Anda di halaman 1dari 3

e) Genetic Theory

Teori genetik, yang menekankan peran gen dalam pengembangan perubahan yang berkaitan dengan usia,
adalah salah satu jenis yang paling kompleks teori biologis. Mereka juga berada di antara jenis yang
paling intens dipelajari dan berkembang pesat dari teori-teori di abad ke-21.

Teori program penuaan, diusulkan oleh Hayflick pada tahun 1960. Teori ini menyatakan bahwa masa
hidup hewan yang telah ditentukan oleh program genetik, disebut jam biologis, yang memungkinkan
untuk maksimum sekitar 110 tahun pada manusia (Hayflick, 1965). Hayflick (1974) memperkirakan
bahwa sel-sel manusia normal membagi 50 kali di nomor ini dari tahun dan berpendapat bahwa sel-sel
secara genetik diprogram untuk berhenti membelah setelah mencapai 50 pembelahan sel, pada saat itu
mereka mulai memburuk. Jumlah pembagian kali sel berlangsung berbeda untuk setiap spesies binatang,
dan semakin lama harapan hidup suatu spesies, pembelahan sel lebih bahwa hewan memiliki program
genetik. sel-sel abnormal, namun, tidak tunduk pada program yang diprediksi ini dan dapat berkembang
biak jumlah yang tak terbatas sekali.

Tahun 2000 melihat banyak kemajuan dalam penelitian genetik sebagai ilmuwan yang terlibat dengan
Proyek Genom Manusia berhasil mengidentifikasi lokasi masing-masing gen manusia, memfasilitasi
identifikasi gen-gen tertentu yang mempengaruhi kedua penuaan biologis dan penyakit yang berkaitan
dengan usia. perkembangan yang sedang berlangsung dari Human Genome Project yang akan
memberikan kontribusi signifikan terhadap muncul teori biologis penuaan, terutama yang berkaitan
dengan interaksi yang kompleks antara proses penuaan dan penyakit. Sebagai contoh, para peneliti
mengidentifikasi variasi genetik yang mengubah risiko seseorang dari gangguan akhir-hidup seperti
kanker prostat, degenerasi makula, dan diabetes tipe 2 (Martin, 2009).

Teori genetik merupakan teori intristik yang menjelaskan bahwa didalam tubuh terdapat jam biologis
yang mengatur gen dan menentukan jalannya proses penuaan. Teori genetik memfokuskan mekanisme
penuaan yang terjadi pada nukleus sel. Penjelasan teori yang berdasarkan genetik di antaranya :

Teori Hayflick. Penuaan di sebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perubahan fungsi sel, efek
kumulatif dari tidak normalnya sel, dan kemunduran sel dalam organ dan jaringan.

Teori kesalahan. Dalam teori ini dinyatakan bahwa kesalahan dalam proses atau mekanisme pembuatan
protein akan mengakibatkan beberapa efek. Penurunan ketepatan sintesis protein secara spesifik telah
di hipotesiskan penyebabnya, yaitu ketidaktepatan dalam penyiapan pasangan kodon mRNA dan
antikodon tRNA. Namun, penelitian terakhir ternyata bertentangan dengan teori kesalahan, yang
menerangkan bahwa tidak semua penuaan sel menghimpun molekul non – spesifik dan penuaan itu
tidak selamanya di percepat ketika molekul non – spesifik di temukan.

Teori DNA lewah (kelebihan DNA). Mengemukakan teori yang berhubungan dengan teori kesalahan.
perubahan usia biologis merupakan hasil akumulasi kesalahan dalam memfungsikan gen (plasma
pembawa sifat). Perbedaan usia makhluk hidup mungkin merupakan suatu fungsi dari tingkat urutan
genetik berulang (repeated genetic sequences). Jika kesalahan muncul dalam urutan genetik tidak
berulang (nonrepeated genetic sequences), kesempatan untuk menjaga hasil akhir produksi gen selama
evolusi atau selama hidup akan berkurang.

Teori rekaman. Rekaman (transcription) adalah tahap awal dalam pemindahan informasi dari DNA ke
sintesis protein. Teori yang mengacu kepada teori Hayflick itu menyatakan empat kondisi berikut :

(1) Dengan peningkatan usia terjadi perubahan yang sifatnya merusak metabolisme posmitotic cells
yang berbeda.

(2) Perubahan merupakan hasil dari kejadian primer yang terjadi pada inti kromatin.

(3) Perubahan itu terjadi dalam inti kromatin kompleks, merupakan suatu mekanisme kontrol yang
bertanggung jawab terhadap penampilan dan urutan penuaan primer.

(4) Mekanisme kontrol itu meliputi regulasi transkripsi meskipun regulasi lain dapat terjadi.

f) Apoptosis Theory
Beberapa teori biologis penuaan didasarkan pada hubungan antara apoptosis dan penuaan dan pertama
kali diusulkan pada 1970-an. Menurut teori ini, apoptosis adalah gen-driven, proses peradangan, normal
perkembangan yang terjadi terus menerus sepanjang hidup. Proses ini ditandai dengan penyusutan dan
pemeliharaan integritas membran dan berbeda sel dari respon inflamasi terhadap trauma, yang ditandai
dengan pembengkakan sel dan hilangnya integritas membran. Ketika apoptosis benar diatur, itu
bermanfaat karena membantu menjaga keseimbangan antara sel-sel yang harus dipertahankan dan yang
harus dihilangkan.

Kematian sel terprogram (apoptosis) memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan
organisme multiseluler. Pada manusia normal, pertumbuhan diregulasi secara ketat melalui
keseimbangan antara proliferasi dan apoptosis. Keseimbangan apoptosis dan proliferasi sel masive ini
bertanggung jawab atas keseimbangan sel dan jaringan (interior milliue atau homeostasis). Pada orang
dewasa, diperkirakan sekitar 50-70 milyard sel mengalami apoptosis, termasuk 5x1011 sel darah
dimusnahkan melalui proses apoptosis ini (Cooper and Hausman, 2009; Malik, 2010).

Anda mungkin juga menyukai