Anda di halaman 1dari 11

VERENA PACELI

1708010068
Apa itu etika profesi?

■ Menurut Muchtar (2016:95) etika profesi merupakan aturan perilaku yang memiliki kekuatan
mengikat bagi setiap pemegang profesi.
■ Etika profesi adalah bagian dari etika social, yaitu filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang
kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai anggota umat manusia (Magnis Suseno et.al.,
1991:9).
■ Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku anggota profesi kedokteran dalam
hubungannya dengan klien / pasien, teman sejawat dan masyarakat umumnya serta merupakan
bagian dari keseluruhan proses pengambilan keputusan dan tindakan medis ditinjau dari segi
norma-norma / nilai-nilai moral.
Jelaskan perbedaan etika kedokteran, hukum kedokteran dan disiplin kedokteran!
Jika terjadi pelanggaran etika, sanksinya seperti apa?

■ Pelanggaran etik kedokteran perlu disikapi dengan pemberian sanksi yang sesuai, yang bertujuan
sebagai pembinaan terhadap teman sejawat. Prinsip, tujuan, dan ketentuan pemberian sanksi
tersebut diatur oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran PB IDI.
■ Contoh sanksi : moral, nasehat, pengucilan dan pemecatan dari anggota organisasi profesi.
Contoh kasus pelanggaran etika.

■ Pada April 2016, Ibu Ira memeriksakan kondisi nya ke Rs. XX di daerah Bandung. Beliau
mengeluhkan bahwa perutnya telah sakit selama akhir-akhir minggu ini. Kemudian Dokter Ryan
memeriksa ibu Ira. Setelah memeriksa keadaan ibu Ira, dokter Ryan merasa tidak terlalu
memahami apa penyakit yang dialami ibu Ira, kemudian ia hanya memberikan obat untuk
meredam rasa sakit diperutnya. Dan setelah beberapa jam, ibu Ira meminum obat dari dokter
Ryan, perutnya masih terasa sakit seperti sebelumnya.
■ Kritik :
■ Dokter Ryan tidak kompeten didalam bidangnya karena ia tidak benar-benar memahami apa yang
dialami oleh ibu Ira. Sebelum memberikan resep obat untuk meredam rasa sakitnya, ia pun tidak
berusaha untuk bertanya terlebih dahulu kepada dokter lain dan malah mengambil tindakan hanya
sebatas memberikan obat peredam rasa sakit saja, padahal sakit nya itu masih berkelanjutan. Hal
ini menyebabkan dokter Ryan sebenarnya telah melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia Pasal
7a dimana dokter Ryan tidak kompeten di dalam bidangnya.
Contoh 2 :

■ Tanggal 23 Juni 2016, Pak Munawar mengalami rasa sakit di kepalanya hingga ia jatuh pingsan.
Pak Munawar adalah seorang CEO di perusahaan ternama di Jakarta. Setelah dilakukan
serangkaian pemeriksaan, diketahuilah bahwa Pak Munawar terkena penyakit kanker otak.
Beberapa hari kemudian, ada seorang kaki tangan pesaing dari Pak Munawar yang bernama Pak
Jauhari datang menemui dokter yang menangani Pak Munawar. Kemudian Pak Jauhari bertanya
kepada dokter tersebut apa yang diderita oleh Pak Munawar dan dokter itu pun menceritakan
secara detail apa yang dialami oleh pasiennya itu tanpa bertanya lebih dahulu siapakah Pak
Jauhari tersebut.
■ Kritik :
■ Seharusnya, dokter yang menangani Pak Munawar tidak sembarangan menceritakan riwayat
kesehatan pasiennya kepada siapapun. Tindakan dokter ini telah menyalahi aturan dari Kode Etik
Kedokteran Indonesia yaitu Pasal 1 dan Pasal 12, yaitu mengenai sumpah kedokteran serta
kerahasiaan riwayat kesehatan pasien.
Contoh 3 :

■ Kasus Drs. Irwanto PhD, peneliti dari Universitas Atmajaya, Jakarta, yang lumpuh akibat dokter
salah mendiagnosis. Kasus ini terjadi karena adanya kesalahan diagnosis yang menyebabkan
salahnya pengambilan tindakan yang berakibat fatal terhadap dirinya. Awalnya hanya merasa
tidak enak badan karena kelelahan. Dokter di Rumah Sakit Internasional Bintaro, Tangerang,
Banten, mendiagnosa Irwanto menderita gangguan jantung. Dokter pun segera menangani
Irwanto. Anehnya, alih-alih pulih, kondisi Irwanto memburuk, hingga lumpuh dari bagian dada ke
bawah.
■ Irwanto baru menyadari mengalami malapraktek ketika memeriksakan kesehatan ke sebuah rumah
sakit di Singapura. Tim dokter di Negeri Singa tersebut menyatakan bahwa jantung Irwanto
normal. Mereka juga menduga, Irwanto lumpuh lantaran kesalahan pengobatan akibat diagnosa
keliru dokter dari dokter RS Internasional Bintaro. Diduga keras karena sesuatu yang dikasih di
hari pertama itu di RS Internasional Bintaro.
■ Karena kesalahan tersebut, Irwannto menjadi lumpuh. Irwanto pun menempuh jalur hukum untuk
menyelesaikan kasus ini. Di luar masalah itu, Irwanto menyesalkan IDI yang dinilai tidak proaktif
menyikapi maraknya malapraktek di Tanah Air.
■ Kritik :
■ Di dalam kasus ini, dokter di RS Internasional Bintaro telah melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia
yang terdiri dari Pasal 5 dan Pasal 7a. Dimana dalam hal malapraktek ini, dokter tersebut telah
melemahkan kondisi fisik pasien tanpa dilakukan suatu persetujuan terlebih dahulu dari pasien yang
bersangkutan dan ini telah melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia Pasal 5. Dan juga, dokter
tersebut telah salah mendiagnosa sehingga bisa dikatakan bahwa dokter itu tidak kompeten dalam
bidangnya, maka itu telah melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia Pasal 7a.
■ Sebaiknya, untuk mengurangi terjadinya malapraktek di negara ini haruslah ditentukan suatu payung
hukum yang mengatur secara terperinci mengenai kasus malapraktek, ditegakkan sanksi-sanki yang
secara jelas menghukum jika terjadi malapraktek dan juga sebaiknya dokter dalam memberikan
diagnosa itu harus benar-benar didasari dengan kemampuannya dan benar-benar memahami keluahan
pasien sebelum melakukan suatu diagnosa. Sehingga kasus ini tidak terulang kembali dan tidak ada lagi
pasien dimana pun yang merasa dirugikan baik fisik maupun secara materi.

Anda mungkin juga menyukai