Anda di halaman 1dari 41

KESEHATAN KELUARGA

Disusun oleh :
Azizah Alkatiri, S.Ked
12 16 777 14 037
Supervisor
Dr. Anastasia
BAGIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS DAN ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2018
PENDAHULUAN
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menegaskan adanya
dua fungsi Puskesmas sebagai berikut:

A. penyelenggaraan UKM tingkat pertama, yakni kegiatan untuk memelihara


dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

B. penyelenggaraan UKP tingkat pertama, yakni kegiatan dan/atau


serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
PENDAHULUAN

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk


meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.

Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam


gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga-keluarga di
wilayah kerjanya. Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan secara terjadwal dan rutin,
dengan memanfaatkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga
(Prokesga).
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT
KESEHATAN KELUARGA PENDERITA HEPATITIS B
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KAWATUNA

Disusun oleh :
Azizah Alkatiri, S.Ked
12 16 777 14 037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2018
PENDAHULUAN

Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang
dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis. Penularan virus hepatitis B
dapat terjadi melalui paparan darah dan cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi
hepatitis B, seperti semen, luka dan sekresi vagina.
Hepatitis B secara umum dapat ditularkan melalui perkutan atau
parenteral contohnya adalah dengan menggunakan jarum non steril atau berbagi
jarum suntik pada tato, injeksi obat dan akupuntur, kontak seksual dengan orang
yang terinfeksi, dan paparan perinatal dari ibu yang terinfeksi.
PENDAHULUAN

Hepatitis virus B merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius didunia.


Prevalensi rata-rata hepatitis B di Indonesia adalah 7,1% dan pada ibu hamil yang
terkena rata-rata 2,7%. Semua orang mempunyai kemungkinan untuk tertular
hepatitis B.
MASALAH DALAM
KELUARGA?
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT
HASIL PENGAMATAN, ANAMNESIS, DAN PEMERIKSAAN FISIK
TERHADAP KELUARGA PASIEN HEPATITIS B

 Jenis Pengamatan : Kunjungan Rumah (Home Visite)

 Waktu Pelaksanaan : 20-23 September 2018

(10.30 WITA - Selesai)

 Lokasi : Kelurahan Tanamodindi


GENOGRAM
Tn. S Ny. I Tn. F Ny. A

Tn. W Ny. D
Ny. I Tn. F Tn. B

KETERANGAN :

= Laki-laki = Perempuan
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

USIA PENDIDIKAN
NO NAMA JK STATUS PEKERJAAN KETERANGAN
(Tahun) TERAKHIR

1. Tn. W ♂ Suami 24 SMA Mahasiswa -

2. Ny. I ♀ Istri 24 SMA Mahasiswi -


STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. I
Nama
Umur : 24 tahun : Ny. A
Umur
Jenis Kelamin : Perempuan: 57 tahun
Jenis Kelamin
Pekerjaan : Ibu Rumah :Tangga
Perempuan
/ Mahasiswi
Pendidikan
Pekerjaam : SMA : Ibu Rumah Tangga
Alamat
Pendidikan : Jl. Merpati, Kel.
: SDTanamodindi Palu
Suku : Jawa
Alamat : Petobo
Agama : Hindu
Suku : Kaili
Agama : Islam
ANAMNESIS

Keluhan
Anamnesis Utama :
(Heteroanamnesis)

Rasa tidak enak pada perut bagian kanan atas


Keluhan Utama :
BAB cair
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan rasa tidak enak pada perut bagian kanan atas kurang lebih
Riwayat Penyakit Sekarang :
beberapa bulan belakangan ini. Terasa panas dan nyeri dibagian perut tersebut,
Pasien mengeluhkan BAB cair sejak 2 hari yang lalu. BAB cair ± 3 kali
hilang timbul. Pasien juga mengeluh merasa lemah, kadang mual muntah, nafsu
dalam 1 hari, mulai sejak rabu malam dengan konsistensi cair, ampas (+),
warna berkurang
makan kekuningan,
danlendir (-), darah
kadang demam.(-).BAB
Pasien
dansempat meminum
BAK lancar. obat
Pasien yang
sekarang
dibeli diwarung dan keluhan sedikit membaik. Keluhan demam atau
sedang hamil 6 bulan.
menggigil tidak ada. Perut terasa mules, mual (+), muntah (-). Pasien
mengeluhkan badan terasa lemas. Nafsu makan pasien menurun sejak
menderita BAB cair. BAK lancar, dengan kualitas dan kuantitas seperti
biasa. Pasien suka mengonsumsi makanan yang pedas. Menurut pasien
sebelum makan pasien mencuci tangan, akan tetapi tidak menggunakan
sabun.
ANAMNESIS

RiwayatRiwayat
Penyakit Penyakit
Dahulu : Dahulu :
Menurut pengakuan pasien, pernah mengalami mencret sebelumnya
sekitar 2pengakuan
Menurut bulan yangpasien,
lalu. pasien belum pernah mengalami hal yang sama

seperti ini sebelumnya.


