Anda di halaman 1dari 63

KONSEP DASAR KELUARGA

Keperawatan Keluarga 1
PENDAHULUAN

 UU No 23 Tahun 1992 Tujuan


Pemb.Nas.
 Kep.Men.Pan.No. 94 Th. 2001
Tugas Pokok Perawat Memberikan
Yan.Kep; berupa askep kelg & masy
 Paradigma Sehat & Indonesia Sehat
2010?

PSM
2
 Keluarga adalah sebagaimana sebuah
kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari
beberapa komponen yang masing-
masing mempunyai sebagaimana
individu, (Gillis, 1983)
Keluarga adalah sebuah kelompok
yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang masing-masing mempunyai
hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, adik, kakak dan nenek.
(Raisner, 1980) 3
Keluarga adalah sebuah sistem sosial
dan kumpulan daribeberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan
lainnya. (Logan’s, 1979)
 Keluarga adalah sebagaimana sebuah
kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari
beberapa komponen yang masing-
masing mempunyai sebagaimana
individu, (Gillis, 1983)

4
Duvall (1986)

Menguraikan bahwa keluarga adalah


sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta sosial dari
setiap anggota keluarga
5
Bailon dan Maglaya (1978)

Keluarga adalah dua atau lebih individu


yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah,
perkawinan atau adopsi. Mereka salaing
berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
6
Kesimpuln pengertian keluarga

Perkumpulan 2 / lebih individu yang


diikat oleh hub. Darah, perkawinan
atau adopsi
Tiap – tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain

Keperawatan Keluarga 7
Kesimpuln keluarga

Terdiri atas dua atau lebih individu


yang diikat oelh hub. Darah,
perkawinan, atau adopsi
Anggota keluarga biasanya hidup
bersama / jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain

Keperawatan Keluarga 8
Kesimpuln keluarga

Anggota keluarga berinteraksi satu sama


lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial sebagai suami, istri, anak, kakak
dan adik
Bertujuan Menciptakan, mempertahankan
budaya, meningkatkn perkembangan fisik,
psikologis dan sosial anggota

Keperawatan Keluarga 9
Prioritas dari keluarga a/ Kesejahteraan.
Menciptakan jaringan sistem pertalian
keluarga yang membantu menstabilkan
sebuah masyarakat.
Minuchin (1977) berpendapat tugas utama
dari keluarga a/ memelihara pertumbuhan
psikososial angota-anggotanya dan
kesejahteraan selama hidupnya secara
umum.

Keperawatan Keluarga 10
Dari penjelasn di atas hal ini
menunjukkan bahwa keluarga juga
merupakan suatu sistem.

Memiliki anggota (ayah, ibu, anak/semua


individu yg tinggal didlm rumh trsebut
Adanya saling interaksi dan ketergntungan
untuk mencapai tujuan bersama

Dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh


lingkungan / masyarakat
Keluarga yg seht akan mempunyai anggota keluarga
yg sehat dan akan mewujudkan masyarakat yg
sehat
Keperawatan Keluarga 11
Macam-macam tipe keluarga

Mubarak, 2009
Tradisional
Keluarga inti
Extended family
Single parent
Keluarga Lansia
Single adult

Non Tradisional

Keperawatan Keluarga 13
Traditional Nuclear

Keluarga Inti
Ayah, ibu, anak yang
tinggal dalam satu rumah
dalam suatu ikatan
perkawinan, satu atau
keduanya dapat bekerja
diluar rumah

Keperawatan Keluarga 14
Extended Family

Keluarga inti + Sanak


Saudara
Nenek, Kakek,
Paman, Bibi dls.

