X3x3 x4
X4
KALOR (kJ/kg)
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
 Critical
Point

Saturated
Liquid
Saturated
Vapor

Subcooled Superheated
Liquid Vapor
Saturated
Mixture

Simple,
Simple,Inspiring,
Inspiring,Performing,
Performing,Phenomenal
Phenomenal
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
 Istilah pada Diagram Fasa

• Cairan subdingin (subcooled liquid), yaitu kondisi cairan pada

temperatur di bawah titik didihnya (T<Tsat) pada tekanan tertentu.
• Cairan jenuh (saturated liquid), yaitu kondisi cairan tepat di
temperatur didihnya pada tekanan tertentu.
• Campuran jenuh (saturated mixture), yaitu kondisi campuran cairan
jenuh dan uap jenuh dalam kondisi kesetimbangan pada
temperatur di temperatur didihnya pada tekanan tertentu. Tekanan
pada saat ini disebut tekanan penguapan (vapor pressure).
• Uap jenuh (saturated vapor), yaitu kondisi uap tepat di temperatur
didihnya pada tekanan tertentu, dimana uap itu akan mulai
terkondensasi.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
 Istilah pada Diagram Fasa

• Uap superpanas (superheated vapor), yaitu kondisi uap pada

temperatur di atas titik didihnya (T<Tsat) pada tekanan tertentu.
• Kurva cairan jenuh, yaitu kurva dimana hanya terdapat cairan jenuh
saja
• Kurva uap jenuh, yaitu kurva dimana hanya terdapat uap jenuh saja
• Titik kritis, yaitu titik pertemuan antara kurva cairan jenuh dan uap
jenuh
• Kualitas x, dalam suatu campuran uap jenuh dan cairan jenuh,
kualitas yang dimasud disini adalah fraksi massa fasa uapnya.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 Besaran, Simbol & Satuan
Pada Tabel Uap
BESARAN SIMBOL SATUAN
TEKANAN P kPa
TEMPERATUR T 0C

ENTALPI h kJ/kg
ENTROPI s kJ/(kg.K)
VOLUME SPESIFIK V m3/kg

INDEKS :
• s : Jenuh • g : Uap Jenuh
• f : Cairan Jenuh • fg : Campuran

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

SIMBOL
Psat Tekanan Penguapan
Tsat Temperatur Penguapan
hf Entalpi Cairan
hfg Entalpi Campuran
hg Entalpi Uap
sf Entropi Cairan
sfg Entropi Campuran
sg Entropi Uap
vg Volume Spesifik Uap
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
 Interpolasi

DATA DATA Bila Z > X

PRIMER DICARI
A X Y  X  ( B  A)
Z X
C  A
B Y

C Z
Bila X > Z

Y  X  ( A  B)
 X Z
A  C 

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 Interpolasi

TEMP. ENTHALPI
A  3383  (450  420)
3489  3383
450 3383 500  450
420 A
A  3383  (450  420)
106
500 3489 50

A  3383  (30)
106
50

A  3446,6

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 GARIS LENGKUNG JENUH
(SATURATION LINE)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 18

 DERAJAT KEKERINGAN UAP
(DRYNESS FRACTION)

AB
DF  X 100%
AC
TEMPERATUR (OC)

A B C BC
WF  X 100%
AC
100

-273
ENTROPI (Kj/(kg.OK))
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 19
 TITIK KRITIS
(CRITICAL POINT)

CP
TEMPERATUR (OC)

P3 = 80 bar
t3

P2 = 1 bar
t2
D E CP AIR :
P1 = 0,08 bar
t1 P = 22,09 MPa
A B
T = 374,15 OC
v = 0,00317 m 3/kg

ENTROPI (Kj/(kg.OK))
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
TEMPERATUR (OC)

300
a b

-273
Sa Sb
ENTROPI (Kj/(kg.OK))
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
 DIAGRAM T-s
TEMPERATUR (OC) SIKLUS CARNOT SEDERHANA

