DISTILASI

OPERASI TEKNIK KIMIA II

 DISTILASI

TEMPERATURE TEKANAN

TITIK DIDIH
 LARUTAN
HOMOGEN

HEVY LIGHT
COMPONENT COMPONENT

VOLATILITAS
RELATIF
• Indeks kemudahan / kesulitan proses DISTILASI untuk memisahkan
komponen2 pada suatu campuran = VOLATILITAS RELATIF

𝑃𝐴
𝛼  =
𝑃𝐵

  = volatilitas relative
PA = tekanan uap komponen murni A di vapour
PB = tekanan uap komponen murni B di vapour
 DISTILASI

SEDERHAN FRAKSIONA
UAP VACUM
A L

• 2 komponen
• Tekanan atmosferis
• Perbedaan titik didih jauh
• Multi komponen • Zat yang mudah rusak • Senyawa tidak stabil
• Pemanasan bertahap karena pemanasan (terdekomposisi sebelum
(bertingkat) • Tidak larut dalam air mencapai titik didih)
• Tekanan atmosferis • Tekanan atmosferis • Pada tekanan <atmosferis
• Perbedaan titik <20oC • Titik didih > 200oC • Multi komponen

Etanol Crude oil Minyak Atsiri LVS: Ligh Vacum

Sloop (blending solar)
 DISTILASI

KOLOM
REBOILER KONDENSOR REFLUK
DISTILASI

Memisahkan larutan Memanaskan sebagian Merubah fasa produk atas Mengembalikan sebagian
homogen produk bawah sebagai produk atas menuju
pemanas kolom kolom

Partial = 1 stage
Total ≠ 1 stage
 JENIS ALIRAN
KOLOM
DESTILASI

ALIRAN
ALIRAN FEED ALIRAN PRODUK ALIRAN REFLUK
INTERNAL

XF. Xd.D XL.L XL’.L’

F
XL’’.L’
’
 FENOMENA
PROSES
DISTILASI

PERPINDAHAN PERUBAHAN KESETIMBANGA PERPINDAHAN

MASSA FASA N FASA ENERGI
 SEKSI KOLOM
DISTILASI

RECTIFYING STRIPPING

• Berada diatas feed plate • Berada dibawah feed plate

• Kaya akan fraksi ringan • Kaya akan fraksi berat
• Diperkaya aliran refluk
q = fraksi mol liquid pada feed

KONDISI UMPAN
MASUK

SUBCOOLED SATURATED MIXED SATURATED

SUPERHEATED
LIQUID LIQUID LIQUID-VAPOUR VAPOUR

q>1 q=1 0< q q=0 q<0

<1
 PERHITUNGAN
DESTILASI

PENETAPAN DEGREE PENETUAN JUMLAH PENENTUAN KALKULASI BEBAN

OF FREEDOM STAGE TEMPERATURE KALOR

• Spesifikasi produk distilat dan • Minimum tray • Reboiler • Reboiler

bottom • Actual tray • Condensor • Condensor
• Tekanan kolom
• Kondisi termal feed
VLE Diagram
Semakin besar jarak antara kurva keseimbangan diagonal, semakin
besar perbedaan dalam komposisi cair dan uap dan semakin mudah
pemisahan dengan distilasi.
 RAOULT’S
LAW
Pada distilasi multikomponen, hukum Raoult digunakan untuk menentukan
komposisi fasa uap dalam keadaan setimbang dengan fasa liquidnya.
Persamaan dibawah ini untuk kondisi IDEAL SOLUTION

𝑜 𝑜
𝑝
  𝐴 =𝑃 𝐴 . 𝑋 𝐴 𝑝
  𝐵= 𝑃 𝐵 . 𝑋 𝐵  𝑝 𝐴 + 𝑝 𝐵 =𝑃𝑇
𝑜 𝑜
𝑜 𝑜 𝑃
  𝐴 . 𝑋 𝐴 + 𝑃 𝐵 .(1 − 𝑋 𝐴 )=𝑃 𝑇
 𝑦 = 𝑃 𝐴 . 𝑋 𝐴  𝑦 = 𝑃 𝐵 . 𝑋 𝐵
𝐴 𝐵
𝑃𝑇 𝑃𝑇
 𝑋 = 𝑃𝑇 − 𝑝𝐵 Mol fraction in
𝐴
𝑝𝐴 − 𝑝𝐵 liquid
Mol fraction in
vapour

pA = tekanan parsial komponen A di fase uap (atm)

PAo = tekanan uap komponen murni A (atm)
PBo = tekanan uap komponen murni B (atm)
XA = fraksi mol A
XB = fraksi mol B
PT = tekanan absolute(atm)
 INSOLUBLE
LIQUID
• Kelarutan dari beberapa cairan sangat kecil sehingga secara substansial dianggap tidak saling melarutkan.
• Contoh insoluble liquid seperti hidrokarbon dan air.
• Jika cairan tidak saling melarutkan, tekanan uap dari masing-masing komponen tidak dipengaruhi oleh
kehadiran komponen lain
• Masing-masing memberikan tekanan uap pada suhu yang berlaku.

