Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

MODEL KEPERAWATAN MENURUT OSGOOD DAN SCHRAMM

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 7:

1. MUTI UMAYROH
2. RARA CANIA
3. SELY PEBRIANI
4. WAHYUNI
5. HARNI ROBERT SUHANDA
6. RUDI P. SIANIPAR

DOSEN PEMBIMBING
Ns. MONA ARIESTIA. M, Kep

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM I/BB


PADANG
2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 9 Oktober 2019

Penulis

DAFTAR ISI

i
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian.......................................................................................................2
B. Model Keperawatan Menurut Osgood dan Schramm....................................2

BAB III PENUTUP


Kesimpulan..........................................................................................................6
Saran ...................................................................................................................6

Daftar pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi sangat dibutuhkan untuk interaksi sesame manusia, oleh karena


itu komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari,
sehimgga tanpa adanya komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan
dengan sempurna. Karena komunikasi itu memiliki peranan sangat penting,
dibuatlah suatu model komunikasi.

Komunikasi memiliki beberapa model, dan setiap modelnya memiliki definisi


yang berbeda pula. Model komunikasi ini dibuat untuk mempermudah kita dalam
memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang harus ada
dalam suatu komunikasi. Komunikasi juga merupakan suatu proses. Hal ini
terlihat dari setiap gejala/peristiwa yang tidak luput dari adanya suatu komunikasi
yang terjalin antarmanusia.

Dalam makalah ini, saya akan menjelaskan beberapa model komunikasi yang
di definisikan oleh para para ahli dan akan saya jelaskan tentang bagaimana cara
komunikasi tersebut berputar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian model komunikasi?


2. Bagaimana model komunikasi menurut osgood dan schramm?

C. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tuujuan agar pembaca mengetahui dan memahami dari
model-model komunikasi yang saya sajikan dan juga mempermudah kita dalam
memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang harus ada
dalam suatu komunikasi.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini bagi penulis maupun pembaca ialah untuk
menambah wawasan atau pengetahuan tentang “Model Komunikasi Menurut
Osgood dan Schramm”

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Model adalah reperensi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan
menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Definisi lain dari model
adalah suatu gambaran yang sistematis dan abstrak yang menggambarkan
potensi-potensi terntu yang berkaitan dengan berbagai aspek dari suatu proses.
Sedangkan menurut Deutsch (1952) yang dikutip oleh Werner J. Severin dan James
W. Tankard. Jr., (2007;53). Model adalah struktur symbol dan aturan kerja yang
diharapkan selaras dengan serangkaian poin yang relevan dalam struktur atau proses
yang ada.

Model dibangun agar kita dapat mengidentifikasi, menggambarkan atau


mengkatagorisasikan komponen-komponen yang relevan dari suatu proses. Sebuah
model akan dikatakan sempurna jika mampu memperlihatkan semua aspek yang
mendukung terjadinya suatu proses. Misalnya, dapat menunjukan keterkaitan antara
satu komponen dengan komponen lainnya dalam suatu proses dan keberadaannya
dapat ditunjukan.

B. Model Keperawatan Menurut Osgood dan Schramm

Model Komunikasi Schramm dikenalkan oleh Wilbur Schramm (1954) yang


menggambarkan proses komunikasi berlangsung secara dua arah baik pengirim pesan
atau penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim dan menerima pesan.
Pesan dikirimkan setelah proses encoding karenanya pengirim pesan juga disebut
dengan Encoder. Sementara itu, penerima pesan atau receiver disebut juga
dengan decoder karena pesan yang telah di-encode oleh pengirim pesan kemudian
mengalami proses decoding yang dilakukan oleh penerima pesan atau receiver.

Model komunikasi Schramm diadaptasi dari teori yang dikemukakan oleh Ryan
A. Osgood, karenanya model komunikasi ini disebut dengan Model Komunikasi
Osgood dan Schramm atau Model Komunikasi Encode-Decode. Melalui model ini,
Osgood mengganti model komunikasi linear dengan model proses komunikasi
sirkular dan Schramm menambahkan konsep field of experience ke dalamnya. Yang
dimaksud dengan field of experience adalah hal-hal yang mempengaruhi pemahaman
dan mengeinterpretasi pesan yang umumnya meliputi budaya, latar belakang budaya,
kepercayaan, pengalaman, nilai-nilai, dan peraturan.

2
a. Komponen-komponen Model Komunikasi Osgood dan Schramm

Model Komunikasi Osgood dan Schramm

Menurut model komunikasi Osgood dan Schramm, terdapat 9 (sembilan)


komponen dalam proses komunikasi, yaitu sender (transmitter), encoder, decoder,
interpreter, receiver, message, feedback, medium, dan noise.

 Sender (transmitter) – orang yang mengirimkan pesan.