2 3
t2
WORK DONE

t1 1 4

HEAT REJECTED

Sa Sb
ENTROPI (Kj/(kg.OK))
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
• PANAS MASUK Qin  h3  h2

• PANAS KELUAR Qout  h4  h1

WP  h2  h1
• KERJA POMPA
WT  h3  h4
• KERJA TURBIN

• EFISIENSI TERMAL SIKLUS CARNOT :

Output Input  Losses
C  100%  100%
Input Input
T2 sb  sa   T1 sb  sa  T2  T1  T1 
C  100%  100%  1   100%
T2 sb  sa  T2  T2 
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
 DIAGRAM PLTU SEDERHANA

3
Kerja Keluar

Boiler Turbin
Panas
Masuk
4

Panas
SISTEM Kondensor
Keluar
2
1
Pompa

Kerja Masuk
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 25
• PANAS MASUK Qin  h3  h2

• PANAS KELUAR Qout  h4  h1

WP  h2  h1
• KERJA POMPA
WT  h3  h4
• KERJA TURBIN

• EFISIENSI TERMAL SIKLUS RANKINE

Wnett
 th   100%
Qin
Qin  Qout W  WP
th  100%  T 100%
Qin Qin
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
CONTOH SOAL :
• Unit PLTU dengan Tekanan Uap Keluar Boiler 100 BAR.
Sementara Tekanan Vacum Kondensor : 0,075 BAR.
Hitunglah Efisiensi Termal Siklus Rankine pada PLTU
tsb !
• 1. Air Masuk Pompa
Fasa : Cairan Jenuh (Saturated Liquid)
P1 = 0,075 BAR
h1 = 168,79 kJ/kg
s1 = 0,5764 kJ/kg.K
v1 = 0,001008 mᶟ/kg
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
• 2. Air Keluar Pompa
Fasa : Cairan Sub-dingin (Sub-cooled Liquid)
P2 = 100 BAR
h2 = h1 + Wp Wp = v1.(P2-P1)
= 178,86 kJ/kg = 10,07 kJ/kg

• 3. Uap Keluar Boiler

Fasa : Uap Jenuh (Saturated Steam)
P3 = 100 BAR
h3 = 2724,7 kJ/kg
s3 = 5,6141 kJ/kg.K

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

• 4. Uap Keluar Turbin
Fasa : Uap Campuran (Mixture Steam)
P4 = 0,075 BAR
h4 = h1 + x.(hfg) s4  s1
x  0,657
= 168,79 + 0,657.(2406,0) s fg
= 1749,53 kJ/kg

Kalor Masuk (Qin) = h3 – h2 = 2724,7 – 178,86

= 2545,84 kJ/kg
Kalor Keluar (Qout) = h4 – h1 = 1749,53 – 168,79
= 1580,74 kJ/kg
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Kerja Turbin (WT) = h3 – h4 = 2724,7 – 1749,53
= 975,17 kJ/kg
Kerja Pompa (WP) = h2 – h1 = 178,86 – 168,79
= 10,07 kJ/kg

Efisiensi Termal Siklus Rankine :

Wnett
 th   100%
Qin
Qin  Qout 2545,84  1580,74
th  100%  100%
Qin 2545,84

th  37,91%

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 DIAGRAM PLTU - SUPERHEAT

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 DIAGRAM T-s
SIKLUS RANKINE - SUPERHEAT

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

• PANAS MASUK Qin  h4  h2

• PANAS KELUAR Qout  h5  h1

WP  h2  h1
• KERJA POMPA
WT  h4  h5
• KERJA TURBIN

• EFISIENSI TERMAL SIKLUS RANKINE

Wnett
 th   100%
Qin

Qin  Qout WT  WP
th  100%  100%
Qin Qin
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
CONTOH SOAL :
• Unit PLTU dengan Tekanan Uap Keluar Boiler (Superheater)
100 BAR dan Temperatur 520 ᵒC. Sementara Tekanan Vacum
Kondensor : 0,075 BAR. Hitunglah Efisiensi Termal Siklus
Rankine-Superheat pada PLTU tsb !

