Gerakan Literasi Sekolah - Dit. PSMA
Gerakan Literasi Sekolah - Dit. PSMA
Literasi Dasar • kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung
(counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),
(Basic Literacy) mempersepsikan informasi (perceiving), mengkomunikasikan, serta menggambarkan
informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.
Literasi Perpustakaan • kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung
(counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),
(Library Literacy) mempersepsikan informasi (perceiving), mengkomunikasikan, serta menggambarkan
informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi
• kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak,
Literasi Media media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami
(Media Literacy) tujuan penggunaannya
Literasi Visual
• pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, dengan
(Visual Literacy) memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat.
Prinsip-prinsip Literasi Sekolah
Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya
Mempertimbangkan keberagaman
Strategi Membangun Budaya
Literasi
Mengkondisikan Mengupayakan
lingkungan fisik ramah lingkungan sosial dan
literasi. afektif.
Mengupayakan sekolah
sebagai lingkungan
akademik yang literat.
Parameter sekolah yang telah membangun
budaya literasi
Lingkungan fisik
Lingkungan akademik
SMAN 3 Yogyakarta
SMAN 5 Surabaya
SMAN 1 KLATEN
Penyediaan Sarana SMA Plus
Muthhahari
2. Mengembangkan lingkungan fisik, sosial, afektif sekolah yang kaya literasi dan menciptakan ekosistem sekolah yang
menghargai keterbukaan dan kegemaran terhadap pengetahuan dengan berbagai kegiatan, antara lain: (a) memberikan
(ada tagihan
penghargaan kepada pencapaian perilaku positif, kepedulian sosial, dan semangat belajar peserta didik; penghargaan ini
sederhana untuk
dapat dilakukan pada setiap upacara bendera Hari Senin dan/atau peringatan lain; (b) membentuk TLS yang terdiri atas
penilaian
guru bahasa, guru mapel lainnya dan tenaga kependidikan; (3) kegiatan-kegiatan akademik lain yang mendukung
nonakademik)
terciptanya budaya literasi di sekolah (belajar di kebun sekolah, belajar di lingkungan luar sekolah, wisata perpustakaan
kota/daerah dan taman bacaan masyarakat, dll.).
3. Pengembangan kemampuan literasi melalui kegiatan di perpustakaan sekolah/perpustakaan kota/ daerah atau
taman bacaan masyarakat atau sudut baca kelas dengan berbagai kegiatan, antara lain: (a) membacakan buku dengan
nyaring, membaca dalam hati membaca bersama (shared reading), membaca terpandu (guided reading), menonton
film pendek, dan/atau membaca teks visual/digital (materi dari internet); (b) peserta didik merespon teks
(cetak/visual/digital), fiksi dan nonfiksi, melalui beberapa kegiatan, antara lain: menggambar; menceritakan ulang isi
teks dengan bahasa yang sederhana dan kreatif, sesuai kemampuannya; bermain peran/drama; berkarya membuat
sesuatu (craft); menulis ulasan dalam bentuk narasi, fiksi, puisi, surat kepada tokoh dalam bacaan, teks deskriptif, teks
analitis, atau teks argumentatif, sesuai kemampuannya; melakukan penelitian secara individual dan kelompok, yang
dalam kegiatan- nya, peserta didik dapat mengeksplorasi teks lain yang relevan dan melakukan pendalaman melalui
wawancara, diskusi, membuat angket sederhana, dan lain-lain.
KEGIATAN PENGEMBANGAN DALAM LITERASI SEKOLAH
Pemberian Penghargaan
1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca
PEMBELAJARAN
dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti
kegi- atan lain dengan tagihan nonakademik atau akademik.
(ada tagihan
2. Kegiatan literasi dalam pembelajaran dengan tagihan akademik.
akademik)
3. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam
semua mata pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic
organizers)
4. Menggunakan lingkungan fisik, sosial afektif, dan akademik
disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya
literasi di luar buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan
dalam mata pelajaran.
Tagihan Akademik Pembelajaran
Menulis Biografi Siswa sesuai penulisan
biografi tokoh terkenal dan di jadikan proyek
kelas
SMAN 3 Semarang
1. Sosialisasi
2. Lokakarya
3. Pendampingan
• Pendampingan teknis
• Pendampingan operasional
4. Penyediaan Sarana dan Prasarana
serta Pendanaan
Seminar dan Diskusi GLS SMAN 1 Seminar Literasi dan Bedah Buku
Subang SMAN 5 Surabaya
Workshop dan Sosialisasi GSL SMAN 3 Workshop dan Sosialisasi GSL SMAN 1
Semarang Klaten
Sudut baca SMAN 5 Surabaya
1. gemar membaca;
2. menjadi teladan membaca;
3. menciptakan lingkungan yang
kaya literasi;
4. menjadikan kegiatan
membaca menyenangkan;
Satuan Pendidikan
Praktik-praktik baik sekolah yang melaksanakan literasi
1. SMAN 17 Palembang
Melaksanakan program BUGEMM (Budaya Gemar Membaca dan Menulis
berupa:
- siswa kelas X membuat resensi 1 buku dengan bimbingan guru
selanjutnya pada akhir semester dipresentasikan
- Siswa kelas XI dan XII diwajibkan membuat karya tulis dibimbing oleh
guru dengan membaca 3 buah buku sebagi daftar pustaka
2. SMAN 2 Cianjur
- siswa membaca 15 menit sebelum mulai pelajaran
- Reading Box yang dibuat oleh guru, yang ditempatkan di kelas dan siswa
dapat memilih 2 buku yang harus diselesaikan dalam kurun waktu 2
bulan dan dibuatkan resume yang akan disimpan sebagai portofolio
siswa
3. SMAN 1 Ngemplak, Boyolali
- Program sedekah buku oleh semua warga sekolah mulai dari kepala
sekolah, guru hingga siswa
- Siswa membaca buku dan diminta untuk membuat resume dan akan
dipresentasikan
TERIMA KASIH
Foto: jogjanews.com