Keperawatan Keluarga 15
Reconstitued Nuclear

Pembentukan baru dari


keluarga inti melalui
perkawinan kembali
Bawaan dari perkawinan
lama maupun hasil dari
perkawinan baru

Keperawatan Keluarga 16
Midle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri
dirumah
Suami istri bekerja di rumah
Anak – anak sudah meninggalkan
rumah karna sekolah/perkawinan/meniti
karier

Keperawatan Keluarga 17
Dyadic Nuclear

Suami istri yang


sudah berumur
dan tidak
mempunyai anak

Keperawatan Keluarga 18
Singgle Parent

Satu orang tua akibat


perceraian/kematian
pasangannya
Anak-anaknya dapat tinggal
dirumah / di luar rumah

Keperawatan Keluarga 19
Dual Carrier

Suami Istri atau


keduanya berkarier dan
tanpa anak

Keperawatan Keluarga 20
Commuter Married

Suami Istri / keduanya


orang karier dan
tinggal terpisah pada
jarak tertentu,
Dan saling mencari
pada waktu – waktu
tertentu

Keperawatan Keluarga 21
Singgel Adult
Wanita / pria Dewasa
tinggal sendiri tanpa
adanya keinginan
untuk menikah Three
Generation
Tiga generasi atau
lebih tinggal dalam satu
rumah
Keperawatan Keluarga 22
Institutional

Anak – anak atau orang – orang


dewasa tinggal dalam suatu
panti - panti

Keperawatan Keluarga 23
Communal

Satu rumah terdiri atas dua/lebih


pasanganan yang monogami
dengan anak – anaknya dan
bersama – sama dalam
penyediaan fasilitas

Keperawatan Keluarga 24
Group Marriage

Satu rumah yang terdiri


atas ORANG TUA dan
KETURUNANNYA yang
telah memiliki anak pula

Keperawatan Keluarga 25
Unmaried parent and child

Ibu dan anak dimana


perkawinan tidak dikehendaki,
anaknya diadopsi

Keperawatan Keluarga 26
Fungsi afektif
Berhubungan erat dengan fungsi internal
keluarga yang merupakan basis kekuatan
keluarga. Berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Keberhasilanm elaksanakan fungsi
afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap

anggota
Fungsi keluarga saling mempertahankan iklim
sosialisasi

yang positif
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan
perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan
interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan
sosial (Friedman, 1986)
27
 Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan
dan menambah sumber daya manusia.
Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk
memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga,
seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan
lain sebagainya (pangan-sandang-papan).
 Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan
praktek asuhan kesehatan, yaitu mencegah
terjadinya gangguan kesehatan dan/atau merawat
anggota keluarga yang sakit 28
1. TERORGANISASI
2. KETERBATASAN
3. PERBEDAAN DAN
KEKHUSUSAN

29
Mengenal masalah
Membuat keputusan tindakan yang tepat
Memberikan perawatan pada anggota
keluarga yang sakit
Mempertahankan atau menciptakan
suasana rumah yang sehat
Mempertahankan hubungan dengan
fasilitas kesehatan masyarakat.

30
Dimensi dasar Struktur keluarga

Menurut Friedman terdiri atas:


Nilai / norma keluarga
Pola dan proses komunikasi
Struktur peran
Struktur kekuatan

1. Nilai / norma keluarga yang berfungsi:


Bersifat terbuka dan jujur
Selalu menyelesaikan konflik keluarga
Berpikiran positif
31

Tidak mengulang-ulang isu dan pendapatnya


2. Karakteristik komunikasi keluarga yang berfungsi
Karakteristik pengirim:
Yakin dalam mengemukakan pendapat
Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas
Selalu minta maaf dan menerima umpan balik.

Karakteristik penerima
Siap mendengar
Memberikan umpan balik
Melakukan validasi
32
3. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku
yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan. Yang dimaksud
dengan posisi atau status individu
dalam masyarakat misalnya sebagai
suami/istri atau anak.