• 1. Air Masuk Pompa

Fasa : Cairan Jenuh (Saturated Liquid)
P1 = 0,075 BAR
h1 = 168,79 kJ/kg
s1 = 0,5764 kJ/kg.K
v1 = 0,001008 mᶟ/kg
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
• 2. Air Keluar Pompa
Fasa : Cairan Sub-dingin (Sub-cooled Liquid)
P2 = 100 BAR
h2 = h1 + Wp Wp = v1.(P2-P1)
= 178,86 kJ/kg = 10,07 kJ/kg
• 4. Uap Keluar Boiler
Fasa : Uap Panas Lanjut (Superheated Steam)
P4 = 100 BAR
T4 = 500 ᵒC
h4 = 3373,7 kJ/kg
s4 = 6,5966 kJ/kg.K
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
• 5. Uap Keluar Turbin
Fasa : Uap Campuran (Mixture Steam)
P5 = 0,075 BAR
h5 = h1 + x.(hfg) s5  s1
x  0,784
= 168,79 + 0,784.(2406,0) s fg
= 2055,094 kJ/kg
Kalor Masuk (Qin) = h4 – h2 = 3373,7 – 178,86
= 3194,84 kJ/kg
Kalor Keluar (Qout) = h5 – h1 = 2055,094 – 168,79
= 1886,304 kJ/kg

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Kerja Turbin (WT) = h4 – h5 = 3373,7 – 2055,094
= 1318,606 kJ/kg
Kerja Pompa (WP) = h2 – h1 = 178,86 – 168,79
= 10,07 kJ/kg

Efisiensi Termal Siklus Rankine :

Wnett
 th   100%
Qin
Qin  Qout 3194,84  1886,304
th  100%  100%
Qin 3194,84

th  40,96%

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

DIAGRAM PLTU – SUPERHEAT & REHEAT

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 DIAGRAM T-s
SIKLUS RANKINE – SUPERHEAT & REHEAT

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

• PANAS MASUK Qin  h4  h2   h6  h5 

• PANAS KELUAR Qout  h7  h1

WP  h2  h1
• KERJA POMPA
WT  h4  h5   h6  h7 
• KERJA TURBIN

• EFISIENSI TERMAL SIKLUS RANKINE

Wnett
 th   100%
Qin

Qin  Qout W  WP
th  100%  T 100%
Qin Qin
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
 MEKANISME PERPINDAHAN PANAS

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI

Persamaan Konduksi
(Hukum Fourier-1822)
(Jean Baptiste Joseph Fourier 1768-1830)

“Laju perpindahan panas konduksi pada

suatu plat sebanding dengan beda
temperatur diantara dua sisi plat dan luas
perpindahan panas, tetapi berbanding
terbalik dengan tebal plat”

dT dT
Q  k . A. q  k.
dx dx
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
 PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI

PERSAMAAN KONVEKSI :
Qkonv = h .A. (∆T)

qkonv = h . (∆T)

Q
Qkonv = Laju Perpindahan Panas Konveksi (W)
qkonv = Laju Perpindahan Panas Konveksi per Luas
Permukaan (W/m²)
h = Koefisien Perpindahan Panas Konveksi
(W/(m².ºC))
A = Luas Permukaan (m²)
∆T = Perbedaan Temperatur (ºC)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

 PERPINDAHAN PANAS RADIASI

Hukum Stefan-Boltzmann :

Eb = δ.T4 Eb = Emisi Energi Benda Hitam

(W/m2)
δ = Konstanta Stefan-Boltzmann
q = ɛ.δ.(T2 – T1
4 4)
[5,6697 x 10-8 W/(m2.K4)]
T = Temperatur (K)
ɛ = Emisivitas

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal