DISENTRI
DISUSUN OLEH:
Nurul Aulia Abdullah
N 111 15 019
PEMBIMBING :
Dr. dr. Ketut Swarayasa., M. Kes
Dr. Intje Norma
DEFINISI MEKANISME
Menurut WHO (2009) diare ada Diare dapat terjadi akibat lebih Disentri, yaitu diare yang disertai
lah suatu keadaan buang air be dari satu mekanisme. Pada infek darah dalam tinjanya. Akibat dari
sar (BAB) dengan konsistensi l si bakteri paling tidak ada dua m DISENTRI
disentri adalah anoreksia, penuru
embek hingga cair dan frekuen ekanisme yang bekerja peningka nan berat badan dengan cepat, ke
si lebih dari tiga kali sehari. tan sekresi usus dan penurunan mungkinan terjadi komplikasi pada
absorbsi di usus. mukosa
1. Batuk
Bukan pneumonia 2. ISPA 3. Maag 4. Diare
Source: My head
BAB II KASUS
Keluhan utama :
Buang air besar cair dan berdarah
양떼목장
Riw. Peny. sebelumnya 박물관투어
Riw. Peny. Keluarga Sosial-Ekonomi
대관령 양떼목장
Pasien belum 기차여행이
pernah mengalami어k Pasien
‘근대의 tinggal
아테네’로berlima
불릴dirumahnya,
정도로 Pasien berasal dari keluarga ekon
린이들에게는 재미있고 유익한
eluhan serupa ataupun riwayat pe yaitu
아름다운 ayah, 도시로
ibu kakak,
체스터dan dan
로마군dua k omi menengah kebawah.
자연 체험학습의 장으로, 사랑 주둔지였던 잉글랜드 주도인 체
nyakit lainnya. 낭만적인 데이 akak pasien. Tidak ada keluarga pas
하는 연인에게는 스터에는 중세 성벽이 온전하게
트 코스로, 모든 이의 가슴 속에 ien yang sering
보존되어 있다.mengalami
튜더 양식의 buang
건 ai
잔잔한 감동과 추억을 선사하는 r물,
besar
로마 cair
극장 sebelumnya.
유적, 11세기 대성
기차여행이 될 것 당 등 관광지
Riwayat kebiasaan dan lingkungan :
Cont,,
Minum ASI sejak usia 0 hari sampai sekarang. Tidak pernah diberikan susu for
mula. Makan pisang sejak usia 6 bulan sampai 8 bulan, dilanjutkan bubur saring
hingga usia 1 tahun, dilanjut makan nasi sampai sekarang.
Riwayat makan
Imunisasi dasar lengkap, yaitu Hepatitis B 1 kali, Polio 4 kali, DPT/HB-Hib 3 kali,
Imunisasi BCG 1 kali, campak 1 kali
PEMERIKSAAN FISIK
Leher :
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Paru-paru :
Inspeksi : Pengembangan paru simetris bilateral, retraksi -/-
Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri sama, Pengembangan paru ± 2 cm
Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : Bronkovesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V linea midclavikula sinistra
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular
Abdomen :
Inspeksi : Kesan datar
Auskultasi : Peristaltik kesan meningkat
Perkusi : Hipertimpani di seluruh kuadran abdomen
Palpasi : Nyeri tekan sulit dinilai
Anggota gerak :
Ekstremitas atas : Akral hangat tanpa edema
Ekstremitas bawah : Akral hangat tanpa edema
Pasien anak laki-laki mengalami buang air besar cair dan berdarah sejak kemarin
malam, sebelumnya pasien setiap hari BAB cair 2-3 kali sehari. Kotorang yang
keluar cair, beradarah dan sedikit berampas. Pasien juga mengeluhkan perut terasa
kembung dan kurang nyaman ketika ingin buang air besar dan ingin muntah.
Pasien demam setelah BAB kemarin malam dan turun setelah di kompres air
hangat. Pasien tidak malas minum ataupun kehausan sekali. Pasien tidak rewel.
Buang air kecil biasa
Tanda-tanda vital: nadi 100 kali/menit, respirasi 28 kali/menit, suhu
37,2°C. Pemeriksaan fisik: keadaan umum sakit sedang, kesadaran compos
mentis, turgor baik, mata tidak cekung, mulut tidak kering, abdomen kesan
datar, peristaltik kesan meningkat, perkusi abdomen hipertimpani dan nyeri
tekan abdomen sulit dinilai. Akral ekstremitas atas dan bawah hangat. Skor
dehidrasi 6, kesan tanpa dehidrasi.
