Anda di halaman 1dari 4

2.

1 LANDASAN SPESIFIKASI PERFORMA CEMS

USEPA – Title 40 CFR Part 60 Appendix B, Performance Specification digunakan untuk mengevaluasi
keabsahan hasil pengukuran emisi menggunakan CEMS, tepat setelah instalasi CEMS, maupun pada
waktu-waktu tertentu yang dipersyaratkan pemerintah. Untuk selanjutnya disebut program QA CEMS.

Program QA memiliki dua fungsi utama, yang pertama adalah sebagai penilaian kualitas data CEMS
dengan uji akurasi, fungsi lainnya adalah sebagai kendali kualitas data CEMS dengan menerapkan
kebijakan Quality Control (QC) dan Tindakan korektif.

Pemilik fasilitas, harus mengembangkan dan menerapkan program QC CEMS, minimalnya setiap
program QC mempunyai prosedur tertulis yang mendeskripsikan tahapan-tahapan prosedur untuk
aktivitas berikut:

• Kalibrasi CEMS
• Calibration Drift (CD) dan penyesuaian CEMS
• Tindakan pencegahan dan perawatan CEMS, termasuk penyediaan spare part.
• Rekaman data, berikut kalkulasi dan pelaporan
• Prosedur audit akurasi, termasuk metode sampling dan analisis
• Program Tindakan korektif terhadap malfungsi CEMS

2.2 UJI AKURASI – RELATIVE ACCURACY TEST AUDITS (RATA)

Akurasi adalah ukuran kedekatan pengukuran dengan “nilai sebenarnya”. Meskipun nilai sebenarnya
tidak diketahui, dapat diperkirakan dengan menggunakan standar acuan, misalnya NBS-SRM (National
Bureau of Standards – Standard Reference Material), sebagai standar acuan primer. Standar sekunder
pun boleh digunakan.

Dalam konteks akurasi data, terdapat 3 tipe audit CEMS, yaitu Cylinder Gas Audit (CGA), Relative
Accuracy Test Audit (RATA), dan Relative Accuracy Audits (RAA). Secara singkat, CGA dilakukan dengan
menginjeksikan standar acuan-gas standar kedalam sample line CEMS untuk dibaca oleh analyzer CEMS.
Data pembacaan CEMS dibandingkan dengan nilai gas standar yang tersertifikasi. RATA dan RAA
memiliki prinsip yang sama, yaitu membandingkan pembacaan emisi dari metode referensi/reference
method (RA) dengan pembacaan emisi dari CEMS. Perbedaan keduanya terdapat dari jumlah ulangan
pembacaan dimana RATA dilakukan minimal 9 kali pengulangan, dan RAA dilakukan sebanyak 3 kali
ulangan. RATA dilakukan setelah pemasangan CEMS, atau pada waktu tertentu, contohnya setelah ada
perbaikan akibat kerusakan. RAA dilakukan rutin pada periode tertentu sebagai program QC.

Sesuai US-EPA Title 40 CFR 60 lampiran F, uji RATA harus dilakukan setidaknya sekali setiap empat
kuartal kalender. RATA dilakukan sebagaimana dijelaskan dalam Spesifikasi Kinerja dalam Lampiran B,
yaitu membandingkan hasil bacaan pada analiser CEMS dengan suatu bacaan hasil pengukuran dari
suatu metode terstandar. Dalam hal ini diperlukan suatu metode pengukuran dari parameter yang akan
dilakukan test-audit, dan metode standar dalam US EPA dapat dipertimbangkan untuk digunakan.

Metode acuan dalam pelaksanaan RATA adalah:


• 40 CFR 60, Performance Specification (PS)-2, menjelaskan tentang prosedur spesifikasi
performa untuk CEMS parameter SO2 dan NOx.
• 40 CFR 60, Performance Specification (PS)-3, menjelaskan tentang prosedur spesifikasi
performa untuk CEMS parameter O2 dan CO2.
• 40 CFR 60, Performance Specification (PS)-4, menjelaskan tentang prosedur spesifikasi
performa untuk CEMS parameter CO
• 40 CFR 60, Performance Specification (PS)-6, menjelaskan tentang prosedur spesifikasi
performa untuk CEMS parameter laju alir yang nantinya akan digunakan untuk menghitung
beban emisi.
Tabel 1. Ringkasan program QA CEMS

Metode analisis,
QA Program Metode QA Pengulangan RM
Reference Method (RM)
RATA-O2 USEPA-CFR-60 APP.B PS-3 USEPA method 3A 9 x 21 menit
RATA-CO2 USEPA-CFR-60 APP.B PS-3 USEPA method 3A 9 x 21 menit
RATA-CO USEPA-CFR-60 APP.B PS-4 USEPA method 10 9 x 21 menit
RATA-NOx USEPA-CFR-60 APP.B PS-2 USEPA method 7E 9 x 21 menit
RATA-SO2 USEPA-CFR-60 APP.B PS-2 USEPA method 6C 9 x 21 menit
RATA-velocity USEPA-CFR-60 APP.B PS-6 USEPA method 2 9 x 21 menit
CT-partikulat USEPA-CFR-60 APP.B PS-11 USEPA method 1-5 12 x 30 menit

2.2.1 Reference Method (RM) untuk uji gas emisi

Telah disebutkan bahwa pembacaan CEMS akan dibandingkan dengan hasil pengukuran
menggunakan metode referensi/RM, peralatan yang digunakan untuk RM adalah gas analyzer
portable, dengan prinsip pembacaan yang sama dengan analyzer CEMS. Gas analyzer yang
digunakan merupakan alat yang sudah terkalibrasi dan spesifikasinya disetujui untuk
penggunaan RATA dengan prinsip pembacaan dengan metode Non Dispersif Infrared (NDIR).

Sistem akuisisi data digunakan untuk mengumpulkan data minimum 4-5 jam (rata-rata menit)
yang diperlukan untuk RATA untuk setiap cerobong. Probe sampling yang dipanaskan
ditempatkan setidaknya satu meter dari dinding dalam cerobong. Suhu probe dan filter
dipanaskan dengan baik (minimal 120 °C), kemudian gas memasuki kondisioner untuk
menghilangkan uap airnya. Data yang disajikan pada monitor analyzer berupa konsentrasi gas
kering.

Uji emisi untuk RATA menggunakan analyser dengan ketentuan berikut:


• Emisi gas diuji selama 21 menit, dan dirata-ratakan hasilnya
• Dalam waktu yang bersamaan, emisi gas di rekam data pembacaannya oleh CEMS
• Pengujian dilakukan sebanyak minimal 9 kali pengulangan.

Metode referensi untuk uji emisi ditampilkan pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. RM untuk uji gas emisi

Metode analisis,
QA Program
Reference Method (RM)
O2 USEPA method 3A
CO2 USEPA method 3A
CO USEPA method 10
NOx USEPA method 7E
SO2 USEPA method 6C

2.2.2 Pengolahan Data

Hasil uji emisi dari RM dikonversi dan dihitung ke satuan unit pengukuran yang sesuai dengan
yang ditetapkan oleh pemerintah. Pada PermenLHK No.15 tahun 2019, untuk PLTDG nilai emisi
yang dilaporkan adalah dalam satuan mg/Nm 3 (kondisi standar 25°C, 1 atm), dan dikoreksi
terhadap nilai oksigen sebesar 15%. Baik hasil pembacaan CEMS, maupun hasil pengukuran RM,
keduanya dikalkulasi hingga satuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hasil pengukuran RM dan CEMS masing-masing dihitung nilai selisih absolutnya kemudian
hitung reratanya dan nilai standar deviasi. Dari data tersebut dihitung koefisien
kepercayaan/confidence coefficient (CC) untuk dapat menghitung %RA menggunakan
persamaan berikut:

Khusus parameter O2 dan CO2, nilai %RA dinyatakan juga dalam persamaan berikut:

Keterangan:
CC = confidence coefficient
t0,975 = nilai t-table statistic, 2,5% error, 1 tailed
Sd = Standar deviasi dari selisih RM dan CEMS
n = jumlah data pengukuran
|d| = nilai absolut rerata perbedaan RM dan CEMS
|CC| = nilai absolut confidence coefficient
RM = rerata nilai pembacaan RM, jika rerata pembacaan emisi <50% dari baku mutu pemerintah,
“RM” pada Eq-3 diganti menggunakan nilai baku mutu pemerintah (BM)

Khusus untuk CEMS laju alir, nilai RA tidak dinyatakan sebagai perbandingan flow rate CEMS
vs RM, akan tetapi flow rate RM dan CEMS akan digunakan untuk menghitung beban emisi tiap
polutan yang ada, dalam konteks ini adalah CO, NOx, dan SO2. Untuk menghitung beban emisi
dapat menggunakan persamaan berikut:

Keterangan:
ER = Emission rate atau beban emisi, dalam satuan kg/jam
Q = Flow rate, atau laju alir volumetric cerobong, dalam satuan m 3/detik
0.0036 = faktor konversi dari mg/detik ke kg/jam

2.2.3 Interpretasi Data

Nilai %RA yang dihasilkan, dibandingkan dengan kriteria keberterimaan. Tabel 3. Dibawah ini
menunjukkan beberapa kondisi dalam mengolah data RA dan kriteria keberterimaannya.

Tabel 3. Ringkasan kriteria RA untuk berbagai parameter gas

Parameter Nilai Emisi Persamaan Kriteria RA


O2 dan CO2 berapapun Eq-3 ≤ 20%
Eq-4 ≤1% vol
NOx dan SO2 ≥ 50% BM Eq-3 dengan RM sebagai penyebut ≤ 20%
≤ 50% BM Eq-3 dengan BM sebagai penyebut ≤ 10%
CO ≥ 50% BM Eq-3 dengan RM sebagai penyebut ≤ 10%
≤ 50% BM Eq-3 dengan BM sebagai penyebut ≤ 5%
Velocity Berapapun Eq-3, RM dan CEMS dalam satuan ≤ 20%
beban emisi gas polutan (CO, NOX, atau ≤ 10%
atau SO2) Jika ada baku mutu
beban emisi
5 REFERENSI

1. US-EPA Method 1 -- Sample and Velocity Traverses for Stationary Sources


2. US-EPA Method 2 -- Determination of Stack Gas Velocity and Volumetric Flow Rate (Type-s Pitot
Tube) US-EPA Method 3 -- Gas Analysis for Carbon Dioxide, Oxygen, Excess Air, and Dry
Molecular Weight
3. US-EPA Method 3A -- Determination of Oxygen and Carbon Dioxide Concentrations in Emissions
From Stationary Sources (Instrumental Analyzer Procedure)
4. US-EPA Method 4 -- Determination of Moisture Content in Stack Gases
5. US-EPA Method 5 -- Determination of Particulate Emission from Stationary Sources
6. US-EPA Method 6C -- Determination of Sulfur Dioxide Emissions From Stationary Sources
(Instrumental Analyzer Procedure)
7. US-EPA Method 7E -- Determination of Nitrogen Oxide Emissions From Stationary
Sources (Instrumental Analyzer Procedure)
8. US-EPA Method 10 -- Determination of Carbon Monoxide Emissions From Stationary
Sources (Instrumental Analyzer Procedure)
9. US-EPA Title 40 CFR 60, Appendix B, Performance Specification 2 – Specification and Test
Procedures for SO2 and NOx Continuous Emission Monitoring System in Stationary Sources
10. US-EPA Title 40 CFR 60, Appendix B, Performance Specification 3 – Specification and Test
Procedures for O2 and CO2 Continuous Emission Monitoring System in Stationary Sources
11. US-EPA Title 40 CFR 60, Appendix B, Performance Specification 4 – Specification and Test
Procedures for CO Continuous Emission Monitoring System in Stationary Sources
12. US-EPA Title 40 CFR 60, Appendix B, Performance Specification 6 – Specification and Test
Procedures for Continuous Emission Rate Monitoring System in Stationary Sources
13. US-EPA Title 40 CFR 60, Appendix B, Performance Specification 11 – Specification and Test
Procedures for Particulate Matter Continuous Emission Monitoring System at Stationary
Sources
14. US-EPA, Quality Assurance Handbook for Air Pollution Measurement Systems: Volume III.
Stationary Sources Specific Methods
15. Per.Men LHK No. 15, tahun 2019. Tentang Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Tenaga Termal
16. Per.Men LHK No. 13, tahun 2021. Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri secara terus
menerus (SISPEK)
17. 40 CFR 60 – Appendix F to Part 60 – Quality Assurance Procedure 1: Quality Assurance
Requirements for Gas Continuous Emission Monitoring Systems Used for Compliance
Determination

Anda mungkin juga menyukai