Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 5

ASKEP DG GANGGUAN CONGENITAL HIP


JOINT DISLOCATION
1. Rachmat Hidayat
2. Sugiharto
3. Astra Januardi
4. Iskandar
5. Rara Cania
6. Mella Wiyoga
7. Salwa Aulia Azwar
A. DEFINISI

Congenital Dislocation Of The Hip (CDH) adalah


deformitas ortopedik yang didapat segera sebelum atau
pada saat kelahiran, Kondisi ini mengacu pada
malformasi sendi pinggul selama perkembangan janin.

B. ETIOLOGI
Kebanyakan bayi yang lahir dengan Congenital
dislocatoin of hip memiliki orang tua yang jelas-jelas tidak
memiliki gangguan kesehatan maupun faktor resiko.
Seorang wanita hamil yang telah mengikuti semua
nasihat dokternya agar kelak melahirkan bayi yang
disebabkan oleh faktor lingkungan atau genetik atau
kombinasi dari keduanya.

1. Teratogenik
2. Teratogen adalah setiap faktor atau bahan yang bisa
menyebabkan atau meningkatkan resiko suatu
kelainan bawaan. Radiasi, obat tertentu dan racun
merupakan teratogen.
3. Gizi
4. Menjaga kesehatan janin tidak hanya dilakukan
dengan menghindari teratogen, tetapi juga dengan
mengkonsumsi gizi yang baik.
5. Salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin
adalah asam folat. Kekurangan asam folat bisa
C. MANIFESTASI KLINIK

1.Bayi
A. Kemungkinan tidak ada bukti gejala karena bayi dapat
mengalami kesalahan tempat femur minimal
B. Lipatan gluteal yang tidak sejajar (posisi pronasi)
C. Pemendekan ekstremitas pada tempat yang terkena

2.Toddler dan anak yang lebih tua


A. Gaya berjalan seperti bebek (dislokasi pinggul
bilateral)
B. Peningkatan lordosis lumbal (punggung cekung) saat
berdiri (dislokasi pinggul bilateral)
D. PATOFISIOLOGI

Dysplasia perkembangan pinggul (developmental


dysplasia of the hip, DDH),atau congenital dislocation of
the hip, merupakan ketidaknormalan perkembangan
antara kaput femur dan asetabulum. Pinggul merupakan
suatu bonggol (kaput femur) dan mangkuk (asetabulum)
sendi yang memberikan gerakan dan stabilitas pinggul.
Terdapat tiga pola dalam CDH :
1. Dysplasia asetabular (perkembangan tidak normal )
2. Subluksasi
3. Dislokasi
E. PENATALAKSANAAN

Penanganan bervariasi sesuai keparahan


manifestasi klinis, usia anak, dan tingkat dysplasia. Jika
dislokasi terkoreksi pada pada beberapa hari pertama
sampai beberapa minggu kehidupan, kesempatan untuk
berkembangnya pinggul normal akan lebih besar.
Selama periode neonatal, pengaturan posisi dan
mempertahankan pinggul tetap fleksi dan abduksi dapat
dicapai dengan menggunakan alat bantu pengoreksi.

F. KOMPLIKASI
1.Displasia asetabular persisten
2.Dislokasi berulang
G. INSIDEN

1.CDH terjadi pada 1 atau 1,2 dari 100 kelahiran hidup


2.Di Amerika serikat, sekitar 38.900 sampai 46.000 bayi
terkena setiap tahun.
3.Rasio wanita/pria adalah 6 : 1
4.Insidens meningkat dengan adanya presentasi bokong.
5.Peningkatan insidens terbukti diantara saudara
kandung anak yang terinfeksi
6.Bila hanya 1 pinggul yang terkena, pinggul kiri lebih
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan yang paling penting adalah pemeriksaan
USG,pada bayi yang agak besar atau anak-anak dapat
dilakukan rontgen.
1. Rontgen
Menunjukkan lokasi / luasnya fraktur / trauma
2.Scan tulang, tonogram, CT scan / MR
Memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan kerusakan jaringan lunak.
3. Pemeriksaan radiografi
pelvis anteroposterior dan lauenstein lateral
didapatkan (kaji tingkat kesalahan letak atau dislokasi
femur ; tidak berguna pada bayi yang berusia kurang
dari 1 bulan).
THANK YOU :)

Anda mungkin juga menyukai