Penatalaksannan Prognosis
Diagnosis,
Beri makanan lunak/seperti biasa lebih
Disentri, yaitu diare yang sedikit dan lebih sering dari biasanya
disertai darah dalam tinjanya. Beri minum lebih banyak dari biasanya
Menganjurkan agar segera ke fasilitas kesehatan rawat inap jika :
Gelisah, rewel, lesu, atau tidak sadar
Buang air besar cair lebih sering
Muntah Ad Bonam
Sangat haus
Tidak mau atau sangat sedikit makan dan minum
Buang air besar disertai darah
Tidak membaik dalam 2 hari perawatan di rumah
Kunjungan ulang dalam 5 hari jika tidak ada perbaikan
Kotrimoxazol syrup 240 mg/5 ml 2 x 1 cth
Zinc 1 x 20 mg
Oralit 3x1 sachet
Truvit syrup 5 ml 1 x 1 cth
Source: My head
Sesuai dengan keluhan dan gejala, pasien masuk dalam ketegori diare tanpa dehid
rasi, sehingga penanganan yang diberikan yaitu RENCANA TERAPI A, dengan me
Pada kasus ini, pasien adalah anak laki-lakinerangkan
umur 2 tahun yang terapi diare di rumah
5 langkah
diantar oleh ibunya dengan
1. Berikeluhan
cairanutamanya adalah
lebih banyak dariBAB cair
biasanya
bercampur darah. BAB 2. cair
Beridengan
obat Zincfrekuensi 2-3/hari yang
dialami sejak 3 hari. Dan
3. BAB berdarah
Beri anak sejakuntuk
makanan kemarin malamkekurangan gizi
mencegah
dengan konsistensi cair dengan lendir.
4. Antibiotik sesuai indikasi
5. Nasehati ibu
Di Indonesia telah dibuat ORS yang diberi nama Oralit, yang berisi NaCl 0,7 g, K
Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan buang air besar (BAB)
Cl 0,3 g, trinatrium sitrat dihidrat 2,9 g serta glukosa anhidrat yang berbentuk serb
dengan konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi lebih dari tiga kali sehari.
uk dalam sachet, dimana setiap sachet untuk 200 ml air.
Infeksi bakteri yang invasif mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit
Penggunaan ORS dengan formula WHO yang dilaksanankan dengan benar, dap
dalam feses. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya.
at mengatasi dehidrasi akibat semua jenis diare pada semua kelompok umur.
Disentri • Kebiasaan tidak mencuci tangan menggunakan
sabun
Suatu penyakit dapat terjadi oleh karena Pasien • Mengolah makanan dengan tidak higienis
ketidakseimbangan faktor-faktor utama yang Poli MTBS
dapat mempengaruhi derajat Apotik
kesehatan masyaraka.
(ukur TB,
Paradigma hidup sehat yang diperkenalkan oleh
Memberikan BB,Tanda
H.L. Blum mencakup 4 faktorobat sesuai
yaitu: Vital)
resep dokter
• Sosio-ekonomi menengah
1. Ginetik / biologis • Tempat pembuangan kotoran tepat berada disa
mping tempat cuci piring
• Tempat pembuangan sampah dapur yang ditaru
2. Faktor Perilaku h bersampingan dengan tempat memasak
Poli Umum
3. Faktor Lingkungan (Anamnesis-
Pojok penatalaksanaan hingga
Oralit • Pelayanan
edukasi UKP
terhadap orang
tua pasien)
• Pelayanan UKM
4. Faktor Pelayanan Kesehatan
Dari Pelayanan UKM, berbasis pelayanan Kesling yang berhubungan dengan diare melakukan
kegiatan pokok pengawasan rumah yang berfungsi meningkatan pengetahuan, keterampilan,
kesadaran, kemampuan masyarakat dalam mewujudkan perumahan dan lingkungan sehat.
Menurut penangungjawab program kesehatan lingkungan program pengawasan rumah turun
lapangan diadakan satu kali dalam setiap bulan dengan mengunjungi kelurahan yang berbeda
tiap bulan, untuk kunjungan ke rumah pasien jarang dilakukan oleh petugas, hal ini dikarenakan
kurangnya SDM untuk dapat menjangkau pemukiman penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tipo
, dimana satu orang dapat memegang lebih dari satu program, sehingga dalam pelaksanaannya
kunjungan masih kurang maksimal
Menurut penangungjawab program diare ini, kasus disentri ini adalah kasus yang pertama kali
ditemukan selama 2 tahun terakhir. Tetapi hal ini belum dijadikan sebuah landasan untuk
mengungkapkan bahwa kasus pada pasien ini masuk dalam KLB, karena belum memenuhi
indikatornya. Penanggung jawab program tetap memasukkan kasus disetri ini pada kasus-kasus
diare dengan komplikasi, seperti diare dengan dehidrasi. Sehingga pencatatatnnya dimasukkan ke
dalam diare dengan komplikasi.
Penutup
Kesimpulan Saran