Anda di halaman 1dari 18

Listrik Statis

Sifat Muatan Listrik


Jika dua buah benda yang bermuatan saling didekatkan,
keduanya akan saling mempengaruhi. Pengaruh ini dapat
berupa tolakan atau tarikan satu sama lain.
Benda yang bermuatan sejenis jika didekatkan akan saling
tolak-menolak..
Benda yang bermuatan tidak sejenis jika didekatkan akan
saling tarik-menarik
Gaya Coulomb Menurut Charles Agustin de
Coulomb, :
Besarnya gaya tolak-menolak atau
q1 q2 tarik-menarik antara 2 buah benda
bermuatan, sebanding dengan
muatan masing-masing benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat
r
jarak antara kedua benda.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:

q1q2 1
F k 2 .
k
4 bahan
r
ɛ = permitivitas bahan, ruang hampa ɛ = 1
sehingga dlm ruang hampa k = 9 x 109 Nm2/C2
Arah Gaya
Coulomb
Gaya Coulomb juga termasuk besaran vektor, sehingga
arahnya tertentu.
Jika benda A bermuatan positif (+) dan benda B bermuatan
negatif (-), maka A tertarik ke arah B dan B tertarik ke arah A
dengan gaya yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.

Berlaku :
FB,A
FA,B  FB,A
FA,B
A B
positif negatif
Gaya Coulomb oleh Beberapa
Muatan
Jika terdapat lebih dari 2 muatan, maka total gaya coulomb
yang dialami oleh salah satu benda harus dihitung secara
vektor. Hal ini karena arah gaya yang ditimbulkan oleh
masing-masing benda mungkin berbeda.
rAC
rAB
rBC
FA,C FA,B FC,B FC,A
FB,A FB,C
A B C
positif negatif positif
Resultan gaya yang dialami oleh A adalah FA = FA,B – FA,C.

q AqB q A qC
FA  k 2
 k 2
 nilai skalar
rA, B rA,C
Kuat Medan Listrik
Medan Listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan
listrik, yang masih dipengaruhi gaya Coulomb dari benda
tersebut. Tentunya pengaruh ini hanya dirasakan oleh benda
yang juga bermuatan listrik.

Besarnya pengaruh gaya coulomb untuk setiap satu satuan


muatan positif disebut kuat medan listrik. Kuat medan listrik
diberi simbol besaran E, dan satuannya newton/coulomb
(N/C).

Jadi secara matematis:

Qq
k 2
F r Q
E  k 2
q q r
Garis Medan
Listrik
Medan Listrik adalah tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya
benar-benar ada. Hal ini mirip dengan pengaruh oleh magnet,
yang nanti akan dibahas tersendiri. Untuk menggambarkan
keberadaan medan listrik ini, dilukiskan dengan garis-garis
berarah yang di namakan garis medan liustrik.
Sifat Garis Medan Listrik:
1. Berasal dari muatan positif
dan berakhir di muatan
negatif.
2. Tidak saling berpotongan.
Hukum Gauss

normal
Dari konsep jumlah garis medan tersebut
Gauss mengemukakan teori sbb:  E
“Jumlah garis-garis medan
listrik yang menembus suatu
permukaan tertutup,
sebanding dengan jumlah
muatan listrik yang dilingkupi
permukaan tersebut.”
+Q

Secara matematis dituliskan:

q

0
Flux Listrik () adalah jumlah garis medan
listrik yang menembus suatu luasan secara Permukaan Gauss
tegak lurus.

 flux    E. A  EA cos
Energi Potensial Listrik
Usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan dalam suatu
medan listrik adalah sama dengan perubahan energi potensial
listrik (EP).
Jadi dapat dituliskan:

2  EP
EP 1 W
1,2

 1 1 q
  
 kQq r1
 r2 r1  Q
Qq Qq
k k r2
r2 r1
Jadi usaha untuk memindahkan
muatan q dalam wilayah medan listrik
Q, hanya ditentukan oleh r1 dan r2 saja.
Energi Potensial
Mutlak
Jika mula-mula muatan berada pada jarak jauh tak terhingga (r = ),
1
maka EP = EP2, karena EP1 = 0.