4. Struktur kekuatan
 Kekuatan merupakan kemampuan
(potensial atau aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau
mempengaruhi untuk merubah
perilaku orang lain kearah positif. 33
Tipe struktur kekuatan

Legitimate power/authority
Hak untuk mengatur seperti orang tua kepada anak.
Referent power
Seseorang yang ditiru
Reword Power
Pendapat ahli
Coercive power
Dipaksakan sesuai keinginan
Informational power
Pengaruh melalui persuasif
Affectif power
Pengaruh melalui manipulasi cinta kasih.

34
STRUKTUR KELUARGA
DOMINASI JALUR HUBUNGAN DARAH
• PATRILINEAL
• Keluarga yang dihubungkan atau disusun
melalui jalur garis ayah.
• Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan
struktur keluarga patrilineal
• MATRILINEAL
• Keluarga yang dihubungkan atau disusun
melalui jalur garis ibu
• Contoh: suku Padang

Keperawatan Keluarga 35
STRUKTUR KELUARGA
DOMINASI KEBERADAAN TEMPAT
TINGGAL
• PATRILOKAL
• Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang
tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak
suami
• MATRILOKAL
• Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang
tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak
istri

Keperawatan Keluarga 36
STRUKTUR KELUARGA
DOMINASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• PATRIAKAL
• Dominasi pengambilan keputusan ada pada
pihak suami
• MATRIAKAL
• Dominasi pengambilan keputusan ada pada
pihak istri

Keperawatan Keluarga 37
STRUKTUR KELUARGA

Keluarga Kawinan
Hub. Suami istri sbgai dsar bgi
pembinaan keluarga
Beberpa sanak saudara yg menjadi
bagian keluarga
Krna adanya hub. Dengan suami istri

Keperawatan Keluarga 38
Indikator keluarga sejahtera

1. Keluarga prasejahtera 1 “sangat


miskin”
Keluarga yang belum dapat memrenuhi
kebutuhan dasar minimumnya
Indikator
a. Makan 2 X sehari
b. Bila anak sakit dibawa ke sarana
kesehatan (indikator non ekonomi)
Keluarga sejahtera 2 “miskn”

Kelurga yang telah dapat memenuhi


kebutuhan dasar scr minimum
Indikator ekonomi
a. Sekali seminggu makan daging dan
ikan
b. Setahun sekali setiap anggota kelg
dapat satu stel pakaian
c. Luas lantai rumah untuk satu
pengkuni paling kurang 8 m2
Indikator non ekonomi
a. Ibadah teratur
b. Punya penghasilan tetap
c. Usia 10-60 bisa baca tulis
d. Usia sekolah 6-15 bersekolah
Keluarga sejahtera 3
Upaya meningkatkan pengetahuan
agama
Mempunyai tabungan keluarga
Ketika makan berkomunikasi
Rekreasi 6 bulan se kali
Punya transportasi
Aktif memberikan sumbangan matyerial
secara teratur
Aktif sebagai pengurus di masyarakat
Keluarga sejahtera plus

Aktif memberi sumbangan secara


teratur
Ikut sebagai pengurus organisasi
kemasyarakatan
Tujuan Keperawatan Keluarga
 Meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan keluarga dalam
meningkatkan, mencegah, memelihara
kesehatan mereka sehingga status
kesehatan keluarga dapat meningkatkan
produktifitas dan kesejahteraan keluarga.

Keperawatan Keluarga 44
Sasaran keperawatan keluarga
1. Keluarga sehat
( focus Intervensi Promosi kesehatan dan pencegahan Penyakit).
2. Keluarga resiko tinggi dan rawan kesehatan
keluarga dengan resiko penurunan status kesehatan ( BBLR ,
Balita dengan ancaman gangguan Gizi, balita belum imunisasi,
Bumil Anemia, Bumil Multipara, Lansia, Remaja dengan
penyalahgunaan Obat dan Lain)
3. Keluarga yang memerlukan pelayanan tindak
lanjut
pasca hospitalisasi, penyakit kronik, penyakit degenerative, pasca
tindakan pembedahan dan penyakit terminal.
4. keluarga yang memerlukan perhatian khusus
terkait dengan siklus perkembangan keluarga
Keperawatan Keluarga 45
Konseptual model keperawatan
keluarga
Adalah jenis keperawatan yang digunakan
untuk praktik keperawatan keluarga.
Ada 3 konsep :
1. Perkembangan (Menekankan
perubahan dan pertumbuhan)
2. Interaksi (Menekankan
peran,komunikasi dan konsep diri)
3. Sistem (Menekankan saling
ketergantungan diantara bagian adan
keseluruhan secara siklus sebab-
akibat)
Model sistem neuman
Digunakan dalam pengkajian dan interaksi.
Karena konsep keluarga telah diidentifikasi
dan diterapkan untuk praktek kep keluarga
Model Orem
Lebih menewkankan pada masing individu
atau sistem, dibagi 3 yaitu:
1. Self care keperawatan sesuai dg kebt
2. Self care difisit terajadi bila kep tdk adekuat
3. Nursing sistem teori yang membahas bgmn
kebt self care pasien dpt dipenuhi perawat,
pasien or keduanya
Model sistem terbuka dari king
Merukan sistem interaksi yang dinamis-
personal, interpersonal dan sosial yang
mengarah pada pencapaian tujuan
Model adaptasi dari Roy
Menekankan promkes dan membantu klien
memanipulasi lingkungannya, termasuk indv,
kelp dan organisasi sosial
Model proses kehidupan dari Rojer
Berfokus pada peningkatan interaksi
simfosis antara manusia dan lingkungannya
Konsep dasar kep kelg
1. Keluarga mrpkn unit terkecil dari sistem
2. Kelg mempertahankan fungsinya scr
konsisten terhadap perlindungan,
makanan dan sosialisasi anggotanya
3. Dalam keluraga ada komitmen saling
melengkapi antara anggota keluarga
4. Setiap anggota kelg dapat atau tidak
dapat saling berhub, dan dapat atau
tdk dapat tinggal dalam satu atap
5. Keluarga dapat memiliki anak atau
tidak
Prinsip dasar kep.keluarga

Keperawatan Keluarga 50
Ruang lingkup kep.keluarga

1. Promosi kesehatan
2. Pencegahan penyakit
3. Intervensi keperawatan untuk proses
penyembuhan
4. Pemulihan kesehatan

Keperawatan Keluarga 51
3 Alasan mengapa keluarga menjadi
penting bagi perawat keluarga

1) Keluarga sebagai seluruh sistem juga


membutuhkan pelayanan kesehatan seperti
halnya individu agar ia dapat memenuhi
tugasnya dalam setiap fase perkembangan;
2) Tingkat kesehatan individu berkaitan erat
dengan tingkat kesehatan keluarga begitu
pun sebaliknya; dan
3) Tingkat fungsional keluarga sebagai unit
terkecil dari komunitas dapat mempengaruhi
derajat kesehatan sistem atasnya.
(Spradley & Allender, 1997)
Interaksi antara keluarga-
masyarakat
Keluarga dan masyarakat merupakan unit
dasar dalam membentuk sistem-sistem
sosial.
Sosiolog setuju bahwa keduanya saling
memberikan pengaruh, akan tetapi
pengaruh masyarakat terhadap keluarga
lebih besar dibanding pengaruh dari
keluarga terhadap masyarakat.
Keluarga merupakan agen reaksioner dlm
perubahan sosial
Keperawatan Keluarga 53
Faktor2 yg mempengaruhi
derajat kesehatan
FAKTOR PERILAKU FAKTOR LINGKUNGAN

