EPISKLERITIS
dr. Awang wimbo yuwono Sp.M
Laporan kasus
sistemik dan penyakit kolagen pada vaskular. Interaksi tersebut adalah bagian
dari sistem imun aktif dimana dapat menyebabkan kerusakan sklera akibat deposisi
perforasi kapiler dan venula post kapiler dan respon imun sel perantara.
• Inflamasi dari sklera bisa berkembang menjadi iskemia dan nekrosis yang akan
Klasifikasi skleritis
1. Anterior
a. non-necrotizing anterior scleritis (nodular atau difus) : 85% kasus
b. necrotizing anterior scleritis (dengan atau tanpa inflamasi) : 13%
2. Posterior
inflamasi di sisi posterior dari garis tengah bola mata : 2%
Klasifikasi episkleritis
1. Difus
2. Nodular
Terapi :
>. umumnya sembuh
spontan dalam 1-2
minggu meski bentuk
nodul dapat bertahan
beberapa lama
>. Steroid topical
>. Antiinflamasi non
steroid
1. Diffuse anterior non necrotizing
scleritis
>. Peradangan yang meluas pada
seluruh permukaan sclera
>. Rasa tidak nyaman disertai
berbagai derajat inflamasi dan
fotofobia
Tatalaksana:
a. Anti-inflamasi non-steroid topical atau
sistemik
b. Jika tidak membaik diberikan
imunosupresan
2. Necrotizing anterior scleritis without
inflammation
>. Nyeri berat
>. Komplikasi penyakit sistemik
>. Biasa terjadi pada pasien yang sudah lama
menderita rheumatoid arthritis.
Terapi:
a. anti inflamasi steroid sistemik
b. Jika tidak berhasil imunosupresan
3. Skleritis posterior
•PEMERIKSAAN
3 PENUNJANG
ANAMNESIS
Gejala klinis episkleritis
1. Rasa sakit ringan
2. Mata kering tidak berair
Gejala klinis skleritis
3. Tidak ad sekret
1. Nyeri hebat (dapat menjalar ke dahi, alis, dagu)
4. Rasa mengganjal
2. Mata merah berair, fotofobia, nodul tidak dapat
5. Visus normal
digerakkan
6. Konjungtiva kemotik
3. Tidak ada sekret
7. Satu mata
4. Visus menurun
8. Injeksi berwarna merah muda
5. Konjungtiva kemotik dan nyeri
9. Pembuluh darah dpt digerakkan
6. Kedua mata
10. Dengan tetes fenilefrin 10% <
7. Injeksi merah kebiruan
Riwayat penyakit dahulu:
1. Penyakit vascular atau penyakit jaringan ikat.
2. Penyakit infeksi
3. Penyakit miscellaneous (atopi, gout, trauma kimia,
rosasea)
4. Trauma tumpul atau trauma tajam pada mata
5. Obat-obatan seperti pamidronate, alendronate, dll
6. Post pembedahan pada mata
PEMERIKSAAN FISIK
>. Injeksi yang meluas ciri khas dari diffuse anterior scleritis.
>. Pada skleritis kongesti maksimum terdapat dalam jaringan episkleral
bagian dalam dan beberapa pada jaringan episklera superficial.
>. Sudut posterior dan anterior terdorong maju atau bergeser ke depan karena
5. Foto thorax
PEMBAHASAN
Riwayat penyakit dahulu:
1. Penyakit vascular atau penyakit jaringan ikat.
2. Penyakit infeksi
3. Penyakit miscellaneous (atopi, gout, trauma kimia,
rosasea)
4. Trauma tumpul atau trauma tajam pada mata
5. Obat-obatan seperti pamidronate, alendronate, dll
6. Post pembedahan pada mata
7. Riwayat keluhan yang sama 2 bulan yll
8. ALERGI MAKANAN (SEAFOOD)
PEMERIKSAAN FISIK DAN OFTHALMOLOGI