Riwayat Penyakit Keluarga :
Suami pasien mengalami keluhan yang sama
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat
Tidak adaKebiasaan Sosial
keluarga yang :
mengalami hal yang sama seperti pasien.
Olahraga : Tidak Pernah, dan tidak pernah lagi semenjak pasien
sakit.
Riwayat Kebiasaan
Pola makan Sosialbiasanya
: Pasien : makan 3 kali sehari untuk makanannya
sehari-hari
• Olahraga tidakpernah,
: Tidak menentu. Sarapan
pasien juga
merasa kadang-kadang.
malas untuk banyak bergerak ketika
Pola rekreasi : Keterbatasan dana membuat keluarga pasien tidak pernah
sudah
pergisampai di kos-kosan.
rekreasi.
• Merokok/alcohol:
Pola makan : PasienSuami Pasienmakan
biasanya merokok.
3 kali sehari untuk makanannya sehari-
hari tidak menentu
ANAMNESIS

• Riwayat Keluarga
Pola rekreasi : keterbatasan dana, jadinya pasien jarang pergi untuk
: Karena
berekreasi.
• Merokok/alcohol : Suami Pasien merokok.
Keadaan kesehatan sekarang : Kurang baik
Kebersihan perorangan : Kurang
Penyakit yang sedang diderita :
BAB cair
Penyakit keturunan : tidak ada
Penyakit kronis/menular : tidak ada
Kecacatan anggota keluarga : tidak ada
Jumlah Anggota Dalam Rumah : 3 Orang
ANAMNESIS

Riwayat Keluarga :
Hubungan psikologis dengan keluarga :
• Baik. Hanya
Keadaan saja
kesehatan pasien :sudah
sekarang jarang
Kurang baik bertemu semenjak
• anak-anaknya menikah
Kebersihan perorangan dan: Cukup
bekerja.
• Penyakit yang sedang diderita : Hepatitis B
• Aktifitas sosial :
Penyakit keturunan : tidak ada
Penyakit kronis/menular
• Kurang. : Ada
Pasien merupakan (Hepatitis
orang yang B) tertutup dan jarang
• bergaul
Kecacatandengan tetangga, bahkan
anggota keluarga : Tidak adamengikuti kegiatan sosial,
• karena merasa
Jumlah Anggota minder
Dalam Rumah dengan
: 2 Orang kondisi ekonomi dan lebih
mengutamakan bekerja.

Kegiatan kerohanian :
Cukup Baik, setelah sakit pasien jarang beribadah.
ANAMNESIS

• Status
HubunganEkonomi:
psikologis dengan keluarga :
Baik. Hanya saja pasien sudah jarang bertemu karena kedua orang tua pasien berada
diKeluarga
luar kota yaituNy A termasuk
di Pulau Jawa. keluarga kurang mampu, Untuk
memenuhi kebutuhann sehari-hari terkadang dari hasil
Aktifitas sosial
• bekerja :
suami sebagai buruh bangunan yang tidak menentu
Cukup. Pasien merupakan orang yang sedikit tertutup dan jarang bergaul dengan
hasilnya,
tetangga, bahkan mengikuti kegiatan sosial.

• Kegiatan kerohanian :
Tingkat Pendidikan
Baik. :
Keluarga Ny A dalam tingkat pendidikan rendah, dengan
alasan ekonomi sehingga lebih fokus untuk bekerja dari
pada sekolah. (SD-SMP)
ANAMNESIS
• Status Ekonomi :

Keluarga Ny. I termasuk keluarga kurang mampu, Untuk memenuhi kebutuhann sehari-hari hanya
mengandalkan kiriman perbulan yang diberikan oleh orang tuanya ataupun dari mertuanya.
Terkadang suami juga kerja sampingan untuk mengantar orang - orang apabila di minta.