 𝑝 𝐴 + 𝑝 𝐵 =𝑃𝑡

𝑝𝐴
 
𝑦=
𝑃𝑡

 𝑦 ∗ =1− 𝑦= 𝑝 𝐵
𝑃𝑡
 CONTOH SOAL 1

Boiling point pada temperature std (1 atm) n-heptane (A) = 98,4 oC

dan n-octane (B) = 125,6 oC.

T (oC) pA (mmHg) pB (mmHg)

98,4 760 333
105 940 417
110 1050 484
115 1200 561
120 1350 650
125,6 1540 760

Hitung nilai X, Y untuk masing-masing kondisi

  𝐴 = 760 −333 =1
𝑋
760 −333

 𝑦 𝐴 = 760.1 =1
760

  𝐴 = 760 − 417 = 0,65

𝑋
940 − 417

 𝑦 𝐴 = (940.0,65) =0,806
760

  𝐴 = 760 − 484 =0,487

𝑋
1050 − 484

 𝑦 𝐴 = (1050.0,487) =0,674
760
 CONTOH SOAL 2

Uap mengandung 65% mol benzena dan 35% mol toluena berada dalam kesetimbangan dengan
campuran cairan. Tekanan absolut dalam sistem adalah 150 mmHg. Perkirakan komposisi cairan
(X), suhu system (T), dan tekanan murni masing2 komponen.

KETERANG A B C T
AN
Benzene 6,893 1203,531 219,888 14,5-80,9
Toluene 6,958 1346,773 219,693 35,3-111,5
 vapou 65% mol
150 r benzene
mmH 35% mol
g toluene
liqui 𝐵
d   𝑃𝐵= 𝐴 −
log
𝑇 +𝐶

¿
𝐵𝑒𝑛𝑧𝑒𝑛𝑒
  = 𝑦 𝐵 ( 𝑃 )= 𝑋 𝐵 .( 𝑃 𝐵 )
𝑃𝐵 =10 ¿
 

𝑇𝑜𝑙𝑢𝑒𝑛𝑒=
  𝑦 𝑡𝑜𝑙 ( 𝑃 )= 𝑋 𝐵 .( 𝑃𝑡𝑜𝑙 )
𝑦 𝑖 . 𝑃𝑇
  𝑖=
𝑋 𝑜
𝑃

𝑜
  𝑋𝑖 . 𝑃
𝑦𝑖=
𝑃𝑇
 • Hitung Po untuk masing-masing komponen
• Hitung Xi dengan nilai T tebakan awal
• Gunakan goal seek untuk mendapatkan Suhu dan Xi yang sesuai

Species liquid (xi) Vapour (yi) Antoine A B C Po

Benzene 0,385 0,65 6,893 1203,531 219,888 253,5063

Toluene 0,615 0,35 6,958 1346,773 219,693 85,32157

1,000

System Value Satuan

Temp 48,21803 oC

Pressure 150 mmHg

Fraksi mol = satu fasa Fraksi mol ≠ Beda fasa

1 1
 CONTOH SOAL
3
Dengan menggunakan Hukum Raoult, hitunglah sistem biner metanol (2) dan etanol (1):
a. Bila X2 = 0,33; T = 70 oC. Tentukan y, Po
b. Bila X2 = 0,33; P = 2 bar. Tentuka y, Po, dan T

Komponen A B C
Etanol 8,204 1642,89 230,3
Metanol 8,081 1582,27 239,7
 a. Bila X1 = 0,33; T = 70 oC. Tentukan y1, Po

Antoin

Komponen A B C X Y
Etanol 8,204 1642,89 230,3 0,67 0,54
 𝑦 𝑋 𝑚𝑒𝑡 . 𝑃𝑚𝑒𝑡
Metanol 8,081 1582,27 239,7 0,33 0,46 𝑚𝑒𝑡 =
𝑃𝑇
satuan mmHg bar
 𝑦 = (0,33) .(1,245) =0,46
P_et 540,9671 0,722 𝑚𝑒𝑡
0,895
P_met 937,4735 1,245
T 70
P1 309,3662
P2 362,4479
PT 671,8142 0,895 diketah
ui

