Berna Elya
Abdul Mun’im
Literature
• EDWARD P. CLAUS, PHARMACOGNOSY VI ED;
LEA & FEBIGER PHILADELPHIA, 1970
• TYLER. V,E. ETAL, PHARMACOGNOSY, 9th ED;
LEA & FEBIGER PHILADELPHIA, 1988
• TREASE AND EVANS, PHARMACOGNOSY, 15th
ED; W,B, SAUNDERS PHILADELPHIA, 2016
• MATERIA MEDIKA INDONESIA, DEPKES R.I.
• YOUNGKEN, ATEXTBOOK OF
PHARMACOGNOSY, 4th ED.
• FARMAKOPE HERBAL INDONESIA, DEPKES R.I
• ACUAN SEDIAAN HERBAL
Definisi Farmakognosi
• Berasal dari perkataan latin
• Pharmacon : obat yang berasal dari
tumbuhan, hewan dan mineral
• Gnosis : pengetahuan
• Jadi Pharmacognosi adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki bahan–bahan baik berasal
dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan dan
juga beberapa mineral yang mempunyai
khasiat sebagai obat.
SEJARAH
• DEFINISI :
Simplisia adalah bahan alamiah yang
digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga
dan kecuali dinyatakan lain, berupa
bahan yang telah dikeringkan.
1. SIMPLISIA NABATI
• Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh,
bagian tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman
ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau
isi sel yang dengan cara tertentu (disengaja) di keluarkan
dari selnya, atau zat nabati lainnya yang dengan cara
tertentu di pisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat
kimia murni.
• Contoh : Folium, Herba, Flos, Cortex, Radix, Lignum,
Fructus, Semen. Eksudat: Gummi arabicum, tragacan
2. SIMPLISIA HEWANI
• Simplisia hewani ialah simplisia yang berupa hewan utuh,
bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh
hewan dan belum berupa zat kimia murni.
• Contoh : hormon, enzym, tulang dan lain-lain.
Zat berkhasiat
Tehnik pengumpulan simplisia
(Good Collection Practise)
http://balittro.litbang.deptan.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=75
Zat berkhasiat tersebut paling banyak yang paling penting
yaitu musim dan umur apakah pagi atau sore dsb.
Secara jelas untuk bahan obat/ simplek, panen dapat pula
diartikan pengumpulan.
Beberapa simplisia dapat dikumpulkan
> sembarangan dari tumbuhan liar tanpa keahlian, misalnya
Ipecae Radix.
> Cara yang kedua yaitu cara panen yang memerlukan
keahlian berdasarkan ilmu pengetahuan dan biasanya dari
tanaman yang penanamannya teratur di kebun-kebun atau
tanaman yang di kultivasikan.
Contohnya : yang memerlukan keahlian yang berdasarkan ilmu
pengetahuan ialah Digitalis Folium, Belladonna Folium dan
Chinae Cortex.
• Di Eropa diadakan research-research khusus mengenai
penyebaran, kultivasi, panen, pengeringan, dan penyimpanan
simplisia.
Cara pengumpulan bagian-bagian tanaman yang di pergunakan
sebagai bahan obat sebagai berikut :
• Daun : dipanen waktu proses fotosintesis masih aktif, yaitu pada
waktu hampir berbunga
• Bunga : diambil dan dikumpulkan sesaat setelah terjadi
penyerbukan/pembuahan. Kadang-kadang diambil pada waktu bunga
belum mekar. Untuk yang mengandung minyak atsiri sebaiknya di
panen sebelum mekar
• Herba : diambil ketika tumbuhan sedang mencapai tumbuh
optimum. Lebih baik lagi kalau tumbuhan sedang berbunga.
• Buah : sebaiknya dilakukan sebelum buah masak benar. Umumnya
yang diambil dari buah ini adalah biji.
• Contoh yang diambil sebelum masak yaitu lateks, daging buah.
• Yang di ambil dari buah yang sudah masak benar contohnya
Formiculi Fructus, kopi coklat dll.
• Biji : di ambil kalau buah masak benar.
• Rhizoma-Radix : diambil setelah selesai proses vegetatif. Pada
tumbuhan terdapat zat penumbuh yaitu auxin. Jika
pertumbuhan telah selesai berarti tumbuhan sudah cukup tua.
Pada zingiberaceae umumnya di anggap cukup tua bila umurnya
kurang lebih setahun / 8 bulan.
• Rhizoma sangat penting karena kalau di ambil sudah tua/kering
: kadar amylumnya tinggi, kadar minyak atsiri tinggi, kadar air
rendah. Sebagai tanda dimana rhizome dapat diambil baik:
daun-daun sudah layu dan kering.
• Cortex : diambil bila tumbuhan sudah cukup besar umumnya zat
berkhasiat terdapat dalam serat terutama alkaloid.
• Lignum : diambil dari batang pohon yang sudah tua. Zat-zat
yang di ambil dari lignum antara lain :
• Zat warna misalnya : Santali Lignum, Santalini Lignum, Sasafras
Lignum, Quassiae Lignum, glikosida → makin tua makin tinggi.
Sebelum dikeringkan perlu di perhatikan :
• Pengotoran perlu dibersihkan, pada pengumpulan pengotoran organ-
organ lain harus dihilangkan sesuai dengan syarat-syarat
pengotoran suatu simplek yang di cantumkan dalam monografi
farmakope/MMI.
Contohnya :
• Daun tidak boleh lebih dari sekian prosen pengotoran
gagang/tangkai atau zat organik asing.
