Anda di halaman 1dari 27

ANALISA SISTEM

PROSES KIMIA
DR.-ING. SILVIANA, ST.,MT
REFERENSI

• Rudd, DF. & Watson, CC, Strategy of Process Engineering,Wiley International Edition
(1967)
• Seider, WD., Seader, JD., Lewin, DR., Product and Process Design Principles, John Wiley &
Sons, Inc (2004)
• Turton, R, Shaeiwitz, JA., Bhattacharya, D, Whiting, W. Analysis, Synthesis, and Design of
Chemical Processes, Prentice Hall Series (2018)
• Thomas, F. Edgar, David, M Himmelblau, Optimization of Chemical Proccess, Mc Graw Hill
(1988)
OUTLINES

• DEFINISI
• PENENTUAN VARIABEL DESIGN RELATION dan DERAJAT KEBEBASAN EKONOMI
DALAM SISTEM PROSES KIMIA
• SISTEM PENYUSUNAN MODEL
• PERSAMAAN MODEL PROSES TEKNIK KIMIA
DEFINISI

• Analisa : kegiatan untuk merumuskan persoalam dan rumusan primitif/konvensional menjadi rumusan
spesifik (specific problem)
• Sistem : batasan yang dikaji/dianalisa dapat meliputi rangkaian alat proses yang digunakan untuk
menyelesaikan specific problem
• Proses kimia : sintesa produk
• Sistem Proses kimia : karakteristik dari reaksi dasar untuk membentuk produk (kajian
termodinamika)
• Primitive problem : awal mula permasalahan yang muncul pada saat permulaan
• Specific problem : yang menjembatani gap yang muncul dari primitive problem terkait dengan bahan
baku, energi, kebutuhan dan sosial
DEFINISI

PRIMITIVE PROBLEM SPECIFIC PROBLEM


• Ketidaktersediaan pupuk muncul • Mendesain sistem proses untuk memproduksi
amonium nitrat dan urea
• Mendelivery by shipping ke daerah terdekat
amonia cair
• Konversi amonia tersebut menjadi urea
• Konversi amonia menjadi amonia cair encer
sebagai pupuk cair langsung karena amonia cair
TD nya-28°C kondisi tekanan atmosferik
Kegiatan analisis untuk merumuskan
persoalan dari rumusan primitif menjadi
Keinginan rumusan spesifik
Evaluasi/ pengujian untuk kesesuaian sistem
dengan kebutuhan
Kebutuhan
menghasilkan
Pengujian dan penilaian rancangan yang
dihasilkan
Pilihan cara pemenuhan kebutuhan

Fungsi yang perlu ditegakkan

Struktur yang perlu dibentuk

Evaluasi kelayakan ekonomi dan link


Perumusan cara membentuk struktur

Kegiatan sintesis dalam merancang


menghasilkan keputusan tentang fenomena
yang telah diciptakan dan cara cara
penciptaannya
Fungsi fungsi yang Memanfaatkan
dapat di tegakkan sistem
sistem
Struktur
Fenomena dan
fenomena
dan
Mengoperasikan &
Kelakuan sistem menegakkan sistem

• Fenomena merupakan sesuatu yang dapat kita pikirkan, amati, rasakan tetapi belum dapat diketahui
strukturnya.
• Atau suatu sistem yang belum dapat diketahui strukturnya

Fungsi struktur fenomena:


1. Untuk mengetahui komponen komponen fenomena
2. Untuk menyusun hubungan antar komponen-komponen
Kita kenali : Sifat sifat komponen
Fenomena : Terdiri dari 3 Komponen utama
-Pemisahan -> Cair ke bawah, uap ke atas
-Condenser -> fungsi: mengkondensasi komponen dengan titik didih rendah
-Reboiler -> fungsi: cairan ke bawah (TD>>) dipanaskan untuk menghasilkan uap
masuk ke kolom kembali membawa panas ke atas
Sistem pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih

Struktur -> bagian bagian alat


misal: sistem reformer
katalis: fungsi: mendistribusi aliran
BLOCK FLOW DIAGRAM

NH3
CO2
NH3
Urea, H2O

Karbamat, NH3
CO2

Larutan urea (urea dan H2O)


NH3
inert

E-1 Larutan
karbamat H2O untuk melarutkan
recovery recovery recovery karbamat
Larutan
karbamat CO2 CO2
CO2
NH3 NH3
NH3
ANALISA SECARA KUALITATIF H2O
H2O H2O
Prilling tower
SISTEM PROSES NH3 Larutan
STRUKTUR ALIRAN MASSA urea
Reaktor Dekomposisi termal Dekomposisi termal Dekomposisi termal

T, P reaktor tinggi, T keluar diturunkan ditambah dengan panas pada


CO2
dekomposer awal, belum semua karbamat terkonversi semua, P tinggi
Prendah P vakum
granulasi
dilanjutkan dekomposer berikutnya.

Recovery terjadi pada suhu rendah sehingga panas di recovery diambil


BFW (steam) dengan T yang dapat mendekomposisi tahap berikutnya.

Dekomposisi dapat berlangsung jika P parsiil komponen < P


kesetimbangan dengan cara stripping (ditambah gas inert
menyebabkan CO2 tidak larut, sehingga tidak perlu
mengkondensasikan NH3)
Recovery idem
Larutan karbamat
CO2

PERUBAHAN KARENA
ADA ALTERNATIVE

Stripper
STRIPPING

idem
Reaktor Dekomposisi termal

NH3
P tinggi

CO2
STRUCTURE OF SYSTEM

1
• Interaksi sistem : efek dari interaksi dari suatu sistem Cold stream

1 E-2
Hot stream 2
Hot stream 2

E-3
2
Cold stream
E-3

1
E-2
2

T2
T2

T2

T1

T1 T1
DERAJAT KEBEBASAN DALAM SISTEM

• Setiap variable desain tidak ditentukan besarnya


• Bebas diatur untuk mencapai profit tertentu
• Permasalahan awal dalam desain adalah mengidentifikasi variabel desain bebas ini, di mana jumlahnya
disebut dengan derajat kebebasan ekonomi
• Caranya: menentukan variable desain setiap unit proses dan persamaan hubungan
• Masing-masing komponen dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, table, rekomendasi, saran, dan
informasi lainnya.
• Semua informasi tentang kondisi komponen proses dan korelasinya disebut dengan System design
relation
DERAJAT KEBEBASAN DALAM SISTEM

• Design relation terdiri dari N informasi dalam sistem yang meliputi M variabel Xj (ukuran
alat, kondisi operasi, kondisi yang menghubungkan aliran/stream)
DERAJAT KEBEBASAN DALAM SISTEM
CASE 1 (N>M)
• Jika ada lebih banyak design relation bebas (N) dibanding variabel (M), maka desain tidak
dapat diformulasikan dan umumnya tidak akan mendapatkan nilai semua variabel untuk
memenuhi design relation.
• Solusi. Menambah formulasi matematik atau kondisi fisik
DERAJAT KEBEBASAN DALAM SISTEM
CASE 1 (N>M)  KONTRADIKSI
A B

• Neraca massa:
Jumlah design relation (N) = 5 1

1. A+B=C Jumlah variabel (M) =4

2. K=B/A (kualitas campuran) Kesimpulan:


N>M sehingga tidak mungkin E-4

3. A=1000 lb/hr mendapatakan nilai B C

4. C=2000 lb/hr
5. K=4
No optimization occur
DERAJAT KEBEBASAN DALAM SISTEM
CASE 1 (N=M) NO FREEDOM
A B

• Neraca massa:
Jumlah design relation (N) = 4 1

1. A+B=C Jumlah variabel (M) =4

2. K=B/A (kualitas campuran) Kesimpulan:


N=M sehingga tidak bebas menentukan E-4

3. A=1000 lb/hr nilai B dan C, karena sudah fix C

4. K=4

No optimization occur
DERAJAT KEBEBASAN DALAM SISTEM
CASE 1 (N<M) DEGREE OF FREEDOM
A B

• Neraca massa:
Jumlah design relation (N) = 3 1

1. A+B=C Jumlah variabel (M) =4

2. C=2000 lb/hr Kesimpulan:


N<M sehingga ada nilai B, K dan C yang E-4

3. K=B/A dapat memenuhi design relation sehingga C

kebebasan muncul.
Kebebasan ini dapat digunakan untuk
mencapai optimisasi seperti campuran
aliran untuk memaksimalkan nilai
campuran dikurangi biaya material A dan
B
Optimization occur
DERAJAT KEBEBASAN DALAM SISTEM

• Design relation dinyatakan sebagai 𝑓𝑖 𝑑𝑗 , 𝑠𝑘 = 0

Di mana i = 1,2,… N jumlah design relation


j = 1,2,…F =M – N derajat kebebasan; jumlah variable desain bebas
k = 1,2,…N jumlah variable tak bebas

Sehingga derajat kebabasan dalam desain proses meliputi M variable dan N design relation bebas
𝐹 =𝑀 −𝑁
DERAJAT KEBEBASAN DALAM SISTEM

• Hampir sama dengan konsep Phase Rule Gibbs dalam termodinamika


• Phase rule: jumlah derajat kebebasan F suatu sistem dari C komponen dalam P fase dalam
kesetimbangan adalah
𝐹 =𝐶+2−𝑃
DERAJAT KEBEBASAN
SINGLE HEAT EXCHANGER
• Jumlah variabel desain: 13, yaitu
• Jumlah design 4
1. Q

2. A
relation 7, yaitu
Hot fluid 1
3. U 1. Q=UA(TLMTD)
4. W1
𝑡1−𝑡4 −(𝑡2−𝑡3) E-5 Cold fluid 3
5. W2 2. 𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷 = (𝑡1−𝑡4)
ln
𝑡2−𝑡3 W1
6. W3

7. W4 3. W1=W2 t1
Variable bebas design yang Computed variables (variabel tak bebas)
8. T1 ditetapkan Engineer
4. W3=W4 A
9. T2
Q
10. T3 5. Q=W1Cp(t1-t2)
11. T4 t4
6. Q=W3Cp(t4-t3)
12. ∆TLMTD t2 t3
Variable bebas design yang
13. Jenis HE (K) 7. U=U(W1,W2,,…,W4,t1,… ditetapkan Engineer

t4,K) W3

K
DERAJAT KEBEBASAN
UNIT SEPARASI (DISTILASI)
• Proses pemisahan: campuran minimal dua komponen
• Campuran heterogen: mudah dilakukan melalui proses mekanik atau gravitasi
• Campuran homogen: proses difusi dengan memanfaatkan kesetimbangan fasa (dibuat dua fasa
terlebih dahulu biasanya pada isobaris temperatur tdk terlalu tinggi dan dengan perbedaan laju
difusi
• Sebelum setimbang, terjadi proses difusi
• Setelah setimbang, masih terjadi difusi dengan kecepatan yang sama (makroskopik terlihat
tidak ada perpindahan, namun mikroskopis masih terjadi perpindahan namun besarnya sama)
DERAJAT KEBEBASAN
UNIT SEPARASI (DISTILASI)
• Cara penentuan variabel desain dan design relation dari aliran satu stage separasi
• Variabel desain:
Setiap satu pipa terdapat dua aliran uap dan cair dengan komponen 1,…C
Sehingga:
1. konsentrasi, fraksi mol sebanyak C
2. Laju total molar
3. T
4. P
Jadi setiap aliran memiliki variabel bebas desain sebanyak C+3
DERAJAT KEBEBASAN
UNIT SEPARASI (DISTILASI)
• Misal ada 3 stage, maka jumlah aliran ada 8 dan jumlah aliran yang terdiri dari C
komponen ada 3 maka variabel bebasnya 6
• Jumlah variabel bebas
• Total setiap aliran memiliki 6x8 = 48 variabel (satu stage memiliki 4 aliran sehingga 4(C+3)
Contoh :

Persamaan neraca massa : C


• Maka degree of freedom = (4C+12)-(2C+7)
Persamaan energi :1 (total)
=2C+5
Kesamaan suhu :1
Kesamaan tekanan :1
Hubungan komponen kesetimbangan (K) :C
Jumlah komponen msg aliran (sigma total =1) :4
Jadi total jumlah persamaan terkait desain (design relation number) = 2C+7
DERAJAT KEBEBASAN
UNIT SEPARASI (DISTILASI)
Bagaimana dengan stage non adiabatis untuk stage umpan?
• 2C+5 tersebut adalah: Bagaimana dengan kondensor?
Bagimana dengan partial kondensor?
Laju total input (1) Mixer?
Divider?
Laju total output (1)
Splitter?
Komponen input (C-1)
Catatan:
Komponen output (C-1) Untuk menghitung derajat kebebasan dari suatu stage lengkap
unit pemisahan maka rumusan derajat kebebasan menjadi:
T input, P input (2) F=N-NR(C+3)+NA
N= jumlah variabel desain
T output P output (2) NR = jumlah aliran yang merupakan gabungan
NA= variabel tambahan (misal stage tahap pengayaaan stage di
Penentuan P setimbang (1)
atas stage umpan masuk)
TUGAS PERTEMUAN PERTAMA

• 3A, 3B
JAWABAN

Anda mungkin juga menyukai