 𝑃 𝑜 =10¿ ¿

𝑃
  𝑇 = 𝑃𝑒𝑡 . 𝑋 𝑒𝑡 + 𝑃 𝑚𝑒𝑡 . 𝑋 𝑚𝑒𝑡
𝑃
  𝑇 =( 0,722 ) . ( 0,33 ) + ( 1,245 ) . ( 1 − 0,33 )=0,88 𝑏𝑎𝑟
 b. Bila X1 = 0,33; P = 2 bar. Tentuka y1, Po, dan T
diketahui

• Gunakan goalseek dengan T variable tidak tetap

KOMPONEN A B C X Y • Variable target P = 2 bar (1500,12 mmHg)
Etanol 8,204 1642,890 230,300 0,670 0,559 Dengan nilai Poet Pomet baru,
Metanol 8,081 1582,270 239,700 0,330 0,441
maka diperoleh nilai y:

SATUAN mmHg
 𝑦= ( 0,33 ) .(2005,921) =0,441
P o
et 1250,994 1500,12
P o
met 2005,921
T 91,410
Pet 838,166
Pmet 661,954
PT 1500,120

Cari terlebih dahulu

 CONTOH SOAL 4
100 mol campuran liquid yang mengandung 50 mol% n-Heptane (A) dan 50 mol% n-
Octane (B) diumpankan kepada sebuah unit flash distillation yang beroperasi pada
tekanan 1 atm (101,325 kPa). Jika 60% dari feed akan diubah menjadi produk uap,
hitunglah PADA TEMPERATUR BERAPA campuran tersebut seharusnya memasuki unit
flash distillation serta hitung komposisi produk uap dan liquid.

Keterangan A B C T
n-Heptane 6,893 1264,37 216,636 4-123
n-Oktane 6,909 1349,82 209,385 26-152
 60
mol
V, yV
𝐹=𝐿+𝑉
 
𝐹
  . 𝑋 𝐹 =𝐿 . 𝑋 𝐿 + 𝑉 . 𝑦 𝑉

 𝑦 = 𝐹 . 𝑥 𝐹 − 𝐿 . 𝑋 𝐿
𝑉
𝑉

F,   𝐿= 𝑦 𝑉 . 𝑃𝑇
𝑋
xF 𝑃
𝑜

T?
𝑦𝑉 . 𝑃 𝑇
  𝐹 .𝑥𝐹−𝐿.
( 𝑜 )
𝑃
𝑦𝑉 =
𝑉

𝐹 . 𝑥𝐹
 𝑦 𝑉 =
𝑃𝑇
L, xL 𝑉 + 𝐿.
( ) 𝑃𝑜
40
mol
 Antoine

Keterangan A B C T

N-Heptane 6,893 1264,37 216,636 4-123

N-Oktane 6,909 1349,82 209,385 26-152
𝑦 𝑖 . 𝑃𝑇
  𝑖=
𝑋 𝑜
𝑃
Po XF X Y
𝑭 . 𝒙𝑭
antoin 1134,123 0,5 0,386 0,576  𝒚 𝑽 =
𝑷𝑻
e 523,6269 0,5 0,615 0,424
𝑽 + 𝑳.
( )
𝑷𝒐

1,001 1,000
PT 760 mmHg
F 100 mol
Xf
Set
V 60 mol
goalseek
L 40 mol
T 112,769
 CONTOH SOAL 5
campuran liquid yang mengandung n-Hexane dan Heptane diumpankan kepada sebuah unit distillation
yang beroperasi pada tekanan 1 atm (101,325 kPa). Pada suhu berapa 80% dari feed akan diubah menjadi
produk uap? Hitunglah temperature unit distillation serta hitung komposisi produk uap dan liquid. Buat
Vapour Liquid Equilibrium (VLE) dari campuran tersebut (gunakan kertas millimeter blok)!

Keterangan A B C T
N-Hexane 6,876 1171,17 224,408 4-92
Heptane 6,893 1264,37 216,64 3-127
T (oC) pA pB Po A P oB XA XB yA yB
1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
Keterangan T (oC) Po p PT X y
N-Hexane 68,73046 759,855 759,855 759,855 1 1,000
Heptane 290,5582 0 0 0,000
1,000
N-Hexane 70,77116 809,7517 728,7766 760,015 0,9 0,959
Heptane 312,3863 31,23863 0,1 0,041
1,000
N-Hexane 72,94734 865,7429 692,5943 760,013 0,8 0,911
Heptane 337,0937 67,41873 0,2 0,089
1,000
N-Hexane 75,2834 929,1589 650,4112 760,011 0,7 0,856
Heptane 365,3335 109,6001 0,3 0,144
1,000
N-Hexane 77,79994 1001,456 600,8739 760,010 0,6 0,791
Heptane 397,8392 159,1357 0,4 0,209
1,000
Set = 1
N-Hexane 80,5213 1084,471 542,2356 760,008 0,5 0,713
Heptane 435,5447 217,7723 0,5 0,287
1,000
N-Hexane 86,72822 1293,715 388,1146 760,665 0,3 0,510
Heptane 532,2143 372,55 0,7 0,490
1,000 𝒐
N-Hexane 90,25524 1425,709 285,1418 760,559 0,2 0,375  𝒚𝒊= 𝑿𝒊 . 𝑷
Heptane 594,2718 475,4175 0,8 0,625 𝑷𝑻
1,000
N-Hexane 94,13987 1582,777 158,2777 760,455 0,1 0,208
Heptane 669,086 602,1774 0,9 0,792
1,000

goalsee 𝑷
  𝑻 = 𝒑𝟏 + 𝒑 𝟐 goalsee
k
Variabel tak antoin  𝒑=𝑷𝒐 . 𝑿𝒊 k
tetap e
3 1 4 5 2
1.000 1.000
0.959
0.900 0.911
0.856
0.800 0.791

0.700 0.713

0.600

0.500 0.511

0.400
0.375

0.300

0.200 0.208

0.100

0.000 0.000
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
 D.X
D

METODE MCCABE
Rectifyin THILE
g
V, L • Mengasumsikan Constant
Molar Overflow (CMO)
• Proses Adiabatic (dQ=0)

F.XF Feed
V’, L’ OVERALL
BALANCE:
𝐹=𝐷
  +𝐵
Strippin
g L’’ 𝐹
  . 𝑋 𝐹 =𝐷 . 𝑋 𝐷 + 𝐵 . 𝑋 𝐵
V’’,

RATIO
  REFLUX:
𝑅=
𝐿
𝐷

B.XB
Uap jenuh Uap jenuh sepenuhnya fase uap, tidak ada fraksi liquid

q=0

cairan jenuh Cairan jenuh sepenuhnya adalah liquid, tidak ada

fraksi uap
q=1

Sub-cooled Feed masuk berfungsi mendinginkan uap yang datang

dari bawah dan mengembun di tray umpan.
q>1

superheated Uap super panas secara signifikan akan menguapkan fraksi cair yang turun
dan menguapkannya kembali.
q<0

mixed Feed yang terdiri dari vapour dan liquid

0<q <
1
 𝑽  𝑹 , 𝒚 𝑽

vapour Rectifying
section
Feed (F)   𝒒) 𝑭
(𝟏−

Jumlah LIQUID dalam feed

(kg/h) mempengaruhi beban 𝒒𝑭
 
panas untuk proses
penguapan
liquid Stripping
section
𝑳  𝑺 , 𝑿 𝑳
 NERACA MASSA DI SEKSI
FEED
NM FEED:
NM FEED:
𝑭=𝑽
  𝑹+ 𝑳𝑺
𝐹=𝑉
  𝑅+ 𝐿𝑆
Atau diterjemahkan dalam
bentuk lain
𝑭=
  ( 𝟏 −𝒒 ) 𝑭 +𝒒𝑭 𝑉
  𝑛 + 𝐿𝑛 =𝑉 𝑛 +1+ 𝐿 𝑛− 1

NM NM KOMPONEN:
KOMPONEN:
𝑿
  𝑭 . 𝑭= 𝒚 𝑽 . ( 𝟏− 𝒒 ) 𝑭+ 𝑿 𝑳 .𝒒𝑭 𝑉  𝑛 . 𝑦 𝑛+ 𝐿𝑛 . 𝑋 𝑛=(𝑉 ¿ ¿ 𝑛+1 𝑦 𝑛+1)+(𝐿 ¿ ¿ 𝑛− 1 . 𝑋 𝑛 −1)¿ ¿

Vn+1 = laju alir uap dari tray ke n+1

yn+1 = fraksi mol komponen uap dari tray ke n+1
Ln-1= laju alir liquid dari tray ke n-1
Xn-1 = fraksi mol komponen liquid dari tray ke n-1
Vn = laju alir umpan vapour dari tray ke n
yn = fraksi mol uap dari tray ke n
Ln = laju alir umpan liquid dari tray ke n
Xn = fraksi mol liquid dari tray ke n
 q line slope VF V L
equation =0
 𝑦= 𝑞 . 𝑥 − 𝑋 𝐹 F
𝑞−1 𝑞−1
LF V’ L’
=F
′
  𝐿−𝐿
𝑞=
𝐹

𝑦𝑉
  = 𝐿+ 𝐹 −
𝐿
′
.𝐹
𝑋𝐹
 SEKSI
V
RECTIFYING

Vn+ L D
2

Vn+ Ln+
1 2

Setiap vapour yang V Sebagian akan turun

Ln+
naik ke tray kembali sebagai
berikutnya
n 1
liquid

Ln

F
 NERACA MASSA SEKSI
𝑉
RECTIFYING
  =𝐿+ 𝐷 V,
yv
𝑉
  . 𝑦 𝑣 =𝐿 . 𝑥 𝐿 + 𝐷 . 𝑥 𝐷
REFLUK
 𝑦 𝑣 = 𝐿 . 𝑥 𝐿 + 𝐷 . 𝑥 𝐷
𝑉 𝑉 L, D, XD
XL
 𝑦 𝑉 = 𝐿 𝐷
𝑥 𝐿+ .𝑥 𝑽
𝐿+ 𝐷 𝐿+ 𝐷 𝐷   =𝑳+ 𝑫

  𝐿
𝑅=
𝐷

 𝑦 = 𝐿 /𝐷 𝐷/ 𝐷
𝑉 𝑥 𝐿+ .𝑥
𝐿 / 𝐷+ 𝐷 /𝐷 𝐿/ 𝐷+ 𝐷/ 𝐷 𝐷

 𝑦 = 𝑅 𝑋𝐷
𝑉 𝑥𝐿+
𝑅 +1 𝑅 +1

F
 SEKSI
STRIPPING
F 𝑳′
  ′=𝑽 ′ ′+ 𝑩
′′ ′′
Vm+ 𝒙
  𝑳 . 𝑳 = 𝒚𝑽 . 𝑽 + 𝒙𝑩 . 𝑩
2
′′
 𝒚 𝑽 = 𝑳 . 𝒙 𝑳 − 𝑩 . 𝒙 𝑩
′′ ′′
𝑽 𝑽
Vm+
Lm+
1
2 ′′
m+1  𝒚 𝑽 = 𝑽 +𝑩 . 𝒙 𝑳 − 𝑩 . 𝒙 𝑩
′′ ′′
𝑽 𝑽
V Lm+
m 1   𝑽 ′′
𝑺=
𝑩
 𝒚 = 𝑽 / 𝑩+𝟏 . 𝒙 − 𝒙 𝑩
′′
Lm 𝑽 ′′ 𝑳 ′′
𝑽 /𝑩 𝑽 /𝑩
V’
’  𝒚 = 𝑺+𝟏 . 𝒙 − 𝒙 𝑩
B 𝑽
𝑺 𝑳
𝑺
R
L’’
 TAHAPAN
HITUNG NILAI Y
Hk. Raoult’s
DAN X

BUAT DIAGRAM
Hk. Raoult’s
KESETIMBANGAN

PLOT NILAI XD,XF,XB

PADA DIAGRAM
Sesuai degree of freedom
SUSUN NERACA
MASSA

 𝑦= 𝑞 𝑋𝐹
CARI q LINE ( 𝑞 −1)𝑥−
𝑞 −1

PLOT NILAI X DAN Y YANG

DIPEROLEH DARI q LINE
PLOT NILAI X DAN Y YANG
DIPEROLEH DARI q LINE

HITUNG SEKSI  𝑦 𝑣 = 𝐿 . 𝑥 𝐿 + 𝐷 . 𝑥 𝐷
RECTRIFYING 𝑉 𝑉

HITUNG SEKSI STRIPPING slop y-intercept

e
′′

SATUKAN GARIS q LINE,

 𝒚 𝑽 = 𝑳 . 𝒙 𝑳 − 𝑩 . 𝒙 𝑩
′′ ′′
𝑽 𝑽
RECTIFYING, STRIPPING

HITUNG JUMLAH PLATE