1607101030176
Pembimbing:
Pembimbing : Dr. dr. Dahril, Sp.U
1.
PENDAHULU-
AN
2
Latar Belakang
Salah satu tanggung jawab dari seorang ahli anestesi adalah menjaga sistem fungsi organ
vital selama operasi. Diantaranya menjamin respirasi yang adekuat bagi pasien dengan
memantau jalan nafas. Oleh karena itu, tidak heran ahli anestesi mempunyai peranan
penting dalam perkembangan teknik resusitasi paru jantung (RJP)
Terdapat beberapa pembaharuan pada pedoman pada tahun 2010 dan yang
dahulu yaitu pada tahun 2005. Pada tahun 2010, terdapat pembaharuan
yang besar di mana kompresi didahului sebelum ventilasi
2.
TINJAUAN
PUSTAKA
6
DEFINISI
HENTI HENTI
NAFAS JANTUNG
Cardiac Extracardiac
– Penyakit Jantung Iskemik – Obstruksi saluran napas
– Aritmia – Gagal napas
– Imbalance Elektolit
– Shock
– Penyakit Katup Jantung
– Emboli Perifer
– Tamponade Perikard
– Tromboemboli Arteri – Overdosis Obat
Pulmonal – Electrocution
– Ruptur Aneurisma Aorta – Keracunan
SISTEM PERNAFASAN DAN
SIRKULASI
Jantung
Terjadi kematian sel, dimana kematian sel dimulai terutama sel otak
dan bersifat irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8 – 10 menit dari
henti jantung.
CHAIN OF SURVIVAL
3
2
PASTIKAN MINTA
KESADARAN PERTOLONGAN
1. AMAN LINGKUNGAN
5
4 MENGATUR
MEMPOSISIKAN POSISI
PASIEN PENOLONG
AIRWAY
– Resusitasi jantung paru adalah usaha yang dilakukan untuk apa-apa yang
mengindikasikan terjadinya henti nafas atau henti jantung.
– Kompresi dilakukan terlebih dahulu dalam kasus yang terdapat henti
pernafasan atau henti jantung karena setiap detik yang tidak dilakukan
kompresi merugikan sirkulasi darah dan mengurangkan angka
keselamatan korban.
– Prosedur RJP terbaru adalah kompresi dada 30 kali dengan 2 kali napas
buatan.
– Fase-fase pada RJP adalah Bantuan Hidup Dasar, Bantuan Hidup Lanjut
dan Bantuan terus-menerus.