• Perilaku atau kebiasaan • Gaya hidup bersih


mencuci tangan
sebelum makan
• Kebiasaan pola makan FAKTOR KETURUNAN

• Semakin besar
FAKTOR YANKES
penduduk yang
memiliki risiko
Ketersediaan fasilitas dengan penyakit bawaan
mutu pelayanan yang baik akan semakin sulit
dan terjangkau
ditopang dengan tersedianya
upaya meingkatkan
tenaga kesehatan derajat kesehatan
Keperawatan Keluarga 54
4 Pendekatan dalam keperawatan
keluarga (stanhope & lancaster, 2004)
Keluarga sebagai kontek
(Family as Context)
Karakteristik pendekatan
1. Individu ditempatkan pada
fokus pertama sedangkan
keluarga yang kedua
2. Fokus pelayanan
keperawatan: individu
3. Individu/anggota keluarga
akan dikaji dan diintervensi
4. Keluarga akan dilibatkan
dalam berbagai
kesempatan
4 Pendekatan dalam keperawatan
keluarga (stanhope & lancaster, 2004)

Keluarga sebagai klien


(Family as Client) Karakteristik pendekatan
1. Perhatian utama pada
keluarga sedangkan
individu kedua
2. Keluarga dilihat sebagai
penjumlahan dari individu-
individu anggota keluarga
3. Perhatian dikonsentrasikan
bagaimana kesehatan
individu berdampak pada
keluarga secara
keseluruhan
4 Pendekatan dalam keperawatan keluarga
(stanhope & lancaster, 2004)

Keluarga sebagai sistem


(Family as System)
Karakteristik pendekatan
1. Fokus pada keluarga sebagai
klien dan keluarga adalah sistem
yang berinteraksi
2. Pendekatan pada individu
sebagai anggota keluarga dan
keluarga secara bersamaan
3. Interaksi antara anggota
keluarga menjadi target
intervensi keperawatan (seperti:
hubungan orang tua dan anak,
antara hirarki orang tua)
4 Pendekatan dalam keperawatan keluarga
(stanhope & lancaster, 2004)

Keluarga sebagai komponen sosial


(Family as Component of Society) Karakteristik pendekatan
1. Keluarga dilihat sebagai sebuah
institusi sosial, pendidikan,
spiritual, ekonomi, dan
kesehatan.
2. Kelurga adalah unit utama dan
kumpulan keluarga akan
membentuk sistem yang lebih
besar yaitu masyarakat
3. Keluarga berinteraksi dengan
institusi lain untuk menerima,
bertukar dan saling memberi
layanan.
1.Klg sbg sumber kritikal utk pemberian yan
2.Disfungsi apapun (sakit, cedera atau perpisahan)
berdampak thd satu/lebih anggt. klg atau keseluruhan klg
3.Hub.yg kuat antara klg dan status kes setiap anggt. klg,
peran klg penting pd saat menghadapi masalah anggt klg.
4.Penemuan kasus merupakan salah satu alasan pemberian
yan/askep klg.
5. Pemahaman yg jelas dari individu-individu dan fungsiya
dlm konteks klg.
6. Klg merupakan sistem pendukung yg vital utk individu di
dalam keluarga dengan mengkaji setiap sumber yg
tersedia didalam klg.

59
Peran Perawat Keluarga
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan
yang ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk
mewujudkan keluarga yang sehat.

1. Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
agar:
Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.
Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.

2. Kolaburasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang
optimal.
60
3. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar
pelayanan komprehensive dapat dicapai.
Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur
program kegiatan atau terapi dari berbagai
disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih
dan pengulangan.

4. Pelaksana
Perawat dapat memberikan perawatan
langsung kepada klien dan keluarga dengan
menggunakan metode keperawatan.
61
5. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus
melaksanakan home visite yang teratur
untuk mengidentifikasi dan melakukan
pengkajian tentang kesehatan keluarga.

6. Konsultan
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar
keluarga mau meminta nasehat kepada
perawat, hubungan perawat dan klien harus
terbina dengan baik, kemampuan perawat
dalam menyampaikan informasi dan kialitas
62

dari informasi yang disampaikan secara


Keperawatan Keluarga 63

Anda mungkin juga menyukai