• Untuk Rhizoma dan Radix syarat pengotoran yang di perbolehkan
sampai sekian % adalah pengotoran dari bagian tanaman sebelah
atas tanah.Organ dibawah tanah harus bebas tanah, misalnya
dengan cara waktu panen tanaman digoyangkan sebelum di
keringkan. Rhizoma yang bercacing harus di buang. Akar-akar yang
kecil harus di potong. Sebelum di keringkan harus di iris-iris,
• Biji yang berasal dari buah berlendir harus di cuci dulu.
•
CARA PANEN
• Ada beberapa macam :
• Dengan tangan
• Secara mekanik
.
CARA PENGERINGAN
• Secara alami : dengan sinar matahari.
• Secara buatan : - Penaikan suhu
• - Pengurangan tekanan
• - Vakum.
• Secara kimia : dengan menggunakan zat pengering.
• Secara fisik : dengan sinar I.R dan cara gelombang
radiasi.
Secara alami
– Matahari langsung
– Tidak langsung : - terbuka
- bangsal ditutup
•
Contoh :
Langsung : di udara terbuka pada cuaca baik untuk :
– Caryophylli Flos
– Cinnamomi Cortex , Cardamomi Fructus
• Tapi suatu pengeringan pada malam hari atau cuaca
lembab maka pengeringan dilakukan pada bangsal tertutup
atau dengan memberi penutup di atas bahan yang di
keringkan.
Tidak langsung
• Pengeringan tanpa pemanasan buatan sebaiknya dilakukan
dalam bangsal-bangsal kecuali :
– Mentha piperitae Folium : mula-mula pengeringan
dilakukan di ladang-ladang.
– Bunga dan buah dapat pula digunakan tempat dalam
bangsal yang dasarnya berupa anyaman kayu yang
kemudian dialasi dengan kertas penyerap (koran).
Pengeringan dengan panas buatan lebih cepat dan sesuai untuk
tempat dalam udara dingin daripada udara terbuka.
• Untuk bahan obat yang dikeringkan dalam jumlah sangat
sedikit sangat sesuai bila dikeringkan menggunakan ruang
vakum dengan suhu serendah mungkin.
– Dengan menaikkan suhu : 400-600C tanpa pengurangan
tekanan : menggunakan lemari pengering.
Contoh : untuk simplisia tahan panas (termostabil).
– Dengan pengurangan tekanan (vakum) : untuk simplisia
mengandung minyak atsiri.
• Dan sering di bolak-balik, agar semua bagian rata.
• Kering sudah cukup bila daun diremas cukup rapuh.
• Cara pengeringan di daerah dingin, tropis, dan subtropis
berlainan.
Kimia (dengan penambahan zat-zat pengering)
• untuk bahan-bahan termolabil.
•
•
- Cortex
• Biasanya dengan sinar matahari langsung/di tempat teduh.
• Sesudah di keringkan harus langsung di simpan di tempat
yang tertutup.
• Kulit kina mengandung alkaloid, kina yang mudah rusak bila
lembap, maka di keringkan dengan cara buatan
•
Fisika
• Cara ini meliputi penetuan-penentuan dari
konstituen yang telah di isolasi.
• Penentuan meliputi :
– Kelarutan
– B. J (pada penentuan minyak lemak dan
minyak atsiri)
– Pemutaran bidang polarisasi
– Indeks bias
– Tek. Cairan
– Kadar air
Kandungan kimia
• Metabolit Primer fotosintesis,
asam amino, gula, asetil koenzim A,
asam mevalonat, nukleotida
bersifat esensial untuk kehidupan
• Metabolit Sekunder ;
- penyebaran lebih terbatas,
- memiliki karakteristik tiap genus atau strain tertentu
- di biosintesis dari metabolit primer atau
- dibentuk melalui pathway yang khusus dari metabolit
primer
• Minyak atsiri –---Abdul Mun’im
• Minyak lemak ----Abdul Mun’im
• Flavonoid --------Abdul Mun’im
• Karbohidrat -----Abdul Mun’im
• Glikosida -------- Berna
• Tanin ------------ Berna
• Alkaloid --------Berna
• Pengertian (sifat2nya)
• Deskripsi tanaman dan simplisianya
• Penyebarannya
• Kegunaannya baik secara empiris
maupun secara ilmiah
• Analisis (kualitatif maupun kuantitatif)
• Pemalsuan
Glikosida - UTS
Glikosida:
- Pengertian
- Kegunaan, Sifat2, dan reaksi identifikasi
- Penggolongan. Sumber2nya /contoh2 simplisianya
(tanaman asal dan Familianya), kegunaan empiris
dan atau bukti ilmiah, pemalsuan, penyebaran
struktur umum gol .
• Kardioaktif, Anthrakinon, sianofor.
• Saponin, Flavonol, Isothiosianat/thiocyanat
• Alkohol, Aldehyd, Lakton, Phenol, dan xanton
Tanin - UTS
• Pengertian
• Kegunaan
• Sifat2 tanin
• Reaksi identifikasi untuk tanin
Penggolongan Tanin (Sumber-sumbernya, cara
memperoleh, sifat2nya, dan kegunaannya empiris
dan atau bukti ilmiah, pemalsuan, penyebaran,
Tanin Komplek, Pseudotanin
Tanin terhidrolisa
Tanin terkondensasi
Alkaloid -UAS
Alkaloid:
- Pengertian
- Kegunaan, Sifat2, dan reaksi identifikasi
- Penggolongan. Sumber2nya /contoh2 simplisianya
(tanaman asal dan Familia nya), kegunaan empiris
dan atau bukti ilmiah, pemalsuan, penyebaran ,
struktur umum gol .
• Terimakasih atas perhatiannya