 Encoder – orang yang mengubah pesan ke dalam bentuk kode.
 Decoder – orang yang mendapatkan pesan yang telah di-encode yang telah
dikirimkan oleh encoder dan mengubahnya ke dalam bahasa yang dapat
dimengerti oleh orang lain.
 Interpreter – orang yang mencoba untuk memahami dan menganalisa pesan.
Pesan diterima setelah interpretasi. Interpreter dan receiver adalah orang yang
sama.
 Receiver – orang yang menerima pesan yang melakukan proses decoding dan
menginterpretasikan pesan-pesan aktual.
 Message – data yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan informasi yang
diterima oleh penerima pesan.
 Feedback – proses merespon pesan yang diterima oleh penerima pesan.
 Medium – media atau saluran yang digunakan oleh pengirim pesan untuk
mengirim pesan.
 Noise – gangguan yang terjadi selama proses komunikasi berlangsung.
Gangguan juga dapat berupa gangguan semantic dimana terjadi perbedaan
dalam pemaknaan pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan pemaknaan
pesan yang diinterpretasi oleh penerima pesan.

Menurut Schramm, latar belakang individu yang terlibat dalam proses


komunikasi memainkan peranan yang sangat penting dalam komunikasi.
Sebagaimana diketahui, setiap orang memiliki latar belakang pengetahuan,
pengalaman, serta budaya yang berbeda satu sama lain. Perbedaan latar belakang ini
mempengaruhi setiap individu dalam menginterpretasi pesan yang diterima.

3
b. Karakteristik Model Komunikasi Osgood dan Schramm

Model komunikasi Osgood dan Schramm memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

 Fokus pada encode dan decode.


 Komunikasi berlangsung dua arah.
 Adanya konsep field of experience yang merupakan efek psikologis dapat
membantu untuk memahami proses komunikasi.
 Umpan balik bersifat tidak langsung dan lambat.
 Terdapat konsep umpan balik sehingga memudahkan bagi pengirim pesan
untuk mengetahui apakah pesan diinterpretasi dengan baik oleh penerima
pesan.
 Tidak diabaikannya konsep gangguan atau noise.
 Penerima pesan dan pengirim pesan dapat bertukar peran dalam
menyampaikan dan menerima pesan.
 Bersifat dinamis dan berguna secara praktis.
 Gangguan semantik atau semantic noise merupakan konsep yang dapat
membantu memahami permasalah yang dapat terjadi selama pesan
diinterpretasi.
 Konsep interpretatif membuat komunikasi menjadi efektif.
 Konsep konteks membuat faktor lingkungan dapat dimasukkan ke dalam
interpretasi pesan dan membuat perubahan dalam nilai pesan.
 Tidak sesuai atau tidak cocok untuk diterapkan dalam proses komunikasi yang
sangat kompleks.
 Hanya terdapat dua sumber utama yang berkomunikasi. Banyaknya sumber
justru akan membuat proses komunikasi mengalami komplikasi dan model
komunikasi tidak dapat diimplementasikan dengan baik.
 Dimungkinkan terjadinya perbedaan interpretasi terhadap pesan yang
dikirimkan dan pesan yang diterima
 Digunakan untuk media baru (Baca : Teori Media Baru)
 Dapat menjadi model komunikasi linear jika penerima pesan tidak
memberikan tanggapan.

4
Manfaat Mempelajari Model Komunikasi

Mempelajari berbagai model komunikasi yang disajikan oleh para ahli dapat
menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai proses komunikasi yang
begitu kompleks. Memahami model komunikasi dapat membantu memilih metode
ataupun saluran yang akan digunakan sesuai dengan tujuan komunikasi yang telah
ditetapkan, membantu melakukan evaluasi terhadap proses komunikasi yang
dilakukan, serta memahami bagaimana penerima pesan menginterpretasikan pesan
yang dikirimkan oleh pengirim pesan.

Demikianlah uraian singkat tentang model-model komunikasi. Semoga


menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang proses komunikasi dan
menerapkannya secara tepat sebagai bahan evaluasi agar komunikasi efektif dapat
tercapai. Semoga bermanfaat.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi yang efektif adalah bagian utama dalam
mencapai tujuan pendidikan.Komunikasi yang sukses dan efektif berasal dari
pelaksanaan proses komunikasi. Orang–orang yang terlibat akan meningkatkan
keterampilan komunikasi mereka jika mereka mengikuti proses komunikasi, dan
tinggal jauh dari hambatan yang berbeda.
Telah terbukti bahwa individu yang memahami proses komunikasi akan
berkembang menjadi komunikator yang lebih efektif, dan komunikator yang efektif
memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi sukses.Oleh karena itu kita harus
menggunakan model-model komunikasi yang pas dalam berkomunikasi.

B. Saran
Bagi para pembaca dalam berkomunikasi harus menggunakan komunikasi
dengan model yang pas dalam komunikasi. Dimana komunikasi yang baik antara satu
yang lain harus saling berhubungan.

6
7
DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 2010, Rosda;
Jakarta
2. Muhammad,A. Komunikasi Organisasi,1989, Bumi Aksara;Jakarta
3. Liliweri,Alo. 2003. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta.
LKiS
Yogyakarta
4. Burgoon, M., Hunsaker, FG, dan Dawson, EJ (1994). Komunikasi manusia.
Thousand Oaks, CA;Sage.
5. Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai