Anda di halaman 1dari 26

Program

kebijakan
Mutia Ifanka 1710711010
Fiqih Nur Aida 1710711033
Konsep pembangunan
kesehatan di Indonesia

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian dari pemb


angunan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kem
auan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat ba
gi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyar
akat yang setinggi-tingginya.
Tujuan Pembangunan Kesehatan Di
Indonesia
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat k
esahatan masyarakat yang optimal

ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan d


an dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermut
u secara adil dan merata, serta memiliki derajat kese
hatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indon
esia.
cara pandang, pola pikir, atau model pemban
guan kesehatan yang memandang masalah k
esehatan saling terkait dan mempengaruhi ba
nyak faktor yang bersifat lintas sektoral denga
Paradigma n upaya yang lebih diarahkan pada peningkat
an, pemeliharaan, serta perlindungan kesehat
sehat an, tidak hanya pada upaya penyembuhan pe
nyakit atau pemulihan kesehatan.

Visi dan misi indonesia sehat


VISI : Indonesia Sehat
MISI :
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawas
an kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup s
ehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehat
an yang bermutu, merata dan terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
ciri-ciri masyarakat sehat
01 Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.

Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,


02 pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikem
03 bangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.

Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan


04 status sosial ekonomi masyarakat.

Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab da


05 n penyakit
Indikator Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Masyarakat

• Rasio angka mortalitas proporsial


Indikator rendah
komprehensif: • Umur harapan hidup meningkat

• Angka kematian karena penyakit menular menurun.


• Indikator pelayanan kesehatan, meliputi :
• Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk
seimbang.
Indikator • Distribusi tenaga kesehatan merata.
• Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit,
spesifik: fasilitas kesehatan lain, dsb.
• Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehtan
diantaranya rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, dsb.
Faktor-faktor yang memengaruhi
kesehatan di Indonesia
Faktr perilaku dan Faktor pelayanan
gaya hidup kesehatan

1 3 2019

2 4
Faktor lingkungan. Faktor osial
ekonomi
Sistem pelayanan kesehatan dan
kebijakan era otonomi daerah

perubahan yang terjadi di dalam


. Berdasar Peraturan Pemerintah
pengelolaan rumah sakit adalah
No : 23 tahun 2005 tentang Peng
berubahnya sistem pengelolaan
elolaan Keuangan Badan Layana
keuangan menjadi rumah sakit
n Umum, tujuan BLU adalah men
swadana. Perubahan rumah sa
ingkatkan pelayanan kepada ma
kit menjadi swadana baik secar
syarakat dalam rangka memajuk
a langsung maupun secara tida
an kesejahteraan umum dan me
k langsung akan berakibat berg
ncerdaskan kehidupan bangsa d
esernya rumah sakit dari fungsi
engan memberikan fleksibilitas d
sosial murni berubah menjadi fu
alam pengelolaan keuangan berd
ngsi sosioekonomi.
asarkan prinsip eknomi dan prod
uktivitas dan penerapan praktik b
isnis yang sehat. .
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman

HIV/AIDS
1 Diare
2 3
Demam Tifoid ( tif
us atau paratifus)
Difteri
4 Tuberculosis
5
(TBC)

Program pemberantasan HIV


AIDS, yaitu:
1. Strategi Nasional Pe
1. vaksin pertama diberikan s
Pencegahan, peny ngendalian TB di Ind
Gambaran aat anak berusia 3 bulan, di
1. Voluntary Counseling and umum akit ini dapat melalui onesia 2010-2014.
berikan bersama-sama den
Test (VCT) perbaikan kebersiha 2. Tatalaksana TB Pari
gan imunisasi tetanus, pert
2. Program Terapi Rumatan n individu dan lingku purna
unis, dan polio mielitis.
Metadone (PTRM) Gambaran ngan, mengusahaka 2. Vaksinasi kedua diberikan
3. Pengendalian TB Ko
3. Program Penyediaan Jaru khusus mprehensif
m Suntik dan Pemusnaha n penyediaan saran 2 tahun kemudian
n Jarum Suntik Bekas (Pe a air yang baik, dan 3. vaksin yang ketiga diberika
rjasun) memberikan vaksin n pada waktu anak mulai m
4. Prevention Mother to Chil asi asuk sekolah. Imunisasi pa
d Transmission (PMTCT) sif dilakukan untuk mendap
5. Program TB-HIV Care, Su atkan perlindungan selama
pport and Treatment (CST 2-3 minggu.
) di RS Rujukan HIV-AIDS
Diare
Gambaran umum
 Melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar, baik di S
arana Kesehatan maupun masyarakat/rumah tangga.
 Melaksanakan Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan KLB
Diare
 Mengembangkan pedoman pengendalian penyakit diare
 Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam penge
lolaan program yang meliputi aspek manajerial dan tehnis medis.
 Mengembangkan jejaring lintas program dan sektor di pusat, propi
nsi dan kabupaten/kota
 Meningkatkan pembinaan tehnis dan monitoring untuk mencapai k
ualitas pelaksanaan pengendalian penyakit diare secara maksimal,
dan
 Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui hasil kegiatan program
dan sebagai dasar perencanaan selanjutnya
Diare
Gambaran khusus
Meningkatkan
Melaksanakan upaya
tatalaksana Meningkatkan SKD Melaksanakan
kegiatan
penderita diare di dan penanggulangan monitoring dan
pencegahan yang
rumah tangga yang KLB Diare evaluasi
efektif.
tepat dan benar

Tatalaksana Surveilans
Promosi Kesehatan Pencegahan Diare
Penderita Diare Epidemiologi

Pemantauan dan
Pengelolaan Logistik
Evaluasi
Memperluas dan meningkatkan pelayanan DOTS
yang bermutu.
Menghadapi tantangan TB/HIV, MDR-TB, TB ana
k dan kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lai
nnya.
Melibatkan seluruh penyedia pelayanan pemerinta
h, masyarakat (sukarela) perusahan dan swasta mela
Tuberculosis (TBC)
lui pendekatan pelayanan TB Terpadu Pemerintah d
an Swasta (Public-Private Mix) dan menjamin kepat
uhan terhadap standar internasional penatalaksanaa
n TB (Internasional Standards for TB Care).
Memberdayakan masyarakat dan pasien TB.
Memberikan kontribusi dalam penguatan sistem k
eehatan dan manajemen program pengendalian TB.
Mendorong komitmen pemerintah pusat dan daera
h terhadap program TB.
Mendorong penelitian, pengembangan dan pemanf
aatan informasi strategi.
Rehabilitasi pasien Tuberkulosis

Penemuan pasien Tuberkulosis


.

Pencegahan Tuberkulosis

Promosi Tuberkulosis
Pendekatan Praktis
Pembuatan layanan Pemberdayaan
Kesehatan Paru
laboratorium masyarakat dan
(Practicle Aproach to
Tuberkulosis pasien TB
Lung Health = PAL)

Manajemen Terpadu
Public-Private Mix Pengendalian TB
TB anak
Tuberkulosis Resistan Obat
(MTPTRO)

Kelompok rentan:
pasien diabetes Penelitian
Kolaborasi TB-HIV
militusn (DM), ibu Tuberkulosis
hamil, gizi buruk
.

Program
pemberantasan
penyakit menular

malaria, demam berdarah dengue, tuberk


menurunkan angka kesaki ulosis paru, HIV/ AIDS, diare, polio, filaria, Penyakit idak menular yang diuta
tan, kematian, dan kecaca kusta, pneumonia, dan penyakit-penyakit makan adalah: penyakit jantung,
tan akibat penyakit menul yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD kanker, diabetes melitus dan peny
ar dan tidak menular 3I), termasuk penyakit karantina dan risiko akit metabolik, penyakit kronis da
masalah kesehatan masyarakat yang me n degeneratif, serta gangguan aki
mperoleh perhatian dunia internasional (p bat kecelakaan dan cedera.
ublic health risk of international concern).
Persentase desa Angka Case Detecti Angka Acute Flacci Penderita DemamB
yang mencapai on Rate penyakit T d Paralysis (AFP) di erdarah Dengue (D
Universal Child I B sebesar 70% dan harapkan ≥ 2/100.0 BD) yang ditangani
angka keberhasilan 00 anak usia kuran sebesar 80%.
mmunization (UC pengobatan TB di a g dari 15 tahun.
I) sebesar 98%. tas 85%.

CFR diare pada saat Tersedianya sistem s Tersedianya dan ter


KLB adalah < 1,2%. urveilans dan kewasp sosialisasikannya k
Penderita malari ebijakan dan pedo
a yang diobati se adaan dini serta pena
ODHA (Orang Dengan
nggulangan Kejadian man, serta hukum k
besar 100% HIV AIDS) mendapat pe
Luar Biasa (KLB)/ wa esehatan penunjan
. ngobatan ART sebanya g program yang ter
k 100%. bah secara berjenjan
g hingga ke desa. distribusi hingga ke
desa.
Lankah-langkah pemberantasan
penyakit menular
Menyembuhkan penderit Mengumpulkan dan menganalisa
a hingga ia tidak lagi men data tentang penyakit.
jadi sumber infeksi.

Pemberantasan vektor Melaporkan penyakit menular


(pembawa penyakit) .

Menyelidiki di lapangan untuk men


Pendidikan kesehatan. getahui benar atau tidaknya lapor
an yang masuk untuk menemukan
kasus-kasus lagi dan untuk meng
etahui sumber penularan.
• Mempertinggi nilai kesehatan. Ditempuh
dengan cara usaha kesehatan (hygiene)
perorangan dan usaha kesehatan lingkungan
(sanitasi).

Memberi
vaksinasi/imunisasi

Merupakan usaha • Pengebalan aktif


untuk pengebalan • Pengebalan pasif
tubuh
Pemeriksaan kes
ehatan berkala
Merupakan upaya mencegah
munculnya atau menyebarnya
suatu penyakit, sehingga mun
culnya wabah dapat dideteksi
sedini mungkin. Dengan cara i
ni juga, masyarakat bisa mend
apatkan pengarahan rutin tent
ang perawatan kesehatan, pe
nanganan suatu penyakit, usa
ha mempertinggi nilai kesehat
an, dan mendapat vaksinasi.
Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanita
si Dasar

Pemeliharaan dan Pengawasan Kualita


.s Lingkungan
Pengendalian Dampak Risiko Pencemara
55%
n Lingkungan
30%
 Pencapaian Tujuan Penyehatan Lingkun
gan 15%

gambaran pencapaian tujuan program lin


gkungan sehat
Penyediaan Air Bersih dan
Pemeliharaan dan Pengawa
.Sanitasi
san Kualitas Lingkungan

Pengawasan Institusi
Pendidikan

Sebagai gambaran pencapaian tuj


uan program lingkungan sehat dis
ajikan dalam per kegiatan pokok
Rumah Sehat
melalui indikator yang telah disepa
kati serta beberapa kegiatan yang
dilaksanakan sebagai berikut:

Pengawasan Tempat-tempat
Umum

Pengendalian Dampak Risiko


Pencemaran Lingkungan
• AMDAL / ADKL
• Pengendalian Pencemaran Udara
Pemberantasan p Pendidikan (pe
.
enyakit, baik men Perbaikan nyuluhan)
. kese Pembinaan gizi Pengawasan
ular maupun tida lingkungan hatan masyara masyarakat Obat dan Min
k menular. pemukiman kat uman

Pengawasan
Perbaikan sanitasi li Pelayanan Ke Sanitasi Tem Pembinaan P
ngkungan Pemberantasan sehatan Ibu d eran Serta M
pat-Tempat U
Vektor
. an Anak asyarakat
mum
STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY TREATH
Adanya langkah-langk Perubahan rumah sakit
Program yang dijalank Adanya undang-undang yang
ah yang telah disusun menjadi swadana baik
an tidak merata, hanya mengatur penyelenggaraan r
untuk mengendalikan secara langsung maup
berfokus di kota-kota umah sakit oleh daerah
penyakit menular serta un secara tidak langsu
besar saja ng akan berakibat berg
cara pencegahannya
esernya rumah sakit d
Penyediaan layanan kesehata ari fungsi sosial murni
n seperti, puskesmas dan ru berubah menjadi fungs
Adanya kesadaran pe Kurangnya sosialisasi mah sakit di setiap daerah i sosioekonomi.
merintah terhadap pen terkait program kebija
tingnya rumah sehat b kan yang dijalankan
agi kesehatan masyara
kat

Angka kejadian penya


Kondisi lingkungan tel kit menular semakin b
ah di perhatikan ertambah setiap tahun

Your Text Here


kasus di masayarakat yang diselesaikan
dengan program kebijakan
Jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan di Indonesia hingga juni 2018 mengalami kenaikan yaitu HIV sejumlah 301
.959 dan AIDS sejumlah 640.443. sedangkan di jawa tengah sendiri jumlah HIV yaitu 24.757. (Kemenkes RI, 2018) Ju
mlah penderita HIV/AIDS di Kota Salatiga, Jawa Tengah sampai November 2018 mencapai 268 orang dengan jumla
h kematian mencapai 68 orang. Dari jumlah tersebut, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, li
ma teratas penderita adalah mereka yang berprofesi sebagai wiraswastawan, karyawan swasta, PSK, pemandu kar
aoke dan ibu rumah tangga. Dari jumlah itu, penderita laki-laki sebanyak 169 orang dan 99 orang perempuan. Dari
angka itu pula, jumlah kematian penderita virus tersebut ada sekitar 68 orang (Yulianti, 2018)
Hasil Penelusuran di Puskesmas Kota Salatiga pada Tahun 2015 - 2018 terdapat 2 kasus penularan HIV dari ibu ke
anak dari 12 ibu hamil HIV Positif dan pada tahun 2018 terdapat 2 ibu hamil dengan HIV positif namun belum dapat
dideteksi adanya penularan sebab usia bayi yang dilahirkan belum lebih dari 6 bulan sehingga belum dapat dilaku
kan pemeriksaan. Kondisi di atas menunjukkan pentingnya implementasi program prevention of Mother to child tra
nsmission of HIV (PMTCT) yang bertujuan untuk menyelamatkan ibu dan bayi dari infeksi. Dalam pelaksanaan prog
ram tersebut harus mengacu pada PERMENKES RI Nomor 51 Tahun 2013 tentang pedoman pencegahan penularan
HIV dari ibu ke anak. Program PMTCT komprehensif berupaya meningkatkan kepedulian dan pengetahuan peremp
uan-perempuan usia reproduktif tentang HIV dan AIDS.
Tanggung Jawab Puskesmas Terhadap Pencegahan Penularan HIV/AIDS Dari 30 Ibu Ke Anak Dalam Upaya Pember
antasan Penyakit Menular Di Salatiga
Tanggung Jawab Puskesmas Terhadap Pencegahan Penularan HIV/AIDS Dari 30 I
bu Ke Anak Dalam Upaya Pemberantasan Penyakit Menular Di Salatiga

Pencegahan Penularan Pencegahan Kehamilan


HIV Pada Perempuan Us Yang Tidak Direncanakan
ia Reproduktif Pada Perempuan Denga
n HIV

Pencegahan Penularan HIV Pemberian Dukungan Psi


dari Ibu Hamil Dengan HIV K kologis, Sosial dan Pera
e Bayi Yang Dikandungnya watan Kepada ibu Denga
n HIV Beserta Anak Dan
Keluarganya
Daftar pustaka
Dinas kesehatan provinsi jawa barat. 2017. Profil kesehatan. http://diskes.jabarprov.go.id/dmdocuments/01b
3018430a412a520e2b4a4b9d9864f.pdf (25 November 2019)
Efendi, FERRY Dan MAKHFUDLI. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. http://indonesiannursing.com/
wp-content/uploads/2017/10/BAB-1-KEPERAWATAN-KESEHATAN-KOMUNITAS-Edit.pdf (25 Nove
mber 2019)
Lestari, RM. 2019. Tanggung Jawab Puskesmas Terhadap Pencegahan Penularan HIV/AIDS Dari Ibu
Ke Anak Dalam Upaya Pemberantasan Penyakit Menular. ejournal.annurpurwodadi.ac.id/ Vol 4 No 1
Sinambela. 2010. Reputasi Pelayanan Publik, Bumi Aksara. Jakarta: Salemba Medika
Taher, Akmal, dkk. 2016. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI
Tim Redaksi Tata Nusa (2001). Petunjuk Peraturan Perundang-undangan Indonesia 1945-2000, Jakarta:Tat
a Nusa.
World Health Organization (2000), “Health Systems: Improving Performance”. World Health Report 2000.
Geneva: World Health Organization.

Anda mungkin juga menyukai