• Tingkat Pendidikan :

Pendidikan Ny. I terakhir yaitu tingkat menengah (SMA), dan sampai saat ini melanjutkan kuliah di
Universitas Tadulako di Fakultas FKIP.
PEMERIKSAAN FISIK
Saat diperiksa di dapatkan data bahwa :

KU : Baik Compos mentis


Tanda-tanda vital : TD 110/70 mmHg, N 86 x/m, P 22 x/m
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sclera ikterik,
mata cekung (-)
Hidung : Rhinorea (-)
Mulut : Sianosis (-), bibir kering (-)
Telinga : Bersih tidak ada kelainan, pendengaran
masih bagus
Leher : Peningkatan JVP (-), Pembesaran KGB (-)
Thorax : Simetris, pernafasan vesikuler
Abdomen : Peristaltic usus (+) meningkat, turgor normal, nyeri
tekan pada regio epigastrium dan lumbal kanan
Ektremitas : Dalam batas normal
IDENTIFIKASI MASALAH

Akibat masalah yang di derita Ny. I dalam hal ini :


Akibat masalah yang di derita Ny. A dalam hal ini
• Memberikan beban ekonomi bagi keluarga
• Memberikan
Pasien jarang beban ekonomi
kontrol penyakit bagi keterbatasan
karena keluarga biaya dan kurangnya
Beban mental
kesadaran emosional
akan penyakit yang
yang sedang mengganggu produktivitas
diderita.
anggota
• Kurang keluarga
dukungan keluargayang lain.
untuk berobat
Pasien tidak pernah kontrol penyakit
Tidak ada dukungan keluarga untuk berobat
FAMILY CYRCLE

Pasien
Pasien

Suami
Suami

 Anak Ke-4 Ny. I Tn. W


IDENTIFIKASI FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA (APGAR)

Hampir selalu Kadang- Hampir tidak


Kriteria Pernyataan
(2) kadang (1) pernah (0)

Adaptasi Dalam keluarga saling membantu baik moral


Ya
(Adaptation) maupun material

Kemitraan Semua masalah keluarga diselesaikan dengan


Ya
(Partnership musyawarah antara pasien, dan suami

Pertumbuhan Dalam hal ini tingkat kepuasan keluarga dlm


Ya
(Growth) mematangkan kedewasaan satu sama lain

Penumbuhan rasa kasih sayang sudah cukup


Kasih sayang
baik karena adanya keakraban di antara Ya
(Affection)
anggota keluarga.
Pembagian waktu, kekayaan dan ruang antar
Kebersamaan
anggota keluarga sudah baik karena adanya Ya
(Resolve)
waktu untuk memecahkan suatu masalah.
HASIL APGAR KELUARGA NY. I

Adalah 6 Poin

4-6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang


sehat, dalam arti hubungan antar anggota
keluarga masih perlu untuk lebih ditingkatkan
IDENTIFIKASI FUNGSI PATOLOGIS KELUARGA

Fungsi Pelaksanaan Patologis


Sosial Pasien jarang bersosialisasi +

Budaya Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya (hal ini dapat dilihat dari +
pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak
tradisi budaya yang tidak di ikuti. Tidak mau mengikuti acara-acara bersifat
kondangan, sunatan, dll
Religius Keluarga ini jarang melakukan ibadah di Pura . Ny. I jarang mengikuti +
kegiatan keagamaan.

Ekonomi Pendapatan keluarga rendah (+/- Rp. 1.000.000/bln) dan tidak tetap +
Sehingga kebutuhan primer sulit dipenuhi

Pendidikan Tingkat pendidikan tergolong menegah (SMA) +


Pengeta- Pengetahuan pasien tentang pola hidup sehat masih kurang. +
huan
Medical Bila ada anggota keluarga yang sakit tidak segera di bawah ke PKM. Lebih +
sering berobat dengan obat yang dibeli sendiri di warung atau memakai obat
herbal
IDENTIFIKASI RUMAH SEHAT
Jenis bangunan : permanen
Lantai rumah : semen
Dinding: permanen
Jenis bangunan : Batako
Luas rumah
Lantai rumah : semen: 5x5 m
Penerangan : baik
Dinding : batu
Ruang tamu kebersihan : cukup
Ruang Tamu Luas rumah : 7x10m=
Ventilasi 70 m2
: baik
Kamar
Mandi