Qq
EP k
r
Nilai energi potensial ini disebut energi potensial mutlak.
Beda Potensial Listrik
Usaha untuk memindahkan satu satuan muatan positif dalam
wilayah medan listrik suatu benda (dari r1 ke r2)didefinisikan
sebagai beda potensial listrik antara kedua titik tersebut.

Q.1 Q.1
V k  k
r2 r1 +1
r1
Q Q
 k k Q
r2 r1
r2

Q
V k
r
Dalam istilah sehari-hari, beda potensial listrik biasa disebut dengan
tegangan listrik.
PengertianKapasitor
Kapasitor adalah suatu benda yang mempunyai kapasitas
(kapasitas penyimpan). Dalam hal ini yang disimpan adalah
muatan listrik.

Jadi Kapasitor adalah benda yang dapat menyimpan muatan


listrik.

Kemampuan dalam menyimpan muatan listrik disebut kapasitas


atau kapasitansi.

Kapasitansi diberi simbol besaran dengan huruf C dan diberi


satuan farad (F). Satuan yang lain adalah mF (mili farad), F
(mikro farad), mF (mili farad), nF (nano farad) dan pF (piko farad).

Q C = kapasitas kapasitor (F)


C Q = muatan (Coloumb)
V V = Beda potensial (V)
Bentuk dasar
Kapasitor
Bentuk kapasitor ada bermacam-macam, misalnya bentuk bola
dan keping sejajar.

Kapasitor Bola. Kapasitor Keping Sejajar.

- +
- +
- +
R - +
isolator - +
- +
- +
- +
- +
- +
- +
Rangkaian Kapasitor Seri
Untuk keperluan tertentu, kadangkala diperlukan kapasitor yang nilai
kapasitasnya tidak sesuai dengan kapasitas yang ada. Maka
beberapa kapasitor dapat dirangkai menjadi satu untuk mendapatkan
nilai kapasitas yang dikehendaki. Rangkaian dapat secara Seri,
Paralel atau Campuran.

Rangkaian kapasitor seri adalah rangkaian yang tidak bercabang.


Pada rangkaian seri berlaku tegangan total sama dengan jumlah
tegangan masing-masing kapasitor.

Jadi berlaku:
+ - + - + -
A B C D VAD VAB VBC VCD
C1,V1 C2,V2 C3, V3  V1  V2  V3
Rangkaian Kapasitor Seri

+ - + - + -
B C D
A
C1,V1 C2,V2
1
C AD  1
C AB  C1BC  C1CD
C3, V3

+ -
1
Cs  1
C1  C12  C13
A D
Cs,VAD

Muatan total yang tersimpan dalam


susunan kapasitor Qtotal adalah
sama pada semua kapasitor.
Qtotal Q1  Q2  Q3
QAD QAB QBC QCD
Rangkaian Kapasitor Paralel
Kapasitor yang dirangkai paralel (bercabang) berlaku ketentuan
tegangan tiap kapasitor sama dengan tegangan gabungan.
Karena kaki-kaki tiap kapasitor terhubung ke titik yang sama.

Vgabungan  V1  V2  V3
+ -
C1,V1
A + - B Berlaku:  Q1  Q2  Q3
Qgabungan
C2,V2
C3, V3 Q CV
+ -
Maka CgabVgab C1V1  C2 V2  C3V3
+ - CpVAB C1VAB C2 VAB C3VAB
A Cp, VAB B
Cp  C1  C2  C3
Energi dalam Kapasitor
Kapasitor dapat menyimpan muatan. Semakin besar muatan yang
tersimpan dalam kapasitor, akan semakin besar pula kemampuan
kapasitor untuk mengeluarkan muatan tersebut.

Hal ini mengakibatkan, kapasitor memiliki energi. Yaitu energi


potensial (EP). Dan besarnya energi kapasitor ini ditentukan oleh
jumlah muatan sebagai akibat perubahan potensial pada keping-
keping kapasitor.

Energi kapasitor dapat dihitung dengan cara mengintegralkan Q


sebagai fungsi dari V.

V2

EP  QdV Karene Q = CV, maka: EP  12 CV 2

V1
Energi dalam Kapasitor
Dapat juga dituliskan dalam bentuk lain:

Q
EP  CV  C 
1
2
2

V
Q
EP  2 QV  V 
1
C
2
Q
EP  12
C

Anda mungkin juga menyukai