Kamar Tidur
Dapur PeneranganDapur : ada
: baik
Kamar Mandi Jamban
Kamarkebersihan : kurangKeluarga : ada
Dapur
Sumber air minum : ada
Ventilasi : baik
Pemanfaatan perkarangan : tidak
Dapur : ada
Sistem pembuangan air limbah : ada
Jamban Sanitasi
Keluarga lingkungan
: ada : kurang
DENAH RUMAH NY. I Sumber Pembuangan
air minum : ada sampah : ada
Pemanfaatan perkarangansampah
Tempat pembuangan : tidak : Ada
( Diluar air
Sistem pembuangan Rumah
limbah). : ada
Sanitasi lingkungan : kurang (kotor)
MANDALA OF HEALTH

Gaya Hidup
Kurangnya
pengetahuan
gaya hidup Lingkungan
Perilaku sehat Psikososial Ekonomi
Kesehatan Cukup, karena
Memakai barang kurang
secara bersama- bersosialisasi
sama karena memiliki
sifat yang tertutup
Pel. Kesehatan
Meningkatkan Lingkungan
konseling Keluarga Ny. I Kerja
dengan Tidak ada
penyakit P2M.

Lingkungan Fisik
Faktor Biologi Lingkungan kurang
Tampak badan bersih, penerangan
kuning baik, dan perabotan
Komunitas kurang dan tidak
Sekitar rumah padat, tertata dengan baik
sanitasi lingkungan
kurang bersih
DIAGNOSTIK HOLISTIK
Diagnosis dilakukansecara holistik dengan memperhitungkan 5 aksis, yaitu :
• Poin I ( Aspek Personal)
Personal hygiene
• Poin II (Aspek Klinis)
Hepatitis B
• Poin III (Aspek Resiko Internal)
Kurangnya pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat, masalah ekonomi
• Poin IV (Aspek Resiko Eksternal)
keadaan lingkungan rumah dan sekitar yang kurang kondusif
• Poin V (Skala Fungsional Pasien)
Pasien kurang mampu melakukan aktifitas berlebih karena sedang hamil
DOKUMENTASI RUMAH NY. I

Tampak Depan
DOKUMENTASI RUMAH NY. I

Ruang Tamu
Kamar Tidur
DOKUMENTASI RUMAH NY. I

Kamar Mandi Dapur


PHBS

NO Kriteria yang Dinilai Jawaban Skor


1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Belum 0
2. Memberi ASI esklusif Belum 0
3. Menimbang balita setiap bulan Belum 0
4. Menggunakan air bersih Ada 1
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Ada 1
6. Menggunakan jamban sehat Ada 1
7. Memberantas jentik nyamuk dirumah sekali Tidak 0
seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari Tidak 0
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Tidak 0
10. Merokok di dalam rumah Ada 1
Total jawaban Ya 4 ( sehat madya)
IDENTIFIKASI MASALAH, RENCANA, DAN
TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


1. Kurangnya Konseling Telah diberikan informasi tentang
kepedulian dan tentang PHBS, hepatitis, memberikan informasi
pengetahuan Hepatitis tentang bagaimana hidup sehat,
tentang kesehatan memanfaatkan BPJS untuk
membantu pengobatan dengan
meminimalisir masalah ekonomi.
MANAJEMEN KOMPERHENSIF
Promotif :
Memberikan penyuluhan dan pengertian kepada pasien dan suaminya tentang
penyakit Hepatitis B yang diderita, komplikasi penyakit, dan bagaimana menjaga
kesehatan.

Preventif :
• Pasien dapat diberikan pengobatan anti viral pada Trimester 3 kehamilan.
• Pemberian vaksinasi HBV dan HBIG terhadap bayi yang baru lahir < 12 jam.
• Menyusui harus dihindari apabila terdapat puting pecah atau berdarah karena ini
akan menyebabkan pencampuran eksudat serosa dengan ASI dan berpotensi
menyebabkan penularan hepatitis B.
• Bagi suami ataupun yang tinggal serumah dengan penderita juga harus dilakukan
tes lab. Dan harus menggunakan alat kontrasepsi apabila ingin melakukan kontak
seksual. Apabila hasilnya negatif, suami harus menghindari dalam penggunaan
bara
MANAJEMEN KOMPERHENSIF

Kuratif :
Kuratif :
Oralit
Antasida Doen
New Antides

Rehabilitasi :
Kontrol penyakit ke dokter.
MANAJEMEN KOMPERHENSIF
Rehabilitasi :
Kontrol penyakit ke dokter.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai